KUNJUNGAN TERAKHIR AL-HABIB AL-‘ARIF BILLAH AL-IMAM AL-QUTHB ABDUL QADIR
BIN AHMAD ASSEGAF DI MAJELIS KWITANG JAKARTA
Kunjungan
beliau kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Dan kunjungannya kali ini
merupakan akhir perjalanan Rihlahnya ke Indonesia. Hal itu diketahui melalui
dokumen kunjungan beliau yang terhenti di tahun 1987, karena kesibukan beliau yang
memang terlampau pada. Namun kunjungan beliau membawa kesan yang tiada tara
hingga kini. Berikut secara singkat kunjungan terakhir beliau di Kwitang.
Di waktu Ahad
pagi 11 Januari 1987 tepat jam 08.30 WIB al-Habib Muhammad al-Habsyi keluar
dari kamarnya menuju mimbar dan langsung berkata kepada jamaah yang hadir: “Hadirin hadirat sekalian, pada hari ini
beruntung. Karena kita akan kedatangan seorang ulama sebagai penggantinya Rasulullah.
Sekarang saya akan sambut di depan sana dengan sepuluh rebana, nanti kita akan
lihat wajahnya yang ada nurnya Rasulullah.”
Tatkala al-Habib
Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf tiba, jamaah pun semuanya berdiri dengan
mengumandangkan shalawat kepada Nabi Saw.
Tiba saatnya
dimana al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf menyampaikan ceramahnya, yang diterjemahkan
oleh al-Habib Ali Assegaf. Diantara pesan beliau adalah jangan tinggal shalat
dan saling kasih sayang terhadap sesama. Dan beliau pula berkata: “Hadirin, saya datang ke sini ingin
mengambil keberkahan al-Habib Ali Kwitang. Seorang yang dicintai Allah dan RasulNya
dan agar kalian tahu setiap hari Minggu di sini hadir ribuan malaikat dan pula
hadir auliya’ (para wali) washshalihin. Dan pula hadir di sini Ruhul Musthafa
Saw. Mereka menaruh perhatian yang besar ke Majelis ini. Karena majelis ini didirikan
atas dasar takwa. Dan semoga saya datang kemari dapat pula menapaki jejak Shahibul
Majelis.”
Selama al-Habib
Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf berceramah, seluruh jamaah menangis terharu
sampai-sampai al-Habib Muhammad al-Habsyi Khalifatul Majelis berteriak: “Ya Rasulullah!” Yang membuat jamaah semakin
terharu pula, al-Habib Ali Assegaf pada waktu itu tak bisa menahan harunya.
Berkata al-Habib
Ali Assegaf kepada alfaqier (Antoe Djibrel): “Jamaah pada waktu itu baru memandang
wajahnya al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf semuanya menangis. Dan pada
waktu itu tidak ada yang tidak meneteskan air mata.”
Demikian
secara singkat yang dapat alfaqier uraikan di dalam menyambut iftitah/pembukaan
Majelis al-Habib Ali Kwitang tanggal 25 Agustus. Dan beberapa foto yang mungkin
dapat dilihat hasil jepretan KH. Abu Naim Chofii silakan klik di sini:
Disadur
ulang dari tulisan al-Ustadz Antoe Djibrel. Semoga bermanfaat dan menaburkan keberkahan untuk kita
semua. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar