Fidaan berasal
dari kata fida’ (الفداء) yang berarti tebusan. Banyak juga yang
menyebutnya Dzikir Fida’. Jika ditelusuri, dzikir fida’ ini bermacam-macam,
diantaranya: membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 atau 71.000, membaca surat
Ikhlas sebanyak 1.000 atau 100.000, dan lain sebagainya. Secara garis besar, Dzikir
Fida’ terbagi atas 2 macam: Shugra dengan membaca kalimat Tahlil (La Ilaha
Illallah) sebanyak 70.000 kali, dan Kubra dengan membaca surat al-Ikhlas
sebanyak 100.000 kali.
Dzikir Fida’
bisa dilaksanakan untuk sendiri atau orang lain, dan dapat dilaksanakan dalam
satu majelis atau dicicil. Adapun dasar amaliah ini diterangkan dalam banyak kitab,
diantaranya:
1.
Tafsir ash-Shawi juz
4 halaman 498, karya Syaikh Ahmad Shawi al-Maliki:
ومنها: اَنَّ
مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى
مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِىْ سَمَوَاتِهِ وَفىِ أَرْضِهِ: اَلاَ إِنَّ
فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُذْهَا مِنَ
اللهِ غَزَّ وَجَلَّ, فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لاَ يَكُوْنَ
عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَادِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا.
Sebagian dari keutamaan
surat al-Ikhlas: Sesungguhnya orang yang membacanya 100.000 kali berarti dia
telah membeli dirinya sendiri dari Allah Swt. Dan malaikat akan menyerukan di
langit dan di bumi: “Ketahuilah, sesungguhnya si fulan adalah hamba yang
dimerdekakan oleh Allah. Siapa saja yang mempunyai hak yang ditanggung fulan
maka mintalah dari Allah.” Surat al-Ikhlas itu akan memerdekakan orang yang
membacanya dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada
orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membayarnya.
2.
Khazinat al-Asrar halaman
157, 159 dan 188, karya as-Sayyid Muhammad Haqqi an-Nazili:
وَأَخْرَجَ
مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَصِ بِإِخْلاَصٍ حَرّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النّارِ
اهـ.
Imam Muslim dan
lainnya meriwayatkan bahwa dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa
membaca surat al-Ikhlas dengan hati yang ikhlas, Allah mengharamkan jasadnya
dari api neraka.”
وَيقولُ الفَقِيْرُ
أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ السَّعِيْرِ اِنِّي رَأَيْتُ شَيْخًا فىِ المَسْجِدِ الْحَرَامِ
فىِ رَمَضَانَ سَنَةَ اِثنَتَيْنِ وَسِتِّيْنَ وَمِائَتَيْنِ وَاَلْفٍ يَقْرَأُ سُوْرَةَ
اْلاِخْلاَصِ عِنْدَ بَابِ الدَّاوُدِيَةِ لَيْلاً وَنَهَارً كُلَّ رَمَضَانَ فَقَبَّلْتُ
يَدَهُ فَقُلْتُ يَا سَيِّدِى وَمَوْلاَيَ اِنِّىْ اَرَاكَ كُلَّ يَوْمٍ تَقْرَأُ قُلْ
هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَخْبِرْنِىْ عَنْ فَوَائِدِهِ وَأَسْرَارِهِ فَقَالَ أَعْتَقْتُ
رَقَبَتىِ مِنَ النَّارِ يَا وَلَدِىْ وَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ عُنُقِهِ فَقُلْتُ أَجِزْنِيْهَا
فَأَجَازَنِىْ وَأَذِنَ لِىْ وَدَعَا لِىْ بِالْبَرَكَةِ فِيْهِ وَفَّقَنِيَ اللهُ
وَاِيَّاكُمْ لِقِرَائَتِهَا اَلْفَ مَرَّةٍ وَبِهَا اْلاِجَازَةُ لِمَنْ قَرَأَهَا
بِالخَطِّ وَالكِتَابَةِ بَارَكَ اللهُ لَناَ وَلَكُمْ وَفَتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ
جَعَلَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلمُخْلِصِيْنَ بِحُرْمَةِ اْلاِخْلاَصِ.
Penyusun kitab
berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sa’ir): “Saya melihat
seorang syaikh di Masjidil Haram pada bulan Ramadhan tahun 1.261 H sedang
membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Daudiyyah setiap malam dan harinya
selama Ramadhan. Kemudian aku mengecup tangannya dan meminta: “Wahai Tuanku,
aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, beritahukanlah padaku tentang
faedah dan rahasianya.”
Kemudian dia
menjawab: “Aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku”, sembari
dia mengangkat tangan ke lehernya.
Aku berkata: “Berilah
aku ijazah.”
Kemudian beliau
mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendoakan barakah. Semoga Allah
memberimu pertolongan untuk bisa membacanya sebanyak 1.000 kali. Ini merupakan
ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barakah
pada kita dan membukakan rahmatNya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita
termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.
وَاَيْضًا قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ
أَحَدًا وَسَبْعِيْنَ اَلْفًا اِشْتَرَى بِهِ نَفْسَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ رَوَاهُ
اَبُوْ سَعِيْدٍ وَ عَائِشَةٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَكَذَا لَوْ فَعَلَهُ لِغَيْرِهِ
أَقُوْلُ وَلَعَلَّ هَذَا الْحَدِيْثَ مُسْتَنَدُ السَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ فىِ تَسْمِيَّةِ
الذِّكْرِ كَلِمَةَ التَّوْحِيْدِ بِهَذَا اْلعَدَدِ عَتَاقَةً جَلاَلِيَّةً وَاشْتَهَرَتْ
فىِ ذَلِكَ حِكَايَةٌ ذَكَرَهَا الشَّيْخُ اْلاَكْبَرُ عَنِ اْلاِمَامِ أَبِي اْلعَبَّاسِ
اْلقُطْبِ اْلقَسْطَلاَنِى نَقْلاً عَنِ الشَّيْخِ أَبِي الرَّبِيْعِ الْمَالِكِى دَالَّةً
عَلىَ صِدْقِ هَذَا الْخَبَرِ بِطَرِيْقِ اْلكَشْفِ اهـ.
Rasulullah Saw.
bersabda: “Barangsiapa membaca kalimat ‘La Ilaha Illallah’ sebanyak 71.000
maka berarti dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah Swt.” (Riwayat
Abu Sa’id dan Aisyah Ra.). Begitu juga kalau dia melakukan untuk orang lain.
Hadits ini adalah sebagai sandaran dasar para ulama sufi untuk menamakan dzikir
dengan kalimat tauhid dengan jumlah hitungan tersebut dengan nama ‘Ataqah
Jalaliyyah. Cerita tentang kebenaran dzikir ini sudah sangat masyhur,
diantaranya yang dituturkan oleh asy-Syaikh al-Akbar dari Imam Abi al-Abbas
al-Quthbi al-Qasthalani dari Syaikh Abi Rabi’ al-Maliki untuk menunjukkan
kebenaran hadits ini dengan cara mukasyafah.
وَقَدْ نَقَلَهَا
أَبُوْ سَعِيْدِ الْخَادِمِى فِى الْبَرِيْقَةِ شَرْحِ الطَّرِيْقَةِ الْمُحَمَدِيَّةِ
وَغَيْرُهُ مِنَ الثِّقَاةِ اْلاِثْبَاتِ عَلىَ اَنَّ الْحَدِيْثَ الضَّعِيْفَ يُعْمَلُ
بِهِ فِيْ فَضَائِلِ اْلاَعْمَالِ , لاَ سِيَّمَا وَهُوَ مُخَالِفٌ لِلْقِيَاسِ.
Demikian itu
juga dikutip oleh Abu Sa’id al-Khadimi dari para wali itsbat yang terpercaya
yang disebut dalam kitab al-Bariqah Syarh ath-Thariqat al-Muhamadiyyah
dan lainnya, bahwa hadits dhaif boleh diamalkan dalam hal fadhailul ‘amal (keutamaan
amal) meskipun tidak sesuai dengan qiyas.
3.
Irsyad al-‘Ibad halaman
4, karya Syaikh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari:
وَحُكِىَ اَيْضًا
فِيْهِ عَنِ الشَّيْخِ أَبِي يَزِيْدَ الْقُرْطُبِى قَالَ سَمِعْتُ فِى بَعْضِ اْلأَثاَرِ
أَنَّ مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ
فِدَآءً مِنَ النَّارِ.
Dikisahkan dari
Syaikh Abi Yazid al-Qurthubi: “Saya mendengar dari sebagian atsar (perkataan
sahabat): “Barangsiapa mengucapkan kalimat ‘La Ilaha Illallah’ sebanyak 70.000
kali, maka kalimat tersebut menjadi tebusan baginya dari api neraka.”
Itu buat orang yang sudah meninggal ya...
BalasHapusKita mengirim doa buat orang yg meninggal tersebut
Izin share dan mengamalkan, jazakumullah...
BalasHapusبارك اﷲ فيك
BalasHapusMohon izin mau mengamlkan,, mudah2an Allah Ridho Amin.
BalasHapus🙏
HapusMohon izin mengamalkannya, ,barrokallohu...
BalasHapusMohon izin untuk diamalkan
BalasHapustrimakasih... izin copy untuk disimpan pribadi
BalasHapusAlhamdulillah setelah saya baca , izin untuk di amalkan
BalasHapusAlhamdulillah setelah saya baca , izin untuk di amalkan
BalasHapusQobiltu, saya minta izin untuk mengamalkan nya. Semoga ALLAH Ridho terhadap saya, kedua orang tua saya, saudara-saudara saya dan keluarga ku yang lain nya,yang dimana pahala nya juga akan ku hadiah kan kepada keluarga ku. Aamiin Ya ALLAH Ya Rabbal 'alamiin
BalasHapusAssalamu'alaikum.
BalasHapusMaaf saya mau nanya. Apakah membikin fida'qubro waktunya di batasi. Maksutnya,setiap 1 butir batu kerikil di bacakan 100x al-ikhlas.dan sedangkan jumlah batu kerikil minimal 1000 butir. Yg saya tanyakan,apakah 1000 kerikil itu di batasi waktunya harus selesai waktu tertentu?terima kasih. Wa'alaikum salam
Izin copy untuk simpanan sendiri..trmakasih
BalasHapusMinta izin untuk di amalkan
BalasHapusmohon izin ingin mengamal kan mencari ridho Allah swt
BalasHapussemoga Allah memberi kan jalan yg terang untuk menuju dan mendpat kan ridlo nya Allah.
BalasHapusQobiltu ijin mengamalkan
BalasHapusMasukkan komentar Anda...mohon untuk diamalkan, dan sekalian bertanya, pertama kali mau mengamalkan, niat yg harus dibaca bagaimana
BalasHapusSemoga selalu si berikan amalan yg barokah pahala yang melimpah...alhamdullilah..aminnn
BalasHapusqobiltu
HapusInsyaAllah ikut mengamalkan
Ini sebuah amalan yang sangat baik, dengan sandaran keimanan penuh kpd Alloh izin ikut mengamalkan
BalasHapusJika telah selesai satu x amalan berarti satu tiket di telah pegang.
BalasHapusMohon izin untuk mengamalkannya . terima kasih
BalasHapusSangat untuk di amalkan
BalasHapusYa, dzikir fidak memang sudah menjadi tradisi yang sangat baik di Jawa dwipa khususnya, walaupun masih banyak perbedaan tentang cara pengamalannya
BalasHapusSemoga sgl amalan kita diterima Allah swt. Aamiin.
BalasHapusHamba mohon izinnya untuk mengamankan dzikir fida kubro surat al ikhlas, kebetulan hamba juga dapat izin dari salah seorang HABIB dan mohon izin tambahan,terima kasih
HapusMohon ijin mengamalkan ..
HapusQobiltu ijazatak
Qobiltu.izin share
BalasHapusQobiltu...
BalasHapusMohon izin mengamalkan, semoga bisa menjadi amal kita semua
BalasHapusAda teks fidak sama terjemah ustad
BalasHapusQobiltu
BalasHapusijin copi ustd
BalasHapusmohon ijin untuk mengamalkanya.
BalasHapusDATUK YIP KUM FOOK banyak melakukan kejahatan kepada orang di kawasan Kepong, lelaki (Datuk Yip) ini mengganggu ramai isteri orang, membakar Kuil Hindu di Taman Daya, mengeluarkan sami Buddha dari Kuil di Taman Desa Jaya, Kepong, dan menipu wang.
BalasHapusENCIK SIMON LOW KOK MENG (Taman Daya) adalah pembantu (CID) Datuk Yip atau abang iparnya, berapa ramai yang memboikot mereka, Banyak sangat masalah di kawasan Kepong, kerana Datuk Yip Pengerusi MCA di Taman Daya, Kepong. . , dia dibayar wang kepada polis dan DBKL untuk mengganggu orang ramai, dan sebagainya
YIP KUM POH No: 19B, Jalan Sg 1/9, Taman Industri Bolton, 68100 Batu Caves, Selangor Malaysia (pejabat peguam) YIP KUM POH bukan peguam tetapi boleh membuka pejabat peguam, dia adalah adik lelaki Datuk Yip Kum Fook….”MALAYSIA BOLEH”
Kami tidak senang ketika itu kerana kami berada di bawah kawalan MCA di tempat kami, dan juga Datuk Yip telah digunakan oleh Gangster di kawasan Kepong dan Gombak, kami tidak berharap kepada MCA lagi dan kami adalah kumpulan yang meletak jawatan dari MCA
Kami telah mendengar, bahawa AGONG MALAYSIA (Sultan Johor, Sultan Ibrahim) telah mengambil kembali (Tarik) GELARAN DATUK (Datuk's title), dan kami akan menulis kepada Agong tentang perkara ini
DATUK YIP KUM FOOK (Lawyer) tidak fikir orang bodoh dan anda boleh menghina Buddha dan Hindu tetapi tentang Islam, anda dihina jika anda tidak mempunyai tempat tinggal.
Oleh Ah Keong, Kepong, Kuala Lumpur
This Datuk will suffer more if many people know about his bad deeds...you cannot cover up what has been done
Shared by Lim….Taman Desa Jaya, Kepong