PROFIL, KONDISI OBJEKTIF, SPESIFIKASI &
KELEMBAGAAN
PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
JAKARTA BARAT
A.
Profil Pondok Pesantren
Pondok
Pesantren Al-Itqon didirikan secara resmi pada tahun 1992, meskipun jauh
sebelum itu cikal bakalnya sudah ada dan tumbuh berkembang. Pondok Pesantren
Al-Itqon berawal dari kegiatan ta’lim dalam kelompok kecil yang dilakukan oleh
KH Mahfudz Asirun, pada tahun 1985 yang dalam perkembangan selanjutnya jamaah
semakin bertambah dan menjangkau semua lapisan masyarakat.
Majelis Ta’lim Bani Selong yang merupakan wadah pertemuan Keluarga Besar
Almarhum H. Selong adalah majelis yang pertama kali terbentuk yang disusul
kemudian Majelis Ta’lim-Majelis ta’lim yang lain. Salah satu kumpulan jamaah
yang beliau dirikan lainnya adalah HISABA (Himpunan Sahabat Betawi), jamaah tersebut
terdiri dari Guru-guru/Asatidz-Asatidzah, karyawan & swasta, berjumlah
sekitar 40 orang). Disamping itu tidak sedikit Majelis Ta’lim-Majelis Ta’lim
yang beliau prakarsai yang ada disekitar wilayah Kelurahan Duri Kosambi,
Cengkareng Jakarta Barat.
Dalam
perkembangannya sampai dengan akhir Tahun 2008 lebih dari 50 Majelis Ta’lim
terbentuk dan terbina, yang tersebar diwilayah Jakarta Barat dan DKI Jakarta.
Karena kegiatan ta’lim itu diselenggarakan, selain di rumah orang tua beliau,
juga di sebuah mushalla kecil, kemudian jumlah jamaah semakin bertambah maka
beliau mulai memikirkan jalan keluarnya. Selain itu, dunia pendidikan keagamaan
bagi anak-anak juga menjadi pusat perhatian beliau sejak awal, karena
hingga tahun 1985, di Kampung Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
belum terdapat Madrasah Diniyah, tempat menuntut ilmu keagamaan, Maka pada
tahun yang sama, beliau mendirikan suatu lembaga pendidikan keagamaan yang
diberi nama Madrasah Diniyah Al-Itqon.
Penamaan
Al-Itqon dilatarbelakangi oleh sebuah realita yang ada pada waktu itu bahwa
anak-anak yang sekolah Madrasah di lingkungan Durikosambi, kurang dalam ilmu
keagamaannya khususnya Dalam membaca Al-Qur’an. Oleh karena salah satu
pengertian dari Al-Itqon adalah Al-Ihsan (memperbaiki
amal), maka beliau berinisiatif untuk memberikan nama Madrasah Diniyah yang
beliau dirikan dengan nama Al-Itqon.
Dalam
perkembangan selanjutnya kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan keagamaan
formal semakin tinggi. Meskipun sudah terdapat Madrasah Tsanawiyah swasta lain
di Durikosambi, pendidikan keagamaan formal yang komprehensif belum bisa diperoleh
kaum remaja. Mereka tentu membutuhkan pendidikan keagamaan yang mampu membentuk
pribadi muslim yang memiliki kemuliaan akhlaq, kedalaman ilmu dan kebenaran
amal. Dari sinilah tuntutan pendirian Pondok Pesantren mendapatkan momentumnya,
yang kemudian disikapi dengan arif oleh KH. Mahfudz Asirun.
Menjelang
tahun 1992 KH. Mahfudz Asirun berupaya menggalang semua potensi masyarakat
untuk mendirikan pondok pesantren yang sangat dibutuhkan, dimana Lembaga Pondok
Pesantren di Wilayah Kecamatan Cengkareng Belum ada. Untuk itu, pada 30
Nopember 1992 mendirikan dan menyelenggarakan lembaga pendidikan pondok
pesantren. Upaya yang sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan pertolongan
Allah itu, sebagai tindak lanjut terbelinya sebidang tanah pada tanggal 27
Nopember 1992 diprakarsai Pondok Pesantren Al Itqon atas dukungan penuh Hisaba dan Bani
Selong; dan menyusul satu tahun kemudian, tepatnya pada 20
Januari 1993, mulai dibangun satu unit gedung yang relatif besar. Dari sinilah,
kemudian secara resmi didirikan Pondok Pesantren Mirqot ‘Ilmiyyah Al-Itqon.
Yayasan
Pendidikan Islam Mirqot Ilmiyah Al Itqon secara resmi berbadan hukum dengan mendapatkan
Akta Yayasan No : 9 Tanggal 2 Desember 1992 oleh Notaris Mohamad Said
Tadjoedin.
Secara
bertahap lahir dan berkembang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Al Itqon
setelah Pondok Pesantren Al Itqon berdiri.
B.
Kondisi Obyektif Lingkungan Pondok Pesantren
Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al Itqon beralamat di Jl. H. Selong No. 14 RT.005/03
Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Kotamadya Jakarta Barat.
Pondok
Pesantren Al-Itqon berdiri megah di tengah pemu-kiman penduduk Kelurahan Duri
Kosambi Kecamatan Cengkareng Kodya Jakarta Barat. Berdiri Gedung Al Itqon
dimulai dari tanah seluas 300 m2 berkembang secara bertahap
sampai 1.800 m2luas tanahnya pada tahun 2008. Lokasinya ± 500 M dari
Jalan Raya Duri Kosambi. Dengan bangunan fisik gedung 3 lantai. Di sekeliling
lokasi terdapat rumah-rumah warga masyarakat asli ( Betawi ). Di samping itu
ada juga kaum pendatang yang menetap di lokasi sekeliling Pondok Pesantren.
Tidak jauh dari lokasi Pondok terdapat komplek perumah-an Kosambi Baru, Inter
Kota dan Taman Semanan Indah. Sejumlah kantor instansi pemerintah, seperti
Kantor Kelurahan Duri Kosambi, Kantor Kecamatan dan Kantor Walikotamadya Jakarta
Barat dapat dicapai dalam hitungan menit dari lokasi Pondok Pesantren.Sekitar 3
km dari lokasi terdapat pusat perdagangan masyarakat Cengkareng.
Status
sosial-ekonomi masyarakat Duri Kosambi cukup beragam, mulai dari petani, buruh,
wiraswastawan, guru, PNS, dan kaum profesional lainnya. Masyarakat Duri Kosambi
sangat kuat kultur betawinya. Selain itu, kultur agamis juga sangat melekat
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Meskipun demikian, ada juga warga yang
beragama non-muslim. Meskipun masyarakat Duri Kosambi multietnis, kehidupan
sosial mereka berjalan secara baik.
C.
Spesifikasi Kelembagaan
Pondok
Pesantren Al Itqon sebagai sebuah lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam
mempunyai kekhasan sebagaimana khasnya sebuah Lembaga Swadaya Keagamaan Masyarakat
(LSKM), antara lain :
1. Pondok Pesantren Al Itqon, sebuah
lembaga keagamaan yang berkembang cepat dan fenomenal, yang menempatkan tradisi
masyarakat sebagai modal utama pembangunan (community based management) dengan
senantiasa terus menumbuh kembangkan institusinya secara dinamis, integratif
dan kondusif terhadap segala aspek yang berkembang di masyarakat.
2. Pondok Pesantren Al Itqon sebagai
Lembaga Sosial Pendidikan Keagamaan yang bercorak khas keindonesiaan.
3. Secara substantif kultural maka
Pondok Pesantren Al Itqon mempunyai akar kuat ke dalam masyarakat; karena
lahir, dari dan tumbuh berkembang bersama masyarakat lingkungannya (yang
bermula dari rural community). (Laporan Penelitian “Program
Penguatan Pesantren Al Itqon Cengkareng Jakarta Barat untuk Perubahan Sosial, Kerjasama
Institut PTIQ dan Dipertais Dirjen Bagais Departemen Agama, 2004-2005).
4. Pondok Pesantren dengan Sistem Rubat
ini merupakan lembaga keagamaan dan pendidikan keagamaan dalam bentuk murni Tafaqquh
fid Diendengan bercorak Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) yang berusaha
konsisten pada jalur yang baku dengan senantiasa memakai Kitab Salafiyah secara
konkret dan substantif.
5. Kombinasi sistem pendidikan
tradional yang bandongan dan sorogan tetap lestari, akan tetapi pada perkembangannya
sistem klasikal diterapkan pula di Pondok Pesantren Al Itqon.
6. Sekalipun secara fisik kultural
masyarakat di Cengkareng Jakarta Barat yang heterogen dengan dominasi
Betawi yang tetap menjunjung nilai-nilai lokal (local wisdom) oleh
Pondok Pesantren Al Itqon mampu disinergikan dengan moral keagamaan (religious
value).
7. Pondok Pesantren Al Itqon mampu
meletakkan dasar kesetaraan (equality) atas dominasi figur pada
seseorang saja (central figure) semata dengan diberdayakannya
figur-figur lain secara merata dengan tugas dan tanggungjawab yang sama besar,
walaupun masih tersentral di sekitar Keluarga Besar
Pemrakarsa/Pendiri/Pimpinan Pondok Pesantren. Namun kelibatan aktif
berbagai unsur pemerintah dan masyarakat di Pondok Pesantren Al Itqon tidak
dapat dikesampingkan begitu saja sebagai bentuk transparansi formal dan
legalitas in formal dari umat.
D.
KELEMBAGAAN
- Madrasah Aliyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1997
Nomor Statistik : 312317420071
Nomor Pokok Sekolah Nasional :
20101832
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep.
Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor : WJ/6/051/KPTS/ 1998,
Tanggal 4 Agustus 1998
Terakreditasi B Tahun 2005
- Madrasah Tsanawiyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1992
Nomor Statistik : 212315420042
Nomor Pokok Sekolah Nasional :
20101714
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep.
Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor : D/WJ/MTs/1870/ 1995,
Tanggal 24 Juli 1995
Terakreditasi B Tahun 2005
- Madrasah Diniyah Al-Itqon, berdiri Tahun 1985
Nomor Statistik : 412317420011
Nomor Pokok Sekolah Nasional :
-
oleh Kepala Kantor Dep. Agama Kota
Jakarta Barat
Nomor :
Kd.09.04/5/PP.00.8/1158/2008, Tanggal 4 Juli 2008
- Pondok Pesantren & Majelis Ta’lim Al-Itqon, berdiri Tahun 1985
Nomor Statistik : 512317420084
Nomor Pokok Sekolah Nasional :
-
oleh Kepala Kantor Wilayah Dep.
Agama Provinsi DKI Jakarta
Nomor :
KW.09.5/3/PP.075785/2008 , Tanggal 2 Juni 2008
- PAUD TPQ & RA Al-Itqon, berdiri Tahun 1997
Nomor Statistik : 012317432214
Nomor Pokok Sekolah Nasional :
-
oleh Kepala Kantor Dep. Agama Kota
Jakarta Barat
Nomor :
Kd.09.04/4/PP.00.4/Kep/143/2009, Tanggal 12 Maret 2009
PROFIL PENDIRI & KELUARGA BESAR
PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
A.
SILSILAH
K.H. ASIRUN bin H. Selong adalah salah
salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Duri Kosambi yang sangat peduli
terhadap masalah agama dan keagamaan, beliaulah yang mendorong putra putrinya
pula untuk ikut serta memperhatikan, membina dan mengembangkan kehidupan
keberagamaan terutama di bidang pendidikan keagamaan, hampir semua putra-putri
beliau dibekali ilmu dengan mengirimkan ke Pondok Pesantren.
Beliau
dikaruniai 4 putra dan 3 putri, sebagai berikut :
- Ust. H. Ahmad Ma’ruf Asirun, S.Ag.
- KH. Mahfudz Asirun, S.Ag.
- Ust. Marwan
- Ustz. Hj. Asmainah
- Ust. Zamakhsari
- Ustz. HJ. Masrifah
- Ustz. Halimah, LN
B.
POFIL KELUARGA BESAR KH ASIRUN
Pendiri dan
sekaligus Mudir serta Pengurus Pondok Pesantren Al Itqon: KH Mahfudz Asirun bin
KH Asirun dibantu Ustadzah Hj. Aan Kurniasih, Ustadz H. Ahmad Ma’ruf, Ustadz H.
Abdurrahman Natsir, Ustadzah Hj. Masyrifah, Ustadzah Halimah LN, dan Ust Sabeni
Hamid, S.Ag., yang merupakan keluarga besar dari KH Asirun, serta Asatidz dan
Asatidzah lainnya. Profil singkat pendiri diantaranya, seperti tersebut di
bawah ini:
1. KH Asirun bin H. Selong, lahir pada Desember 1929 di Duri
Kosambi Cengkareng Jakarta Barat. Beliau putra dari H. Selong, seorang tokoh
masyarakat di lingkungannya. Sebagai Guru “ngaji” di lingkungan sekitar beliau
jalani dari sebelum menikah dengan Hj. Marfuah bin H. Mukhtar. Dalam mendidik
putra-putrinya beliau sangat memperhatikan pendidikan agama, sehingga hampir
semua disekolahkan di lingkungan pesantren. Setelah selesai dari pesantren
putra-putri beliau didorong untuk berperan aktif mengamalkan ilmu keagamaannya
dengan mengajar ngaji di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Beliaulah
yang mendorong, membantu dan mendukung penuh berdirinya Pondok Pesantren. Dalam
setiap kesempatan beliau senantiasa memberikan semangat, motivasi dan
“pencerahan” dalam setiap langkah yang diambil putra-putri beliau dalam
menumbuh kembangkan Pondok Pesantren Al Itqon. Pembentukan Majelis Ta’lim Bani
Selong merupakan prakarsa beliau, sebagai langkah awal kiprah beliau secara
intensif mendam-pingi KH Mahfudz Asirun dalam membina umat. Sebagai Penasehat/
Mustasyar beliau senantiasa dekat dengan para pengambil kebijakan di lingkungan
Pondok Pesantren Al Itqon.
2. Ustadz H. Ahmad Ma’ruf Asirun, S.Ag. Beliau adalah putra pertama dari KH.
Asirun dan kakak dari KH. Mahfudz Asirun. Beliau dilahirkan di Jakarta, pada
tanggal 15 Juli 1950. Beliau pernah mengenyam pendidikan tinggi di IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (sekitar tahun 1970-an) sampai mendapatkan gelar BA (Bachelor
of Art) atau setara dengan sarjana muda. Gelar S1 beliau peroleh dari
Universitas Singa Perbangsa Karawang (1999) dalam bidang Pendidikan Agama Islam
(PAI). Tugas keseharian beliau adalah Kepala Madrasah Aliyah Al-Itqon,
disamping beliau juga merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan SDN Duri Kosambi 10 Jakarta Barat. Beliau dikaruniai 5 orang putra
dan 2 orang putri. Di samping itu beliau juga baru dikaruniai 3 orang cucu
Laki-laki. Adapun Putra-putri beliau adalah:
1) Ikhwanuddin, S.Ag (sudah berkeluarga)
2) Fahrurrozi, S.Ag. MA (sudah berkeluarga)
3) Humaidi (sudah berkeluarga)
4) Sakinah
5) Mawardi
6) Hibatullah
7) Nita Qonita
3. KH Mahfudz Asirun adalah salah seorang Alumni
Pondok Pesantren an-Nida al-Islamy Bekasi Timur pimpinan Syekh Muhammad
Muhajirin bin Amsar ad-Dari. KH Mahfudz adalah anak ke-2 dari KH Asirun bin H
Selong. Ayah beliau adalah seorang guru ngaji di Duri Kosambi, Cengkareng
Jakarta Barat, sementara kakeknya H. Selong dikenal sebagai Tokoh Masyarakat
Cengkareng pada masanya. KH Mahfudz lahir di Jakarta pada Tanggal Lahir : 1
Maret 1954. Diterima menjadi Capeg pada tahun 1984, mengikuti Diklat Prajab pada
tahun yang sama di Krawang Jawa Barat dan setahun kemudian menerima SK PNS.
Beliau diangkat PNS ketika masih sebagai santri di Pondok Pesantren. Selama
lebih dari 10 tahun beliau mengajar di Almamaternya.
Kemudian mutasi ke Tangerang. Profil
beliau adalah Akomodatif, Credible, Accountable, Acceptable, Competence, terbuka
dan demokratis, adalah figur beliau sebagai menejer dari lembaga pendidikan
keagamaan Al Itqon, sehingga amanah dari umat dapat beliau emban dan wujudkan
secara konkret berupa bangunan dan fasilitas dari Pondok Pesantren dan Pondok
Pesantren Al Itqon, yang terus bertambah sejalan dengan bertambahnya jamaah dan
santri Al Itqon. Berbagai Kitab Salaf sebagai kitab kajian beliau sangat
beragam dan multidisipliner bidang kajian yang beliau kuasai dan beliau
tularkan kepada Jam’iyah Pondok Pesantren dan Santri-santri Pondok. “Jam
Kerja” beliau sepenuhnya untuk umat, mulai dari menjelang Shalat Subuh
sampai mendekati Shalat Subuh kembali, sampai-sampai status PNS beliau
tanggalkan mulai tahun 2005 padahal masa pensiun beliau masih panjang, tahun
2014/2015, semuanya karena kecintaan dan “hobby” beliau terhadap
Jam’iyah/Santri dan Majelis/ Madrasah serta lingkungan pendidikan keagamaan dan
kemasyarakatan.
4. Ustadzah Hj. Aan Kurniasih binti H. M. Arpandi, lahir di
Jakarta, pada tanggal 30 Agustus 1966. Menikah dengan KH Mahfudz Asirun pada
tanggal 1 Sya’ban 1406 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 16 April 1986, sekarang
telah dikaru-niai anak:
1) Auzai Anwari
2) Ulfiatul Abidah
3) Rohbie Surohbiel
4) Kayis Syamila
5) Albi Syarah
6) Da’i.
Selain sebagai pengajar tetap di
Pondok Pesantren Al Iqon, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah di lingkungan
Pondok Pesantren Al Itqon, beliau aktif menjadi pembina/mengisi Pondok
Pesantren-Pondok Pesantren di lingkungan Pondok Pesantren.
5. Ustadz H. Abdurrahman Natsir adalah alumni Al Mabrur Bekasi,
putra ke 4 dari 4 saudara H. Natsir bin H. Hasan. Tempat/ Tanggal Lahir :
Sukabumi, 9 April 1976 (Sesuai Ijazah). Pengalaman Mengajar : Pondok Pesantren
Salafiyah di Sukabumi; Madrasah Tsanawiyah & Aliyah Al Itqon. Terhitung
Mulai Mengajar di Pondok Pesantren Al Itqon/Madrasah Diniyah pada Tahun 1991,
dan menjadi Kepala Madrasah Diniyah dari Tahun 1991 sampai dengan sekarang.
6. Ustadzah Hj. Masyrifah binti KH Asirun, adik kandung
dari KH. Mahfudz Asyirun. Lahir pada tanggal 10 Februari 1965 di Jakarta
(Tangerang, sebelum pemekaran dengan Kotamadya Jakarta Barat). Menikah dengan
Ustadz H. Abdurrahman Natsir pada tahun 1991, dikarunia 5 orang anak, antara
lain:
1) Arih Syuroih
2) Eva Fahimah
3) Nailal Amani
4) Farhan
5) Faidh el Rahman
Sebagai pengajar tetap di Pondok
Pesantren Al Iqon dan Madrasah Diniyah di lingkungan Pondok Pesantren Al Itqon,
beliau aktif juga menjadi pembina/mengisi Pondok Pesantren-Pondok Pesantren di
lingkungan Pondok Pesantren, lebih dari 25 Pondok Pesantren beliau bina.
7. Ustadz Sabeni Hamid, S.PdI. bin H. Abdul Hamid, Lahir di
Jakarta, pada tanggal 06 Mei 1965, beliau putra pertama dari H. Abdul Hamid.
Pendidikan Formal dilalui di PP an Nida al Islamy Bekasi Timur dari MTs
(tamat tahun 1983) dan MA (lulus tahun 1986). Jenjang S1 diselesaikan di PTIQ
tahun 2003. Pendidikan Non Formal yang pernah diikuti:
·
Yayasan
Pendidikan Ilmu Al Qur’an (1982-1988)
·
Lembaga
Bahasa dan Ilmu Al Qur’an DKI Jakarta (1996-1999)
Setelah menikah pada tahun 1996
dengan Ustadzah Halimah LN, mengajar di MTs Al Itqon (mulai tahun 1994 s.d.
sekarang) dan MA Al Itqon (mulai tahun 1997 s.d. sekarang). Selain aktif di
lingkungan Pondok Pesantren sebagai Kepala Ribat (Pimpinan Pondok) mulai tahun
2005 s.d. sekarang. Ditengah kesibukannya masih dapat menyisihkan waktunya
menjadi:
·
Dosen di
LBIQ DKI Jakarta dari tahun 1998 s.d. sekarang
·
Dosen
Pendidikan Dasar Ulama (PDU) Jakarta Barat dari tahun 2006 s.d. sekarang.
8. Ustadzah Halimah, LN binti KH Asirun, adik kandung
“bontot” dari KH. Mahfudz Asyirun. Lahir pada tanggal 14 Juni 1971 di
Jakarta (Tangerang, sebelum pemekaran dengan Kotamadya Jakarta Barat). Menikah
dengan Ustadz Sabeni Hamid, S.PdI. pada tahun 1994 dan dikarunia seorang putri
bernama Nabila.
Selain sebagai salah seorang Pengurus
Pondok Pesantren Al Itqon, beliau aktif menjadi Pengasuh di beberapa
Majelis Ta’lim.
0 komentar:
Posting Komentar