Home » » Penduduk Makkah Lebih Tahu Tentang Sejarah Makkah

Penduduk Makkah Lebih Tahu Tentang Sejarah Makkah

Written By MuslimMN on Minggu, 02 September 2012 | 04.52


Penduduk Makkah Lebih Tahu Tentang Sejarah Makkah


Syekh Ahmad Zaini Dahlan mufti Makkah pada akhir era kesultanan Ustmaniyah dalam kitab Tarikhnya pada pasal tentang Fitnah al-Wahabiyah mengatakan: “Pada mulanya Muhammad ibn Abdul Wahhab adalah seorang pelajar di kota Madinah al-Munawwarah. Ayahnya, seorang muslim yang shalih dan alim, demikian juga saudaranya Syekh Sulaiman. Ayah, saudara dan para gurunya telah berfirasat buruk pada Muhammad ibn Abdul Wahhab, karena mereka sering menyaksikan perkataan, perbuatan dan penyimpangannya dalam banyak masalah. Mereka memandangnya tidak baik dan mengingatkan masyarakat dari penyimpangan Muhammad ibn Abdul Wahhab. Benar, Allah menunjukkan firasat mereka ketika dia (Muhammad ibn Abdul Wahhab) melakukan bid’ah yang sesat dan menyesatkan kaum awam dan bertentangan dengan para ulama agama. Di antara bid’ahnya adalah: 1) Mengkafirkan umat Islam yang ziarah ke makam nabi Saw. 2) Mengkafirkan umat Islam yang tawassul dengan para nabi, para wali dan orang-orang shalih. 3) Mengkafirkan umat Islam yang ziarah makam orang-orang shalih untuk bertabarruk. 4) Menyebutkan nama Nabi Saw. ketika bertawassul atau nama nabi-nabi selainnya, para wali dan orang-orang shalih menurutnya adalah syirik. 5) Mengkafirkan orang yang mengatakan: “Obat ini bermanfaat bagiku, meskipun maksudnya adalah kiasan. Muhammad ibn Abdul Wahhab menyebutkan macam-macam dalih untuk menguatkan pendapatnya dan mengelabuhi orang awam, bahkan ia menulis buku untuk menyebarkan ajarannya.”
Sampai Syekh Zaini Dahlan mengatakan: “Banyak guru Ibn Abdul Wahhab di Madinah yang berkata: “Orang ini akan sesat atau Allah menyesatkan dengannya orang yang terlaknat dan celaka, dan kenyataannya seperti itu. Muhammad ibn Abdul Wahhab mengklaim bahwa madzhab barunya dibuatnya untuk memurnikan tauhid dan membebaskan dari kesyirikan. Dia katakan manusia dalam kemusyrikan sejak 600 tahun dan dia datang untuk memperbaharui agama mereka.”
Diantara ulama yang menulis bantahan terhadap Ibn Abdul Wahhab adalah salah seorang gurunya yang terbesar yaitu Syekh Sulaiman al-Kurdi pengarang Hasyiyah Syarh Ibn Hajar 'ala Matn Bafadhal. Diantara bantahannya: “Wahai Ibn Abdul wahhab aku menasehatimu agar kamu diam dan jangan menyesatkan umat Islam. Saudara Muhammad, Syekh Sulaiman ibn Abdul Wahhab menyusun sebuah risalah bantahan berjudul “ash-Shawaiq al-Ilahiyyah fi Raddi ‘ala al-Wahabiyah” telah dicetak. Kitab kedua berjudul “Fashl al-Khithab fi ar-Radd ‘ala Muhammad ibn Abdil Wahhab”. Perkataan mufti Makkah Muhammad ibn Muhammad ibn Abdullah an-Najdi bahwa ayah Muhammad ibn Abdul Wahhab dahulu marah kepadanya karena dia (Muhammad) tidak memperhatikan fikih, artinya dia bukanlah ahli fikih dan juga bukan ahli hadits. Celakalah dia dan mereka yang mengikutinya. Ketahuilah kalian wahai pengikut dan pengagum Muhammad ibn Abdul wahhab dan dakwahnya. Tidak seorang ulamapun yang hidup pada abad 12 menulis biografi Muhammad ibn Abdul Wahhab mengatakan bahwa ia ahli fiqih atau ahli hadits.”
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template