Pernah suatu
ketika, sekitar 10 dukun mendatangi Habib Luthfi Yahya untuk ditantang keilmuannya.
Habib Luthfi dengan tegas menolak tantangan tersebut. Beliau balik bertanya: “Untuk
apa dan atas dasar apa kamu menantang saya?”
Salah satu dari
10 dukun itu menjawab: “Kami ingin tahu apa kelebihanmu, kok murid-muridmu
banyak bahkan ada di mana-mana. Dan apa benar Habib ini wali Allah, kok sampai-sampai
banyak yang menyukai dan mencintaimu.”
Habib Luthfi
hanya tersenyum mendengar penuturan si dukun itu. Kemudian 10 dukun tersebut mulai
komat-kamit tak jelas dan mengambil satu ‘keris legenda’, kata si dukun, lalu
diletakkan persis di depan Habib Luthfu. Lantas dukun itu berkata: “Ambillah
jika Habib mampu!”
Habib Luthfi pun
hanya tersenyum sembari berjalan mengambil sapu lantai dan disapunya keris itu dengan
mudahnya tanpa membuang-buang tenaga. Kagetlah 10 dukun itu, gumam mereka: “Kok
bisa ya hanya dengan menyapu saja, padahal sudah saya buktikan tidak ada
seorang pun yang dapat mengambil keris itu.”
Kemudian Habib
Luthfi bin Yahya mencabut bulu rambut yang ada di kepalanya dan meletakkannya
persis di depan 10 dukun itu. Beramai-ramailah dukun itu dengan sekuat tenaga
mengambil satu helai bulu rambut Habib Luthfi. Tapi apa hendak dikata, tak
seorang pun darinya yang dapat mengambil bulu rambut itu. Akhirnya 10 dukun itu
segera meminta maaf kepada Habib Luthfi dan bahkan bersedia menjadi murid Habib
Luthfi sampai saat ini. (Diolah dari Pengky Sutarto,
yang diceritakan langsung dari abdi dalem).
Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 18 Oktober 2014
0 komentar:
Posting Komentar