Dengan ini saya
gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman Anda. Maaf saya tak punya
waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan Anda pada Nabiku
Muhammad Rasulullah Saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan Anda, dan saya
akan berbicara dengan logika:
1. Anda mengatakan Nabi Muhammad Saw. adalah licik, pembunuh massal,
sex maniac, kepala perampok.
Saya (Habib Mundzir) jawab:
Kejujuran
beliau Saw. sudah dibuktikan di masa kehidupan beliau oleh ribuan manusia,
orang yang hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum
beliau Saw. menyampaikan wahyu, dan setelah beliau Saw. menyampaikan wahyu. Kejujurannya,
kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di
zamannya. Bahkan musuh-musuhnya, bahkan kaum Yahudi, bahkan kaum Nasrani,
bahkan kaum Munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.
Saya ingin satu
bukti ucapan seorang Nasrani di zaman beliau Saw. yang mengatakan Muhammad Saw.
adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal? Tentunya ini hanyalah ucapan
orang orang Badui. Munculkan satu bukti dari ucapan musuh-musuh beliau Saw. saat
di zamannya yang dari kalangan berpendidikan? Apakah kaum Nasrani saat itu
kesemuanya bungkam? Ke mana para pendeta dan kalian? Apa yang mereka kerjakan
saat itu?
Mereka yang
menyaksikan kehidupan Muhammad Saw. malah beriman kepadanya. Apakah mereka
beriman kepada seorang pembunuh massal? Beriman pada seorang sex maniac? Beriman
pada seorang pembohong?
Bila Anda membenarkan
pernyataan ini maka seluruh pendeta Nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum
kebangkitan Muhammad Saw. Umpatan umpatan-ini hanya muncul dari kalangan Badui
dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.
Sejarah
menjelaskan tak satupun dari pendeta Nasrani menentang dan memerangi Muhammad Saw.
Bahkan Abisina Kaisar Najasyi yang beragama Kristen ketika datang utusan
Muhammad Saw. kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib Ra., yang saat itu Kaisar Najasyi
juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya). Amr bin Ash berusaha
mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash
saat itu masih dari kalangan Badui gurun yang berpegang dengan adat jahiliyah,
membunuh anak wanita yang lahir dll), ia berkata kepada Kaisar Najasyi:
“Coba tanya pada utusan Muhammad Saw. apa yang ia ucapkan atas Isa bin Maryam!”
Maka ketika
dijawab oleh Jakfar bin Abi Thalib Ra. dengan lantunan surat Maryam, maka
runtuhlah Kaisar Najasyi. Ia (Kaisar Najasyi) beriman pada Muhammad Saw. dan
masuk Islam bersama para pendeta penasehatnya. Hingga tak lama kemudian ia
wafat, maka Rasul Saw. melakukan shalat Ghaib untuknya (shalat Ghaib=shalat
jenazah untuk orang yang wafat dari kejauhan). Dan ini adalah pertama kalinya
shalat Ghaib dilakukan oleh Rasul Saw. dalam Islam (Shahih Bukhari).
Demikian pula
kunjungan utusan Muhammad Saw. kepada Heraklius Kaisar Byzantium. Maka ketika
Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad Saw. ia melemparkan
beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini. Maka pada akhirnya ia
berkata: “Sungguh Muhammad Saw. adalah Nabi. Kalau aku punya kesempatan maka
aku akan berkunjung kepadanya. Akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad Saw.)
akan menguasai wilayahku ini.” (Shahih Bukhari).
Maka mendengar
ucapan ini, maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dengan pro kontra. Maka
Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk Islam, namun ia sesekali tidak
mencela Muhammad Saw.
Demikianlah
Muhammad Saw. di hadapan para intelektual dan raja-raja Nasrani. Umpatan dan
cacian hanya muncul dari Badui-badui gurun pasir yang picik pemikirannya. Semua
orang yang berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad Saw. dan mengakuinya
sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua
kekaisaran besar ini didukung ribuan pastur yang bodoh. Begitulah secara logika
Anda, dan logika kami bahwa raja-raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan
tentunya mereka itu bermoral tinggi.
Datang kepada
beliau Saw. seorang pendeta Yahudi, dan mengujinya seraya berkata: “Aku ingin
bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk Islam,
karena tak ada yang tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan Nabi
Saw. menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk Islam.” (Shahih
Bukhari).
Saat hari
kelahiran sang Nabi Saw. di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah
seorang Yahudi di kota Madinah, seraya berkata: “Wahai orang-orang Yahudi, telah
lahir nabi akhir zaman. Karena semalam telah terbit bintang yang menandakan
kelahiran Nabi Muhamad Saw.!” (Mustadrak ‘ala Shahihain juz 3 halaman
554 dan Tahdzib at-Tahdzib juz 2 halaman 116).
Inilah kejadian-kejadian
yang ditunjukkan Allah Swt. untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad Saw. Demikian
pula terbelahnya bulan yang disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah,
bahkan setelah datang kafilah-kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa
bulan di malam itu terbelah. Mereka melihatnya dari luar kota Makkah yang
sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (Sirah
Ibn Hisyam).
Allah
menunjukkan kebangkitan nabi-nabiNya dengan munculnya mukjizat. Demikian pada
Musa As., demikian pada Isa As., demikian pada Ibrahim As., demikian pula pada
Sayyidina Muhammad Saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah
kebangkitan Muhammad Saw. dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri. Disaksikan
oleh sahabatnya dan musuh-musuhnya, mereka yang beriman dan mereka yang kufur
sama-sama menyaksikan kebenaran dari Allah Swt. Justru logika diciptakan untuk
memahami bahwa kejadian-kejadian mukjizat para nabi itu mustahil terjadi dengan
sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan. Sihir mana dapat membelah
lautan? Sihir mana dapat membelah bulan? Sihir mana dapat membuat ibu suci
melahirkan tanpa ayah? Di sinilah logika dituntut untuk berperan.
Logika yang
bertentangan dengan ayat Tuhan adalah logika dangkal. Logika mana dapat
memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yang berfikir,
berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa,
seniman, dlsb. Adakah logika dangkal dapat menerimanya? Justru logika dituntut
berfikir dengan pikiran yang murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan
pencipta dengan itu semua.
Saya menantang Anda
dengan kekuatan logika Anda. Bisakah Anda dan seluruh alam semesta menciptakan
seekor lalat dari ketiadaan? Tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat
menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Berarti logika dan kemampuan akal dan
keahlian yang Anda miliki dan seluruh keahlian yang ada di alam semesta belum
menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.
Lalu akanlah
logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah? Kecuali menyungkur sujud
penuh pengakuan bahwa hanya Dialah Yang Maha Mampu membelah lautan yang memang
milikNya. Dan hanya Dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan
(Adam dan Hawa).
Dan satu hal yang
ingin saya tanyakan, apakah Anda hidup dengan keinginan Anda sendiri? Adakah Anda
lahir dari perut ibu Anda karena Anda yang ingin lahir ke dunia? Anda lahir ke dunia
tanpa keinginan untuk lahir, tapi Dia yang memilihkan untuk Anda lahir ke dunia,
Dia yang menentukannya, Dia yang memiliki Anda.
Adakah Anda mampu
menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan? Anda hanya hamba lemah yang
tergantung kepadaNya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena Anda
tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman. Semua itu Anda tak mampu
membuatnya sendiri, hanya meminjam milikNya, meminjam bumi yang milikNya, makan
dari makanan yang diciptakanNya, minum dari air yang diciptakanNya.
Anda diciptakanNya
dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam
bimbingan TunggalNya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad Saw.: “Penciptaan
manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari
sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya.” (Shahih Bukhari
hadits no. 3036, 3154 dan 6221). Dan ini diakui oleh ilmu kedokteran!
Tunjukkan
padaku ilmu kedokteran mana yang dipelajari oleh Nabiku Muhammad Saw. 1400
tahun yang silam mengenai hal ini? Mengapa beliau Saw. mengetahui ini? Inilah logika
akan berbicara bahwa ini benar-benar wahyu Ilahi! Inilah pembuktian secara logika
bahwa Muhammad adalah Rasulullah Saw. Boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yang
mana yang membantah ini?
2.
Pembunuhan,
Muhammad Nabi pembunuh.
Saya jawab:
Mengenai
pembunuhan, saya yakin Anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan
kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yang dibela dan mestilah ada yang
ditindak. Demikian logika berbicara. Dan bila Anda tidak setuju dengan
pembunuhan yang dilakukan Nabiku Muhammad Saw., ketahuilah bahwa seluruh nabi-nabi
adalah pembunuh. Musa As. memerangi ummatnya sendiri yang kufur (Samiri, Qarun,
Fir’aun), Isa bin Maryam memerangi pembangkangnya, Daud As., Sulaiman As., dan
semua para nabi, mestilah ada yang beriman kepadanya, dan ada yang
mendustakannya.
Bila ada
seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yang
membahayakan banyak orang misalnya, apa yang dilakukan kalian di Negara Barat sana?
Mereka membunuhnya! Kenapa? Membahayakan kesehatan ummat manusia, dan
pembunuhan itu adalah bentuk logika yang sehat! Demikian pula para penyebar
fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain
menjadi kufur pada Tuhan. Dan kufur pada Tuhan jauh lebih berbahaya dari
sekedar penyakit menular, karena orang yang sakit menular walaupun menjijikkan
bisa saja diampuni Tuhan. Namun orang yang kufur pada Allah Swt. berarti mereka
musuh Allah Swt.
Dan ocehan Anda
mengenai moral, itu runtuh dari otak Anda bila di sebelah Anda saat ini berdiri
seorang manusia yang terjangkit virus berbahaya yang bila ia bernafas lagi maka
ia akan menularkan milyaran virusnya pada Anda dan jutaan manusia. Niscaya Anda
akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena Anda
ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai di sini logika pembunuhan
Anda akui bukan?
Namun Nabiku
Muhammad Saw. tidak semudah itu membunuh. Beliau Saw. sangat baik dan tidak
sembarang membunuh. Dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang
membunuh anak-anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yang tak
bersenjata, demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad Saw.! Dan demikian
dangkalnya pemahaman Anda.
Mengenai peristiwa
Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul Saw., namun perbuatan Umair bin Adiy
Ra. Karena wanita jahat itu terus memfitnah Nabi Saw. agar orang-orang
membencinya, maka berkata Umair bin Adiy Ra. kepada dirinya: “Kalau Nabi
Saw. selamat dari Perang Badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti Marwan
dari Bani Umayyah!”
Maka ia pun
membunuhnya, lalu melaporkannya pada Rasul Saw. dan Rasul Saw. menenangkannya. Demikian
kejadian pada tahun 2 Hijriyah. (Isti’ab juz 3 halaman 1218, Thabaqat
Kubra juz 2 halaman 27, al-Ishabah juz 4 halaman 721, as-Sirah
an-Nabawiyyah juz 6 halaman 49).
Wajar saja
wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun,
Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya. Tak dibedakan apakah ia wanita
lemah atau ia raja wibawa, yang dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada
agama Allah. Sebagaimana kalian di Barat bila melihat orang yang terjangkit
virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri,
pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan
kalau bom itu disembunyikan di perutnya niscaya manusia seperti kalian tidak
sungkan-sungkan merobek perutnya hidup-hidup demi mengeluarkan bom itu. Bukankah
demikian? Sampai di sini logika pembunuhan wanita Anda akui sebagai hal yang
mesti bukan?
3.
Mengenai ucapan
Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta.
Saya jawab:
Bukan bermakna
dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka
itu boleh. Dan Anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong. bila datang
seorang pembunuh yang ingin membunuh anak dan istri Anda misalnya, kebetulan
anak Anda ada di kamar. Anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan
berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya? Demi
menyelamatkan nyawa anak dan istri anda Anda mengakui bahwa bohong itu wajib!
Dan bila ada
orang ingin membunuh istri atau anak Anda, sedangkan Anda menyembunyikan mereka
di suatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh. Lalu orang-orang yang
ingin membunuh keluarga Anda itu bertanya pada teman-teman Anda tentang di mana
persembunyian istri dan anak Anda, apa yang Anda harapkan? Apakah Anda berharap
mereka jujur? Anda akan mengemis pada teman Anda agar mereka berbohong! Anda akan
memusuhi mereka bila mereka jujur bukan? jadilah berbohong itu Anda wajibkan! Inilah qiyas
imam kami yang mulia, Imam Ghazali rahimahullah.
4.
Mengenai Jizyah.
Saya jawab:
Jizyah adalah
pembayaran pajak bagi orang yang non Muslim. Hal ini adalah suatu keadilan,
karena Muslim pun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah,
zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yang bila
dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah. Hak Anda dilindungi, sebagaimana
ketika seorang Muslim menampar seorang Yahudi karena ia mengatakan Musa lebih
mulia dari Muhammad Saw., maka Nabiku Muhammad murka dan menegur keras Muslim itu!
(Shahih Bukhari).
Kejadian
lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib Ra. dicuri oleh seorang Yahudi,
maka Ali Kw. mengadu kepada Umar bin Khattab Ra. sebagai Khalifah saat itu. Maka
Umar Ra. tahu betul bahwa Ali Kw. tak mungkin berdusta, namun hukum syariah
mesti ditegakkan. Maka Umar Ra. bertanya mana saksi kalian? Yahudi membawa dua
orang saksi, dan Ali Kw. membawa kedua putranya Hasan dan Husein sebagai saksi.
Maka Umar Ra. tertunduk malu seraya berkata: “Maaf wahai Ali, anak tidak
bisa dijadikan saksi mata.”
Maka Ali Kw. berkata:
“Apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah Saw.?”
Maka Umar Ra. tertunduk
seraya berkata: “Hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik Yahudi.”
Maka Ali Kw. menerima
keputusan dan pergi. Maka menangislah sang Yahudi seraya berkata: “Belum pernah
kutemukan hukum agama yang membela keadilan pada orang yang lain agamanya
dengan mengalahkan kesaksian cucu Nabi mereka. Aku masuk Islam!” (Sirah Ali
bin Abi Thalib Kw.).
Inilah adab (sopan
santun) kami terhadap mereka yang non Muslim, dan sampai di sini semua logika
akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!
5.
Logika.
Saya jawab:
Seorang anak yang
tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak bahwa benda
merah itu indah, maka ia ingin memakannya. Inilah logika manusia! Manusia tak
tahu apa-apa sebelum membuktikannya. Nah… kasih sayang Allah Swt. adalah
memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah Islam! Seperti kasih
sayang ibu yang melarang anaknya mendekati bara api. Logika yang Anda pakai,
adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan Tuhan itu
benar! Sempit sekali logika Anda, sedangkal inikah logika orang kafir di Barat?
6.
Memukul istri.
Saya jawab:
Mengenai
menyiksa istri diperbolehkan dalam Islam itu adalah kebodohan Anda dalam hukum
syariah kami. Karena Allah Swt. berfirman dalam al-Quran: “Bila kalian risau
atas istrimu yang terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia
(bukan memukulnya). Bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan
menyetubuhinya (jangan memukulnya). Dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka
pukullah ia. Bila ia taat maka jangan sesekali kalian terus menyakitinya.
Sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatanNya.” (QS. an-Nisa ayat 35).
Jelaslah justru
makna ayat ini adalah melindungi hak wanita. Maaf, Negara Barat adalah negara terbesar
penyiksaan suami terhadap istrinya! Dalam Islam hak istri dilindungi, misalnya
istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki-maki mertuanya
misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati. Bila masih saja tak
menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dengan jangan disetubuhi! Alangkah lembutnya
hukum Allah Swt. Apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya? Bukankah ini
sangat lembut? Lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat
kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya.” (QS. an-Nisa ayat 35).
Rasul Saw. menjelaskan
makna “Pukullah” adalah “Fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah
ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak atau berbekas.” (Shahih Muslim
hadits no. 1218 dan Shahih Ibn Hibban hadits no. 2809). Dan demikian pula
diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurthubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, Tafsir Imam ath-Thabariy,
dan seluruh tafsir lainnya.
Betapa indahnya
ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul Saw. melarang untuk memukul sampai
berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka! Bahkan Allah mengancam pada
ayat itu: “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi
dan Maha Besar kekuatanNya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan
sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran
undang-undang mana di muka bumi ini yang melindungi istri seindah ajaran
Muhammad Saw.?
7.
Poligami halal
bagi pria dan haram bagi wanita.
Saya jawab:
Sudah kita
fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum
poligami dalam Islam, dari Allah Swt. tentunya. Hingga wanita-wanita akan
terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya,
nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani
tanggung jawab sebagai suami untuk membimbing istri-istrinya. Bukankah tanggung
jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya
sembarangan? Lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga? Tiga rumah tangga?
Empat rumah tangga? Bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat
kejahatan? Karena ia harus mendidik anak-anaknya, menyekolahkan mereka,
membimbing istri-istrinya dalam tuntunan Islam, ia akan sibuk berkhidmat pada
rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak-bahak dengan teman-temannya
di café-café seperti Bule kafir di Barat.
Lihat
kesempurnaan ajaran Islam yang sangat sesuai dengan keadaan zaman. Pengingkaran
terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yang tak bersuami,
banyaknya wanita yang melacur, wanita penghibur dll. Karena wanita-wanita itu tak
mendapatkan suami, suami yang membimbingnya pada kemuliaan. Hal ini muncul
sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah. Mereka bagaikan anak yang menelan
bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya! Ibunya tak bersalah karena telah
melarangnya, demikian Allah Swt. menjadikan kasih sayang ibu sebagai cermin
kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap
jiwa ibunda.
Jumlah wanita
lebih banyak dari pria, dan di waktu yang bersamaan dengan munculnya ajaran
Muhammad Saw. yang memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan? Jelaslah bahwa
ajaran Muhammad Saw. adalah ajaran yang paling sempurna mengatasi masalah
bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini! Dan tak ada jalan lain
untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yang disampaikanNya
pada Muhammad Saw.
Beri aku solusi
dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yang semakin banyak
dari pria dengan melarang poligami? Apakah dibunuh? Kalian akan mengacaukan
ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan. Dan di dalam Islam poligami
dibolehkan, dan bukan diwajibkan. Ini menunjukkan bila mereka merasa mampu
berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu. (QS. an-Nisa
ayat 3).
8.
Perbudakan
Saya jawab:
Perbudakan
dalam Islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yang membangkang dan
memerangi Islam. Mereka yang memerangi Islam jika mereka kalah maka semua
tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi
tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya. Bila tuannya
ingin menikahinya maka ia bebas. Budak dalam Islam bukanlah budak yang kalian
kenal.
Dalam Islam perbudakan
adalah mendidik orang-orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll. Mereka
tinggal serumah dengan Muslimin. Dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan
hukum yang keras dalam syariah Islam. Demikianlah cara Islam mendidik musuh-musuhnya
agar mengenal ajaran Islam. Dibiarkan musuh-musuhnya tinggal dan makan di rumah
mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hokum-hukum Islam. Dan mereka
dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yang
kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya,
mereka boleh memeluk Islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.
Adakah ajaran
di muka bumi yang memperbolehkan musuhnya makan dan minum di rumahnya? Bagaimana
ajaran Bule kafir terhadap musuh-musuhnya? Dipenjara, disiksa, itulah cara
kalian terhadap musuh-musuh kalian. Dan lain dengan cara kami, musuh-musuh kami
tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar al-Quran dengan kami,
dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya
masuk Islam walaupun ia tinggal di rumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad Saw.!
9.
Halal
memperawani wanita usia 9 tahun (Rasul Saw. menikahi Aisyah Ra.).
Saya jawab:
Mengenai hal
ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi Saw. Beliau Saw. berbeda dengan kita,
sebagaimana kesaksian beliau Saw. tidak makan dan minum berhari-hari. Ketika para
sahabat mengikutinya maka beliau Saw. melarangnya, dan berkata: “Sungguh aku
tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah.” (Shahih
bukhari).
Demikianlah mukjizat
para nabi, demikian mukjizat Isa bin Maryam yang menghidupkan orang mati. Demikian
pula mukjizat Musa As. yang merubah tongkatnya menjadi ular. Maka memperawani
seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dengan syahwat,
namun berbeda dengan Rasulullah Saw. Allah Swt. menciptakan Aisyah untuk istri NabiNya,
tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban. Karena seluruh
ucapan sang Nabi Saw. adalah perintah Allah Swt.: “Tiadalah ia berbicara
dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yang diwahyukan oleh Allah Swt.”
(QS. an-Najm ayat 3-4).
Aisyah Ra. adalah
seorang wanita yang cerdas dan jenius. Nabi Saw. membutuhkan seorang wanita yang
jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita. Maka Jibril As. mewahyukan
agar beliau Saw. menikahi Aisyah Ra.
Dengan Logika yang
sempurna, dan hati yang beriman kami mempercayai bahwa Maryam As. adalah wanita
suci yang bukan pendosa apalagi pezina. Namun merupakan perintah Allah Swt., dengan
hati suci dan iman, kami kaum Muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah
anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah Swt.
Dengan kesucian dan iman, kami kaum Muslimin mempercayai bahwa Muhammad Saw. menikahi
Aisyah dan istri-istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah Swt.
Tuduhan Anda dengan
logika bahwa Muhammad Saw. bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi
banyak wanita dan wanita di bawah umur, berarti Anda berlogika pula bahwa
Maryam As. adalah pelacur biadab yang berkedok wanita suci. Dan Isa bin Maryam
adalah anak haram jadah dan bukan putra suci. Demikianlah logika kotor
berbicara, demikian logika busuk menilai, namun Anda dapat membandingkan mana
logika sempurna dan mana logika busuk.
10. Surga Islam.
Saya jawab:
Saya punya
cerita singkat, seorang raja besar yang kaya raya. Mendengar kabar bahwa ada
sekelompok orang yang berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa
pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan
bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak
perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun
mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya.
Maka sang raja menulis
surat: “Kepada rakyatku yang kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti
kepadaku. Niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian
dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi
menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian villa-villa
mewah yang setiapnya berisi 100 kamar yang mewah.”
Nah, ketika
kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan? Atau 1000
kalkun akan dilahap? Atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing-masing?
Ada diantara mereka yang sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya
dan menggunakan beberapa kamar saja. Ada yang makan dua suap lalu
meninggalkannya demi berkumpul dengan sang raja dan menteri-menteri mulia. Ada yang
memilih duduk bersama ayah ibunya di tepi pantai, tanpa perduli dengan 100
pelayan. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang raja yang
sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan
pelbagai persiapan dan jamuan.
Nabi Muhammad Saw.
menjelaskan bahwa orang yang beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah
ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut. Dan barangsiapa anyg
beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena di otaknya
hanya ingin untung. Dan barangsiapa yang beribadah karena ingin dekat dengan
Allah, itulah orang-orang yang merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan
oleh Allah Swt., namun tentunya yang paling mulia adalah yang beribadah karena
tak menginginkan apa-apa selain kedekatan padaNya Swt.
Banyak pula
teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Ra. Mereka merindukan Allah Swt.,
dan Allah merindukan mereka. Sebagaimana sabda Rasul Saw.: “Barangsiapa yang
merindukan perjumpaan dengan Allah, maka Allah merindukan perjumpaan dengannya.”
(Shahih Bukhari).
Namun Nabi kami
Muhammad Saw. berdoa dengan ketiga-tiganya. Karena beliau Saw. tahu bahwa tidak
semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi. Ada di ummatnya yang
memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yang ibadahnya karena ingin
surga, ada yang ibadahnya karena ingin dekat dengan Allah Swt. Maka beliau
diajari oleh Allah Swt. untuk berdoa dengan ketiganya.
Anda ini hanya
mencari-cari kesalahan saja agar orang Islam benci pada agamanya. Padahal dalam
Injil kalian pun ada yang lebih jorok: Bible (Injil) perjanjian lama Yehezkiel 23:1-21,
Surat 23: ayat 2:
1)
“Hai anak
manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
2)
Mereka
bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya
dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
3)
Nama yang
tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka
melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola
ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
4)
Dan Ohola
berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya,
kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang.
5)
Berpakaian kain
ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng,
pasukan kuda.
6)
Ia melakukan
persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya
dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
7)
Ia tidak
meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa
mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan
mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
8)
Oleh sebab itu
Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang
Asyur, kepada siapa ia berahi.
9)
Mereka
menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia
sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara
kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
10) Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi
lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
11) Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan
penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat
sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
12) Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah
sama.
13) Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang
terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna lingam.
14) Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban
yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel
dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
15) Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan
mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
16) Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan
dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh
mereka, ia meronta dari mereka.
17) Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan
memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari
padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
18) Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada
masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
19) Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti
aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
20) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang
dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.” (Yehezkiel 23:1-21).
Baiknya Anda tidak
usah mencela agama lain. Islam adalah agama Allah Swt. Dangkalnya pemahaman
manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya. Namun orang yang berakal
akan bisa memilih mana kitab yang mengajarkan persundalan, mana kitab yang
menjanjikan sambutan hangat Sang Maha Pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab
suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan Injil yang sudah diubah-ubah
dengan kabar persundalan (perzinahan) Tuhan dengan Maria.
Artikel Anda membangkitkan
semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan
masyarakat Islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah Saw. Anda turut
membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.
Wassalamu ‘ala
manittaba’al huda (Dan salam sejehatera bagi mereka yang mengikuti hidayah Allah).
(Ditulis oleh Shulthanul Qulub al-Maghfurlahu al-Habib Mundzir bin
Fuad al-Musawa pada hari Senin 24 September 2007).
Hadiah surat al-Fatihah untuk al-Habib Mundzir, al-Fatihah…
Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 16 Oktober 2013
Diedit dari www.majelisrasulullah.org
0 komentar:
Posting Komentar