LAHAN MAKSIAT
DULU DAN SEKARANG SUDAH BERBEDA
Untuk kali ini saya tidak memerlukan
serentetan dalil, yang kuharapkan hanya mari renungkan bersama sebagai wahana muhsabatun nafs (introspeksi). Meminjam
istilahnya Romo KH. Syarif Rahmat: “Untuk
menghadapi mereka ndak perlu boros dalil.”
Sudah maklum di kalangan elite maupun
non elite, baik ulamanya maupun awamnya semua sudah tahu bahwa zina, minuman
keras dan judi adalah haram. Tanpa ada sweeping sekalipun mereka sudah tahu
bahwa hal yang demikian adalah larangan agama. Dari semenjak dahulu hingga
sekarang bentuk kemaksiatan seperti itu sama saja, tidak mengalami perubahan.
Sekarang yang perlu kita pertanyakan
adalah: “Adakah yang berubah antara zaman
dulu dan sekarang? Lalu apanya yang berubah?”
Pertanyaan itu saya jawab sendiri: “Jelas ada perubahannya. Perubahannya ada
pada tsaqafah/budaya.” Budaya adalah pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri
diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia,
sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok
manusia (baca; teknologi).
Maka seringkali kita mendengar ada
budaya Barat (sering diidentikan budaya kafir) dan budaya Timur (sering
diidentikan budaya Islam), budaya kuno dan budaya modern, dan seterusnya. Hemat
saya letak perubahan dari budaya yang signifikan ada pada teknologi. Dulu belum
ada kamera sekarang sudah ada, dulu belum ada televisi sekarang ada, dulu belum
ada mobil sekarang ada, dan seterusnya hasil olah pikir manusia akan semakin
maju dan berkembang.
Sudah bisa difahami sampai di sini? Ok lah
kita lanjutkan sedikit lagi.
Keberadaan teknologi semakin mempermudah
kita dalam melakukan segala aktifitas, baik berupa yang memanfaatkan maupun yang
merusakkan. Maka dakwah pun tidak hanya dalam bentuk dunia nyata, tetapi bisa
juga di dunia maya. Memberantas kemaksiatan pun bukan hanya di dunia nyata,
namun juga di dunia maya.
Begitu banyak dan mudah akses-akses (baca;
lahan) ibadah yang kita dapatkan di dunia maya. Begitupula akses-akses
kemaksiatan sangat banyak dan mendominasi di dunia maya ini. Dunia maya (baca; internet)
dengan berbagai menunya seperti fb, twitter, blog, situs, website dan lain
sebagainya adalah ladang dakwah sekaligus ladang kemaksiatan.
Saya bertanya kembali: “Kalau kita survey, banyakan mana ladang
maksiat di dunia nyata atau di dunia maya?” Untuk pertanyaan ini saya
persilakan Anda sendiri yang menjawabnya. Maka dari itu, konfrontasi, amar
makruf nahi munkar, sweeping dan aksi dakwah nyata lainnya selayaknya agak
di-modern-kan sedikiiit saja kalau memang tidak bisa sepenuhnya modern
hehehe...
Sudah saatnya para laskar ormas-ormas Islam
bukan hanya ahli dalam orasi berteriak-teriak, tapi dibutuhkan laskar-laskar
yang ahli dalam bidang hack menghack. Jadilah diantara kita yang ‘alim ‘allamah
dalam bidang teknologi. Ayo kita demo di dunia maya ini menghack situs-situs yang
menjadi akses atau lahan kemaksiatan, seperti perjudian dan pornografi!!!
ALLAHU AKBAR!!!
0 komentar:
Posting Komentar