SEJARAH PACARAN

Written By MuslimMN on Selasa, 23 Juli 2013 | 06.42


SEJARAH PACARAN



Dalam salah satu taushiyahnya, Habib Segaf  bin Mahdi bin Syaikh Abubakar bin Salim Allahu yarhamuh, menyinggung perihal tradisi PACARAN. Menurut beliau, tradisi PACARAN bermula di zamannya Nabi Nuh As. Nabi Nuh As. diperintahkan Allah Swt. untuk membuat bahtera, sebab saat itu Allah hendak mengadzab atas kaumnya yang durhaka.

Setelah bahtera itu dibuat, Nabi Nuh mulai menyerukan kepada umatnya untuk turut serta dalam bahteranya. Di saat itulah terlihat dari umatnya yang membangkang, yaitu mereka yang tidak mengindahkan seruan nabinya sendiri karena Allah hendak menurunkan banjir bandang. Dari sekian banyak umatnya, yang taat atas ajakan nabinya hanyalah beberapa gelintir saja.

Selain dari kalangan manusia yang turut serta, Nabi Nuh As. juga mengajak para binatang dari berbagai jenisnya dengan pasangannya masing-masing. Hal itu karena mereka akan memulai kehidupan yang baru usai banjir bandang disurutkan Allah Swt.

Nabi Nuh As. menyerukan: “Wahai umatku dan seluruh hewan yang turut serta bersamaku, tahanlah kamu sekalian dari melakukan hubungan badan. Karena bahtera ini sudah terlalu penuh menampung aku dan kalian. Kita akan memulai kehidupan baru saat banjir bandang ini berhenti. Wahai Tuhanku damparkanlah kami di tempat yang penuh keberkahan. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat sebaik-baik pemberi tempat.”

Himbauan tersebut disampaikan dan didengarkan oleh seluruh penumpang bahtera Nuh. Namun ada saja yang melanggarnya, sepasang anjing terlihat sedang mesra berPACARAN dengan pasangannya. Hal itu akhirnya dilaporkan oleh sang kucing kepada Nabiyullah Nuh As. Mendapat laporan itu, Nabi Nuh pun memperingatkan kedua anjing tersebut untuk tidak melakukannya kembali.

Karena ada niat serta kesempatan, kedua anjing tersebut mengulangi perbuatannya hingga menjurus pada saling cumbu-mencumbu. Si kucing, yang memang kerjaannya tukang ngintip, melihat kejadian itu dan melaporkannya kembali kepada Nabi Nuh As.

# Berarti yang suka berPACARAN menteladankan siapa (apa)? Dan yang sering mengintip-intip meniru kebiasaan siapa (apa)? :)


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template