Home » , » Awal Perjumpaan Habib Luthfi dengan Mbah Malik

Awal Perjumpaan Habib Luthfi dengan Mbah Malik

Written By MuslimMN on Jumat, 27 Mei 2016 | 11.36



Pertamakali Maulana al-Habib Luthfi bin Yahya berjumpa dengan Mbah Malik saat Habib Luthfi masih mondok di Kiai Bajuri Kndramayu. Kiai Bajuri adalah sosok yang sangat luas ilmunya, khususnya dalam bidang fiqih. Setiapkali Kiai Bajuri menjawab permasalahan dalam ilmu fiqih, beliau menjelaskannya dengan empat madzhab sekaligus. Dan hampir tidak terlihat perbedaan antar empat madzhab setiap kali beliau menjelaskan permasalahan, karena saking luasnya ilmu dan kepandaian beliau dalam menempatkan persoalan fiqih.

Begitu juga maqam (derajat) kewaliian Kiai Bajuri sangat tinggi. Beliau adalah termasuk wali autad, dalam dunia tasawuf wali autad hanya ada 4 dalam 1 abad. Seminggu sebelum Kiai Bajuri wafat, kaki beliau tertusuk oleh paku hingga tembus ke atas. Dan beliau dawuh kepada Habib Luthfi: "Anu Yik (Habib), setiap orang dapat rizkinya berbeda-beda."

Sontak perkataan Kiai Bajuri itu membuat Habib Luthfi kaget, "Orang tertusuk paku kok dibilang rizki?"

"Tapi tidak usah khawatir Yik, nanti ada guru yang lebih hebat dari saya. Beliau adalah guru saya, namanya Mbah Malik. Tapi jangan kaget ya Yik, beliau orangnya berambut gondrong," kata Kiai Bajuri.

Setelah wafatnya Kiai Bajuri, Habib Luthfi langsung menuju ke tempat Mbah Malik di Kedung Paruk, Purwokerto. Sesampainya di sana Habib Luthfi disambut oleh Mbah Malik. Dengan tersenyum Mbah Malik bertanya kepada Habib Luthfi, "Bagaimana Yik dengan Kiai Bajuri?"

Lagi-lagi Habib Luthfi dibuat kaget, dalam hati berkata, "Kedua orang ini kapan ketemunya, dan kapan ngobrolnya?"

Selama Habib Luthfi bin Yahya mondok di Kedung Paruk beliau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkhidmah kepada gurunya, Mbah Malik. Bahkan beliau bercerita ketika dulu sewaktu mondok di Kedung Paruk beliau tidak sempat mengkhatamkan kitab al-Ajurumiyah dan Safinah. Akan tetapi ketika menjelang Mbah Malik wafat, Habib Luthfi-lah yang diamanati oleh Mbah Malik untuk meneruskan kemursyidannya. (Sumber cerita: Ust. Syahudi/ نقشبندي ناظمي).
Share this article :

1 komentar:

  1. saya pernah dengar kisah juga, bahwa sewaktu Habib Lutfi masih bayi sudah ditemui Mbah Malik, selanjutnya Kemursyidan Sadziliyah dan Naqsyabandiyah beliau amanatkan kepada Habib Lutfi dan di Kedungparuk diamanatkan kepada cucunya Kiai Abdul Qodir, lalu Kiai Said, dan Al-Maghfurlah Kiai Muhammad (wafat jumat lalu) Thoriqoh Naqsyabandiyahnya. tentang maqom kewalian Simbah di dalam buku biografi Mbah Malik karangan Habib Muhdhor sudah diterangkan kesaksian Habib Lutfi. silahkan dibaca. wallohu a'lam bisshowab.

    BalasHapus

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template