Daftar Isi:
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang Syaikh Hisyam Kabbani
3. Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Arab Saudi
4. Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Amerika
5. Kunjungan Syaikh Hisyam Kabbani di Indonesia
6. Pendidikan Syaikh Hisyam Kabbani
7. Karya-karya Syaikh Hisyam Kabbani
8. Beberapa Prestasi Besar Syaikh Hisyam Kabbani
9. Pencapaian Syaikh
Hisyam Kabbani dari Tahun 1998-2010
1. Pendahuluan
Syaikh Muhammad
Hisyam Kabbani adalah seorang ulama dan syaikh sufi yang berasal dari Lebanon. Syaikh Kabbani adalah salah satu
dari ulama-ulama dunia ternama dalam sejarah Islam dan ilmu spiritual Sufisme.
Sebagai deputi dari mursyid Thariqat Naqsyabandi Haqqani, Syaikh Kabbani juga
merupakan pembimbing dan guru bagi sekitar 2 juta Muslim di seluruh dunia,
khususnya di Amerika Serikat, Inggris dan Asia Tenggara.
Sebagai seorang
syaikh sufi, Syaikh Hisyam telah diberi wewenang untuk membimbing para
pengikutnya menuju cinta Ilahi dan menuju tingkatan spiritual yang telah
digariskan Sang Pencipta (disebut mursyid). Latihan spiritual yang berat yang telah ditempuhnya selama 40
tahun di bawah pengawasan syaikh besar dan syaikhnya, telah menganugerahinya
kecakapan yang tinggi mencakup kebijaksanaan, cahaya Ilahiah, intelektual yang
diperlukan seorang guru sufi sejati.
Banyak
presiden, raja dan para ulama di berbagai penjuru dunia yang menjadi murid
beliau. Beliau dikenal sebagai guru dari para wali dan ulama. Beliau merupakan
Master Sufi yang paling berpengaruh di dunia saat ini, dengan jutaan murid
tersebar di lima benua.
2.
Latar
Belakang Syaikh Hisyam Kabbani
Syaikh Hisyam adalah
keturunan Rasulullah Saw. baik dari jalur ayah dan ibunya (al-Hasani al-Husaini).
Dari istrinya, Hj. Nazihe Adil yang merupakan putri Syaikh Nadzim al-Haqqani,
beliau dikaruniai 3 putra dan 1 putri, serta beberapa cucu yang semuanya
menetap di Fenton, Michigan.
Sejak usia 15 tahun,
beliau telah menemani Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim
al-Haqqani, syaikh agung Thariqat Naqsyabandi yang mulia di masa ini. Beliau
banyak melakukan perjalanan ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa, dan Timur
Jauh untuk menemani syaikhnya.
3.
Hijrah
Syaikh Hisyam Kabbani di Arab Saudi
Beliau termasuk
ulama yang menguasai berbagai macam bahasa, terutama beberapa dialek bahasa
Arab, beliau menguasai secara aktif. Juga berbagai bahasa lain seperti bahasa Turki,
Perancis, Inggris, Belanda dan Urdu.
Beliau sempat
cukup lama tinggal di Arab Saudi sebagai manajer dan dokter specialis (MD) pada
beberapa rumah sakit ternama di Jeddah dan Madinah. Bersamaan dengan hal
tersebut beliau banyak belajar dari para imam dan mursyid Thariqah baik di
Madinah maupun Makkah al-Mukarramah.
Atas perintah Syaikh
Nadzim Adil Haqqani beliau telah menyelesaikan beberapa khalwat bervariasi
diantara empat puluh hari hingga enam bulan. Diantaranya dilakukan di Madinah
dekat Masjid Nabawi serta di Yaman dan Jordania.
4.
Hijrah
Syaikh Hisyam Kabbani di Amerika
Pada tahun 1991
atas perintah Syaikh Nadzim Haqqani, Syaikh Hisyam melangkahkan kakinya untuk
memulai dakwah di benua Amerika. Pada saat itu beliau memulai di California
bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Nabi
Muhammad Saw. dan para sahaba, yakni dakwah dengan lembut penuh kasih sayang
dan ketinggian akhlak. Sejak saat itu pula beliau ditahbiskan sebagai khalifah
Syaikh Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi di benua Amerika.
Di negeri Paman
Sam tersebut Syaikh Hisyam mendirikan yayasan Thariqat Naqsyabandi. Sejak saat
itu, beliau telah membuka 13 pusat sufi di Kanada dan Amerika Serikat.
Sampai tahun
1998 telah banyak pusat-pusat suluk atau zawiyyah (retreat centers) didirikan
di Amerika, misalnya di California (L.A, San Fransisco, San Jose, Hollywood,
Beverly Hills, Los Altos, Oakland), Toronto, New York, Michigan dan Washington
D.C. Pusat-pusat dakwah, mushalla dan zawiyyah didirikan di lokasi-Iokasi yang
beliau rasakan diperlukannya proses dakwah spiritual Islam secara kontinu dan
terbimbing. Hingga saat ini tumbuh pusat-pusat sufisme di seluruh kota di
Amerika Utara, Amerika Serikat dan Amerika Selatan.
Banyak dari
para tokoh non Muslim, para pendeta dan pastur yang berhasil diislamkan oleh
beliau. Tercatat hingga kini lebih dari 100.000 non Muslim di Amerika dan
sekitarnya telah disyahadatkan oleh beliau, dibimbing melaksanakan rukun Islam
(syari’ah), dalam hal spiritual (iman dan ihsan) menjadi pengamal Thariqat Naqsyabandi
al-Haqqani.
Syaikh Muhammad
Hisyam Kabbani ar-Rabbani membimbing dan membawa bangsa Barat, bangsa Maghribi,
atau bangsa Rum (Bani Ishaq) masuk ke dalam Islam dan ratusan ribu non muslim
mengenal keindahan Islam melalui tasawuf dan akhirnya mereka memasuki Islam
yang penuh kedamaian dan keindahan.
Tak seorang pun
wali lainnya yang diberikan izin otoritas penuh untuk dapat menjumpai presiden,
raja, pemimpin negara Barat, dan rakyat mereka, untuk membawa mereka menuju
Islam, selain Syaikh Hisyam Kabbani. Dan inilah karamah beliau yang paling
utama.
Syaikh Hisyam
aktif memberikan ceramah, dan hadir di banyak konferensi dalam usaha perjalanan
dakwah beliau selama ini. Tempat-tempat yang banyak beliau kunjungi adalah
universitas dengan melaksanakan diskusi ilmiah tentang keislaman atau dialog
interfaith, misalnya di UC Berkeley, McGill University, UCLA, University of
Stanford, Harvard, University of Toronto, Howard University, University of
Montreal, Universityof Chicago, SUNY, UC San Diego, dan lain sebagainya.
Beliau telah
mengajar di sejumlah universitas, seperti the University of Chicago, Columbia
University, Howard, Berkeley, McGill, Concordia dan Dawson College. Demikian pula
dengan sejumlah pusat keagamaan dan spiritual di seluruh Amerika Utara, Eropa,
Timur Jauh dan Timur Tengah.
Misi Syaikh Hisyam
Kabbani di benua Amerika adalah untuk menyebarkan ajaran sufi dalam konteks
persaudaraan umat manusia dan kesatuan dalam kepercayaan kepada Tuhan yang
terdapat dalam semua agama dan jalur spiritual. Usahanya diarahkan untuk
membawa spektrum keagamaan dan jalur-jalur spiritual yang beragam ke dalam
keharmonisan dan kerukunan, dalam rangka pengenalan akan kewajiban ummat manusia
sebagai khalifah Tuhan di bumi ini.
Misi Syaikh Hisyam
yang jauh melampaui target di Amerika adalah kontribusinya yang unik terhadap
usaha umat manusia dalam mencapai takdir tertingginya, yaitu kedekatan dengan
Tuhannya. Usaha beliau untuk membawa kesatuan hati dalam gerakannya menuju inti
Ilahi merupakan warisan terbesarnya kepada dunia Barat.
Beberapa posisi
yang beliau duduki di Amerika saat ini antara lain:
1.
Ketua Islamic
Supreme Council of America (ISCA).
2.
Ketua The
Muslim Magazine.
3.
Ketua As-Sunnah
Foundation of America.
4.
Penasihat dalam
Unity One (sebuah organisasi yang ditujukan untuk perdamaian antar-gang di
Amerika).
5.
Penasihat dalam
Human Rights Council.
6.
Penasihat dalam
American Islamic Association of Mental Health Providers.
7.
Penasihat dalam
Office of Religious Persecution, US Department of State.
8.
Ketua Council
of Muslim Leadership.
9.
Pimpinan Naqsyabandi
Haqqani Sufi Order.
10. Ketua Kamilat Muslim Womens Organization.
Tak ada satupun
negara di Eropa yang tidak memiliki perwakilan Naqsyabandi Haqqani. Rusia,
Jepang, Malaysia, Singapore, Indonesia akan selalu dapat ditemui murid Naqsyabdni
Haqqani hingga ke Australia dan Afrika.
5.
Kunjungan
Syaikh Hisyam Kabbani di Indonesia
April tahun
1997 beliau untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia. Kunjungan kedua dan ketiga
dilaksanakan pada tahun 1998 dan 2000. Perjalanan dakwahnya di Indonesia terbilang
baik dan mulus, ditandai dengan didirikannya Zawiyah Naqsyabandi Haqqani. Pertama
kalinya zawiyah tersebut didirikan di wilayah Kampung Melayu, Jakarta.
Yayasan Haqqani
Indonesia telah didirikan sejak tahun 2000 sebagai cabang Haqqani Foundation
International yang sudah tersebar di beberapa negara. Yayasan mempunyai fungsi
sebagai payung kegiatan yang bersifat spiritual dan non-spiritual.
Sampai saat ini
murid beliau di Indonesia tersebar di pelosok Jakarta, Bandung, Sukabumi, Cililin,
Nagrek, Pekalongan, Semarang, Tuban, Surabaya, Batam, Aceh, Padang,
Bukittinggi, Bali dan lain-lain, yang semuanya terwadah dalam suatu keluarga
besar Jamaah Thariqat Naqsyabandiyyah al-Haqqaniyyah yang dalam
keorganisasiannya dikelola Yayasan Haqqani Indonesia.
Puluhan ribu
santri beserta para pimpinan Pondok Pesantren di Cililin (Ponpes. Al-Bidayah),
Nagrek Cicalengka (Ponpes. Al-Falah) dan Wonopringgo Pekalongan (Ponpes. At-Taufiqy)
menyerahkan baiat Thariqat Naqsyabandi al-Haqqani kepada beliau, atas nama Syaikh
Muhammad Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi.
6.
Pendidikan
Syaikh Hisyam Kabbani
Semenjak kecil
beliau telah didik oleh kedua orangtuanya dalam nuansa lingkungan yang harmonis
religius.
Kemudian
menginjak usia 10 tahun, beliau telah dititipkan oleh orangtuanya kepada Syaikh
Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani. Beliau banyak belajar
dan mendapatkan bimbingan langsung dari dua guru utamanya tersebut.
Dalam bidang
tasawwuf, ilmu tafsir al-Quran dan ma’rifah beliau dibimbing langsung oleh
Grand Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim Adil
Haqqani, selama kurang lebih empat puluh tahun. Dalam latihan spiritual yang
cukup lama dan sulit ini, menjadikan dirinya memiliki kualitas kebijaksanaan,
cahaya spiritual dan akhlak mulia dan rasa tulus yang tinggi, yang kesemuanya
merupakan perkara penting bagi seorang Master Sejati di jalan Sufi.
Dalam usianya
yang relatif muda, 15 tahun, beliau telah menemani Syaikh Abdullah
ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani, dalam banyak perjalanan kedua
gurunya tersebut ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa dan Timur Jauh.
Latar belakang
pendidikan formal beliau diawali dengan bidang Kimia di American University of
Beirut. Selanjutnya beliau melanjutkan studi dalam bidang Kedokteran Specialis
anak di University of Louvain, Belgia. Semua diselesaikan dalam waktu yang
singkat. Beliau juga sempat menyelesaikan gelar masternya dalam bidang Syari’ah
Islam dari al-Azhar University, Damaskus, Syria.
7.
Karya-karya
Syaikh Hisyam Kabbani
Beberapa tulisannya
yang telah dipublikasikan secara internasional antara lain:
1.
Classical Islam
and the Naqshbandi Sufi Tradition.
2.
Naqshbandi Sufi
Way: the Story of Golden Chain.
3.
Angels
Unveiled-Sufi Perspective (Dialog dengan para Malaikat, diterbitkan Hikmah).
4.
Pearls and
Coral (2 jilid).
5.
Encyclopedia of
Islamic Doctrine (1500 halaman terbagi dalam 7 jilid).
6.
The
Permissibility of Mawlid.
7.
“Salafi”
Movement Unveiled (Tasawuf dan Ihsan, Energi Dzikir dll. dalam 7 jilid).
8.
Approaching to Armageddon (Kiamat Mendekat,
diterbitkan Serambi).
9.
Liberating The
Soul.
10. The Footstep of Saints.
11. Dan ratusan buku lainnya dalam berbagai bahasa.
8.
Beberapa
Prestasi Besar Syaikh Hisyam Kabbani
a.
Di Amerika
Serikat dan Kanada:
1.
Founder, lebih
dari 35 pusat studi Islam di Amerika dan Kanada.
2.
Founder, Pusat
Penyembuhan Islami pada suatu peternakan Seluas 200-Acre di Michigan.
3.
Founder,
Islamic Supreme Council of America (ISCA), suatu organisasi pendidikan untuk
penyebaran materi informative tentang Islam dan pengenalan Islam dari sudut
pandang kesarjanaan yang otentik tentang permasalahan dunia.
4.
Mendirikan
cabang Haqqani Educational Foundation-Amerika, untuk mengenalkan ajaran
fundamental Islam, termasuk toleransi, saling menghargai dan kedamaian.
5.
Sebagai
Penasehat dan pembicara pada Northern California Interfaith Conference, San
Francisco.
6.
Mendirikan
As-Sunna Foundation of America untuk mengembangkan, menerbitkan dan mengorganisir
konferensi untuk pendidikan Islam tradisional atau klasik.
7.
Ketua, American
Muslim Assistance Relief Organization, yang giat membantu fakir miskin, yatim
piatu dan pengungsi di Amerika dan di seluruh dunia.
8.
Founder,
‘Muslim Magazine’, yang merupakan majalah berita Islami berbahasa Inggris
terlaris, dengan pendekatan yang sangat moderen.
9.
Founder,
Kamilat, suatu Organisasi Perempuan Muslim Internasional.
10. Co-Founder Alliance for Islamic Culture and Arts.
11. Founder berbagai website ter laris diseluruh dunia, antara lain:
muslimmag.org, wads.com, camall.com, sunnah.org, kamilat.org, unityone.org,
naqshbandi.org islamicsupremecouncil.org, naqshbandi.net, alhaq.com,
amahelp.com
b.
Di Eropa, Timur
Jauh dan Timur Tengah
1.
Kerjasama erat
dengan pemerintahan dan rakyat Uzbekistan untuk menegakkan praktek-praktek
Islam tradisionil dan mencegah bertambahnya orang-orang radikal di daerah.
2.
Co-founder
Haqqani Worldwide Educational Foundation sebagai pusat pengajaran Syariah Islam
dan spiritualitas di London, England, dengan 800 murid pertahun (tinggal di
dalam) dan lebih dari 2.000 murid pertahun (menghadiri seminar, lokakarya dan pesantren
pembelajaran esensi Islam).
3.
Pembicara dan
Penasehat, Inter-Religious Organization, Singapore.
4.
Beraktivitas
pada tingkat politik tertinggi untuk mendukung bantuan di Bosnia, Kosova,
Afghanistan, Iraq, Lebanon dan Somalia.
5.
Berperan dalam
inisiatif perdamaian di Timur Tengah, Bosnia, Kashmir, Afghanistan dan Kosova.
6.
Membantu
pembebasan tahanan politik dan tahanan lain di seluruh dunia.
7.
Kerjasama
dengan organisasi internasional untuk menetapkan Hari Internasional Yatim Piatu
secara global untuk mengingat kesedihan yatim piatu, anak angkat dan korban
kekerasan anak.
8.
Ketua
International Islamic Unity Conference yang sukses, dimana konferensi keduannya
terselenggara di Washington, DC dari Agustus 7-9, 1998.
9.
Co-developer
dan mantan General Manager untuk the Islamic Jeddah Medical Center di Saudi
Arabia.
10. Diundang oleh Maharishi Mahesh Yogi untuk menghadiri pembukaan
klinik penyembuhan pertamanya pada bulan Oktober 1998.
11. Bertemu Devi Gowda, mantan PM India, dan C.M. Ibrahim (saat itu Menteri Penerbangan, India)
ketika mereka menjadi tamu pada konferensi tahunan ke 7 dari IMRC di San Jose,
1997.
9. Pencapaian Syaikh
Hisyam Kabbani dari Tahun 1998-2010
1. Maret 2010: Melaksanakan
perjalanan ke Ghana, Pantai Gading dan Kenya untuk bertemu dengan para ulama
dan tokoh masyarakat membicarakan tentang pelestarian kebudayaan tradisional
Muslim. Bertemu dengan
presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, dan Perdana Menteri Kenya, Raila Amolo
Odinga untuk membahas tentang kebangkitan radikalisme Islam di Afrika dan
penghancuran budaya kuno Muslim.
2. Februari 2010: Mendirikan
badan amal yang terdaftar di Inggris dan pada saat peluncurannya mengundang Pangeran
Charles untuk menghadiri acara bertema “Spirituality in Action”.
3. Juni 2009: Bertemu dengan pemimpin oposisi Australia, Malcolm Turnbull, dan
pejabat pemerintah lainnya.
4. Mei 2009: Memperingati
Maulid Nabi Muhammad Saw. bersama Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan dihadiri
sekitar 250.000 jamaah
di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.
5. April 2009: Memperingati
Maulid Nabi Muhammad Saw. di the House of Commons, Majelis Rendah dalam Parlemen Kerajaan
Inggris. Dihadiri oleh Rt. Hon. Hazel Anne Blears, Menteri Sekretaris Negara
dan Rt. Hon. Jacqui Smith, Menteri Dalam Negeri.
6. November 2008: Bertemu Perdana
Menteri Sri Lanka, Rathnasiri Wickramanayake, untuk membahas bagaimana dan
bantuan apa yang diperlukan oleh umat Muslim terkait dengan situasi terkini di
Sri Lanka.
7. November 2008: Bertemu
Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, untuk menyampaikan pandangan tentang
Terorisme dan bagaimana membangun perdamaian di Sri Lanka.
8. Maret 2008: Tamu kehormatan
dalam acara pembukaan interfaith house of worship pertama di Los Angeles, California.
9. Maret 2008: Penyelenggara
Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang kedua di Britania Raya.
10. Desember 2007: Penyelenggara
Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang pertama di Britania Raya.
11. Agustus 2007: Menjadi tamu
pribadi bagi Kolonel Qaddafi di Libya untuk membicarakan bagaimana membatasi
ancaman radikalisme Islam.
12. Juni 2006: Bertemu dengan
Yang Mulia Pangeran Charles untuk berdiskusi tentang pentingnya Sufisme dalam
Islam dan mempromosikan spiritualitas universal yang ada di antara seluruh manusia.
13. Mei 2006: Pembicara utama
dalam Simposium Sufi Internasional yang diselenggarakan di San Jose,
California.
14. Maret 2006: Bertemu dengan
staf dari Perdana Menteri Inggris Tony Blair, untuk mengemukakan
pandangan-pandangan beliau pada situasi Islam di Inggris dan Eropa.
15. Februari 2006: Bertemu dengan
Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Cheney untuk mengemukakan
pandangan-pandangan beliau pada penanganan Islam radikal.
16. Februari 2006: Bertemu dengan
Ms. Fran Townshend, Asisten Presiden Amerika Serikat untuk Homeland Security
(Keamanan Negara) dan wakilnya Mr. Juan Zarate juga untuk mendiskusikan tentang
penanganan radikalisme dalam Islam dan menanggapi soal “kontroversi kartun”.
17. Juli 2005 dan Januari 2006: Mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi dengan Presiden Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memperkuat
proyek-proyek bersama secara berkesinambungan pada “Rehabilitasi Jihad” bagi
kaum muda Indonesia.
18. April 2005: Bertemu dengan
Sekretaris Luar Negeri Inggris Jack Straw untuk mendiskusikan situasi Islam
terkini di Eropa.
19. Maret 2005: Hadir dalam
Konferensi White House Faith-Based and Community Initiatives Leadership dan
bertemu dengan Presiden Bush di meja bundar pemrakarsa.
20. Desember 2004: Ketua Undangan
dan Pembicara dalam seminar ”Global Challenges in Islam” (Tantangan Global
dalam Islam) di Singapura. Lebih dari 3 hari beliau bicara dalam 3 forum agama
yang berbeda. Bertemu dengan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Menteri
Negara Urusan Luar Negeri dan Menteri Negara untuk Pendidikan. Bertemu dengan
Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian Internasional untuk Kekerasan Politik
dan Terorisme, untuk mendiskusikan metode-metode mempromosikan Islam
tradisional dan membatu tindakan “pemulihan” akibat terorisme.
21. Desember 2004: Pembicara utama
dan tuan rumah Konferensi Internasional para Ulama dan Aktivis di Jakarta,
Indonesia mengusung tema “Islam and Civil Society in the 21st Century: A Path
to Transformation” (Islam dan Masyarakat di Abad ke-21: Sebuah Jalan menuju
Perubahan) merujuk pada topik “Principles of Leadership in War and Peace”
(Prinsip-prinsip Kepemimpinan pada Saat Perang dan Perdamaian) diperinci dengan
tindakan pelanggaran undang-undang oleh terorisme dan larangan melakukan bunuh
diri sebagai suatu cara jihad dalam Islam. Memberikan khotbah Jumat di 2 masjid
terbesar di Jakarta (Masjid Baitul Ihsan dan Masjid Istiqlal) dan menjadi tuan
rumah selama konferensi. Dihadiri oleh Rektor University of Malaya dan Putra
Mahkota Negara Bagian Perak-Malaysia Yang Mulia Raja Muda Nazrin Azlan Shah,
Menteri Pendidikan Malaysia Dato Hisyamuddin Tun Hussein, Menteri Urusan
Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Dato Seri Shahrizat
Abdul Jalil, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai Lembaga Non
Pemerintah terbesar di Indonesia, KH. Hasyim Muzadi, Duta besar Amerika Serikat
B. Lynn Pascoe dan para pejabat lainnya.
22. Desember 2004: Bertemu dengan
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla di kediamannya di Jakarta untuk
mendiskusikan topik-topik kenegaraan.
23. November 2004: Tamu Presiden
Bush di Gedung Putih dalam acara Makan Malam Ramadhan Tahunan.
24. Agustus 2004: Menghadiri
Konferensi Sidi Shekir dengan tema “Importance of Spirituality in Human Affairs” (Pentingnya
Spiritualitas pada Manusia) di Marrakech-Maroko di bawah perlindungan Yang
Mulia Raja Mohamad VI dan Menteri Urusan Agama.
25. Juni 2004: Pembicara utama
pada konferensi tahunan kedua Islamic Educational and Cultural Research Center
(IECRC) di Kalifornia bagian utara.
26. Juni 2004: Bertemu dengan
Presiden Afganistan, Hamid
Karzai dan memberikan undangan konferensi para pemimpin Islam yang akan
diselenggarakan di Indonesia pada musim dingin tahun 2004.
27. Mei 2004: Pembicara utama
pada Universal Muslim Association of America di Washington, DC. Topik:
“Extrimism is Inconsistent with Islam” (Ekstrimisme Bertentangan dengan Islam).
28. Mei 2004: Pembicara utama
pada Islamic Studies and Research of Association di Columbia-Carolina Selatan.
Topik: “Classical Islam: Religion of Mercy” (Islam Klasik: Agama yang penuh
rahmat).
29. Mei 2004: Pembicara utama
pada konferensi keagamaan internasional di Indonesia. Bertemu dengan
kandidat-kandidat wakil presiden Indonesia. Di Malaysia bertemu dengan Menteri
Pendidikan Yang Mulia Tun Hishamuddin Hussein dan Putra Mahkota Negara Bagian
Perak Yang Mulia Raja Muda bin Azlan Shah.
30. April 2004: Pembicara utama
pada konferensi “Beyond Radical Islam?” yang diselenggarakan oleh Forum LeFrak
dan Simposium “Science, Reason, and Modern Democracy” di Universitas negara bagian
Michigan dan the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.
31. Februari 2004: Memimpin
delegasi internasional ke Thailand, Indonesia dan Malaysia. Di Thailand,
menyajikan sebuah makalah di Forum Kepemimpinan Thailand, mengunjungi
makam-makam umat Budha dan bertemu para pemimpin keagamaan; melaksanakan Dzikir
Akbar bersama 140.000 orang murid di Masjid Istiqlal, Indonesia dan menghadiri menghadiri “International
Conference of Islamic Scholars” bekerja sama dengan PBNU di JCC Hilton, Jakarta;
bertemu secara pribadi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Abdullah
Badawi.
32. Januari 2004: Bertemu dengan Perdana
Menteri Turki, Recep Tayyib
Erdogan untuk berdiskusi tentang membangun dialog lintas agama antara para
akademisi Amerika Serikat dan kaum ulama dan perwakilan dari Turki yang setara.
33. Januari 2004: Pembicara utama
pada rapat tahunan dewan pengurus American Foreign Policy Coucil (Dewan
Kebijaksanaan Luar Negeri Amerika).
34. Desember 2003: Mewakili umat
Muslim Amerika Serikat dalam konferensi internasional lintas agama bagi para
pemimpin agama selama 3 hari di Spanyol.
35. Oktober 2003: Ikut serta
dengan Presiden George W. Bush dalam Ifthar
(buka puasa) di Gedung Putih. Menyampaikan pidato utama pada konferensi di
Nixon Center yang bertema “Sufism and U.S. Policy” (Sufisme dan Kebijaksanaan Amerika
Serikat).
36. Juli dan Oktober 2003: Memimpin 2 delegasi internasional ke Indonesia dan Malaysia untuk
bertemu dengan pemerintah dan para pemimpin agama sebagai bagian dari kampanye
menentang keekstriman dalam beragama; memberikan ceramah di hadapan lebih dari
100.000 orang Muslim di Masjid Istiqlal Indonesia, menyerukan toleransi
beragama, dan membuka sebuah institut baru yang didedikasikan bagi pengajaran
Islam klasik.
37. Mei 2003: Memberikan
pidato pada Conference on Islam and America, disponsori oleh the Ethics and
Public Policy Center di Washington, DC.
38. Mei 2003: Memberikan
pidato pada konferensi bagi para pendeta tentara di penjara federal yang
disponsori oleh U.S. Bureau of Prisons (Biro Penjara Amerika Serikat) di Ann
Harbor-Michigan; memperingatkan sikap berbahaya dari para ekstrimis dalam
sistem-sistem koreksi federal.
39. Januari-Februari 2003: Bepergian
melintasi wilayah Amerika Serikat untuk menghadiri rapat-rapat koalisi
pergerakkan dan kelompok-kelompok pengamat komunitas masyarakat untuk
mengantisipasi munculnya gerakan keagamaan ekstrim dan untuk mempromosikan
Islam tradisional.
40. November 2002: Bertemu dengan
Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan berturut-turut dengan Sekretaris
Negara Colin Powell di Gedung Putih dan Departement of State dalam rangka acara
bulan Ramadhan.
41. September 2002: Bertemu dengan
Presiden Amerika Serikat George W. Bush untuk acara resmi presiden Proclamation
of the Days of Remembrance and Prayers yang digelar tanggal 6-9 September 2002.
42. Agustus 2002: Diundang
sebagai tamu Presiden Uzbekistan Islam Karimov untuk berkunjung ke republik
tersebut dan mengeksplorasi topik-topik pembangunan yang berkenaan dengan
pendidikan keagamaan.
43. Juli 2002: Menyajikan
sebuah makalah berjudul “Understanding Sharia” (Memahami Syariah) pada
konferensi Freedom House di Washington, DC. dan sebuah makalah pada “Islam and
Democracy” (Islam dan Demokrasi) untuk the Ethics and Public Policy Center.
44. Maret 2002: Bertemu dengan
Asisten Sekretaris Pertahanan Mr. Paul Wolfowitz beserta staf untuk
memperkenalkan aktivitas ISCA (Islamic Supreme Council of America) termasuk
mempromosikan Islam moderat ke seluruh dunia.
45. Maret 2002: Menjadi pembicara tamu pada American Society for Industrial
Security pada topik “Traditional Islam in the U.S.” (Islam Tradisional di
Amerika Serikat).
46. Februari 2002: Menandatangani
Memorandum of Understanding (Memo Kesepahaman) dengan Menteri Negara Indonesia
pada pembangunan infrastruktur lembaga sipil dan mempromosikan Islam
tradisional.
47. Februari 2002: Bertemu dengan
Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Menteri Pemuda untuk Malaysia
untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang dihadapi kaum Muslim setelah peristiwa
11 September.
48. September 2001: Memberikan
pertimbangan kepada banyak agen pemerintahan tentang topik-topik jaminan
keamanan nasional karena hal itu berhubungan dengan pemberontak radikal atas
nama agama baik di dalam maupun di luar negeri.
49. Mei 2001: Memimpin ISCA
Asian Tour ke Malaysia, Singapura, Indonesia, Sri Langka, Pakistan dan Jepang.
50. April 2001: Memimpin 100
orang anggota delegasi ke Republik Uzbekistan sebagai tamu Presiden Uzbekistan.
51. Januari 2001: Tamu Kehormatan
dalam Rapat Tahunan National Committee of America Foreign Policy (Komite
Nasional Amerika untuk Undang-undang Luar Negeri).
52. September 2000: Sebagai utusan
dalam konferensi UNESCO pada dialog lintas agama di Uzbekistan.
53. Agustus 2000: Bertemu dengan Presiden
Islam Uzbekistan Karimov.
54. April 2000: Pembicara utama
di Central Asia-Caucasus Institute (CACI) konferensi Universitas Johns Hopkins
dengan tema The Emergence of Religious Extremism in Central Asia and the
Caucasus (Timbulnya Ekstrimisme Beragama di Central Asia dan Kaukasus).
55. Maret 2000: Bertemu dengan Presiden
Denktash dan Menteri Luar Negeri Siprus.
56. Januari 2000: Bertemu dengan
Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada suatu acara di Gedung Putih dalam
menghormati bulan Ramadhan.
57. November 2000: Ikut serta
dalam wakil U.S. Congressional (Perwakilan Rakyat Amerika Serikat) dalam
menghasilkan dukungan nasional untuk menandai bulan suci umat Islam, yaitu
Ramadhan secara
resmi.
58. 1 Februari 1999: Ditunjuk
sebagai perwakilan pemeluk Islam pada konferensi Wakil Presiden Al Gore yang
bertema “Corruption in Government” (Korupsi dalam Pemerintahan).
59. 7 Januari 1999: Pembicara utama
pada forum terbuka “Islamic Extremism” (Ekstrimisme Islam) di Departemen Dalam
Negri Amerika Serikat.
60. 7 Januari 1999: Pembicara utama
pada forum “The Evolution of Wahhabism” (Evolusi Wahhabisme) di Universitas
Johns Hopkins, Central Asia-Caucasus Institute.
61. 7-9 Agustus 1998: Ketua 2nd
International Islamic Unity Conference (Konferensi Internasional Kedua
Persatuan Islami) di Washington, DC.
Kantor: Fenton, MI 17195 Silver Parkway, #201, Fenton, MI
48430 . Tel: (888)
278-66243. Fax: (810)
222-2885. Email: ishaq@sunnah.org. Contact: Ishaq Bohjelian.
Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 25 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar