Home » , » BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HISYAM KABBANI AR-RABBANI

BIOGRAFI SYAIKH MUHAMMAD HISYAM KABBANI AR-RABBANI

Written By MuslimMN on Rabu, 25 September 2013 | 10.27


Daftar Isi:

1.      Pendahuluan
2.      Latar Belakang Syaikh Hisyam Kabbani
3.      Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Arab Saudi
4.      Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Amerika
5.      Kunjungan Syaikh Hisyam Kabbani di Indonesia
6.      Pendidikan Syaikh Hisyam Kabbani
7.      Karya-karya Syaikh Hisyam Kabbani
8.      Beberapa Prestasi Besar Syaikh Hisyam Kabbani
9.      Pencapaian Syaikh Hisyam Kabbani dari Tahun 1998-2010


1.      Pendahuluan

Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani adalah seorang ulama dan syaikh sufi yang berasal dari Lebanon. Syaikh Kabbani adalah salah satu dari ulama-ulama dunia ternama dalam sejarah Islam dan ilmu spiritual Sufisme. Sebagai deputi dari mursyid Thariqat Naqsyabandi Haqqani, Syaikh Kabbani juga merupakan pembimbing dan guru bagi sekitar 2 juta Muslim di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat, Inggris dan Asia Tenggara.

Sebagai seorang syaikh sufi, Syaikh Hisyam telah diberi wewenang untuk membimbing para pengikutnya menuju cinta Ilahi dan menuju tingkatan spiritual yang telah digariskan Sang Pencipta (disebut mursyid). Latihan spiritual yang berat yang telah ditempuhnya selama 40 tahun di bawah pengawasan syaikh besar dan syaikhnya, telah menganugerahinya kecakapan yang tinggi mencakup kebijaksanaan, cahaya Ilahiah, intelektual yang diperlukan seorang guru sufi sejati.

Banyak presiden, raja dan para ulama di berbagai penjuru dunia yang menjadi murid beliau. Beliau dikenal sebagai guru dari para wali dan ulama. Beliau merupakan Master Sufi yang paling berpengaruh di dunia saat ini, dengan jutaan murid tersebar di lima benua.

2.      Latar Belakang Syaikh Hisyam Kabbani

Syaikh Hisyam adalah keturunan Rasulullah Saw. baik dari jalur ayah dan ibunya (al-Hasani al-Husaini). Dari istrinya, Hj. Nazihe Adil yang merupakan putri Syaikh Nadzim al-Haqqani, beliau dikaruniai 3 putra dan 1 putri, serta beberapa cucu yang semuanya menetap di Fenton, Michigan.

Sejak usia 15 tahun, beliau telah menemani Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani, syaikh agung Thariqat Naqsyabandi yang mulia di masa ini. Beliau banyak melakukan perjalanan ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh untuk menemani syaikhnya.

3.      Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Arab Saudi

Beliau termasuk ulama yang menguasai berbagai macam bahasa, terutama beberapa dialek bahasa Arab, beliau menguasai secara aktif. Juga berbagai bahasa lain seperti bahasa Turki, Perancis, Inggris, Belanda dan Urdu.

Beliau sempat cukup lama tinggal di Arab Saudi sebagai manajer dan dokter specialis (MD) pada beberapa rumah sakit ternama di Jeddah dan Madinah. Bersamaan dengan hal tersebut beliau banyak belajar dari para imam dan mursyid Thariqah baik di Madinah maupun Makkah al-Mukarramah.

Atas perintah Syaikh Nadzim Adil Haqqani beliau telah menyelesaikan beberapa khalwat bervariasi diantara empat puluh hari hingga enam bulan. Diantaranya dilakukan di Madinah dekat Masjid Nabawi serta di Yaman dan Jordania.

4.      Hijrah Syaikh Hisyam Kabbani di Amerika

Pada tahun 1991 atas perintah Syaikh Nadzim Haqqani, Syaikh Hisyam melangkahkan kakinya untuk memulai dakwah di benua Amerika. Pada saat itu beliau memulai di California bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. dan para sahaba, yakni dakwah dengan lembut penuh kasih sayang dan ketinggian akhlak. Sejak saat itu pula beliau ditahbiskan sebagai khalifah Syaikh Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi di benua Amerika.

Di negeri Paman Sam tersebut Syaikh Hisyam mendirikan yayasan Thariqat Naqsyabandi. Sejak saat itu, beliau telah membuka 13 pusat sufi di Kanada dan Amerika Serikat.

Sampai tahun 1998 telah banyak pusat-pusat suluk atau zawiyyah (retreat centers) didirikan di Amerika, misalnya di California (L.A, San Fransisco, San Jose, Hollywood, Beverly Hills, Los Altos, Oakland), Toronto, New York, Michigan dan Washington D.C. Pusat-pusat dakwah, mushalla dan zawiyyah didirikan di lokasi-Iokasi yang beliau rasakan diperlukannya proses dakwah spiritual Islam secara kontinu dan terbimbing. Hingga saat ini tumbuh pusat-pusat sufisme di seluruh kota di Amerika Utara, Amerika Serikat dan Amerika Selatan.

Banyak dari para tokoh non Muslim, para pendeta dan pastur yang berhasil diislamkan oleh beliau. Tercatat hingga kini lebih dari 100.000 non Muslim di Amerika dan sekitarnya telah disyahadatkan oleh beliau, dibimbing melaksanakan rukun Islam (syari’ah), dalam hal spiritual (iman dan ihsan) menjadi pengamal Thariqat Naqsyabandi al-Haqqani.

Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani ar-Rabbani membimbing dan membawa bangsa Barat, bangsa Maghribi, atau bangsa Rum (Bani Ishaq) masuk ke dalam Islam dan ratusan ribu non muslim mengenal keindahan Islam melalui tasawuf dan akhirnya mereka memasuki Islam yang penuh kedamaian dan keindahan.

Tak seorang pun wali lainnya yang diberikan izin otoritas penuh untuk dapat menjumpai presiden, raja, pemimpin negara Barat, dan rakyat mereka, untuk membawa mereka menuju Islam, selain Syaikh Hisyam Kabbani. Dan inilah karamah beliau yang paling utama.

Syaikh Hisyam aktif memberikan ceramah, dan hadir di banyak konferensi dalam usaha perjalanan dakwah beliau selama ini. Tempat-tempat yang banyak beliau kunjungi adalah universitas dengan melaksanakan diskusi ilmiah tentang keislaman atau dialog interfaith, misalnya di UC Berkeley, McGill University, UCLA, University of Stanford, Harvard, University of Toronto, Howard University, University of Montreal, Universityof Chicago, SUNY, UC San Diego, dan lain sebagainya.

Beliau telah mengajar di sejumlah universitas, seperti the University of Chicago, Columbia University, Howard, Berkeley, McGill, Concordia dan Dawson College. Demikian pula dengan sejumlah pusat keagamaan dan spiritual di seluruh Amerika Utara, Eropa, Timur Jauh dan Timur Tengah.

Misi Syaikh Hisyam Kabbani di benua Amerika adalah untuk menyebarkan ajaran sufi dalam konteks persaudaraan umat manusia dan kesatuan dalam kepercayaan kepada Tuhan yang terdapat dalam semua agama dan jalur spiritual. Usahanya diarahkan untuk membawa spektrum keagamaan dan jalur-jalur spiritual yang beragam ke dalam keharmonisan dan kerukunan, dalam rangka pengenalan akan kewajiban ummat manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi ini.

Misi Syaikh Hisyam yang jauh melampaui target di Amerika adalah kontribusinya yang unik terhadap usaha umat manusia dalam mencapai takdir tertingginya, yaitu kedekatan dengan Tuhannya. Usaha beliau untuk membawa kesatuan hati dalam gerakannya menuju inti Ilahi merupakan warisan terbesarnya kepada dunia Barat.

Beberapa posisi yang beliau duduki di Amerika saat ini antara lain:
1.      Ketua Islamic Supreme Council of America (ISCA).
2.      Ketua The Muslim Magazine.
3.      Ketua As-Sunnah Foundation of America.
4.      Penasihat dalam Unity One (sebuah organisasi yang ditujukan untuk perdamaian antar-gang di Amerika).
5.      Penasihat dalam Human Rights Council.
6.      Penasihat dalam American Islamic Association of Mental Health Providers.
7.      Penasihat dalam Office of Religious Persecution, US Department of State.
8.      Ketua Council of Muslim Leadership.
9.      Pimpinan Naqsyabandi Haqqani Sufi Order.
10.  Ketua Kamilat Muslim Womens Organization.

Tak ada satupun negara di Eropa yang tidak memiliki perwakilan Naqsyabandi Haqqani. Rusia, Jepang, Malaysia, Singapore, Indonesia akan selalu dapat ditemui murid Naqsyabdni Haqqani hingga ke Australia dan Afrika.

5.      Kunjungan Syaikh Hisyam Kabbani di Indonesia

April tahun 1997 beliau untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia. Kunjungan kedua dan ketiga dilaksanakan pada tahun 1998 dan 2000. Perjalanan dakwahnya di Indonesia terbilang baik dan mulus, ditandai dengan didirikannya Zawiyah Naqsyabandi Haqqani. Pertama kalinya zawiyah tersebut didirikan di wilayah Kampung Melayu, Jakarta.

Yayasan Haqqani Indonesia telah didirikan sejak tahun 2000 sebagai cabang Haqqani Foundation International yang sudah tersebar di beberapa negara. Yayasan mempunyai fungsi sebagai payung kegiatan yang bersifat spiritual dan non-spiritual.

Sampai saat ini murid beliau di Indonesia tersebar di pelosok Jakarta, Bandung, Sukabumi, Cililin, Nagrek, Pekalongan, Semarang, Tuban, Surabaya, Batam, Aceh, Padang, Bukittinggi, Bali dan lain-lain, yang semuanya terwadah dalam suatu keluarga besar Jamaah Thariqat Naqsyabandiyyah al-Haqqaniyyah yang dalam keorganisasiannya dikelola Yayasan Haqqani Indonesia.

Puluhan ribu santri beserta para pimpinan Pondok Pesantren di Cililin (Ponpes. Al-Bidayah), Nagrek Cicalengka (Ponpes. Al-Falah) dan Wonopringgo Pekalongan (Ponpes. At-Taufiqy) menyerahkan baiat Thariqat Naqsyabandi al-Haqqani kepada beliau, atas nama Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi.

6.      Pendidikan Syaikh Hisyam Kabbani

Semenjak kecil beliau telah didik oleh kedua orangtuanya dalam nuansa lingkungan yang harmonis religius.

Kemudian menginjak usia 10 tahun, beliau telah dititipkan oleh orangtuanya kepada Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani. Beliau banyak belajar dan mendapatkan bimbingan langsung dari dua guru utamanya tersebut.

Dalam bidang tasawwuf, ilmu tafsir al-Quran dan ma’rifah beliau dibimbing langsung oleh Grand Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani, selama kurang lebih empat puluh tahun. Dalam latihan spiritual yang cukup lama dan sulit ini, menjadikan dirinya memiliki kualitas kebijaksanaan, cahaya spiritual dan akhlak mulia dan rasa tulus yang tinggi, yang kesemuanya merupakan perkara penting bagi seorang Master Sejati di jalan Sufi.

Dalam usianya yang relatif muda, 15 tahun, beliau telah menemani Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani, dalam banyak perjalanan kedua gurunya tersebut ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa dan Timur Jauh.

Latar belakang pendidikan formal beliau diawali dengan bidang Kimia di American University of Beirut. Selanjutnya beliau melanjutkan studi dalam bidang Kedokteran Specialis anak di University of Louvain, Belgia. Semua diselesaikan dalam waktu yang singkat. Beliau juga sempat menyelesaikan gelar masternya dalam bidang Syari’ah Islam dari al-Azhar University, Damaskus, Syria.

7.      Karya-karya Syaikh Hisyam Kabbani

          Beberapa tulisannya yang telah dipublikasikan secara internasional antara lain:
1.      Classical Islam and the Naqshbandi Sufi Tradition.
2.      Naqshbandi Sufi Way: the Story of Golden Chain.
3.      Angels Unveiled-Sufi Perspective (Dialog dengan para Malaikat, diterbitkan Hikmah).
4.      Pearls and Coral (2 jilid).
5.      Encyclopedia of Islamic Doctrine (1500 halaman terbagi dalam 7 jilid).
6.      The Permissibility of Mawlid.
7.      “Salafi” Movement Unveiled (Tasawuf dan Ihsan, Energi Dzikir dll. dalam 7 jilid).
8.       Approaching to Armageddon (Kiamat Mendekat, diterbitkan Serambi).
9.      Liberating The Soul.
10.  The Footstep of Saints.
11.  Dan ratusan buku lainnya dalam berbagai bahasa.

8.      Beberapa Prestasi Besar Syaikh Hisyam Kabbani

a.       Di Amerika Serikat dan  Kanada:
1.      Founder, lebih dari 35 pusat studi Islam di Amerika dan Kanada.
2.      Founder, Pusat Penyembuhan Islami pada suatu peternakan Seluas 200-Acre di Michigan.
3.      Founder, Islamic Supreme Council of America (ISCA), suatu organisasi pendidikan untuk penyebaran materi informative tentang Islam dan pengenalan Islam dari sudut pandang kesarjanaan yang otentik tentang permasalahan dunia.
4.      Mendirikan cabang Haqqani Educational Foundation-Amerika, untuk mengenalkan ajaran fundamental Islam, termasuk toleransi, saling menghargai dan kedamaian.
5.      Sebagai Penasehat dan pembicara pada Northern California Interfaith Conference, San Francisco.
6.      Mendirikan As-Sunna Foundation of America untuk mengembangkan, menerbitkan dan mengorganisir konferensi untuk   pendidikan Islam tradisional atau klasik.
7.      Ketua, American Muslim Assistance Relief Organization, yang giat membantu fakir miskin, yatim piatu dan pengungsi di Amerika dan di seluruh dunia.
8.      Founder, ‘Muslim Magazine’, yang merupakan majalah berita Islami berbahasa Inggris terlaris, dengan pendekatan yang sangat moderen.
9.      Founder, Kamilat, suatu Organisasi Perempuan Muslim Internasional.
10.  Co-Founder Alliance for Islamic Culture and Arts.
11.  Founder berbagai website ter laris diseluruh dunia, antara lain: muslimmag.org, wads.com, camall.com, sunnah.org, kamilat.org, unityone.org, naqshbandi.org islamicsupremecouncil.org, naqshbandi.net, alhaq.com, amahelp.com

b.      Di Eropa, Timur Jauh dan Timur Tengah
1.      Kerjasama erat dengan pemerintahan dan rakyat Uzbekistan untuk menegakkan praktek-praktek Islam tradisionil dan mencegah bertambahnya orang-orang radikal di daerah.
2.      Co-founder Haqqani Worldwide Educational Foundation sebagai pusat pengajaran Syariah Islam dan spiritualitas di London, England, dengan 800 murid pertahun (tinggal di dalam) dan lebih dari 2.000 murid pertahun (menghadiri seminar, lokakarya dan pesantren pembelajaran esensi Islam).
3.      Pembicara dan Penasehat, Inter-Religious Organization, Singapore.
4.      Beraktivitas pada tingkat politik tertinggi untuk mendukung bantuan di Bosnia, Kosova, Afghanistan, Iraq, Lebanon dan Somalia.
5.      Berperan dalam inisiatif perdamaian di Timur Tengah, Bosnia, Kashmir, Afghanistan dan Kosova.
6.      Membantu pembebasan tahanan politik dan tahanan lain di seluruh dunia.
7.      Kerjasama dengan organisasi internasional untuk menetapkan Hari Internasional Yatim Piatu secara global untuk mengingat kesedihan yatim piatu, anak angkat dan korban kekerasan anak.
8.      Ketua International Islamic Unity Conference yang sukses, dimana konferensi keduannya terselenggara di Washington, DC dari Agustus 7-9, 1998.
9.      Co-developer dan mantan General Manager untuk the Islamic Jeddah Medical Center di Saudi Arabia.
10.  Diundang oleh Maharishi Mahesh Yogi untuk menghadiri pembukaan klinik penyembuhan pertamanya pada bulan Oktober 1998.
11.  Bertemu Devi Gowda, mantan PM India, dan C.M.  Ibrahim (saat itu Menteri Penerbangan, India) ketika mereka menjadi tamu pada konferensi tahunan ke 7 dari IMRC di San Jose, 1997.

9.      Pencapaian Syaikh Hisyam Kabbani dari Tahun 1998-2010

1.      Maret 2010: Melaksanakan perjalanan ke Ghana, Pantai Gading dan Kenya untuk bertemu dengan para ulama dan tokoh masyarakat membicarakan tentang pelestarian kebudayaan tradisional Muslim. Bertemu dengan presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, dan Perdana Menteri Kenya, Raila Amolo Odinga untuk membahas tentang kebangkitan radikalisme Islam di Afrika dan penghancuran budaya kuno Muslim.

2.      Februari 2010: Mendirikan badan amal yang terdaftar di Inggris dan pada saat peluncurannya mengundang Pangeran Charles untuk menghadiri acara bertema “Spirituality in Action”.

3.      Juni 2009: Bertemu dengan pemimpin oposisi Australia, Malcolm Turnbull, dan pejabat pemerintah lainnya.

4.      Mei 2009: Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. bersama Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan dihadiri sekitar 250.000 jamaah di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.

5.      April 2009: Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. di the House of Commons, Majelis Rendah dalam Parlemen Kerajaan Inggris. Dihadiri oleh Rt. Hon. Hazel Anne Blears, Menteri Sekretaris Negara dan Rt. Hon. Jacqui Smith, Menteri Dalam Negeri.

6.      November 2008: Bertemu Perdana Menteri Sri Lanka, Rathnasiri Wickramanayake, untuk membahas bagaimana dan bantuan apa yang diperlukan oleh umat Muslim terkait dengan situasi terkini di Sri Lanka.

7.      November 2008: Bertemu Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, untuk menyampaikan pandangan tentang Terorisme dan bagaimana membangun perdamaian di Sri Lanka.

8.      Maret 2008: Tamu kehormatan dalam acara pembukaan interfaith house of worship pertama di Los Angeles, California.

9.      Maret 2008: Penyelenggara Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang kedua di Britania Raya.

10.  Desember 2007: Penyelenggara Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang pertama di Britania Raya.

11.  Agustus 2007: Menjadi tamu pribadi bagi Kolonel Qaddafi di Libya untuk membicarakan bagaimana membatasi ancaman radikalisme Islam.

12.  Juni 2006: Bertemu dengan Yang Mulia Pangeran Charles untuk berdiskusi tentang pentingnya Sufisme dalam Islam dan mempromosikan spiritualitas universal yang ada di antara seluruh manusia.

13.  Mei 2006: Pembicara utama dalam Simposium Sufi Internasional yang diselenggarakan di San Jose, California.

14.  Maret 2006: Bertemu dengan staf dari Perdana Menteri Inggris Tony Blair, untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada situasi Islam di Inggris dan Eropa.

15.  Februari 2006: Bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Cheney untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada penanganan Islam radikal.

16.  Februari 2006: Bertemu dengan Ms. Fran Townshend, Asisten Presiden Amerika Serikat untuk Homeland Security (Keamanan Negara) dan wakilnya Mr. Juan Zarate juga untuk mendiskusikan tentang penanganan radikalisme dalam Islam dan menanggapi soal “kontroversi kartun”.

17.  Juli 2005 dan Januari 2006: Mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memperkuat proyek-proyek bersama secara berkesinambungan pada “Rehabilitasi Jihad” bagi kaum muda Indonesia.

18.  April 2005: Bertemu dengan Sekretaris Luar Negeri Inggris Jack Straw untuk mendiskusikan situasi Islam terkini di Eropa.

19.  Maret 2005: Hadir dalam Konferensi White House Faith-Based and Community Initiatives Leadership dan bertemu dengan Presiden Bush di meja bundar pemrakarsa.

20.  Desember 2004: Ketua Undangan dan Pembicara dalam seminar ”Global Challenges in Islam” (Tantangan Global dalam Islam) di Singapura. Lebih dari 3 hari beliau bicara dalam 3 forum agama yang berbeda. Bertemu dengan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Menteri Negara untuk Pendidikan. Bertemu dengan Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian Internasional untuk Kekerasan Politik dan Terorisme, untuk mendiskusikan metode-metode mempromosikan Islam tradisional dan membatu tindakan pemulihan” akibat terorisme.

21.  Desember 2004: Pembicara utama dan tuan rumah Konferensi Internasional para Ulama dan Aktivis di Jakarta, Indonesia mengusung tema “Islam and Civil Society in the 21st Century: A Path to Transformation” (Islam dan Masyarakat di Abad ke-21: Sebuah Jalan menuju Perubahan) merujuk pada topik “Principles of Leadership in War and Peace” (Prinsip-prinsip Kepemimpinan pada Saat Perang dan Perdamaian) diperinci dengan tindakan pelanggaran undang-undang oleh terorisme dan larangan melakukan bunuh diri sebagai suatu cara jihad dalam Islam. Memberikan khotbah Jumat di 2 masjid terbesar di Jakarta (Masjid Baitul Ihsan dan Masjid Istiqlal) dan menjadi tuan rumah selama konferensi. Dihadiri oleh Rektor University of Malaya dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak-Malaysia Yang Mulia Raja Muda Nazrin Azlan Shah, Menteri Pendidikan Malaysia Dato Hisyamuddin Tun Hussein, Menteri Urusan Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Dato Seri Shahrizat Abdul Jalil, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai Lembaga Non Pemerintah terbesar di Indonesia, KH. Hasyim Muzadi, Duta besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe dan para pejabat lainnya.

22.  Desember 2004: Bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla di kediamannya di Jakarta untuk mendiskusikan topik-topik kenegaraan.

23.  November 2004: Tamu Presiden Bush di Gedung Putih dalam acara Makan Malam Ramadhan Tahunan.

24.  Agustus 2004: Menghadiri Konferensi Sidi Shekir dengan tema Importance of Spirituality in Human Affairs” (Pentingnya Spiritualitas pada Manusia) di Marrakech-Maroko di bawah perlindungan Yang Mulia Raja Mohamad VI dan Menteri Urusan Agama.

25.  Juni 2004: Pembicara utama pada konferensi tahunan kedua Islamic Educational and Cultural Research Center (IECRC) di Kalifornia bagian utara.

26.  Juni 2004: Bertemu dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai dan memberikan undangan konferensi para pemimpin Islam yang akan diselenggarakan di Indonesia pada musim dingin tahun 2004.

27.  Mei 2004: Pembicara utama pada Universal Muslim Association of America di Washington, DC. Topik: “Extrimism is Inconsistent with Islam” (Ekstrimisme Bertentangan dengan Islam).

28.  Mei 2004: Pembicara utama pada Islamic Studies and Research of Association di Columbia-Carolina Selatan. Topik: “Classical Islam: Religion of Mercy” (Islam Klasik: Agama yang penuh rahmat).

29.  Mei 2004: Pembicara utama pada konferensi keagamaan internasional di Indonesia. Bertemu dengan kandidat-kandidat wakil presiden Indonesia. Di Malaysia bertemu dengan Menteri Pendidikan Yang Mulia Tun Hishamuddin Hussein dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak Yang Mulia Raja Muda bin Azlan Shah.

30.  April 2004: Pembicara utama pada konferensi “Beyond Radical Islam?” yang diselenggarakan oleh Forum LeFrak dan Simposium “Science, Reason, and Modern Democracy” di Universitas negara bagian Michigan dan the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.

31.  Februari 2004: Memimpin delegasi internasional ke Thailand, Indonesia dan Malaysia. Di Thailand, menyajikan sebuah makalah di Forum Kepemimpinan Thailand, mengunjungi makam-makam umat Budha dan bertemu para pemimpin keagamaan; melaksanakan Dzikir Akbar bersama 140.000 orang murid di Masjid Istiqlal, Indonesia dan menghadiri menghadiri “International Conference of Islamic Scholars” bekerja sama dengan PBNU di JCC Hilton, Jakarta; bertemu secara pribadi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Abdullah Badawi.

32.  Januari 2004: Bertemu dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan untuk berdiskusi tentang membangun dialog lintas agama antara para akademisi Amerika Serikat dan kaum ulama dan perwakilan dari Turki yang setara.

33.  Januari 2004: Pembicara utama pada rapat tahunan dewan pengurus American Foreign Policy Coucil (Dewan Kebijaksanaan Luar Negeri Amerika).

34.  Desember 2003: Mewakili umat Muslim Amerika Serikat dalam konferensi internasional lintas agama bagi para pemimpin agama selama 3 hari di Spanyol.

35.  Oktober 2003: Ikut serta dengan Presiden George W. Bush dalam Ifthar (buka puasa) di Gedung Putih. Menyampaikan pidato utama pada konferensi di Nixon Center yang bertema Sufism and U.S. Policy” (Sufisme dan Kebijaksanaan Amerika Serikat).

36.  Juli dan Oktober 2003: Memimpin 2 delegasi internasional ke Indonesia dan Malaysia untuk bertemu dengan pemerintah dan para pemimpin agama sebagai bagian dari kampanye menentang keekstriman dalam beragama; memberikan ceramah di hadapan lebih dari 100.000 orang Muslim di Masjid Istiqlal Indonesia, menyerukan toleransi beragama, dan membuka sebuah institut baru yang didedikasikan bagi pengajaran Islam klasik.

37.  Mei 2003: Memberikan pidato pada Conference on Islam and America, disponsori oleh the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.

38.  Mei 2003: Memberikan pidato pada konferensi bagi para pendeta tentara di penjara federal yang disponsori oleh U.S. Bureau of Prisons (Biro Penjara Amerika Serikat) di Ann Harbor-Michigan; memperingatkan sikap berbahaya dari para ekstrimis dalam sistem-sistem koreksi federal.

39.  Januari-Februari 2003: Bepergian melintasi wilayah Amerika Serikat untuk menghadiri rapat-rapat koalisi pergerakkan dan kelompok-kelompok pengamat komunitas masyarakat untuk mengantisipasi munculnya gerakan keagamaan ekstrim dan untuk mempromosikan Islam tradisional.

40.  November 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan berturut-turut dengan Sekretaris Negara Colin Powell di Gedung Putih dan Departement of State dalam rangka acara bulan Ramadhan.

41.  September 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush untuk acara resmi presiden Proclamation of the Days of Remembrance and Prayers yang digelar tanggal 6-9 September 2002.

42.  Agustus 2002: Diundang sebagai tamu Presiden Uzbekistan Islam Karimov untuk berkunjung ke republik tersebut dan mengeksplorasi topik-topik pembangunan yang berkenaan dengan pendidikan keagamaan.

43.  Juli 2002: Menyajikan sebuah makalah berjudul “Understanding Sharia” (Memahami Syariah) pada konferensi Freedom House di Washington, DC. dan sebuah makalah pada “Islam and Democracy” (Islam dan Demokrasi) untuk the Ethics and Public Policy Center.

44.  Maret 2002: Bertemu dengan Asisten Sekretaris Pertahanan Mr. Paul Wolfowitz beserta staf untuk memperkenalkan aktivitas ISCA (Islamic Supreme Council of America) termasuk mempromosikan Islam moderat ke seluruh dunia.

45.  Maret 2002: Menjadi pembicara tamu pada American Society for Industrial Security pada topik “Traditional Islam in the U.S.” (Islam Tradisional di Amerika Serikat).

46.  Februari 2002: Menandatangani Memorandum of Understanding (Memo Kesepahaman) dengan Menteri Negara Indonesia pada pembangunan infrastruktur lembaga sipil dan mempromosikan Islam tradisional.

47.  Februari 2002: Bertemu dengan Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Menteri Pemuda untuk Malaysia untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang dihadapi kaum Muslim setelah peristiwa 11 September.

48.  September 2001: Memberikan pertimbangan kepada banyak agen pemerintahan tentang topik-topik jaminan keamanan nasional karena hal itu berhubungan dengan pemberontak radikal atas nama agama baik di dalam maupun di luar negeri.

49.  Mei 2001: Memimpin ISCA Asian Tour ke Malaysia, Singapura, Indonesia, Sri Langka, Pakistan dan Jepang.

50.  April 2001: Memimpin 100 orang anggota delegasi ke Republik Uzbekistan sebagai tamu Presiden Uzbekistan.

51.  Januari 2001: Tamu Kehormatan dalam Rapat Tahunan National Committee of America Foreign Policy (Komite Nasional Amerika untuk Undang-undang Luar Negeri).

52.  September 2000: Sebagai utusan dalam konferensi UNESCO pada dialog lintas agama di Uzbekistan.

53.  Agustus 2000: Bertemu dengan Presiden Islam Uzbekistan Karimov.

54.  April 2000: Pembicara utama di Central Asia-Caucasus Institute (CACI) konferensi Universitas Johns Hopkins dengan tema The Emergence of Religious Extremism in Central Asia and the Caucasus (Timbulnya Ekstrimisme Beragama di Central Asia dan Kaukasus).

55.  Maret 2000: Bertemu dengan Presiden Denktash dan Menteri Luar Negeri Siprus.

56.  Januari 2000: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada suatu acara di Gedung Putih dalam menghormati bulan Ramadhan.

57.  November 2000: Ikut serta dalam wakil U.S. Congressional (Perwakilan Rakyat Amerika Serikat) dalam menghasilkan dukungan nasional untuk menandai bulan suci umat Islam, yaitu Ramadhan secara resmi.

58.  1 Februari 1999: Ditunjuk sebagai perwakilan pemeluk Islam pada konferensi Wakil Presiden Al Gore yang bertema “Corruption in Government” (Korupsi dalam Pemerintahan).

59.  7 Januari 1999: Pembicara utama pada forum terbuka “Islamic Extremism” (Ekstrimisme Islam) di Departemen Dalam Negri Amerika Serikat.

60.  7 Januari 1999: Pembicara utama pada forum “The Evolution of Wahhabism” (Evolusi Wahhabisme) di Universitas Johns Hopkins, Central Asia-Caucasus Institute.

61.  7-9 Agustus 1998: Ketua 2nd International Islamic Unity Conference (Konferensi Internasional Kedua Persatuan Islami) di Washington, DC.

Kantor: Fenton, MI 17195 Silver Parkway, #201, Fenton, MI 48430 . Tel: (888) 278-66243. Fax: (810) 222-2885. Email: ishaq@sunnah.org. Contact: Ishaq Bohjelian.


Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 25 September 2013
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template