Kita
akui bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Kita juga mengakui bahwa
mayoritas Muslimin Indonesia hidup dalam kemiskinan. Namun janji Rasulullah
Saw. akan tiba masanya kekayaan dunia dikuasai oleh kaum Muslimin. Yang mulia Almarhum
al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa pernah menyampaikan perihal ini dalam salah
satu taushiyah beliau.
Rasulullah
Saw. bersabda: “Akan datang waktunya nanti Allah munculkan kemakmuran.”
Maka
kalian lihat nantinya di akhir zaman setelah ini muncul, gempa bumi dan lain
sebagainya muncullah keluasan dan kemakmuran, ini sabda Nabiyyuna Muhammad Saw.
Ini sudah muncul pada kita, kekurangan ulama sudah mulai muncul, gempa bumi,
fitnah dan zaman yang semakin cepat, muncul orang yang mengaku Nabi. Ini semua sudah
muncul, tinggal menagih janji Sang Nabi: “Akan muncul segala kemakmuran pada
Muslimin.”
Maka
kalian ini akan dilimpahi kemakmuran, kata Rasulullah Saw. Ini terusan haditsnya
riwayat Shahih Bukhari: “Sampai nanti tidak ada lagi orang yang menerima sedekah
semua orang cukup, semua orang kaya raya.”
Kalau sekarang
mustahil, tapi di masa itu juga barangkali mustahil di masa Rasulullah Saw. Di
zaman Nabiyullah Adam As. ada orang usianya hanya mencapai 63 tahun, mustahil.
1500 tahun ada, 1900 tahun mereka, barangkali mustahil ada orang usia 63 tahun
sudah lanjut usia. Di masa itu Allah bukakan harta yang luas dan kemakmuran
bagi Muslimin.
Guru
kita al-Hafidz al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz menjelaskan makna hadits ini
bahwa Allah akan membuat orang-orang yang baik jadi kaya-raya, orang-orang yang
mencintai dakwah menjadi kaya-raya. Dengan cara seperti itu orang-orang susah
akan kembali kepada mereka, orang-orang non Muslim akan diberikan kemiskinan
oleh Allah, hancur usahanya, rusak dari segala apa-apa yang menjadi
perdagangannya.
Allah
bikin keberkahan apa yang diusahakan orang-orang. Non Muslim yang baik,
berhasil. Perdagangannya maju terus dibantu oleh Allah Swt. dan disaat itulah
harta dan kekayaan dipegang oleh orang-orang yang baik. Orang-orang yang shaleh
diberi kekayaan oleh Allah Swt. Maka tentunya di saat seperti itu orang-orang Muslimin
yang susah mereka dimodali, mereka dibantu karena orang baik mereka bantu.
Kalau
orang kaya tapi kikir, ia mau kaya sendiri tidak mau berbagi dengan orang lain
maka Allah jadikan saat itu adalah orang yang baik yang kaya-raya. Orang yang
baik yang kaya-raya membantu yang lain yang di luar Islam yang perdagangannya
jatuh, ikut bisnis dengan dia, datang pada dia, ikut dengan dia jadi maju. Dan
usaha orang-orang non Muslim yang hancur, mereka akan kembali kepada Islam.
Demikianlah
keadaan Muslimin di masa itu dan tidak ada orang-orang yang susah. Pertama-tama
kecukupan, yang kedua sudah cukup, diriwayatkan dari hadits yang tsiqah
oleh Imam at-Tirmidzi ada 1 orang membawa kantung besar berisi dinar: “Kau mau
menerima sedekah? Tidak ada satupun kah yang mau terima?”
Ada 1
orang mau terima: “Sini aku terima.” Setelah ia terima: “Subhanallah
orang lain tidak ada yang mau terima tapi aku menerimanya, ini aku kembalikan.”
Orang itu tidak mau, kemudian ia menaruh harta emas dan 1000 dinar dalam
kantung yang besar meninggalkannya di jalan, dan ia pun pergi.
Demikian
luasnya keadaan orang-orang saat itu, riwayat Shahih Bukhari Rasulullah Saw.
bersabda: “Bersedekahlah kalian, akan datang satu masa sedekah tidak akan
lagi diterima oleh semua orang karena semua orang sudah berkecukupan.”
Demikian
dahsyatnya, kita bertanya tampaknya ini mustahil namun tentunya kita ingat
bahwa beliau ini adalah Nabiyullah tidak berbicara dari hawa nafsunya
dan hal itu akan datang, bencana itu akan datang, fitnah akan datang, yang
mengaku Nabi telah datang, gempa bumi telah datang, maka ini tanda-tanda akan
segera munculnya kemakmuran pada Muslimin Muslimat.”
Sya’roni As-Samfuriy, 22 September
2013
0 komentar:
Posting Komentar