Home » , , , , , » AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR PUN HARUS DENGAN SIKAP LEMAH LEMBUT (KALAM AL-IMAM AL-HABIB ABDULLAH AL-HADDAD RA.)

AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR PUN HARUS DENGAN SIKAP LEMAH LEMBUT (KALAM AL-IMAM AL-HABIB ABDULLAH AL-HADDAD RA.)

Written By MuslimMN on Senin, 19 Agustus 2013 | 09.28

AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR PUN HARUS DENGAN SIKAP LEMAH LEMBUT (KALAM AL-IMAM AL-HABIB ABDULLAH AL-HADDAD RA.)


Corongnya para habaib, Quthbu ad-Da’wah wa al-Irsyad, Ghauts al-‘Ibaad wa al-Bilad, al-Imam al-‘Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad menjelaskan dalam kitabnya an-Nashaih ad-Diniyyah wa al-Washaya al-Imaniyyah tentang besarnya pengaruh sifat lemah-lembut dalam ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar:

الأخذ بالرفق عليه مدار كبير

(واعلم) – أن الأخذ بالرفق واللطف, وإظهار الشفقة والرحمة عليه مدار كبير عند الأمر بالمعروف والنهى عن المنكر, فعليك به ولاتعدل عنه, ما دمت ترجو نفعه وحصول المقصود به. وورد أيضا: إنه لايأمر بالمعروف وينهى عن المنكر إلا رفيق فيما يأمر به, رفيق فيما ينهى عنه.

وكذلك ينبغي للإنسان أن يكون عاملا بما يأمر به, مجتنبا لما ينهى عنه, فإنه يكون لكلامه وقع في القلوب, وهيبة فى الصدور. وقد ورد الوعيد الشديد في حق من يأمر بالخير ولا يأتيه, وينهى عن الشرّ ويأتيه, وهذا هو الأفضل والأولى, وإلا فعلى الإنسان أن يأمر وينهى وإن كان غير عامل بما يدعو إليه, فإن العالم الذي لايعمل بعلمه ولايعلِّمه الناس أخس حالا وأشدّ عقابا من الذي يعلم ولا يعمل. والله أعلم.

Sikap Lemah-lembut Sangat Besar Pengaruhnya

(Ketahuilah) bahawasanya bersikap lemah lembut dan menampakkan rasa kasih sayang mempunyai pengaruh besar dalam amar ma’ruf dan nahi mungkar. Oleh kerana itu hendaklah engkau bersikap demikian dan jangan berpaling darinya selama engkau masih mengharapkan manfaat sikap itu dan tercapainya tujuan amar ma’ruf nahi mungkar.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa tidak boleh menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar kecuali orang yang lemah lembut ketika menyuruh kepada yang ma’ruf dan ketika mencegah dari yang mungkar.

Oleh karena itu, seharusnya bagi orang yang menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar itu mengamalkan dan menerapkan apa yang ma’ruf tersebut dan meninggalkan apa yang mungkar tersebut. Sebab hal itu dapat membuat perkataannya lebih jatuh (meresap) ke dalam hati dan berkesan di dalam dada (orang yang mendengarnya).

Bahkan ada riwayat yang menyebutkan ancaman keras bagi orang yang menyuruh kepada kebajikan namun dia sendiri tidak melakukannya dan mencegah dari yang mungkar namun dia sendiri melakukannya.


Ini adalah sikap yang lebih baik dan lebih utama. Akan tetapi setiap manusia berkewajiban menyuruh dan melarang sekalipun dia tidak mengamalkan apa yang dia sampaikan. Sebab orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya dan tidak mengajarkan atau tidak memberitahukannya kepada orang lain adalah lebih hina dan lebih berat siksaannya daripada orang yang mengajarkan atau memberitahukan ilmunya namun tidak mengamalkan. Wallahu A’lam.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template