MENUAI HIKMAH DARI PERISTIWA AHLUL BADR

Written By MuslimMN on Kamis, 25 Juli 2013 | 23.55


MENUAI HIKMAH DARI PERISTIWA AHLUL BADR



“Sambutan Guru Mulia Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz dalam Acara Peringatan Malam Nuzulul Quran dan Haul Ahlul Badr bersama Majelis Rasulullah Saw. di Monas, Kamis 25 Juli 2013”

Segala puji bagi Allah Penolong kekasihNya yang terpercaya, penutup para nabi dan pemimpin para rasul. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Tunggal, yang tidak ada sekutu bagiNya, yang mengumpulkan kita semua pada hari kiamat.

Allah Swt. berfirman: “Katakanalah wahai Muhammad bahwa sesungguhnya para awalin dan akhirin (semua makhluk), mereka semua akan berkumpul di suatu tempat pada waktu yang telah ditentukan).”

Dan kami bersaksi bahwa sesungguhnya pemimpin kami, nabi kami, kebanggan kami, dan cahaya hati sanubari kami, Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya, sang pemimpin yang terlindungi, penolong dan ditolong, yang mana beliau dijadikan oleh Allah Swt. lentera yang bercayaha dan pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, sang penunjuk kepada jalan yang benar.

Ya Allah limpahkan shalawat dan salam serta keberkahan dan kemulian atas hambaMu, hamba yang Engkau sucikan, Sayyidina Muhammad beserta keluarga beliau dan sahabat bliau dan mereka-mereka para kekasih yang mendekatkan diri mereka kepada beliau khususnya mereka para Ahlul Badr yang dimuliakan dan dikhususkan bagi mereka
pandangan Mu. Dan Engkau befirman dalam hal itu: “Dan katakanalah wahai Muhammad berbuatlah semau kalian. Sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian.”

Amma ba’d, kepada saudara-saudaraku yang berkumpul di dalam memperingati Haul Ahlul Badr bersamaan dengan memperingati hari al-Quran, hari bertemunya dua perkumpulan yang besar, kami menghaturkan kepada mereka semua dari mushalla Ahlul Kisa’ Darul Musthafa:

“Keselamatan dari Allah serta rahmat dan keberkahanNya dan kepada kalian semua limpahan keselamatan dan rahmat dari Allah serta keberkahanNya, keselamatan dan rahmat serta keberkahan yang menghubungkan kita dengan Ahlul Badr, hubungan dan ikatan yang tidak akan terputus di dalam batin dan dzahir. Maka kita hidup di dunia ini di dalam mencintai mereka dan mengikuti jejak mereka dan menyerupai mereka dan keinginan untuk menghidupkan dan mendirikan ketakwaan dan sifat-siafat mereka di dalam rumah tangga kita dan keluarga kita dan wafat di dalam menepati janji dan cinta mereka sehingga dikumpulkan atau dibangkitkan kelak di hari kiamat di dalam kelompok mereka bersama pemimpin para rasul Sayyidina Muhammad Saw.”

Di dalam peringatan yang sangat agung ini kita saling mengingatkan asas-asas (pondasi) yang sangat kuat dan kokoh yaitu asas keimanan, kesungguhan, keyakinan yang sempurna, asas kecintaan yang suci dan kuat dan asas keikhlasan serta pengorbanan. Maka
kita saling mengingatkan asas-asas tersebut dan kita mendirikannya didalam diri kita dan keluarga kita serta di dalam kegiatan dan keadaan kita asas keimanan dan asas keyakinan yang sempurna.

Telah berkata Sayyidina Sa’ad bin Mu’adz Ra. kepada Rasulullah Saw. ketika menuju ke medan Badr: “Kami beriman kepadamu dan kami mempercayaimu dan kami bersaksi bahwa apa yang datang bersamamu adalah kebenaran. Maka sambunglah tali-tali siapapun yang kau inginkan dan putuskan tali-tali siapapun yang kau inginkan dan perangilah siapapun yang kau inginkan dan selamatkanlah siapapun yang kau inginkan dan kami memerangi setiap mereka yang kau perangi dan menyelamatkan setiap siapa yang kau selamatkan dan ambil dari harta kami semaumu dan tinggalkan dari harta kami semaumu dan apa yang kau ambil lebih kami cintai daripada apa yang kau ambil.

Dan sesungguhnya telah tertinggal kaum-kaum di sana yang tidaklah kami mencintai engkau lebih dari mereka dan kalau mereka mengetahui engkau menghadapi peperangan maka tidak akan tinggal diam. Karena sesungguhnya engkau keluar untuk suatu perkara akan tetapi Allah menginginkan hal lain maka laksanakanlah apa yang telah Allah perintahkan kepadamu. Sesungguhnya kami tidak takut untuk menghadapi musuh-musuh kami esok. Sesungguhnya kami benar-benar bersabar di dalam perang dan shiddiq (jujur percaya) ketika berjumpa. Mudah-mudahan Allah memperlihatkan kepada kamu dari kami apa-apa yang akan membanggakan engkau wahai Rasulullah.”

Maka bersinarlah wajah Rasulullah Saw. Dan jika bersinar wajah Rasulullah Saw. bagaikan bulan purnama.

Asas keyakinan dan kecintaan ikhlas serta pengorbanan. Dan diantara mereka mengorbankan segala dari kemampuan mereka dan keadaan mereka sebagaimana difirimankan Allah Swt.: “Dan sesungguhnya Allah telah menolong kalian di dalam Badr dan kalian berada di dalam kelemahan.”

Dan ini memperkuat keyakinan kita kepada Allah dan kita mengorbankankan sesuai dengan kemampuan kita dengan penuh ketenangan atas perintah Allah dan bersandar diri kepada Allah Swt. yang tidak akan menghalangi kita (pengorbanann tersebut) dan tidak menggoyahkan kita dan tidak mengusik pikiran kita.

Perlindungan atas kita terhadap kekafiran dan orang-orang kafir serta kejahatan dan orang-orang jahat selama kita berpegang teguh kepada Allah dan yakin kepada Allah dan bersunggguhsungguh menuju kepada Allah dan mengikuti jejak sunnah Nabi Muhammad Saw. dan itu merupakan tampilan keimanan dan keyakinan di dalam rumah-rumah kita dan tempat-tempat kita dan akan menghapus bekas-bekas kemaksiatan dan kelalaian dari rumah kita dari penglihatan-penglihatan dan pendengaran-pendengaran dan perkataan-perkataan serta apa-apa yg telah terjadi diantara keluarga kita, begitu juga di tempat-tempat kegiatan kita atau pekerjaan kita dan perkumpulan sahabat-sahabat kita untuk mendirikan kesaksian keimanan dan keyakinan dan cinta yang ikhlas.

Barangsiapa mencintai sesuatu makanan akan mengejarnya dan barangsiapa mencintai seseorang maka akan mentaatinya. Mukmin laki-laki dan perempuan satu sama lain merupakan perwakilan diantara mereka untuk saling mengajak dalam kebaikan dan saling mencegah dari keburukan.

Mereka yang mau mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan mentaaati Allah Swt. dan RasulNya, mereka akan dilimpahi rahmat oleh Allah Swt. Sesungguhnya Allah
Maha Mulia dan Maha Bijaksana. Dan ini merupakan wujud dari kecintaan dan keyakinan serta keikhlasan dan pengorbanan, yaitu saling mengajak dalam kebaikan, mencegah keburukan, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mentaati Allah dan RasulNya.

Semoga Allah menghidupkan semua itu di dalam diri kita dan di dalam rumah dan tempat tinggal kita dan semoga Allah Swt. melimpahkan keberkahan atas kita dan memanjangkan umur kita dan memperbaiki seluruh warga Indonesia dan seluruh umat Islam dan mudah-mudahan Allah memanjangkan umur as-Sayyid al-Habib Mundzir al-Musawa di dalam kesehatan dan menganugerahinya kesehatan yang sempurna dan kita juga serta rasa syukur atas kesehatan itu dan melimpahkan kepada kita semua di dalam ketakwaan dan umur yang
panjang.

Dan dilimpahi perbuatan baik dan rizki yang luas yang tidak diadzab oleh Allah di dalmnya dan kewafatan di dalam kesmepurnaan keimanan keyakinan kecintanaan keikhlasan serta pengorbanan dan Allah membangkitkan kita semua di dalam kelompok Sayyidina Musthafa Saw. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.


Klik link asal di sini:

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template