Home » » Manaqib Singkat KH. Miftah Talang, Tegal

Manaqib Singkat KH. Miftah Talang, Tegal

Written By MuslimMN on Jumat, 30 November 2012 | 08.29


Manaqib Singkat KH. Miftah Talang, Tegal



Beliau dilahirkan di Tegal pada tahun 1920 M dan wafat di Tegal pada tanggal 3 Jumadil Akhir 1414 H/ 1994 M. Jasad beliau dimakamkan di desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.
Pengembaraan menuntul ilmunya dimulai di Pondok milik kakaknya di Pekalongan pada usia sekitar 8 tahun. Dalam usia tersebut beliau telah mampu menghafal beberapa kitab matan klasik seperti matan al-Ajrumiyyah, Nadzam Maqshud dan al-’Imrithiy.
Setelah 2 tahun beliau mondok kepada kakaknya, beliau meneruskan ke Pondok Pesantren Kempek Cirebon selama 4 tahun. Usai dari Kempek beliau mulai melanjutkan pengembaraan menuntut ilmunya ke daerah timur.
Beliau sempat mondok di Watucongol walau sebentar saja hanya sekitar 2 bulan. Kemudian beliau memutuskan untuk mondok di Mbah Manaf Romo KH. Abdul Karim Pondok Pesantren Lirboyo Kediri selama 25 tahun.
Pengembaraannya yang cukup lama. kurang lebih 31 tahun, membuahkan hasil. Jadilah beliau seorang yang alim dan mengamalkan ilmunya. Kepulangannya ke kampung halaman disambut dengan suka cita warga setempat sehingga akhirya beliapun menjadi tokoh panutan warga NU dan khususnya warga Tegal.
Berdasarkan penuturan dari anak-anak beliau, mengenai nasab KH. Miftah, tak ada yang mengetahui dengan jelas keturunan siapakah sebenarnya sang abah. Setelah dicari dari berbagai sumber terpercaya ternyata KH. Miftah adalah keturunan dari Sunan Amangkurat yang bersambung kepada Raja Mataram hingga kepada Raja Brawijaya.
Perjuangan beliau tidak diragukan lagi. Seperti halnya para tokoh-tokoh ulama lainnya dalam memperjuangkan agama islam, beliau tak setengah-setengah menyerahkan jiwa dan raganya demi tegaknya aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah di bumi Indonesia khususnya di Kota Tegal.
Dalam struktural NU beliau pernah menjabat sebagai:
1.      Rois Syuriyah PC NU Kab. Tegal
2.      Syuriyah PWNU Jawa Tengah
3.      Tim 9 Lajnah Falakiyah PBNU.
4.      Dan termasuk dalam Tim Itsbat Departemen Agama RI.
Diantara wasiat atau pesan-pesan yang diberikan oleh KH. Miftah yaitu:
“Tawadhu’, andap asor, rendah hati, sedikit bicara, dan menghargai waktu.”
“Hargailah waktu, orang yang tidak bisa dan tidak mau menghargai waktu, pertanda orang tersebut tidak mengerti harga dan mahalnya waktu.”

Koleksi foto:


Sya’roni as-Samfuriy, 16 Muharram 1434 H
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Meningkatkan Cinta Kita pada Sang Nabi
Copyright © 2011. PUSTAKA MUHIBBIN - Web Para Pecinta - All Rights Reserved
PROUDLY POWERED BY IT ASWAJA DEVELOPER
Themes by Maskolis.com | Published by Mas Template