Target utamanya bukanlah Syiah yang sebenarnya, tetapi adalah NU keseluruhannya. Indonesia tanpa NU akan mudah sekali mereka kuasai, maka dari itu warga NU sengaja dibuat agar tidak percaya bahkan memusuhi NU itu sendiri.
Tak perlu menggunakan kecerdasan Master Strategi Ngisrael segala jika hanya untuk membaca alur makar mereka.
Pertamakali mereka mencuatkan statemen; "Sufi itu sesat, identik dengan Syiah dan Syiah bukan Islam." Kita tahu di NU terdapat pelindung para pelaku tarekat yang pada reprentasinya adalah tasawuf, di bawah naungan JATMAN. Terakhir racun ideologi mereka ditambah dosisnya dengan perkataan mereka; "Aswaja ahli bid'ah pembuat ajaran baru yang bukan dari Islam yang sesungguhnya." Perkataan ini akan bersayap bahwa Aswaja atau NU keluar dari Islam dan halal darahnya.
Jika Nahdliyyin sepakat bahwa Syiah adalah ajaran yang menyimpang dari ajaran yang mereka terima selama ini, tidak berarti mereka harus memusuhi Syiah dengan cara melempar kotoran kepadanya. Dan andai mereka bertoleransi dengan perbedaan itu, tak perlu juga dengan cara bertasyayyu' sehingga seakan-akan NU dan Syiah adalah sama. Kita telah terajari sekian ratus tahun akan hak utama dan pertama dalam masalah keyakinan. Untuk itu tak perlu Nahdliyyin membenci Syiah sampai menggelapkan pandangan, tak perlu juga membela-bela mereka dengan membabi-buta.
Wahai saudaraku, belajarlah dengan berbagai kejadian di Arab sana, kalian adalah orang-orang yang terlahir dari rahim para ibu yang bijaksana, bacalah:
"Pada 2009, Qatar mengajukan proposal agar Assad melegalkan jalur pipa gas alamnya melintasi Suriah dan Turki untuk menuju Eropa. Bashar Assad menolak proposal ini. Dan pada 2011, ia justru menjalin kerjasama dengan Irak dan Iran untuk membangun jalur pipa ke Timur. Qatar, Saudi dan Turki adalah pihak yang paling sakit hati dan dirugikan oleh keputusan ini. Khayalan mereka untuk mendapat pemasukan milyaran dollar dari ekspor migas buyar seketika. Apa kalian terkejut jika hari ini Saudi, Qatar dan Turki menjadi negara-negara yang paling getol mensponsori dan mempersenjatai para teroris yang hendak menggulingkan Assad?"
NU Target Utama Takfiri
Syiah sesat, NU sesat, iseng-iseng di Google saya ketik ‘NU sesat’, ada 538.000 tulisan. dan kata kunci ‘Syiah sesat’ ada 544.000 tulisan. Menarik kan? Ternyata hampir sama jumlah kata kunci ‘Syiah sesat’ dan ‘NU sesat’, tuh. Siapakah dalangnya? Kenapa tak hanya Syiah, tapi juga NU juga secara masif (tapi kurang disadari?) disesatkan juga?
Siapa sih sebenarnya target utama penyesatan, pembid’ahan dan gerakan masif takfirisme yang merajalela sekarang ini? Bukan Ahmadiyah, bukan pula Syiah. Tapi tak lain tak bukan adalah NU. Ahmadiyah, kemudian Syiah itu di Indonesia kan secuil, seiprit. Di Indonesia ini tak ada untungnya juga nyerang Syiah sebenarnya. Itu cuman target sekunder saja. Ahmadiyah dan Syiah hanyalah batu loncatan untuk menyerang target utama: NU.
Kenapa menyerang NU? Karena NU-lah (bersama Muhammadiyah) yang menjadi benteng penjaga bangsa ini sejak, bahkan sebelum, kemerdekaan Indonesia. NU hancur, hancur pulalah bangsa ini. Seperti Libya, seperti Suriah, seperti Irak. Lihatlah, sekarang kelompok takfiri ini sudah tak malu-malu lagi menyerang, membid’ah-bid'ahkan dan bahkan menyesatkan amaliah NU seperti tahlil, maulid, shalawat, ziarah, dll itu kan? Bahkan dalam tubuh NU sendiri pun gerakan anti NU (yang wasath, yang moderat dan toleran) mulai bermunculan.
Ketika menyerang Ahmadiyah, mereka mulus-mulus saja, karena Ahmadiyah memang tak punya doktrin ‘melawan’. Tapi ketika target lanjutannya adalah Syiah, di sinilah kelompok takfiri ini kesandung dan nyonyor, karena Syiah bukanlah Ahmadiyah. Syiah mewarisi semangat juang al-Husain. Syiah memiliki Asyura dan Karbala. Syiah adalah orang yang dibesarkan dengan doktrin menjadi petarung dan pejuang, yang tak akan diam dan siap bangkit melawan.
Secara kultural, Syiah dan NU di Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat. “NU adalah Syiah minus Imamah, Syiah adalah NU plus Imamah”, kata Gus Dur. Terlalu nekat kalau langsung menyerang NU, karena itulah Syiah dijadikan batu loncatan. Karena itu bisa dimengerti bahwa NU tak akan hancur kalau Syiah tidak dihancurkan lebih dulu. Syiah-pun tak akan bisa dihancurkan, selama NU tidak dikacaukan terlebih dahulu.
Karena itu, kelompok takfiri ini (bisa di Sunni-Syiah-Wahhabi), tak akan pernah bisa berhasil merobohkan NU selama mereka tak berhasil menstigma Syiah sebagai sesat, kafir, dan bukan Islam. Karena dari situlah mereka mendapat pintu masuk untuk menyerang NU, yaitu dari pintu ajaran, amaliah, dan kultur Syiah yang sama dengan NU (shalawat, syafaat, maulid, haul, ziarah, tahlil, etc). Jangan heran, fitnah pada Syiah begitu massif dan sistematis. Tak hanya dari luar Syiah, bahkan dari dalam Syiah sendiri pun disusupi antek-antek takfiri pemuja Yasir al-Londoni dan Tawhidi al-Australiani itu.
http://www.muslimedianews.com/2015/11/target-utama-wahabi-bukan-syiah-tapi-nu.html
0 komentar:
Posting Komentar