“Syaikh Usamah As-Sayyid
Mahmud Al-Azhari Berkisah Tentang Gurunya, Al-Habib Abubakar Al-‘Adni”
Suatu kali Syaikh al-Azhar, Syaikh Usamah
pernah menuturkan kisah gurunya, al-Habib Abubakar al-‘Adni:
“Salah seoarang guru saya dari Yaman
yang bernama al-Habib Abubakar al-‘Adniy pernah menceritakan kisahnya sewaktu
masih berusia 6-7 tahunan. Waktu itu beliau lebih suka bermain dengan teman
sebayanya daripada menghafal al-Quran. Sementara ayahnya adalah seorang da’i
dan sangat memperhatikan hafalan al-Quran anaknya.
Suatu saat beliau dipanggil oleh
ayahnya ketika sedang asyik bermain: “Abubakar, kemarilah!”
Kemudian beliau mendekati ayahnya.
“Nak, coba kamu dengarkan perkataan
ayah dan jagalah perkataan ini baik-baik. Ayahmu ini adalah seorang yang hafal al-Quran,
anak dari seorang penghafal al-Quran, anak dari penghafal al-Quran, anak dari
seorang pengahafal al-Quran hingga sampai kepada Rasulullah Saw. Ayahmu ini
adalah seorang yang faqih, anak dari seorang yang faqih anak dari seorang yang
faqih hingga sampai kepada Rasulullah Saw. Ayahmu ini adalah seorang da’i anak
dari seorang da’i anak dari seorang da’i hingga sampai ke Rasulullah Saw.
Ayahmu ini adalah seorang yang menjaga kedekatan dengan Allah, anak dari
seseorang yang menjaga kedekatan dengan Allah, dan anak dari seseorang yang
menjaga kedekatan kepada Allah hingga sampai kepada Rasulullah Saw.”
Ayahnya melanjutkan: “Anakku, amanah
ini sekarang sampai ke pundakmu. Janganlah sia-siakan kami pada dirimu.”
Setelah itu ayahnya mengatakan: “Nak,
sekarang kamu boleh pergi dan pilihlah apakah kamu ingin bermain atau menghafal
al-Quran.”
Al-Habib Abubakar menuturkan: “Semenjak
saat itu ayah saya tidak pernah lagi mengulangi perkataan tersebut karena saya
memahami bahwa ada cahaya yang tersambung dari Rasulullah Saw. kepada kami.”
Sya’roni As-Samfuriy, Bogor 08 September 2013
Link
asal klik di sini:
0 komentar:
Posting Komentar