PANCARAN SENYUM RASULULLAH SAW.
Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits Ra., pernah
menuturkan tentang Rasulullah Saw.: “Tidak
pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Saw.”
(HR. at-Tirmidzi).
1. Senyum
adalah Sedekah
Suatu ketika, seorang sahabat yang tidak memiliki apa
pun untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas
apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?”
Rasulullah Saw. bersabda:
“Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar
yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan
bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR.
At-Tirmidzi dari Abu Dzar Ra.).
2. Senyum
adalah Ibadah
Rasulullah Saw. bersabda:
“Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR. At-Trimidzi, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).
Rasulullah Saw. bersabda:
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun itu hanya bermuka
manis saat berjumpa saudaramu.” (HR.
Muslim).
Diantara anak-cucu Rasulullah Saw. yang senantiasa
menampakkan keceriaan dalam senyuman adalah ulama Ahlul Bait kenamaan dari Hadramaut
Yaman, yakni al-Musnid ad-Da’i Ilallah al-Habib Umar bin Hafidz. Berikut ini
sedikit liputan dari Romo Kyai Muhajir Madad Salim ( https://www.facebook.com/muhajir.madadsalim
) langsung dari Rubath Darul Musthafa.
Beliau mengatakan:
“Al-Habib Umar bin Hafidz selalu tidak mau
kalah, setiap kali bermushafahah (bersalaman), beliau akan selalu melebarkan
senyumnya. Karena yang paling basyasyah di saat mushafahah ialah yang paling
banyak pahalanya. Ah, yang penting pernah nyium tangan suci beliau dah untung
kite. Aamiin.”
Keterangan foto: Kyai Muhajir Madad Salim saat
mencium tangan yang mulia al-Habib Umar bin Hafidz BSA.
Klik link asal di sini:
0 komentar:
Posting Komentar