Banyak Jalan
Untuk Mendekati Allah
Nasehat KH Maimoen Zubair
Manusia hidup hanyalah untuk beribadah sebagaimana
disampaikan dalam al Quran:
Wamaa Kholaqtul Jinna Wal Insa Illa
Li Ya’buduun.
Esensi dari ibadah itu sendiri adalah bagaimana
seorang manusia melakukan pendekatan kepada Allah atau dalam bahasa arab
disebut taqarrub.
Proses pendekatan diri kepada Allah tidak hanya
diwujudkan dengan bentuk ibadah murni seperti wirid, sholat, puasa atau
bentuk ibadah murni yang lain. Taqarrub bisa diwujudkan dengan
menyesuaikan status sosial masing-masing orang. Kejujuran, keadilan dan
kemampuan menghidarkan diri dari berbuat dzalim termasuk korupsi seorang
pemimpin, pegawai pemerintah atau anggota DPR juga merupakan bentuktaqarrub.
Pemahaman seperti ini penting sekali disosialisasikan
agar tidak ada orang yang setiap hari ibadah murni dijalani, tetapi perilaku
kemasyarakatannya tidak sesuai dengan koridor agama. Kemampuan seorang politisi
dalam membedakan posisi diri dalam bergaul dengan sesama muslim juga bentuk
kemasan taqarrub yang lain.
Ketika berada diluar koridor politik, seorang politisi
harus mampu membangun ukhuwah
Islamiyah dengan sesamanya meski berbeda jalur politiknya
dengan dirinya. Seorang politisi PKB harus mampu bergaul erat dengan sesama
muslim yang lain dari partai lain baik Golkar, PDIP atau PPP seperti saya ini.
Kemampuan melihat diri inilah yang penting sekali kita
tanamkan kepada generasi muda kita agar tidak memandang sesama muslim yang
berbeda jalur politiknya seperti orang berbeda agama. Betapa indahnya kehidupan ini
bila hal ini bisa kita wujudkan bersama.
Bila kita seorang pegawai pemerintahan menemui hadits
yang menyatakan:
“Shirooru
al ulama, alladzina ya’tuuna al umara wa khiyaaru al umara alladzina ya’tuuna
al ulama.”Seburuk-buruk
ulama adalah mereka yang (sibuk) mendatangi pemerintah atau penguasa dan
sebaik-baik pemerintah atau penguasa adalah mereka yang mendatangi ulama.
Maka perhatikan kalimat terakhir, jangan membahas
bagian awal. Artinya bagian proses pendekatan diri seorang pegawai pemerintahan
adalah mendekati ulama, untuk mendapatkan penyegaran diri agar terselamatkan
dari tindakan yang tidak terpuji atau keluar dari syariat agama kita.
Walhasil, untuk menjalani salah satu
kewajiban kita yaitu mendekat kepada Allah, kita harus faham bahwa jalan menuju
ke sana bukan dari satu pintu. Namun hal itu dapat kita aplikasikan dalam
bentuk amal perbuatan yang lain menyesuaikan profesi kita masing-masing yang
sejalur dengan konteks syariat Islam. Wallahu A’lam
disarikan
dari mauidloh hasanah, KH. Maimun Zubair Pengasuh PP. Al Anwar
Sarang Rembang pada haul al Habib Abdul Qodir Bil Faqih dan al
HabibAbdullah Ibn Abdul Qodir Bil Faqih PP. Darul Hadits Malang.
Sumber:
infopesantren.web.id
0 komentar:
Posting Komentar