Pesan
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. A. Idris Marzuqi bin KH. Marzuqi Dahlan:
“Santri Lirboyo ampun ngantos nderek ormas sak lintunipun jam’iyyah NU” (Santri
Lirboyo jangan sampai mengikuti ormas selain jam’iyyah NU).
Salah
seorang santri Lirboyo, Gojehlavana
Ngajirogo Majnun Lihubbillah, mengatakan: Saya hanya menyampaikan
wejangan langsung dari KH. A. Idris Marzuqi (Pengasuh PP Lirboyo), yang
ditujukan kepada semua orang yang masih ingin diakui sebagai dzurriyyah dan
santrinya Mbah Sepuh Lirboyo (KH. Abdul Karim, KH. Marzuqi Dahlan dan KH.
Makhrus Ali).
Jikalau
tidak mau lagi diaku menjadi santri Lirboyo dan yang membantah serta tidak
mempercayainya, maka silakan langsung sowan menghadap kepada KH. A. Idris
Marzuqi Lirboyo atau Gus Bidin (Zainal Abidin, anak angkat Gus Maksum). Wejangan
ini juga diamanahkan untuk:
1.
HIMASAL
2.
GASMI
3.
PAGAR
NUSA
4.
ANSHOR
5.
BANSER
6.
BANOM
NU
7.
MAJELIS
RASULULLAH
8.
SYEKHERMANIA
Jika
ada seseorang, yang mengatasnamakan Lirboyo, mengajak gabung ke ormas selain
BANOM NU, berarti itu fitnah!
Pesan
Kyai Idris di atas, menurut penuturan Gus Adib Lby,
awal mulanya dulu ada beberapa habib yang sowan kepada KH. Idris Marzuqi
mengusulkan agar Lirboyo mengundang salah seorang habib yang terkesan keras. Akhirnya KH. Idris mengutus
Gus Bidin untuk meminta pertimbangan kepada Habib Mundzir al-Musawa. Dan
ternyata Habib Mundzir sangat tidak rela kalau Pondok Lirboyo kedatangan habib itu, serta berharap Pondok Lirboyo konsisten seperti ini, berdakwah dengan
hikmah dan mau’idzah al-hasanah. Karena mengingat latar belakang santri dan
wali santri yang bermacam-macam. Dan seminggu setelahnya, Habib Mundzir wafat.
Maka
ini merupakan wasiat dari Habib Mundzir yang sejalan dengan metode dakwah
Pondok Lirboyo yang diwariskan oleh pendiri (KH. Abdul Karim). Dan saya yakin
semua pondok dan majelis ta’lim punya metode dakwah masing-masing.
Bukankah
para sahabat Nabi Saw. juga berbeda-beda dalam berdakwah, ada yang halus ada yang
keras. Meskipun begitu, diantara beliau tidak ada yang saling menghujat dan
tidak ada yang memaksakan metode dakwahnya agar diikuti yang lainnya. Nabi Saw.
bersabda:
أصحابي كالنجوم بأيهم اقتديتم اهتديتم
“Sahabat-sahabatku
bagaikan bintang, kepada siapa saja kalian ikut, kalian akan mendapat petunjuk.”
Semoga
sumbangan pemikiran yang kecil ini bisa membuat kita lebih semangat dalam
berdakwah tanpa menghujat dan memaksakan kehendak. Kita hanya berikhtiar, Allah
lah yang memberi hidayah. Allahumma aamin.
Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap
Jaktim 20 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar