Kegemaran
Hadhratus Syaikh KH. M. Utsman al-Ishaqi adalah berziarah kepada para wali
Allah, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Beliau mengenal mereka
secara dekat, bukan hanya nama-nama mereka bahkan nasab dan hubungan mereka
satu sama lain. Sampai-sampai beliau hidup-hidupkan dan beliau semarakkan
peringatan hari wafat mereka, terutama wafatnya Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Ra. Sehingga hampir tiada hari yang lewat di kota maupun desa terutama di Jawa
Timur, kecuali di situ terdapat majelis manaqib. Kiai Utsman adalah orang yang
pertamakali menggagas penyelenggaraan Manaqiban.
يوم لاينفع
مال ولابنون الا من اتى الله بقلب سليم
Kiai Utsman menafsirkan
“qalbun salim” dalam ayat ini sebagai hati yang selamat dari penyakit
batin dan penuh rasa cinta kepada Allah, RasulNya serta para waliNya. Sebab,
kata beliau, tanpa para wali kita tidak mungkin dapat mengabdi kepada Allah Swt.
dengan benar. Maka banyak-banyaklah tawassul kepada Auliya’, insya Allah hati
kita akan menjadi khusyuk.
Pernah terjadi
saat Kiai Utsman memimpin istighatsah tiba-tiba datang seseorang yang tidak
dikenal. Dia langsung menelantangkan Kiai Utsman dan melingkarkan pedangnya
pada leher beliau. Kejadian tragis ini pun diceritakan kepada sang guru, Kiai
Romli. Kiai Romli hanya menjawab, “Teruskan apa yang telah kamu amalkan. Orang
tersebut tidak akan berani menancapkan pedangnya pada lehermu. Bahkan dalam
waktu dekat ini orang itu tidak akan berpisah denganmu sejengkalpun.” Dan
kenyataannya seperti apa yang dinyatakan oleh Kiai Romli Tamim.
Tentang keutamaan
menaqiban, Kiai Utsman pernah mengatakan, “Tidak ada ibadah kepada Allah di
muka bumi ini yang lebih utama daripada mencintai wali-wali Allah.”
Beliau juga
mengatakan, “Mencintai para wali termasuk ketaatan yang terbesar. Dan mereka
yang menghadiri majelis manaqib adalah orang-orang yang cinta kepada mereka
(para wali Allah). Dan mencintai mereka adalah bukti akan adanya rasa cinta
kepada Allah Swt.”
Haul Kiai Sepuh dan Haul Akbar
Jatipurwo Surabaya
Kata Agus A. Danyalin bin Minanurrahman bin Utsman al-Ishaqi,
“Disebut “Haul Akbar” karena yang diperingati haulnya ialah Kanjeng Syaikh
Abdul Qadir al-Jilani Ra. Adalah acara yang dirintis oleh KH. M. Utsman
al-Ishaqi Surabaya sejak dari tahun 1947-an (Manaqiban) dan Haul Akbar di tahun
1950-an. Bukan melihat berjibun jumlahnya yang hadir, tapi lebih kepada siapa
yang diperingati haulnya. Itulah Haul Akbar.”
Haul Kiai Sepuh KH. M. Utsman al-Ishaqi Ra. akan
diselenggarakan tanggal 4 januari 2017 M. dan Haul Akbar Kanjeng Syaikh Abdul
Qadir al-Jilani Ra. akan diselenggarakan pada tanggal 9 Januari 2017 M.
Bertempat di Pondok Pesantren Darul Ubudiyah Raudlatul Muta’allimin Jl.
Jatipurwo VII/15 Kel. Ujung Kec. Semampir Surabaya Utara. (Sumber: ibjmart.com)
0 komentar:
Posting Komentar