Menurut Habib Mahdi Alattas, Pimpinan
Majelis Ta’lim Al-Khairat Condet, kemunculan kelompok pengusung Negara Islam di
Irak dan Suriah (ISIS) rupanya sudah diprediksi oleh sahabat Nabi, Ali bin Abi
Thalib Ra. Sekitar 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan
datangnya gerombolan bengis ISIS, Al Nusro dan lain-lain, yang akan mengibarkan
panji-panji hitam. Ucapan beliau terekam dalam literatur hadits Ahlussunnah wal
Jamaah, yakni dalam kitab Kanzul ‘Ummal yang dihimpun oleh ulama besar
al-Muttaqi al-Hindi pada riwayat nomor 31.530.
Imam Ali
menerangkan fenomena kemunculan kelompok Islam serupa ISIS: “Jika kalian
melihat bendera-bendera hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada. Jangan
beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan muncul
kaum lemah, tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi, mereka
akan mengaku sebagai Ashabul Daulah, mereka tidak pernah menepati janji, mereka
berdakwah pada Al Haq atau kebenaran, tapi mereka bukan Ahlul Haq atau pemegang
kebenaran.”
Apa yang
disampaikan Imam Ali tersebut merupakan seruan kepada umat Islam untuk tetap
tenang menyikapi provokasi kelompok Islam yang menyeru pada kesesatan. Dan apa yang
disampaikan Imam Ali persis seperti fenomena kehadiran kelompok ISIS hari ini. Mereka
mendeklarasikan khilafah Islamiyah, tapi cara-cara yang digunakan tidak sejalan
dengan Islam.
Keterangan dari
Imam Ali tersebut juga persis seperti karakter pimpinan ISIS hari ini. Namanya
adalah julukan, nama yang diawali dengan kata “Abu”, marganya dari nama daerah,
“Al-Baghdadi”, merujuk kepada ibu kota Iraq saat ini, yakni Baghdad. Dialah Abu
Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang telah mengumumkan dirinya sebagai
khalifah atau amirul mu’minin.
Tambahan:
)ثُمَّ تَطْلُع الرَّايَات السُّود)
قَالَ اِبْنُ كَثِيرٍ هَذِهِ الرَّايَاتُ السُّوْدُ لَيْسَتْ هِيَ الَّتِي
أَقْبَلَ بِهَا أَبُو مُسْلِمٍ الْخُرَاسَانِيّ فَاسْتَلَبَ بِهَا دَوْلَةَ بَنِي
أُمَيَّة بَلْ رَايَاتٌ سُوْدٌ أُخَرُ تَأْتِي صُحْبَةَ الْمَهْدِيّ
“Hadits (kemudian muncul
bendera hitam), Ibnu Katsir berkata: “Bendera hitam ini bukanlah bendera
yang dibawa oleh Abu Muslim al-Khurasani yang kemudian mengganti dinasti Bani
Umayyah. Namun bendera hitam yang lain, yang akan datang mengiringi kedatangan
al-Mahdi.” (Hasyiyah as-Sindi juz 7 halaman 446).
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّايَاتِ السُّوْدَ فَالْزَمُوْا الْاَرْضَ وَلَا تُحَرِّكُوْا أَيْدِيَكُمْ وَلَا أَرْجُلَكُمْ! ثُمَّ يَظْهَرُ قَوْمٌ ضُعَفَاءُ لَا يُؤْبَهُ لَهُمْ، قُلُوْبُهُمْ كَزُبُرِ الْحَدِيْدِ، هُمْ أَصْحَابُ الدَّوْلَةِ، لَا يَفُوْنَ بِعَهْدٍ وَلَا مِيْثَاقٍ، يَدْعُوْنَ إِلَى الْحَقِّ وَلَيْسُوْا مِنْ أَهْلِهِ، أَسْمَاؤُهُمُ الْكُنَى وَنِسْبَتُهُمُ الْقُرَى، وَشُعُوْرُهُمْ مِرْخَاةٌ كَشُعُوْرِ النِّسَاءِ حَتَّى يَخْتَلِفُوْا فِيْهَا بَيْنَهُمْ ثُمَّ يُؤْتِي اللهُ الْحَقَّ مَنْ يَشَاءُ
“Jika kalian melihat bendera hitam, maka
bertahanlah di bumi. Jangan gerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan
muncul kaum lemah. Hati mereka seperti potongan besi. Mereka (mengaku) pemegang
kekuasaan. Mereka tidak menepati janji. Mereka mengajak kepada haq namun mereka
bukan orang yang benar. Nama mereka menggunakan kunyah (seperti Abu) dan nisbat
mereka menggunakan nama daerah (seperti al-Baghdadi). Rambut mereka terurai
seperti wanita, hingga mereka berselisih di antara mereka. Kemudian Allah mendatangkan
kebenaran kepada yang dikehendakiNya.” (HR. Abu Nuaim dalam Kanz
al-Ummal juz 11 halaman 283).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar