Sang Hafidz Al-Quran yang Produktif Menulis
KH. Maftuh
Basthul Birri terlahir di Kutoarjo Purworejo Jawa Tengah pada tahun 1948 M. Mula-mula
beliau menghafal al-Quran di hadapan KH. Ahmad Munawwir, Pondok Pesantren
Krapyak, Yogyakarta. Dilanjut belajar qiraah sab’ah di hadapan Kyai Nawawi
Abdul Aziz (Ngrukem, Bantul Yogyakarta). Beliau juga pernah tabarukan di Pondok
Pesantren Yanbu’ul Quran Kudus di hadapan Kyai Arwani Amin, Kudus.
Selanjutnya KH.
Maftuh Basthul Birri belajar ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pesantren
Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Beliau bukan hanya ahli dalam bidang bacaan
al-Quran, melainkan juga dalam bidang tulis-menulis al-Quran (khath). Hasil
karyanya dalam bidang kaligrafi cukup banyak dan sangat indah. Tidak berlebihan
jika kita menggolongkan beliau ke dalam daftar para khaththat handal
Indonesia.
Saat ini beliau
menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Murotilil Quran (PPMQ) Lirboyo Kediri. Pesantren
ini termasuk salah satu unit dari Pondok Pesantren Lirboyo yang konsen dalam mempelajari
al-Quran. Pesantren yang dirintis KH. Maftuh Basthul Birri ini telah banyak mencetak
hafidz-hafidzah berkualitas sekaligus mumpuni membaca dan memahami kitab-kitab
kuning (kitab klasik Islam).
Di awal-awal
berdirinya semaan al-Quran “Jantiko MANTAB” beliau aktif sebagai qari’ untuk
daerah Kediri dan sekitarnya. Beliau juga menjadi pengamal wirid Dzikrul
Ghafilin-nya Gus Miek, sehingga tidak heran kalau beliau menulis biografi dan
karomah singkat para wali yang disebutkan dalam wirid itu.
Kedalaman ilmu
dan pengalaman KH. Maftuh Basthul Birri dalam bidang al-Quran dan kitab kuning
mengantarkan beliau menjadi penulis produktif dan kreatif. Diantara hasil karyanya
adalah:
1.
Hidangan Segar
Al-Quran (Keutamaan-keutamaan dan Kewajiban Belajar al-Quran). Kediri:
Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
2.
Persiapan
Membaca Al-Quran dengan Rosm Utsmani dan Tanda Baca yang Bertajwid.
Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
3.
Mari Memakai
Al-Quran Rosm ‘Utsmaniy (RU), Kajian
Tulisan al-Quran dan Pembangkit Generasinya. Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ
Lirboyo.
4.
Al-Quran Bonus
yang Terlupakan, Metode canggih mengaji dan mengajar al-Quran dan Perihal yang Terkait.
Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
5.
Fath al-Mannan
(Tajwid Jawa Komplit). Surabaya: CV Ihsan.
6.
Standar Tajwid
Bacaan Al-Quran (terjemah bahasa Indonesia Fath al-Mannan). Kediri: Pustaka
Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
7.
Mental Khataman
Al-Quran. Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
8.
Reformasi
Menurut Al-Quran. Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
9.
Manaqib al-Auliya’
al-Khamsin. Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
10. Manaqib 50 Wali Agung (terjemahan bahasa
Indonesia dari Manaqib al-Auliya’ al-Khamsin) Kediri: Pustaka Jet
Tempur, PPMQ Lirboyo.
11. Jet Tempur, Turutan Mengaji Al-Quran Kanak-kanak (Pemula).
Kediri: Pustaka Jet Tempur, PPMQ Lirboyo.
12. Dan lainnya.
Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PPMQ)
Berdirinya
pondok pesantren unit Lirboyo yang satu ini, tidak bisa dilepaskan dari
Madrasah Murottilil Qur’an (MMQ) yang dirintis oleh KH. Maftuh Basthul Birri.
Madrasah ini berawal sekitar tahun 1397 H/ 1977 M yang kala itu berupa
pengajian dengan sistem sorogan yang diasuh langsung oleh KH. Maftuh Basthul
Birri. Karena semakin banyaknya santri yang mengaji, maka sekitar tahun 1979/
1980 M. MMQ berdiri sebagai lembaga pendidikan Pondok Pesantren Lirboyo yang
khusus membidangi al-Quran.
Kepengrursan
MMQ sendiri mulai dibentuk tahun 1990. Dan mengingat kuantitas siswa yang terus
bertambah, MMQ merasa perlu untuk memilah siswanya dalam beberapa tingkatan.
Maka dibentuklah jenjang pendidikan dengan tingkatan Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah
dan Aliyyah. Kemudian sekitar tahun 1997, dibentuklah sebuah jam’iyyah sebagai
media ta’aruf antar santri MMQ dan ajang pendidikan yang bersifat ekstra
kurikuler. Diantara kegiatannya adalah mengembangkan bakat santri dalam seni
baca al-Quran.
Setiap tahun,
MMQ terus melakukan perkembangan. Dan di tahun 2011 ini, dalam MMQ terdapat
lima tingkatan.
·
Pertama,
tingkat I’dadiyah. Waktunya setengah tahun, dengan materi; Buku Turutan A, Ba,
Ta.. Jet Tempur, mempelajari dan membaca mulai surat al-A’la sampai surat an-Nas.
·
Kedua, tingkat
Ibtidaiyah. Waktunya setengah tahun, dengan materi; Buku Persiapan Membaca al-Quran,
Buku Bonus Agung yang Terlupakan, mempelajari dan menghafal mulai surat al-A’la-surat
an-Nas.
·
Ketiga, tingkat
Tsanawiyah. Waktunya setengah tahun, dengan materi; Buku Standar Tajwid (Fathul
Mannan), Manaqib al-Auliya’ al-Khamsin, mempelajari dan menghafal
mulai surat al-A’la-syrat an-Nas, surat Yasin, al-Waqi’ah dan Bacaan-bacaan
Ghorib.
·
Ketiga, tingkat
Aliyah. Waktunya kurang lebih satu tahun setengah, dengan materi; Buku Mari
Memakai Rosm Utsmany, sorogan al-Quran mulai juz 1- 30 dan menghafal qisharis
suwar.
·
Sedangkan
tingkatan keempat adalah Sab’atul Qira-at. Waktunya kurang lebih dua bulan dan
diperuntukkan bagi siswa yang sudah selesai setoran al-Quran 30 juz, telah
sukses menghafalkan surat-surat pendek (antara lain; juz 30, al-Mulk, al-Waqi’ah,
ad-Dukhan, Yasin, as-Sajdah, al-Kahfi,) dan telah terdaftar sebagai peserta
Takhtiman (Khatmil Quran).
Pada tanggal 16
Juni 2002, MMQ meresmikan cabangnya di daerah Batam. Kala itu, meski dengan
fasilitas minim (bahkan tempat mengajinya masih meminjam lahan yang terletak di
kawasan liar belakang Dormitori Blok R kawasan industri Batamindo Muka Kuning),
MMQ Batam telah diikuti kurang lebih 600 siswa dengan tingkatan yang sama
dengan MMQ Pusat, yaitu tingkatan Jet Tempur, Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah,
Aliyyah, Tahaffuzh, dan Qiro-ah Sab’ah. Cabang MMQ dengan Akte Notaris Yondri
Darto, S.H. No. 196 tanggal 20 Juli 2004 ini, kini telah diikuti oleh lebih
dari 4000 santri.
Selain MMQ, di
dalam Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PP MQ) juga ada Majlis Qiro’ah Wat
Tahfidz (MQT). Kegiatannya terbagi dua, harian dan mingguan.
·
Harian
meliputi: shalat jamaah lima waktu, qiyamullail, mengaji setor hafalan (ba’da jamaah
shalat Shubuh), murattalan bersama (aktivitas memperbaiki bacaan al-Quran,
membenahi makhraj dan menerapkan shifatul huruf yang dilaksanakan setelah
jamaah shalat Dzuhur), dan mengaji Takror Hafalan (sebuah kegiatan yang
mngumpulkan antara guru dan santri guna mengulang dan memahirkan hafalan al-Quran,
disamping penyampaian materi kitab-kitab tajwid setelah jamaah shalat Ashar).
·
Sedangkan
kegiatan mingguannya adalah: musyawarah kitab-kitab tajwid (Kamis sore),
Jam’iyyah Maulidiyyah (kegiatan yang di dalamnya juga berisikan pembacaan Manaqib
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, latihan khithabah dan praktek ubudiyyah setiap
malam Jum’at), serta semaan al-Quran (hari Jum’at selepas jamaah shalat Shubuh).
MQT juga membagi tingkatan-tingkatan anggotanya. Tingkat Marhalah I’dadiyyah
(waktunya setengah tahun, dengan materi; hafalan surat-surat penting dan buku
Persiapan Membaca Al-Quran), Tingkat Marhalah Ula, (waktunya satu tahun, dengan
materi; hafalan juz 1-10 dan buku Standar Tajwid), Tingkat Marhalah Tsaniyyah,
(waktunya satu tahun, dengan materi; hafalan juz 11-20 dan buku Tajwid
Jazariyyah), Tingkat Marhalah Tsalitsah, (selama satu tahun, dengan materi;
hafaln juz 21- 30 dan buku Tajwid Jazariyyah), dan Tingkat Sab’atul Qira-at (ditempuh
kurang lebih tiga tahun dan diperuntukkan bagi santri yang telah mengkhatamkan
al-Quran di hadapan KH. Maftuh Basthul Birri).
PP. MQ kian
hari makin berkembang. Saat ini, PP. MQ yang diketuai Agus Khothibul Umam dan
Imam Hasan Asy’ari Sebagai sekretarisnya, untuk MMQ diikuti siswa sebanyak 1467
dan MQT sejumlah 78 santri. Untuk menampung para santrinya, tahun 2005
dibangunlah bangunan baru di Dusun Sidomulyo Desa Klodran Kec. Semen yang
berjarak kurang lebih 3 km dari PP. Lirboyo yang saat ini dihuni oleh 127
santri, 36 diantaranya adalah santri putri. Dan meskipun PP. MQ adalah
pesantren yang fokus pada pengkajian al-Quran, di dalamnya juga diajarkan ilmu
tauhid, fikih, akhlak, hadis, nahwu dan shorof, yang digelar setiap hari mulai
pukul 08.00 WIs.
Shalawat Mengajilah Al-Quran Karya KH. Maftuh Basthul Birri
صَـلاةُ اللهِ
سَـلامُ اللهِ #
عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلاةُ اللهِ
سَـلامُ اللهِ #
عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
اِلهِـى عَـلِّـمِ
اْلاُمـَّة # بالْقُرْان وَالْحكْمَة
وَبالْعُلُوْم
وَالْاَعْمَال #
بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ
وَاَ كْرِمْنَـا # بِـنَيـْلِ مـَطَالِبٍ مِنَّا
وَدَفْـعِ مَسَـاءَةٍ
عَـنَّا #
بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
اَتَيـْنَا
طَالِـبِى الرِّفْـقِ # وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَسِّـعْ
مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ # بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
Al-Quran penuh berkah, mengajilah
biar gagah (2X)
Al-Quran penuh cahaya, mengajilah
biar kaya.
Ngaji Quran tidak mudah, janganlah
dianggap mudah (2X)
Jangan hanya kanak-kanak, tua pun mengajilah.
Para guru para imam, mengajilah
sampai mahir (2X)
Itulah perintah Allah, janganlah
dilupakan.
Baca tulisan bukanlah ngaji, bahkan
harus sampai hafal pandai (2X)
Itulah namanya ngaji, yang harus
kita tekuni.
Kalau Quran diremehkan, hilanglah
barokah Allah (2X)
Gejolak datang petaka datang, susah
payah kita semua.
Sekarang bukti nyata, sadarlah kita
bersama (2X)
Di dunia berantakan, di akhirat
masuk neraka.
Semoga Allah melimpahkan,
keberuntungan bagi kita (2X)
Di dunia sejahtera, akhir kelak masuk
ke surga.
Link download: Sholawat-Mengajilah-Alquran-Kyai-Maftuh-Lirboyo
(Disadur dari: lirboyo.net,
mmqbatam.co.cc dan jettempur-banjarsari.blogspot.com).
Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 13 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar