Mungkin bagi
sebagian orang menyangsikan ada hubungan akrab antara as-Sayyid Muhammad Alawi
al-Maliki dengan Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid). Padahal kalau kita mau
menengok sejarah, kakeknya, as-Sayyid Abbas bin Abdul Aziz al-Maliki adalah
guru dari kakeknya Gus Dur, KH. Hasyim Asy’ari sang pendiri NU. Banyak ulama
sepuh dari Nahdlatul Ulama yang juga menimba ilmu darinya. Jadi sangat wajar jika
hubungan abtara Abuya al-Maliki dengan Gus Dur terbilang mesra, sebagaimana hubungan
kedua kakeknya dulu.
Suatu hari, Gus
Dur yang waktu itu masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, berkunjung ke
kediaman as-Sayyid Muhammad al-Maliki di Mekkah. Gus Dur ditemani oleh KH. Said
Aqil Siroj dan Ghofar Rahman, sekjen Gus Dur.
Sebagai ulama
terkemuka, as-Sayyid Muhammad al-Maliki selalu dikunjungi oleh tamu dari
berbagai negara. Sewaktu Gus Dur datang ke kediamannya, di ruang tamu sudah
banyak sekali orang yang mengantri. Begitu Gus Dur datang, ia langsung dipersilakan
masuk. Bahkan diajak berbincang di kamar tidur pribadi as-Sayyid Muhammad,
bukan di ruang tamu. Gus Dur dikasih uang, arloji mewah dan barang berharga
lainnya sebagai tanda penghormatan.
Dalam pertemuan
tersebut, Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj mengggambarkan: “Begitu hormatnya
mereka berdua. Dan mereka bukan orang sembarangan.”
Tepat di malam Jum’at
waktu sahur, as-Sayyid Muhammad al-Maliki menghembuskan nafas terakhirnya. Pada
malamnya beliau tidak mengajar kitab-kitab, namun banyak menceritakan perihal
surga dan menyatakan hasratnya untuk bertemu dengan ayahandanya, as-Sayyid Alawi
al-Maliki.
Beliau wafat
hari Jum’at tanggal 15 Ramadhan 1425 H, bertepatan dengan tanggal 29 Oktober
2004 M. Jenazahnya lalu dimakamkan di pemakaman al-Ma’la di samping makam istri
Rasulullah Saw., Sayyidah Khadijah al-Kubra Ra. Lahuma al-Fatihah...
Keterangan foto: Kunjungan Gus Dur ke kediaman Abuya as-Sayyid
Muhammad al-Maliki
Sya’roni As-Samfuriy, Cikarang Selatan 14 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar