“Jokowi
Pencitraan Semata, Boneka, Plin-plan, Antek Asing, Koruptor, walau menang nanti
pemilihnya akan kecewa!”
Banyak
yang mengatakan seperti itu dan percaya bahwa Jokowi memang seperti itu. Marilah
kita bahas satu persatu hal tersebut:
A.
Jokowi Pencitraan Semata!
Citra
Jokowi memang meroket. Semua media meliputnya. Jokowi jongkok, ikat sepatu,
masuk got, garuk kepala, naik sepeda, apapun diberitakan media. Jokowi kerja,
media mengikuti. Pantas saja popularitasnya meroket, Jokowi jadi media darling.
Salahkah Jokowi ? Apakah Jokowi pepesan kosong yang dijadikan umpan untuk
pencitraan? Yuk simak sedikit perjalanan dan apa yang dilakukan Jokowi.
Sejak
menjadi Walikota Solo dan berhasil mengubah Kota Solo lalu terpilih kembali
menjadi walikota yang kedua kali tanpa kampanye besar, tanpa baliho dan poster
di mana-mana Jokowi merebut lebih dari 90% pemilih. Adakah tokoh lain yang
seperti ini? Dengan prestasi lokal yang extraordinary ini tentu media menjadi
tertarik dan meliriknya. Prestasi di Solo menerbitkan kartu kesehatan dan kartu
pendidikan untuk rakyat, relokasi PKL yang berhasil, bis wisata dan kereta
wisata Solo. Menjadi buah bibir, media mencari Jokowi.
Kemudian
Walikota Solo terbaik ke 3 di dunia ini pun melenggang ke Jakarta tetap dengan
kesederhanaannya. Tokoh yang telah selesai dengan dirinya sendiri ini
menunjukkan ketulusannya, apa adanya. Berbeda dengan pejabat publik yang ada, yang
perlente, jaim, protokoler dan jaga jarak. Dia menjadi antitesa, media sangat
tertarik dengan tokoh yang berbeda dan berkarakter kuat ini. Jokowi tidak punya
media, tapi Jokowi bersahabat dengan media. Dia piawai menjadikan media sebagai
public relation gratis.
Dengan
pertarungan seru yang dibayangi isu sara, Jokowi bersama dengan Ahok berhasil
merebut hati warga Jakarta. Ia pun menjadi DKI-1. Hari pertama dia menjabat
langsung “blusukan”, media tentu saja senang menjadikannya berita. Ini pejabat
berbeda, turun ke jalan, bersentuhan langsung dengan rakyat. Rakyat
mencintainya, media terus mengikuti gerak-geriknya. Semua media, berbagai
reaksi dari pejabat lain dan pengamat. Ada yang memuji, ada yang mencemooh, Jokowi
seakan tak perduli. Dia tetap blusukan.
Lalu Apa Hasil Blusukannya?
1.
Pelayanan
publik di jajaran pemda DKI berubah total, menjadi customer oriented, jelas ada
Key Performance Indicatornya, cepat, tanggap, bersih dan tertib. Anda bisa lihat
langsung ke loket kelurahan/kecamatan hingga walikota. Tak puas dengan kondisi
fisik saja yang berubah, Anda bisa tanya masyarakat yang datang ke sana, apakah
pelayanan menjadi lebih baik atau buruk? Ini nyata hasil blusukan.
2.
Waduk
Pluit dan Waduk Ria Rio ditata. Warga direlokasi ke rusun yang memadai, diberi
gratis fasilitas kulkas, TV, warga senang. Ada provokator/preman yang punya
bisnis sewaan marah, bahkan bawa nama Partai Gerindra dan PDI-P, semua
ditaklukan Jokowi-Ahok. Dengan komunikasi dan diplomasi makan bersama beberapa
kali, Waduk Pluit yang kumuh diubah jadi taman yang asri dan menyenangkan. Juga
Waduk Ria Rio, walau belum selesai sepenuhnya tapi ada progress nyata. Semua diliput
media karena jadi berita yang bernilai, ini loh hasil pejabat yang benar-benar
kerja, bukan pencitraan.
3.
Tanah
Abang dan Premanisme. Tanah Abang yang semrawut dan tidak pernah ada yang
berani menyentuhnya didatangi Jokowi. Hasilnya, pedagang PKL dipindahkan, lalu
lintas diurai kemacetannya, PKL diberi tempat gratis 6 bulan dan dibantu
promosi. Hanya Jokowi-Ahok yang berani menumpas preman secara terang-terangan.
Haji Lulung dilawan, Hercules pun ditangkap. Adakah pejabat lain yang dengan
tegas memberantas atau berani melawan preman? Preman ditertibkan dan disalurkan
atau dicarikan pekerjaan/penghasilan, tentu ini jadi berita media yang menarik.
4.
Bantaran
kali dikeruk besar-besaran. Di pinggir kali dibuat jalan inspeksi. Warga direlokasi
ke rusun secara bertahap karena banyak sekali yang harus direlokasi. Tapi ini
nyata berjalan, ada progress nyata. Berpuluh-puluh tahun tanpa aksi nyata, Jokowi
melakukan dengan tenang namun kerja keras melalui diplomasi kerakyatan dan
blusukan. Media tentu ingin memberitakan juga hal ini.
5.
Kartu
Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tanpa berlama-lama langsung
dilaunch program pro rakyat ini. Di sana-sini memang masih banyak yang harus
diperbaiki, tapi ini nyata membantu rakyat. RS komplain karena lebih repot dari
program terdahulu, Jamkesda. Jamkesda, rakyat dibuat repot dengan harus daftar
ini itu. Para dokter juga merasa dibayar lebih murah dan kurang pantas, beberapa
kartu dianggap salah sasaran. Semua keluhan didengar dievaluasi, tapi program
ini terus berjalan dan memberi berkah buat rakyat. Hiruk-pikuk ini pun tak
luput dari pemberitaan. Jokowi terbuka saja dengan semua itu.
6.
Kampung
Deret. Awal peluncuran banyak reaksi penolakan dari warga kampung kumuh DKI
karena khawatir digusur. Setelah sukses dengan Kampung Deret tanah tinggi dan
petogogan, sekarang semua minta dibangun Kampung Deret. Kampung Deret adalah
program gratis perbaikan rumah warga dan lingkungan dengan dana 54 jt per
rumah. Dikelola bersama warga setempat. Bukan hanya rumah mereka yang sekarang
cantik dan layak, perubahan perilaku terhadap kebersihan warga kampung juga
nyata ke arah yang lebih baik. Anda bisa lihat langsung ke lokasi Kampung Deret
tersebut dan bertanya pada warga di sana.
7.
Mengatasi
Kemacetan. Proyek MRT yang sudah bertahun-tahun dibuat perencanaannya tapi
terus dihalang-halangi oleh industri otomotif, Jokowi lah yang berani dan
segera mengeksekusi. Dia pun dengan terbuka mengatakan: “Saya hanya
mengeksekusi karena blue print sudah ada dari jaman dulu.” Busway pun
ditambah pengadaan busnya. Metromini dan angkutan lain yang memungkinkan
diintegrasikan. Namun proyek MRT memang membutuhkan waktu lama, Jokowi-Ahok secara
terbuka mengatakan hal itu.
8.
APBD
naik hampir 2 kali lipat. Tahun 2013 APBD DKI 47 T dibuka secara transparans, masyarakat
bisa akses langsung. Dan dengan dana tersebut Jokowi-Ahok leluasa memberi
fasilitas pada rakyat seperti KJS, KJP, tambahan Busway, relokasi warga ke rusun,
dll. Tahun 2014 APBD naik menjadi 72 T. Mendagri yang sempat berselisih
akhirnya angkat topi pada Jokowi.
9.
Hal
lainnya. Masih banyak hasil kerja Jokowi yang lain seperti dalam bidang seni
dan budaya, misalnya menyelenggarakan berbagai festival dan karnaval di
Jakarta, mengharuskan menggunakan pakaian Betawi pada hari Jum’at yang kemudian
diikuti oleh Bandung dan daerah lain, membangun dan renovasi terminal dengan
karakter Jakarta (proyek percontohan Terminal Manggarai telah selesai), bis wisata,
revitalisasi kota tua sudah dimulai, dll.
Media
mengikuti, media meliput. Ya karena Jokowi memang pantas diliput, terus bekerja
secara nyata untuk rakyat DKI, tetap dengan kesederhanaannya, keterbukaannya. Coba
bandingkan dengan tokoh yang menguasai media, lalu memanfaatkan media tersebut
untuk iklan dirinya. Apakah sama efeknya? Apakah Jokowi pencitraan semata atau
pemimpin terdahulu dan pemilik media yang melakukan pencitraan? Anda bisa
analisa sendiri berdasarkan fakta yang saya sampaikan di atas.
B.
Jokowi Boneka
Jokowi
dituduh boneka Ibu Megawati. Bahkan beredar foto Jokowi digendong kain karena
Jokowi membutuhkan restu Megawati menjadi capres. Jokowi memang harus diusung
partai untuk menjadi presiden. Dan Jokowi dengan perlahan berhasil menaklukan
Mega. Pada saat akan menjadi Gubernur DKI, sebenarnya Mega dan PDI-P hanya akan
mencalonkan menjadi Wagub. Jokowi dengan tegas mengatakan: “Jika bukan DKI-1
saya lebih baik tetap di Solo”, atau menolak dengan tegas. Dan akhirnya
Mega serta PDI-P pun sepakat mengusung Jokowi menjadi DKI-1.
Jokowi
pun tegas saat harus berbeda pendapat dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang
notabene atasannya sesama kader PDI-P saat dia menjabat Walikota Solo. Tapi ia tetap
santun, tidak menampakkan permusuhan atas perbedaan prinsip. Jokowi adalah
komunikator ulung, sama sekali bukan tipe boneka tapi jitu dalam strategi dan
komunikasi.
Sebaliknya
Prabowo melalui Gerindra mencalonkan Jokowi jadi Gubernur DKI 2012 dengan
harapan ia akan didukung oleh Jokowi menjadi Capres di 2014. Namun Jokowi setia
pada rakyat dan bangsa, tidak mau jadi boneka siapapun. Maka beranglah Prabowo
saat Jokowi akhirnya bersedia menjadi capres melalui PDI-P, Prabowo merasa
dikhianati. Pihak Gerindra pulalah yang menyebarkan isu Presiden Boneka. Lagi-lagi
lawan yang menyebar isu miring.
Khusus
Prabowo, memang terlihat panik sekali sehingga menyerang bertubi-tubi dengan Perjanjian
Batu Tulis, puisi sindiran boneka, asal santun dll. Jadi Jokowi selalu dilawan
oleh isu yang berlawanan dengan buktinya. Seperti pencitraan di atas yang
nyatanya memang citra terbentuk dengan sendirinya dan juga boneka justru karena
dia tidak mau jadi boneka siapapun, termasuk PDI-P dan Megawati.
C.
Jokowi Plin-Plan
Baru
dua tahun menjabat di Solo dia lompat jadi Gubernur DKI, satu setengah tahun
menjabat Gubernur lompat pengen jadi Presiden. Ini tidak komitmen pada tugas
dan haus atau serakah akan kekuasaan. Benarkah begitu?
Jika
Anda berprestasi di sekolah, di sekolah unggulan sekarang ada kelas akselerasi
yang menampung anak-anak berbakat dan mampu belajar lebih cepat dari rata rata.
Dengan akselerasi anak lebih cepat lulus dan naik kelas. Nah Jokowi juga
demikian, karena prestasi dia cepat naik kelas. Atau coba posisikan Anda sebagai
karyawan perusahaan lalu diangkat menjadi kepala divisi, Anda disumpah untuk
bekerja sungguh-sungguh dan memperbaiki segala kekurangan. Dalam 2 tahun
kinerja Anda luar biasa, lalu diminta menjadi direksi oleh pemegang saham (dalam
kasus Jokowi, pemegang saham adalah rakyat Indonesia). Menolakkah Anda? Tentu
tidak kan?
Nah
yang membuat isu ini pun adalah orang-orang atau pihak yang gerah. Karena jika
Jokowi nyapres maka yang lain kecil peluang untuk menang. Jadi berbagai cara
dilakukan, berbagai isu miring dibuat agar Jokowi tidak menjadi presiden. Ayo
lebih cerdas melihat fakta dan isu.
D.
Jokowi Antek Asing
Bingung
kehabisan peluru, maka dimunculkanlah isu Jokowi Antek Asing. Contoh saja,
Jokowi setelah beberapa saat dilantik menjadi Gubernur, berbondong-bondong Dubes
asing ingin bertemu dengannya dan menawarkan bantuan untuk Jakarta. Tapi saya
baru melihat/ membaca ada gubernur yang berani menolak tawaran bantuan dari
pemerintah AS. Beliau dengan santun mengatakan saat ini belum ada kebutuhan
bantuan dari AS. Lihat berita kompas 5 Juni 2013. Dari sini terlihat bahwa
Jokowi tidak mau dan tidak mudah dikendalikan oleh pihak asing sekalipun dengan
iming-iming bantuan.
E.
Jokowi Koruptor
RAPBD
yang dibuka secara transparans kepada masyarakat, bahkan KPK menyatakan
contohlah DKI untuk transparansi anggaran sudah mematahkan dengan sendirinya
tuduhan tersebut. Kasus bus berkarat pun dia buka secara transparans bersama Ahok,
bahkan meminta KPK mengusut hal ini di Pemda DKI.
Jokowi
bersama Ahok membangun sistem e-budgeting, sistem lelang yang birokratis dan
potensi permainan banyak dipangkas menjadi e-katalog. Dan sederet masalah
perbaikan administrasi yang mengarah pada keterbukaan. Jokowi-Ahok yang satu-satunya
memperlihatkan gajinya pada public, juga pajak yang dibayarkan secara
transparans.
Jelas-jelas
Jokowi dicintai rakyatnya karena bersih dari korupsi, terbukti dalam rekam jejak.
Tapi dibuat juga tuduhan yang bertolak belakang dengan kenyataannya. Jika
Jokowi tersingkir justru para koruptor lah yang akan bergembira.
F.
Jika Terpilih Nanti Pemilihnya Akan Kecewa Setelah Satu
Tahun Seperti SBY
Jokowi
beda sekali dengan SBY. Jokowi bukanlah pencitraan kosong. Jokowi citranya baik
karena memang kinerjanya baik, terbukti bekerja keras untuk rakyat, mengembalikan
hak rakyat akan pendidikan, kesehatan pangan dan papan.
Jokowi
dipilih kedua kali oleh warga Solo dengan suara lebih dari 90 % tanpa kampanye
hingar-bingar, tanpa baliho dan berbagai poster di jalan. Dia makin lama justru
makin dicintai rakyatnya. Hingga kini warga Solo tetap mencintainya.
Demikian
juga warga DKI, dengan bangga mendorong orang baik ini menjadi calon presiden.
Dengan harapan masalah jakarta lebih cepat selesai dengan keterlibatan pusat,
dan juga bisa memperbaiki bukan hanya Jakarta tapi seluruh Indonesia.
Bayangkan
APBD DKI Jakarta sekarang 72 T, saat jaman Foke hanya sekitar 40-an dan tdk
jelas ke mana saja larinya APBD itu. Tahun 2013 sebesar 47 T dibuka ke publik
oleh Jokowi-Ahok. Sekarang 72 T juga dibuka ke publik secara transparans, masyarakat
dapat mengawasi. Bagaimana bila Jokowi mendapat kesempatan memimpin negara ini?
Wah, Indonesia akan menjadi negara kaya kembali karena memang kita adalah
negara kaya yang selama ini dirampok habis oleh pejabat-pejabat dan DPR yang
koruptor.
G.
Penutup
Saya
tidak ada hubungan dengan Jokowi dan apalagi PDI-P. Saya rakyat biasa yang
berharap Indonesia berubah menjadi lebih baik. Saya hanya anak seorang pejuang
45. Saya merasa terpanggil untuk ikut berjuang membela tokoh yang baik dan
tidak terkecoh oleh tipu muslihat, provokator para koruptor dan politikus tak
bermoral.
Kita
harus menyelamatkan tokoh sebaik Jokowi ini. Jangan mudah terprovokasi oleh orang-orang
atau pihak yang terganggu kepentingannya karena tidak bisa korupsi lagi. Belum
tentu kita dapat tokoh seperti ini 50 tahun ke depan. Jokowi bukanlah dewa, tentu
dia juga ada kekurangan sebagai manusia. Mungkin juga ada atau banyak orang
sebaik Jokowi, namun kini yang sudah di depan mata dan berani tampil menjadi
calon presiden hanya Jokowi. Adakah saat ini yang lebih baik dari Jokowi?
Ayo
rapatkan barisan berjuang untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia Hebat.
Jika kita menjadi bagian dari perjuangan ini, kelak kita akan bangga pada anak,
cucu, cicit kita bahwa kita menjadi bagian dari perjuangan mengubah Indonesia
menjadi lebih baik. Indonesia Hebat! Insya Allah. Save Jokowi. #JKW4P!
Jokowi
tidak mau bagi-bagi kekuasaan atau jatah menteri dan tetap berprinsip: “Membiasakan
yang benar, bukan membenarkan yang biasa!” Jokowi tidak mau tersandera
koalisi model lama. Yang mau bergabung monggo tanpa syarat selain 1 visi dan
misi membangun Indonesia baru, Indonesia Hebat.
(Diedit ulang dari tulisan Bapak Abu Reza Tisnaya: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=804669809563212)
Imam Besar Jomblowan, Cilangkap
Jaktim 20 April 2014
Manut wae ah sama kiyai...
BalasHapusInjeh, niku luwih selamet kang :)
BalasHapusSemoga yang nampak dimata begitu juga adanya dan bukanlah fatamorgana...
BalasHapusNegeri ini butuh pemimpin yang merakyat bukan sekedar memimpin rakyat...
huweekkk.. kirain tulisan apa..tahunya iklan. presiden kok klemar klemer kayak gitu, kalau obama ok lah, pinter..yg ini? (jokowi) gak tahu deh..malah indonesia makin diinjek2 bangsa asing..jualan aset part 2 dari pdip..gubluk. mending pilih prabowo..tegas!
BalasHapusKartu jakarta sehat dan jaminan2 sejenis yg lain adalah asuransi.. mengandung unsur ghoror , judi, riba dan mengambil hak orang lain secara batil.. Dan asuransi hukumnya Haram !! titik
BalasHapusMasa sih.. salah satu pegawai di kantor saya menyesal tidak mau ikut asuransi,, tapi berhubung asuransi di kantor itu hak semua pegawai.. 2bln yg lalu beliau kecelakaan motor n yg menanggung semua biaya rumah sakit ya asuransi kantor. Skr dia dan keluarganya ikut asuransi.
HapusMaju terus pa jokowi....politik memang kejam.....kami mendukung anda.......
BalasHapuscuma mw komen untuk link2nya yang di bawah header, seperti Kajian IslamIlmiah Islamiyah
BalasHapusTokoh UlamaPanutan Ummat
Ke-NU-anMenjadi Nahdliyyin
KolomKeislaman
AliranMembongkar Kesesatan
WasiatAlim Ulama
Itu kok larinya ke postingan barunya sih, ato ke postingan yang lagi muncul, mohon dibetulkan yaa... :)
Ramlie: Maaf, dari teman IT Aswaja yang merombak blog saya ini belum tuntas sepenuhnya . Sedangkan saya sendiri angkat tangan dari urusan seperti itu, alias belum ngerti sama sekali hehehe
BalasHapusMunafik semua...makan itu pencitraan jokowi.
BalasHapusJakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak risau dengan masalah lahan yang menghambat proses pengerjaan proyek MRT. Ahok berencana melibatkan pengadilan untuk menengahi persoalan tanah yang terkendala masalah pembebasannya.
BalasHapus“Kita sudah bicara, sudah ada peraturan pemerintah jadi kita akan daftarkan ke pengadilan negeri untuk kita konsinyasi (titip pengadilan),” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (30/7).
BACA SELENGKAPNYA DI :
Ahok Bakal Pidanakan Warga Yang Halangi Proyek MRT