Halaman

Minggu, 20 April 2014

“JOKOWI PENCITRAAN SEMATA”; ANALISIS AKURAT BACA SAMPAI HABIS!





“Jokowi Pencitraan Semata, Boneka, Plin-plan, Antek Asing, Koruptor, walau menang nanti pemilihnya akan kecewa!”

Banyak yang mengatakan seperti itu dan percaya bahwa Jokowi memang seperti itu. Marilah kita bahas satu persatu hal tersebut:

A.    Jokowi Pencitraan Semata!

Citra Jokowi memang meroket. Semua media meliputnya. Jokowi jongkok, ikat sepatu, masuk got, garuk kepala, naik sepeda, apapun diberitakan media. Jokowi kerja, media mengikuti. Pantas saja popularitasnya meroket, Jokowi jadi media darling. Salahkah Jokowi ? Apakah Jokowi pepesan kosong yang dijadikan umpan untuk pencitraan? Yuk simak sedikit perjalanan dan apa yang dilakukan Jokowi.

Sejak menjadi Walikota Solo dan berhasil mengubah Kota Solo lalu terpilih kembali menjadi walikota yang kedua kali tanpa kampanye besar, tanpa baliho dan poster di mana-mana Jokowi merebut lebih dari 90% pemilih. Adakah tokoh lain yang seperti ini? Dengan prestasi lokal yang extraordinary ini tentu media menjadi tertarik dan meliriknya. Prestasi di Solo menerbitkan kartu kesehatan dan kartu pendidikan untuk rakyat, relokasi PKL yang berhasil, bis wisata dan kereta wisata Solo. Menjadi buah bibir, media mencari Jokowi.

Kemudian Walikota Solo terbaik ke 3 di dunia ini pun melenggang ke Jakarta tetap dengan kesederhanaannya. Tokoh yang telah selesai dengan dirinya sendiri ini menunjukkan ketulusannya, apa adanya. Berbeda dengan pejabat publik yang ada, yang perlente, jaim, protokoler dan jaga jarak. Dia menjadi antitesa, media sangat tertarik dengan tokoh yang berbeda dan berkarakter kuat ini. Jokowi tidak punya media, tapi Jokowi bersahabat dengan media. Dia piawai menjadikan media sebagai public relation gratis.

Dengan pertarungan seru yang dibayangi isu sara, Jokowi bersama dengan Ahok berhasil merebut hati warga Jakarta. Ia pun menjadi DKI-1. Hari pertama dia menjabat langsung “blusukan”, media tentu saja senang menjadikannya berita. Ini pejabat berbeda, turun ke jalan, bersentuhan langsung dengan rakyat. Rakyat mencintainya, media terus mengikuti gerak-geriknya. Semua media, berbagai reaksi dari pejabat lain dan pengamat. Ada yang memuji, ada yang mencemooh, Jokowi seakan tak perduli. Dia tetap blusukan.

Lalu Apa Hasil Blusukannya?

1.      Pelayanan publik di jajaran pemda DKI berubah total, menjadi customer oriented, jelas ada Key Performance Indicatornya, cepat, tanggap, bersih dan tertib. Anda bisa lihat langsung ke loket kelurahan/kecamatan hingga walikota. Tak puas dengan kondisi fisik saja yang berubah, Anda bisa tanya masyarakat yang datang ke sana, apakah pelayanan menjadi lebih baik atau buruk? Ini nyata hasil blusukan.

2.      Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio ditata. Warga direlokasi ke rusun yang memadai, diberi gratis fasilitas kulkas, TV, warga senang. Ada provokator/preman yang punya bisnis sewaan marah, bahkan bawa nama Partai Gerindra dan PDI-P, semua ditaklukan Jokowi-Ahok. Dengan komunikasi dan diplomasi makan bersama beberapa kali, Waduk Pluit yang kumuh diubah jadi taman yang asri dan menyenangkan. Juga Waduk Ria Rio, walau belum selesai sepenuhnya tapi ada progress nyata. Semua diliput media karena jadi berita yang bernilai, ini loh hasil pejabat yang benar-benar kerja, bukan pencitraan.

3.      Tanah Abang dan Premanisme. Tanah Abang yang semrawut dan tidak pernah ada yang berani menyentuhnya didatangi Jokowi. Hasilnya, pedagang PKL dipindahkan, lalu lintas diurai kemacetannya, PKL diberi tempat gratis 6 bulan dan dibantu promosi. Hanya Jokowi-Ahok yang berani menumpas preman secara terang-terangan. Haji Lulung dilawan, Hercules pun ditangkap. Adakah pejabat lain yang dengan tegas memberantas atau berani melawan preman? Preman ditertibkan dan disalurkan atau dicarikan pekerjaan/penghasilan, tentu ini jadi berita media yang menarik.

4.      Bantaran kali dikeruk besar-besaran. Di pinggir kali dibuat jalan inspeksi. Warga direlokasi ke rusun secara bertahap karena banyak sekali yang harus direlokasi. Tapi ini nyata berjalan, ada progress nyata. Berpuluh-puluh tahun tanpa aksi nyata, Jokowi melakukan dengan tenang namun kerja keras melalui diplomasi kerakyatan dan blusukan. Media tentu ingin memberitakan juga hal ini.

5.      Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tanpa berlama-lama langsung dilaunch program pro rakyat ini. Di sana-sini memang masih banyak yang harus diperbaiki, tapi ini nyata membantu rakyat. RS komplain karena lebih repot dari program terdahulu, Jamkesda. Jamkesda, rakyat dibuat repot dengan harus daftar ini itu. Para dokter juga merasa dibayar lebih murah dan kurang pantas, beberapa kartu dianggap salah sasaran. Semua keluhan didengar dievaluasi, tapi program ini terus berjalan dan memberi berkah buat rakyat. Hiruk-pikuk ini pun tak luput dari pemberitaan. Jokowi terbuka saja dengan semua itu.

6.      Kampung Deret. Awal peluncuran banyak reaksi penolakan dari warga kampung kumuh DKI karena khawatir digusur. Setelah sukses dengan Kampung Deret tanah tinggi dan petogogan, sekarang semua minta dibangun Kampung Deret. Kampung Deret adalah program gratis perbaikan rumah warga dan lingkungan dengan dana 54 jt per rumah. Dikelola bersama warga setempat. Bukan hanya rumah mereka yang sekarang cantik dan layak, perubahan perilaku terhadap kebersihan warga kampung juga nyata ke arah yang lebih baik. Anda bisa lihat langsung ke lokasi Kampung Deret tersebut dan bertanya pada warga di sana.

7.      Mengatasi Kemacetan. Proyek MRT yang sudah bertahun-tahun dibuat perencanaannya tapi terus dihalang-halangi oleh industri otomotif, Jokowi lah yang berani dan segera mengeksekusi. Dia pun dengan terbuka mengatakan: “Saya hanya mengeksekusi karena blue print sudah ada dari jaman dulu.” Busway pun ditambah pengadaan busnya. Metromini dan angkutan lain yang memungkinkan diintegrasikan. Namun proyek MRT memang membutuhkan waktu lama, Jokowi-Ahok secara terbuka mengatakan hal itu.

8.      APBD naik hampir 2 kali lipat. Tahun 2013 APBD DKI 47 T dibuka secara transparans, masyarakat bisa akses langsung. Dan dengan dana tersebut Jokowi-Ahok leluasa memberi fasilitas pada rakyat seperti KJS, KJP, tambahan Busway, relokasi warga ke rusun, dll. Tahun 2014 APBD naik menjadi 72 T. Mendagri yang sempat berselisih akhirnya angkat topi pada Jokowi.

9.      Hal lainnya. Masih banyak hasil kerja Jokowi yang lain seperti dalam bidang seni dan budaya, misalnya menyelenggarakan berbagai festival dan karnaval di Jakarta, mengharuskan menggunakan pakaian Betawi pada hari Jum’at yang kemudian diikuti oleh Bandung dan daerah lain, membangun dan renovasi terminal dengan karakter Jakarta (proyek percontohan Terminal Manggarai telah selesai), bis wisata, revitalisasi kota tua sudah dimulai, dll.

Media mengikuti, media meliput. Ya karena Jokowi memang pantas diliput, terus bekerja secara nyata untuk rakyat DKI, tetap dengan kesederhanaannya, keterbukaannya. Coba bandingkan dengan tokoh yang menguasai media, lalu memanfaatkan media tersebut untuk iklan dirinya. Apakah sama efeknya? Apakah Jokowi pencitraan semata atau pemimpin terdahulu dan pemilik media yang melakukan pencitraan? Anda bisa analisa sendiri berdasarkan fakta yang saya sampaikan di atas.

B.     Jokowi Boneka

Jokowi dituduh boneka Ibu Megawati. Bahkan beredar foto Jokowi digendong kain karena Jokowi membutuhkan restu Megawati menjadi capres. Jokowi memang harus diusung partai untuk menjadi presiden. Dan Jokowi dengan perlahan berhasil menaklukan Mega. Pada saat akan menjadi Gubernur DKI, sebenarnya Mega dan PDI-P hanya akan mencalonkan menjadi Wagub. Jokowi dengan tegas mengatakan: “Jika bukan DKI-1 saya lebih baik tetap di Solo”, atau menolak dengan tegas. Dan akhirnya Mega serta PDI-P pun sepakat mengusung Jokowi menjadi DKI-1.

Jokowi pun tegas saat harus berbeda pendapat dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang notabene atasannya sesama kader PDI-P saat dia menjabat Walikota Solo. Tapi ia tetap santun, tidak menampakkan permusuhan atas perbedaan prinsip. Jokowi adalah komunikator ulung, sama sekali bukan tipe boneka tapi jitu dalam strategi dan komunikasi.

Sebaliknya Prabowo melalui Gerindra mencalonkan Jokowi jadi Gubernur DKI 2012 dengan harapan ia akan didukung oleh Jokowi menjadi Capres di 2014. Namun Jokowi setia pada rakyat dan bangsa, tidak mau jadi boneka siapapun. Maka beranglah Prabowo saat Jokowi akhirnya bersedia menjadi capres melalui PDI-P, Prabowo merasa dikhianati. Pihak Gerindra pulalah yang menyebarkan isu Presiden Boneka. Lagi-lagi lawan yang menyebar isu miring.

Khusus Prabowo, memang terlihat panik sekali sehingga menyerang bertubi-tubi dengan Perjanjian Batu Tulis, puisi sindiran boneka, asal santun dll. Jadi Jokowi selalu dilawan oleh isu yang berlawanan dengan buktinya. Seperti pencitraan di atas yang nyatanya memang citra terbentuk dengan sendirinya dan juga boneka justru karena dia tidak mau jadi boneka siapapun, termasuk PDI-P dan Megawati.

C.    Jokowi Plin-Plan

Baru dua tahun menjabat di Solo dia lompat jadi Gubernur DKI, satu setengah tahun menjabat Gubernur lompat pengen jadi Presiden. Ini tidak komitmen pada tugas dan haus atau serakah akan kekuasaan. Benarkah begitu?

Jika Anda berprestasi di sekolah, di sekolah unggulan sekarang ada kelas akselerasi yang menampung anak-anak berbakat dan mampu belajar lebih cepat dari rata rata. Dengan akselerasi anak lebih cepat lulus dan naik kelas. Nah Jokowi juga demikian, karena prestasi dia cepat naik kelas. Atau coba posisikan Anda sebagai karyawan perusahaan lalu diangkat menjadi kepala divisi, Anda disumpah untuk bekerja sungguh-sungguh dan memperbaiki segala kekurangan. Dalam 2 tahun kinerja Anda luar biasa, lalu diminta menjadi direksi oleh pemegang saham (dalam kasus Jokowi, pemegang saham adalah rakyat Indonesia). Menolakkah Anda? Tentu tidak kan?

Nah yang membuat isu ini pun adalah orang-orang atau pihak yang gerah. Karena jika Jokowi nyapres maka yang lain kecil peluang untuk menang. Jadi berbagai cara dilakukan, berbagai isu miring dibuat agar Jokowi tidak menjadi presiden. Ayo lebih cerdas melihat fakta dan isu.

D.    Jokowi Antek Asing

Bingung kehabisan peluru, maka dimunculkanlah isu Jokowi Antek Asing. Contoh saja, Jokowi setelah beberapa saat dilantik menjadi Gubernur, berbondong-bondong Dubes asing ingin bertemu dengannya dan menawarkan bantuan untuk Jakarta. Tapi saya baru melihat/ membaca ada gubernur yang berani menolak tawaran bantuan dari pemerintah AS. Beliau dengan santun mengatakan saat ini belum ada kebutuhan bantuan dari AS. Lihat berita kompas 5 Juni 2013. Dari sini terlihat bahwa Jokowi tidak mau dan tidak mudah dikendalikan oleh pihak asing sekalipun dengan iming-iming bantuan.

E.     Jokowi Koruptor

RAPBD yang dibuka secara transparans kepada masyarakat, bahkan KPK menyatakan contohlah DKI untuk transparansi anggaran sudah mematahkan dengan sendirinya tuduhan tersebut. Kasus bus berkarat pun dia buka secara transparans bersama Ahok, bahkan meminta KPK mengusut hal ini di Pemda DKI.

Jokowi bersama Ahok membangun sistem e-budgeting, sistem lelang yang birokratis dan potensi permainan banyak dipangkas menjadi e-katalog. Dan sederet masalah perbaikan administrasi yang mengarah pada keterbukaan. Jokowi-Ahok yang satu-satunya memperlihatkan gajinya pada public, juga pajak yang dibayarkan secara transparans.

Jelas-jelas Jokowi dicintai rakyatnya karena bersih dari korupsi, terbukti dalam rekam jejak. Tapi dibuat juga tuduhan yang bertolak belakang dengan kenyataannya. Jika Jokowi tersingkir justru para koruptor lah yang akan bergembira.

F.     Jika Terpilih Nanti Pemilihnya Akan Kecewa Setelah Satu Tahun Seperti SBY

Jokowi beda sekali dengan SBY. Jokowi bukanlah pencitraan kosong. Jokowi citranya baik karena memang kinerjanya baik, terbukti bekerja keras untuk rakyat, mengembalikan hak rakyat akan pendidikan, kesehatan pangan dan papan.

Jokowi dipilih kedua kali oleh warga Solo dengan suara lebih dari 90 % tanpa kampanye hingar-bingar, tanpa baliho dan berbagai poster di jalan. Dia makin lama justru makin dicintai rakyatnya. Hingga kini warga Solo tetap mencintainya.

Demikian juga warga DKI, dengan bangga mendorong orang baik ini menjadi calon presiden. Dengan harapan masalah jakarta lebih cepat selesai dengan keterlibatan pusat, dan juga bisa memperbaiki bukan hanya Jakarta tapi seluruh Indonesia.

Bayangkan APBD DKI Jakarta sekarang 72 T, saat jaman Foke hanya sekitar 40-an dan tdk jelas ke mana saja larinya APBD itu. Tahun 2013 sebesar 47 T dibuka ke publik oleh Jokowi-Ahok. Sekarang 72 T juga dibuka ke publik secara transparans, masyarakat dapat mengawasi. Bagaimana bila Jokowi mendapat kesempatan memimpin negara ini? Wah, Indonesia akan menjadi negara kaya kembali karena memang kita adalah negara kaya yang selama ini dirampok habis oleh pejabat-pejabat dan DPR yang koruptor.

G.    Penutup

Saya tidak ada hubungan dengan Jokowi dan apalagi PDI-P. Saya rakyat biasa yang berharap Indonesia berubah menjadi lebih baik. Saya hanya anak seorang pejuang 45. Saya merasa terpanggil untuk ikut berjuang membela tokoh yang baik dan tidak terkecoh oleh tipu muslihat, provokator para koruptor dan politikus tak bermoral.

Kita harus menyelamatkan tokoh sebaik Jokowi ini. Jangan mudah terprovokasi oleh orang-orang atau pihak yang terganggu kepentingannya karena tidak bisa korupsi lagi. Belum tentu kita dapat tokoh seperti ini 50 tahun ke depan. Jokowi bukanlah dewa, tentu dia juga ada kekurangan sebagai manusia. Mungkin juga ada atau banyak orang sebaik Jokowi, namun kini yang sudah di depan mata dan berani tampil menjadi calon presiden hanya Jokowi. Adakah saat ini yang lebih baik dari Jokowi?

Ayo rapatkan barisan berjuang untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia Hebat. Jika kita menjadi bagian dari perjuangan ini, kelak kita akan bangga pada anak, cucu, cicit kita bahwa kita menjadi bagian dari perjuangan mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Indonesia Hebat! Insya Allah. Save Jokowi. #JKW4P!

Jokowi tidak mau bagi-bagi kekuasaan atau jatah menteri dan tetap berprinsip: “Membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa!” Jokowi tidak mau tersandera koalisi model lama. Yang mau bergabung monggo tanpa syarat selain 1 visi dan misi membangun Indonesia baru, Indonesia Hebat.


Imam Besar Jomblowan, Cilangkap Jaktim 20 April 2014


11 komentar:

  1. Injeh, niku luwih selamet kang :)

    BalasHapus
  2. Semoga yang nampak dimata begitu juga adanya dan bukanlah fatamorgana...
    Negeri ini butuh pemimpin yang merakyat bukan sekedar memimpin rakyat...

    BalasHapus
  3. huweekkk.. kirain tulisan apa..tahunya iklan. presiden kok klemar klemer kayak gitu, kalau obama ok lah, pinter..yg ini? (jokowi) gak tahu deh..malah indonesia makin diinjek2 bangsa asing..jualan aset part 2 dari pdip..gubluk. mending pilih prabowo..tegas!

    BalasHapus
  4. Kartu jakarta sehat dan jaminan2 sejenis yg lain adalah asuransi.. mengandung unsur ghoror , judi, riba dan mengambil hak orang lain secara batil.. Dan asuransi hukumnya Haram !! titik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa sih.. salah satu pegawai di kantor saya menyesal tidak mau ikut asuransi,, tapi berhubung asuransi di kantor itu hak semua pegawai.. 2bln yg lalu beliau kecelakaan motor n yg menanggung semua biaya rumah sakit ya asuransi kantor. Skr dia dan keluarganya ikut asuransi.

      Hapus
  5. Maju terus pa jokowi....politik memang kejam.....kami mendukung anda.......

    BalasHapus
  6. cuma mw komen untuk link2nya yang di bawah header, seperti Kajian IslamIlmiah Islamiyah
    Tokoh UlamaPanutan Ummat
    Ke-NU-anMenjadi Nahdliyyin
    KolomKeislaman
    AliranMembongkar Kesesatan
    WasiatAlim Ulama

    Itu kok larinya ke postingan barunya sih, ato ke postingan yang lagi muncul, mohon dibetulkan yaa... :)

    BalasHapus
  7. Ramlie: Maaf, dari teman IT Aswaja yang merombak blog saya ini belum tuntas sepenuhnya . Sedangkan saya sendiri angkat tangan dari urusan seperti itu, alias belum ngerti sama sekali hehehe

    BalasHapus
  8. Munafik semua...makan itu pencitraan jokowi.

    BalasHapus
  9. Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak risau dengan masalah lahan yang menghambat proses pengerjaan proyek MRT. Ahok berencana melibatkan pengadilan untuk menengahi persoalan tanah yang terkendala masalah pembebasannya.

    “Kita sudah bicara, sudah ada peraturan pemerintah jadi kita akan daftarkan ke pengadilan negeri untuk kita konsinyasi (titip pengadilan),” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (30/7).

    BACA SELENGKAPNYA DI :

    Ahok Bakal Pidanakan Warga Yang Halangi Proyek MRT

    BalasHapus