Ada kejadian nyata di Australia dua orang
muslim hidup di dua tempat berbeda yang kebetulan mayoritas non-muslim. Salah
satu dari mereka bersikap buruk, sering merugikan tetangganya, mengganggu dan
perilaku tak terpuji lainnya. Sedangkan muslim satu lagi selalu bersikap
santun, ramah dan bergaul dengan baik di masyarakatnya.
Suatu ketika, ada pemberitaan di media tentang
sosok teroris yang kebetulan beragama Islam. Maka, si tetangga yang memiliki
tetangga muslim berperangai buruk akan sesumbar dengan begitu bersemangat: “Betul!
Orang-orang Islam memang berbahaya! Mereka semua busuk! Kalian jauhilah
orang-orang Islam!”
Sebaliknya, tetangga si muslim yang satunya
lagi akan menolak berita itu: “Tidak! Muslim tidak seperti itu! Mereka
orang-orang yang baik! Pasti ada yang salah dengan pemberitaan ini!” Bahkan
orang tersebut akan sungguh-sungguh membela tetangga muslimnya dari cercaan
orang-orang.
Jadi, bagaimana citra agama Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad Saw. hari ini adalah tergantung bagaimana engkau bersikap
wahai kaum muslimin. (Cuplikan taushiyah al-Habib Umar bin Hafidz dalam kunjungannya
ke Univ. Paramadina Jakarta dan dalam rihlahnya ke Granada Spanyol. Videonya silakan
lihat di: http://www.youtube.com/watch?v=SHvkilXV1_E).
Ingatlah hadits riwayat Ibnu Hibban tentang
seorang sahabat bernama Fudaik. Ia adalah seorang muslim yang hidup di
tengah-tengah non-muslim. Ia memutuskan untuk hijrah, pindah dari negerinya
menuju Madinah, hidup bersama Rasulullah Saw.
Namun, ketika ia berpamitan kepada masyarakat
dimana ia tinggal, orang-orang membujuknya untuk mengurungkan niat: “Anda
orang baik. Kami semua menghormati Anda karena Anda sangat peduli kepada kami.
Kami berharap Anda tidak pergi, tetaplah di sini. Kami akan sangat bahagia jika
Anda tetap menjadi bagian dari kami.”
Maka Fudaik tetap pergi ke Madinah, namun ia
berkonsultasi kepada Rasulullah Saw. atas bujukan masyarakatnya. Apa jawab Rasulullah
Saw.? Beliau Saw. bersabda: “Laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat,
tinggalkan segala keburukan, dan tinggallah di antara orang-orangmu di manapun
kau mau. Jika kau melakukannya, kau adalah seorang ‘muhajir’.”
Maka jadilah warga yang baik, atau di manapun
kau berada. Selama kau tidak dilarang untuk melaksanakan ajaran agamamu,
tinggallah bersama masyarakatmu dengan baik. Namun satu catatan; kita harus
semampu mungkin melaksanakan ajaran agama dengan total, sebagaimana disyaratkan
Rasulullah terhadap Fudaik. Terutama menjauhi segala keburukan dan kejahatan,
sehingga seorang muslim bisa menjadi teladan di tengah masyarakatnya. (Cuplikan
taushiyah Syaikh Abdullah bin Bayyah di Kensington Hall London. Videonya silakan
lihat di sini: http://www.youtube.com/watch?v=DKcDDukGIEY). (Kontributor:
Ustadz Zia Ul Haq).
Sya’roni
As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 28 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar