Kajian
Islam di masjid al-Furqan Kebayoran Lama. Demi mendinginkan hati dan emosi, saya
bersama teman-teman dari beberapa ponpes Depok ngacir sebelum shalat Shubuh. Bahkan
ada ustazd pesantren yang pukul 2 dinihari sudah meluncur dengan motornya demi
mendengarkan taushiyah Habib Husein bin Hamid bin Alwi bin Hud Alatas yang
menurutnya sangat menyejukan hati.
Acara
kajian Shubuh gabungan ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Masjid dan Musholla
(FKMM) se-Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Saya menyaksikan dengan mata
kepala sendiri, beliau selesai ceramah duduk sebentar kemudian pamit
meninggalkan masjid karena jam 9 ada acara lagi. Urusan amplop benar-benar
dinomer-100-kan. Dalam ceramahnya beliau menyarankan agar umat senantiasa
bergerak demi mencari ridha Ilahi, bergerak terus dan berdakwahlah agar
masjid-masjid menjadi hidup dan memberikan kenyamanan.
Beliau
juga menyarankan jangan pernah bergerak demi kedudukan dan materi karena itu
hanya akan menghancurkan. “Kita sudah berpecah belah dan menjadikan umat ini
lemah, hingga kita tidak mampu menguasai segala kekayaan alam yang seharusnya
kita dapat mengaturnya dengan baik. Ketika kita pecah bagai satu batang lidih
yang mudah dipatahkan, jangan heran kini berbagai urusan di negara ini
ditentukan oleh pihak asing. Rahmat tidak akan turun jika kita seperti ini
terus. Jika kita ingin rahmat turun di bumi dan di tempat kita maka
berjamaahlah, maka bersatulah dalam agama Allah, bukan dalam golongan dan
mazhab!” tutur Habib Husein Alatas dalam taushiyahnya. (Ustadz Abdul Hadi Haedar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar