Halaman

Kamis, 27 Februari 2014

KASYFU AS-SATTAR FI DZIKRI QISHSHATI ADAM AS. ABU AL-BASYAR; KISAH NABI ADAM AS.

كشف الستار
في ذكر قصة آدم اب البشر

 نقلته من بدائع الزهور في وقائع الدهور
للامام جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي

المترجم شعراني السمفوري

 

 


KASYFU AS-SATTAR

FI DZIKRI QISHSHATI ADAM AS. ABU AL-BASYAR

Disadur dari Kitab “Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur” Karya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar As-Suyuthiy
Alih Bahasa: Sya’roni As-Samfuriy

Daftar Isi:

1.     Kata Pengantar
2.     Awal Mula Ditugaskannya Izrail As. Sebagai Malaikat Maut
3.     Terciptanya Manusia Sejak Awal Memang Ditakdirkan Sedih Lebih Banyak dari Senangnya
4.     Iblis Merasuki Seluruh Anggota Tubuh Adam As. Saat Diciptakan Kecuali Hati
5.     Ruh Pun Menolak untuk Masuk Saat Penciptaan Adam As.
6.     Nabi Adam As. Adalah Orang yang Pertamakali Berkhutbah Jum’at
7.     Iblis Adalah Azazil, Hamba Allah yang Paling Banyak Beribadah
8.     Ketika Adam As. Melepas Masa Lajangnya
9.     Meriahnya Perkawinan Adam As. dengan Siti Hawa
10.            Bulan Madu Nabi Adam As. dengan Siti Hawa
11.            Trik Iblis Mengelabuhi Nabi Adam As. dan Siti Hawa
12.            Dedaunan yang Berjasa Menutupi Nabi Adam As. dan Siti Hawa dari Telanjang
13.            Nasib Nabi Adam As. dan Siti Hawa Setelah Diturunkan ke Bumi
14.            Permulaan Nabi Adam As. Mendiam di Bumi
15.            Nabi Adam As. dan Siti Hawa Mendapatkan Pelajaran dari Jibril As.
16.            Pertaubatan Nabi Adam As. dan Tawassulnya dengan Nabi Muhammad Saw.
17.            Nabi Adam As. Menerima 21 Shuhuf (Kitab Suci)
18.            Kehamilan Siti Hawa dan Jumlah Anak-anaknya
19.            Awal Mula Terjadinya Pertengkaran Pada Anak Cucu Adam As.
20.            Penutup

 

1.      Kata Pengantar


Bismillah walhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa’ala aalihi washahbihi waman walah. La haula wala quwwata illa billah.

Kami namakan terjemahan ini dengan judul “Kasyfu as-Sattar fi Dzikri Qishshati Adam As. Abu al-Basyar” (Menyingkap Hijab, Kisah Kehidupan Nabi Adam As. Bapak Manusia). Yang mana kami nukil dari kitab Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur karya seorang ulama besar madzhab Syafi’i, al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar as-Suyuthiy, atau yang biasa kita kenal dengan Imam Suyuthi.

Penting dijelaskan di sini mengenai arti “Maksiat Adam As.”. Karena seringkali disalahfami, mengingat semua para nabi adalah bersifat maksum terhindar dari dosa dan maksiat kepada Allah Swt. Tapi kenapa dalam al-Quran Nabi Adam As. disebut sebagai orang yang maksiat? Nah di sinilah perlu kejelian dan kejernihan dalam berfikir.

Ketahuilah bahwa maksiatnya Nabi Adam As. merupakan “tarbiyyatul Maula li l-‘abdi” (didikan Allah Swt. kepada Nabi Adam As.), agar kelak tidak terulangi perbuatan tersebut. Maksudnya, penyebutan “maksiat” adalah hak Pendidik (Allah Swt.) kepada yang dididiknya itu (Adam As.). Sebagai orang yang sama-sama sebagai “yang dididik”, tidak memiliki hak apapun untuk berlaku sebagaimana pendidik. Adam As. dikatakan telah melakukan maksiat, itu hak Allah Swt. sebagai Tuhannya. Tiada lain sebagai bahan pembelajaran bagi kita yang tidak mungkin lepas dari salah dan dosa.

Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Sejak awal sebelum Nabi Adam As. diciptakan, Tuhan sudah berfirman kepada para malaikat bahwa Dia hendak menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam As. pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dariNya, yaitu memakmurkan bumi.

Ada yang mengatakan bahwa menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Justru inilah intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya, tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang dilakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam As., bukan malaikat.”

Bukan berarti kita boleh melakukan kesalahan, akan tetapi kita tidak bisa meminta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita hanya bisa meminta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil kadang tidak.

Nabi Adam As. dengan Siti Hawa bisa dikatakan “gagal” sekaligus “berhasil”. Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan serta menerima konsekuensinya (dikeluarkan dari surga), adalah keberhasilan.

Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa meraih pertaubatan dari Allah dan dijadikanNya sebagai khalifah. Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga tapi karena tidak taubat dia terkutuk sampai hari kiamat. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang Iblisi, kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa benar sendiri sehingga menjadi sombong. Iblis sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran.

Lihatlah para shalihin dalam menykapi kesalahan dan dosa mereka. Mereka menangisi kesalahan dan dosa mereka seraya memohon ampun kepada Allah Swt., persis menteladani apa yang dilakukan oleh Nabi Adam As. Pernah terjadi sebuah dialog antara Salim (mantan budaknya Muhammad bin Ka’ab) dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Ra. Khalifah Umar berkata: “Aku telah banyak diuji dengan jabatan khalifah ini. Demi Allah, aku sangat takut kelak tidak akan berhasil mempertanggungjawabkannya.”

Kemudian Salim berkata: “Selama Anda seperti yang telah Anda ucapkan, maka itu adalah keberhasilan Anda. Jika tidak, maka ada hal yang perlu Anda takutkan.”

Khalifah Umar berkata: “Wahai Salim berilah aku nasihat!”

Salim menjawab: “Nabi Adam hanya melakukan satu kesalahan hingga diusir dari surga. Sementara Anda melakukan banyak kesalahan dan berharap bisa masuk surga.”

Alhasil, kalau kita bermaksiat dengan alasan Nabi Adam juga bermaksiat, maka contohlah juga pertaubatannya Nabi Adam As. Sekarang bagaimanakah dengan kita? Seberapa jauh kita menyikapi kesalahan dan dosa kita?

Sebagai insan pemilik gudang dosa, al-faqir memohon dengan sangat agar semua tulisanku jangan di-Aamiin-kan sepenuhnya karena tentu yang salah lebih banyak dari yang benar. Koreksi dan kritikan yang membangun sangat kami idam-idamkan. Jazakumullah ahsanal jaza’.

Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 28 Februari 2014

2.      Awal Mula Ditugaskannya Izrail As. Sebagai Malaikat Maut


قال الثعلبي في كتابه لما أراد الله تعالى أن يخلق آدم عليه السلام أوحى الى الارض أنى خالق من أديمك خلقا فمنهم من يطيعني ومنهم من يعصيني فمن أطاعني أدخلته الجنة ومن عصاني أدخلته النارثم بعث الله تعالى جبرائيل عليه السلام إلى الأرض ليأتينه بقبضهمنها فلما أتاها جبريل أقسمت عليه وقالت أني أعوذ بعزة الله الذي أرسلك أن لا تأخذ مني شيئا يكون للنار فيه نصيب فلم يأخذ منها شيئا ورجع الى ربه وقال يا رب قد استعاذت بك مني فكرهت أن آخذ منها شيئا فأمر الله تعالى ميكائيل أن يمضي اليها ويقبض منها قبضة من تراب فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لجبرائيل فبر قسمها ولم يأخذ منها شيئا فأرسل الله اليها عزرائيل فلما هبط اليها وكزها بحربة كانت معه فاضطربت فمد يده اليها فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لأخويه فقال لها أمر الله خير من قسمك وقبض من زواياها الأربع من جميع أديمها من أسودها وابيضها وأحمرها من سهلها وجبلها وأعاليها وأسالفها ثم أتى بتلك القبضة بين يدى الله تعالى فقال الله تعالى له لم لم تجبها وقد أقسمت بى عليك فقال يارب أمرك أوجب وخوفك أرهب فقال له اذن أنت ملك الموت وقابض الأرواح ومنتزعها من الاشباح ولم يكن قبل ذلك ملك الموت

Imam ats-Tsa’labi mengatakan bahwa saat Allah Swt. hendak menciptakan Nabi Adam As., maka Allah Swt. mewahyukan pada bumi: “Sesungguhnya Kami akan menciptakan makhluk dari inti sarimu. Sebagiannya taat kepadaKu dan sebagian lainnya durhaka kepadaKu. Barangsiapa yang taat padaKu niscaya akan Kumasukkan ia di surgaKu. Dan barangsiapa yang durhaka padaKu maka akan Kumasukkan ia ke nerakaKu.”

Kemudian Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril As. turun ke bumi untuk membawa segenggam tanah darinya. Tatkala Jibril As. sampai di bumi, bumi pun bersumpah: “Sungguh aku berlindung pada Allah Dzat Yang Mahamulia, yang mengutusmu. Kupinta agar engkau tidak mengambil sesuatu dariku yang akhirnya bernasib masuk ke dalam neraka.”

Akhirnya Jibril As. pun tidak jadi mengambil tanah di bumi dan kembali menghadap kepada Allah Swt. seraya mengadu: “Bumi telah memohon perlindungan dariMu, maka saya pun tidak berani untuk mengambil sesuatu darinya.”

Kemudian Allah Swt. mengutus Malaikat Mikail As. turun ke bumi untuk mengambil segenggam tanah darinya. Bumi pun kembali bersumpah sebagaimana sumpahnya pada Jibril As. Maka Malaikat Mikail As. demi memuliakan sumpah itu, ia pun tidak jadi mengambil sesuatu dari bumi.

Lalu diutuslah Malaikat Izrail As. oleh Allah Swt. agar turun ke bumi dan menancapkan tombak yang ada kantongnya. Bumi pun bergoncang disusul dengan uluran tangan Malaikat Izrail As. Kemudian bumi pun bersumpah sebagaimana sebelumnya. Malaikat Izrail As. lalu berkata: “Taat atas perintah Allah itu lebih baik daripada menuruti sumpahmu.”

Akhirnya Izrail As. mengambil segenggam tanah dari 4 sudut intisari bumi; tanah berwarna hitam dan putih serta dua tanah merahnya gunung, bagian atas dan bawahnya. Lalu tanah tersebut diserahkan kepada Allah Swt.

Allah Swt. pun berfirman kepada Izrail As.: “Kenapa enngkau tidak menuruti sumpahnya? Padahal dia bersumpah atas namaKu.”

Malaikay Izrail As. menjawab: “Wahai Tuhanku, perintahMu lebih berhak untuk dilaksanakan dan takut padaMu lebih diutamakan.”

Allah Swt. lalu berfirman: “Mulai sekarang engkau Kujadikan sebagai Malaikat Maut. Tugasnya adalah sebagai pencabut nyawa, mengambil nyawa dari para jasad. Sebelum ini belum pernah ada Malaikat Maut.”

3.      Terciptanya Manusia Sejak Awal Memang Ditakdirkan Sedih Lebih Banyak dari Senangnya

قال فلما قبض منها ومضى بكت على ما نقص منها فأوحى الله اليها انى سوف أرد إليك ما أخذ منك وهو قوله تعالى)منها خلقناكم وفيها نعيدكم ومنها نخرجكم تارة أخرى( ثم أن الله تعالى أمر عزرائيل أن يضع تلك القبضة على باب الجنة فلما وضعها أمر الله رضوان خازن الجنان أن يعجنها بماء التسنيم ثم أمر الله تعالى جبرائيل بأن يأتى بالقبضة البيضاء التى هي قلب الأرض فخلق منها الأنبياء ثم خلط الطين بالماء حتى صارت معجنة كبيرة وقد قيل في المعنى يا مشتكى الهم دعه وانتظر فرجا ... ودار وقتك من حين الى حين
ولا تعاند اذا أصبحت في كدر ... فانما أنت من ماء ومن طين
فلما عجنت تركت أربعين سنة حتى صارت طينا لاز ياثم تركت أربعين سنة أخرى حتى صارت صلصالا كالفخار ثم جعل من تلك العجينة جسدا مصورا وألقاه على طريق الملائكة التى تصعد منها وتهبط وترك أربعين سنة ملقى على تلك الهيئة قال تعالى)هل أتى على الانسان حين من الدهر لم يكن شيئا مذكورا( قال ابن عباس الحين أربعون سنة قال الثعلبي أن الله تعالى لما عجن طينة آدم عليه السلام أمطر عليها سحائب الهموم والحزن أربعين سنة ثم أمطر عليها السرور والفرح سنة واحدة فلذلك صار الهم أكثر من الفرح والحزن أكثر من السرور وأنشد في المعنى أي شيئ يكون أعجب من ذا ... لو تفكرت في صروف الزمان
حادثات السرور توزن وزنا ... والبلايا تكال بالصيعان


Imam ats-Tsa’labi kembali menjelaskan bahwa setelah segenggam tanah diambil maka bumi pun menangis merasakan kehilangan. Lalu Allah Swt. berfirman padanya: “Sungguh suatu saat nanti Kukan kembalikan lagi apa yang telah Kuambil darimu.” Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. Thaha ayat 55:

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

“Dari bumi (tanah) itulah Kami jadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”

Diutuslah Malaikat Izrail As. oleh Allah Swt. agar segenggam tanah itu diletakkan di pintu surga. Kemudian Allah mengutus Malaikat Penjaga Surga, yaitu Ridhwan, agar dari segenggam tanah tadi dijadikan adonan dengan dicampur air dari Bengawan Tasnim. Lalu Allah Swt. mengutus Jibril As. agar mendatangkan segumpal tanah yang putih, yaitu hati atau intisari bumi. Dan dari itulah Allah menciptakan para nabi. Kemudian Allah mencampur tanah tersebut dengan air sehingga menjadi adonan yang besar.

Disebutkan dalam sebuah syair:

يا مشتكى الهم دعه وانتظر فرجا ... ودار وقتك من حين الى حين
ولا تعاند اذا أصبحت في كدر ... فانما أنت من ماء ومن طين

“Wahai yang mengadukan kesusahan. Tinggallah ia dan tunggulah solusi baginya.
Waktumu terus berputar dari masa ke masa. Jangan kau tentang jika saat mengeruh, karena sesungguhnya kamu tercipta dari paduan air dan tanah.”

Setelah menjadi adonan, ia dibiarkan selama 40 tahun sehingga menjadi tanah yang keras. Kemudian dibiarkan lagi selama 40 tahun sehingga menjadi seperti batu bata. Kemudian baru dibentuk jasad lalu diletakkan di jalan yang mana para malaikat biasa melewatinya saat mau naik atau turun. Di situ juga dibiarkan selama 40 tahun. Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Insan ayat 1:

هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Yang dimaksud masa tersebut adalah 40 tahun.”

Imam ats-Tsa’labi menjelaskan bahwa ketika Allah Swt. membuat adonan pada tanah liat Adam, Ia menyiramnya dengan hujan kesedihan dan kesusahan selama 40 tahun. Kemudian Ia menyiramkan hujan kebahagiaan selama 1 tahun. Maka dari itu dalam kehidupan ini susah itu lebih banyak daripada senang, dan sedih lebih banyak daripada bahagianya.

Dalam syair yang lainnya dikatakan:

أي شيئ يكون أعجب من ذا ... لو تفكرت في صروف الزمان
حادثات السرور توزن وزنا ... والبلايا تكال بالصيعان

“Jika kamu berfikir pada pergantian zaman, manakah yang lebih mengagumkan daripada ini? (susah lebih banyak daripada senang).
Datangnya kebahagiaan itu bisa ditimbang, dan cobaan itu bisa ditakar dengan cetakan.”

4.      Iblis Merasuki Seluruh Anggota Tubuh Adam As. Saat Diciptakan Kecuali Hati

ثم أن الله تعالى أظهر أدم الى الوجود فكان طوله ستين ذراعا وجعل فيه ثلثمائة وستين عرقا وما ئتين وأربعين عصبا واثني عشر مفصلا وفي رأسه سبع منافذ وجعل له اليدين والرجلين وغير ذلك وأتم خلقه فتبارك الله أحسن الخالقين وقال أبو موسى الاشعري لما خلق الله فرج آدم قال هذا أمانتى عندك فلا تضعها الا في حقها قال ابن عباس رضى الله عنهما خلق الله تعالى ثلاثة بيده الأول آدم والثاني شجرة طوبي والالواح المكتوبة فيها التوراة واليد عبارة عن القدرة انما أمره اذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون قال ولما كان آدم عليه السلام صلصالا كالخلية كان ابليس اللعين يمر عليه ويضرب بيده على بطن آدم فمن تلك الضربة صار مكانها السرة فكانت السرة علامة من ضرب ابليس وأن سبب ضرب أبليس ليعلم أهو مجوف أم صامد فلما رآه مجوفا دخل الى باطنه فاطلع على جميع أعضائه ظاهرا وباطنا وعلى عروقه الا قلبه فأنه لم يطلع عليه أحد غير الله تعالى ومنع ابليس عن القلب لأنه بيت الرب ولهذا يقال ان الشيطان يجري مجرى الدم

Kemudian Allah Swt. menciptakan wujud Nabi Adam As. dengan panjang (tinggi)nya 60 dzira’. Pada anatomi tubuhhnya terdapat 360 otot kecil, 240 otot besar dan bagian kepalanya terdapat 7 lubang serta memberinya 2 tangan dan 2 kaki dan lain sebagainya. Dan sempurnalah ciptaan Allah, Maha Suci Allah sebaik-baiknya Dzat yang menciptakan para makhluk.

Abu Musa al-Asy’ari Ra. mengatakan bahwa ketika Allah Swt. menciptakan kemaluan Adam As., Ia berfirman: “Ini adalah amanahKu, maka janganlah engkau gunakan kecuali pada haknya.”

Ibnu Abbas Ra.berkata: “Allah menciptakan 3 perkara dengan Yadnya sendiri; (1) Adam As., (2) Pohon Thuba, dan (3) Papan yang di dalamnya tertulis Kitab Taurat.”

 Maksud dari Yad adalah kekuasaan Allah. Sebagaimana yang telah difirmankan dalam QS. Yasin ayat 82:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya keadaanNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah”, maka terjadilah ia.”

Ibnu Abbas Ra. juga berkata: “Ketika Nabi Adam As. masih berbentuk bongkahan tanah liat, Iblis melewatinya dan mengetuk perut Nabi Adam dengan jarinya. Sebab ketukan itulah terbentuk pusar pada perut Nabi Adam As. Berati pusar adalah petilasan dari ketukan Iblis.”

Kenapa Iblis mengetuk perut Nabi Adam As., adalah karena ia penasaran dengan ciptaan Allah yang baru itu bisa berlubang ataukah buntu. Dan saat diketahui berlubang, maka Iblis masuk dalam perut Nabi Adam As. dan menelusuri ke setiap sendi luar dan dalam anggota-anggota tubuh itu hingga pada otot-otot terkecuali hati. Karena “hati” itu siapapun tidak bisa menembusnya selain Allah Swt.

Iblis tidak diberi kemampuan menerobos hati karena hati adalah Bait Rabbi (tempat mengimani Tuhan). Maka dikatakan bahwa sesungguhnya setan itu berjalan sebagaimana tempat aliran darah.

5.      Ruh Pun Menolak untuk Masuk Saat Penciptaan Adam As.

قال فلما أراد الله تعالى أن ينفخ في أدم الروح أمرها بأن تدخل اليه من رأسه ولذلك سمي الرأس يافوخا ويروى أن الروح امتنعت من الدخول الى أدم فقالت يا رب كيف أدخل الى مكان مظلم فناداها جل وعلا ثلاث مرات وهي تأبى فدخلت في جسده كرها فأوحى الله اليها لو دخلت طائعه لخرجت طائعة ولكن سبق لك في علمى من الأزل أن تدخلى كرها وتخرجي كرها فلما دخلت الروح الى دماغه استدارت فيه مائة عام ثم نزلت على عينيه فأبصرتا فنظر إلى جسده وهو صلصال كالفخار ثم نزلت الى منخريه فشم الهواء فتنفس فعطس فنزلت الروح الى فمه ولسانه فألهمه الله حمده فقال الحمد لله رب العالمين فقال الله له يرحمك ربك يا أدم وهذا لك ولذريتك ولذلك سّن تشميت العاطس وروى لما حمد الله آدم قال تعالى لهذا خلقتك يا آدم ثم نزلت الروح الى صدره وأضلاعه وبطنه فصار آدم ينظر إلى الروح وهي تنتقل وكلما انتقلت الى عضو يصير لحما وعظما وروحا ودما فلما بلغت الروح الى ركبته أخذ يعالج القيام فلم يقدر عليه فقال الله تعالى) خلق الأنسان من عجل) فلما عمت الروح سائر جسده قام وتحرك وتمايل وقد تمت خلقته بأذن الله من يحي العظام وهي رميم

Ibnu Abbas Ra. berkata lagi: “Ketika Allah Swt. hendak meniupkan ruh pada jasad Adam As., maka Allah mengutus ruh itu agar masuk pada tubuh Adam dari kepala. Sehingga kepala dinamakan juga yafukha.”

Awalnya ruh tersebut meolak, enggan untuk masuk dan mengadu pada Allah: “Wahai Tuhan, bagaimana mungkin saya masuk pada tempat yang gelap.”

Lantas Allah Swt. memanggilnya 3 kali, tapi ruh tidak menghiraukanNya. Hingga akhirnya dimasukkanlah ia dalam jasad Adam As. secara paksa. Allah berfirman padanya: “Andai engkau mau masuk dengan tulus niscaya ketika keluarmu juga tulus. Tetapi IlmuKu sudah tertera sejak zaman azali bahwa engkau masuk secara paksa, maka saat keluar pun harus dipaksa.”

Disaat ruh masuk pada ruang otak, ia berputar-putar sampai 100 tahun. Lalu turunlah ia ke dua mata sehingga bisa melihat, lalu dilihatlah pada jasadnya yang masih berupa bongkahan batu bata. Kemudian ruh turun ke lubang hidung, bernafaslah ia menghirup udara dan bersin. Lalu ruh pun turun ke mulut dan lisan, saat itu Allah mengilhamkan kepadanya untuk memuji. Akhirnya berkatalah lisan: “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin” (segala puji milik Tuhan semesta alam). Allah pun menjawab: “Yarhamuka Rabbuka Ya Adam Hadza Laka Walidzurriyyatika.” (Tuhanmu merahmatimu wahai Adam. Ini utukmu dan anak-cucumu). Maka disunnahkan untuk mendoakan orang yang bersin.

Riwayat lain dikatakan bahwa ketika Nabi Adam As. memuji Allah Swt. (hamdalah), maka Allah Swt. menjawab: “Karena inilah Aku ciptakan engkau wahai Adam.”

Lalu ruh itu turun lagi ke dada, tulang rusuk dan perut. Maka Adam As. pun dapat melihat ruh itu terus berpindah-pindah. Setiap kali ruh itu pindah, maka jadilah daging, tulang, ruh dan darah. Disaat ruh sudah sampai di lutut maka Adam As. tergesa-tega untuk berdiri tapi tidak mampu. Maka Allah Swt. Berfirman, sebagaimana dalam QS. al-Anbiya’ ayat 37:

خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ

“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.”

Dan tatkala ruh sudah merata ke seluruh jasad maka Adam As. bisa bergerak, berdiri tergontai dan sempurnalah ciptaan Allah dengan izinNya, Dzat Yang Mahamenghidupkan tulang-tulang yang telah hancur.

6.      Nabi Adam As. Adalah Orang yang Pertamakali Berkhutbah Jum’at

قال الحافظ اسماعيل السدى قرأت في الانجيل أشياء كثيرة فمنها أن عدد ساعات الليل والنهار أربعة وعشرون ساعة يتنفس فيها ابن آدم ثلاثين ألف نفس في كل ساعة ألف ومائتان وخمسون نفسا واعتبار ذلك من الغرائب. قال العزيزي ان الروح دخلت في جسد آدم يوم الجمعة وقد مضى من النهار سبع ساعات وهي من ساعات الأخرة ثم ان الله تعالى ألبسه من الجنة حلة خضراء من السندس وألبسه تاجا من الذهب مرصعا بالجواهر وله أربعة أركان في كل ركن منه درة عظيمة ضوؤها على ضوء الشمس وختمه بخاتم الكرامة ومنطقه بمنطقة الرضوان وسروله بسروال من السندس الأخضر ثم ظهر في جبهته نور ساطع كشعاع الشمس وهو نور محمد صلى الله عليه وسلم ثم أن الله أمر الملائكة أن تحمل على أكتافها ويطوفوا به في السموات السبع فحملته الملائكة فطافوا به مقدار مائة عام حتى رأى ما فيها من العجائب ثم أمر الله تعالى أن ينصب له منبر من الذهب وعلمه الأسماء كلها وهي قوله تعالى(وعلم آدم الأسماء كلها) الآية ثم أن آدم صعد المنبر وبيده قضيب من النور وذلك يوم الجمعة عند زوال الشمس فانتصب قائما وجمع الله له جميع الملائكة فقال آدم السلام عليكم يا ملائكة ربي ورحمة الله وبركاته فقالت الملائكة وعليك السلام يا صفوة الله ورحمته وبركاته فقال الله يا آدم هذه تحية لك ولأولادك الى يوم القيامة فلما خطب آدم قال الحمد لله فصارت سنة في الخطبة فأول من خطب على المنبر آدم في يوم الجمعة ثم ان الله تعالى عرض الأسماء كلها على الملائكة فقال أنبئونى بأسماء هؤلاء ان كنتم صادقين فقالت الملائكة سبحانك لا علم لنا ألا ما علمتنا فقال الله تعالى يا آدم أنبئهم بأسمائهم فلما أنبأهم بأسمائهم قال ألم أقل لكم أني أعلم غيب السموات والأرض وأعلم ما تبدون وما كنتم تكتمون

Al-Hafidz Ismail as-Saddi berkata: “Kubaca keterangan yang banyak dalam kitab Injil diantaranya hitungan jam dalam sehari semalam itu ada 24 jam. Dalam sehari manusia bernafas sebanyak 30.000 kali, setiap jamnya bernafas sebanyak 1.250 kali. Dan ini adalah keterangan yang langka.”

Al-Azizi berkata: “Sesungguhnya ruh masuk dalam jasad Nabi Adam As. pada siang hari Jum’at yang berlangsung selama 7 jam hitungan akhirat. Kemudian Allah Swt. memberinya baju sutra dari surga yang penuh dengan perhiasan dan memakaikan mahkota emas yang dicampur dengan mutiara. Mahkota itu terdiri dari 4 sudut. Di setiap sudutnya terdapat mutiara yang besar dan bersinar seperti sinarnya matahari. Allah juga memberikan cincin kemuliaan dan memberi ikat pinggang yang dipenuhi dengan keridhaan. Juga diberi celana hijau dari sutra dan nampaklah sinar cemerlang di keningnya bagai matahari. Sinar itu adalah Nur Muhammad Saw.

Kemudian Allah Swt. mengutus malaikatNya agar menggendong Nabi Adam di pundaknya untuk keliling di langit sampai 7 tingkatan sampai sekitar 100 tahun. Mereka melihat keajaiban-keajaiban di sana. Lalu Allah mengutus malaikat untuk membuatkan mimbar dari emas dan Allah memberikan ilmu pengetahuan kepada Adam As. atas semua nama-nama sesuatu. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 31:

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya.”

Kemudian Adam As. naik ke mimbar dan berdiri tegak. Tangannya memegang tongkat yang terbuat dari cahaya. Yang demikian terjadi pada hari Jum’at saat tergelincirnya matahari.

Lalu Allah Swt. mengumpulkan para malaikat untuk menyambut Adam As. Nabi Adam As. pun mengucapkan salam: “Assalamu’alaikum ya Malaikata Rabbi warahmatullahi wabarakatuh.”

Serentak para malaikat menjawab: “’Alaikassalam ya Shafwatallahi warahmatuhu wabarakatuh.”

Allah Swt. berfirman: “Wahai Adam, ini adalah penghormatan untukmu dan anak cucumu sampai hari kiamat nanti.”

Tatkala Adam As. berkhutbah, ia berucap: “Alhamdulillah”, jadilah hamdalah masuk dalam rukun khutbah Jum’at. Sehingga Adam As. adalah orang yang pertamakali berkhutbah Jum’at.

Kemudian Allah Swt. memperlihatkan semua nama-nama benda pada para malaikat. Allah Swt. Berfirman sebagaimana dalam QS. al-Baqarah ayat 31:

فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar.”

Para malaikat pun serentak menjawab sebagaimana dalam QS. al-Baqarah ayat 32:

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا

“Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”

Allah Swt. berfirman lagi sebagaimana tercantum dalam QS. al-Baqarah ayat 33:

قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

“Allah berfirman: “Wahai Adam beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku Mahamengetahui rahasia langit dan bumi dan Mahamengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

7.      Iblis Adalah Azazil, Hamba Allah yang Paling Banyak Beribadah

قال وهب بن منبه أول من أفشى السلام آدم وفي بعض الأخبار ما أفشى السلام قوم الا أمنوا من العذاب والنقمة ثم قالت الملائكة إلهنا هل خلقت خلقا أفضل منا فقال الله تعالى أنا الذي خلقته بيدي وقلت له كن فكان ثم ان الله تعالى أمرالملائكة أن يسجدوا لآدم فكان أول من سجد جبرائيل ثم ميكائيل ثم اسرافيل ثم عزرائيل ثم الملائكة المقربون صلوات الله وسلامه عليهم أجمعين ثم ان الله تعالى أمرابليس بالسجود لآدم فأبى وامتنع من السجود فقال الله تعالى له(ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي) فقال أبليس أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين وأنا الذي عبدتك دهرا طويلا قبل أن تخلقه فقال الله تعالى لقد علمت من سابق علمي منك المعصية فلم تنفعك العبادة أخرج من رحمتي مذموما مدحورا لأملأن جهنم منك وممن تبعك فقال ابليس عند ذلك ربي أنظرني الى يوم يبعثون قال انك من المنظرين فعند ذلك تغير خلقته وصار شيطانا رجيما وكان أسمه عزازيل وكان كبار الملائكة ما ترك بقعة من السماء والأرض الا وله فيها ركعة وسجدة ولكن بعصيانه لم تنفعه عبادته وسمى ابليس لأنه أبلس من رحمة الله أي أيس سؤال لطيف لم أهلك الله أعداء سائر الأنبياء وأبقى إبليس وهو عدو آدم عليه السلام فالجواب ان الله تعالى أبقى إبليس امتحانا للخلق وقد قال رسول الله صلى الله عليه لو أراد الله تعالى أن لا يعصى لما خلق ابليس وأيضا بقاؤه عقوبة للكافرين ورحمة للمؤمنين فيحبهم الله بمعصيتهم لابليس وأيضا ابليس سأل ربه الانظار الى يوم البعث

Wahb bin Munabbih mengatakan bahwa Nabi Adam As. adalah orang yang pertamakali mengucapkan salam. Di banyak tempat terdapat keterangan yang menyatkan bahwa tidaklah suatu kaum mengucapkan salam kecuali mereka selamat dari siksa. Sehingga para malaikat bertanya: “Ya Tuhan kami, apakah Engkau menciptakan makhluk yang lebih mulia dari kami?”

Maka Allah Swt. Menjawab: “(Ada), Aku lah yang menciptakannya lewat Yadku (kekuasaan) sendiri. Aku cukup berkata “Kun”, maka wujudlah ia.”

Kemudian Allah Swt. memerintahkan para malaikat untuk bersujud pada Nabi Adam As. Dan yang pertama bersujud adalah Jibril As., kemudian Mikail As., Israfil As., Izrail As., dan kemudian para Malaikat Muqarrabin As. Lantas Allah Swt. memerintah Iblis untuk turut bersujud pada Nabi Adam As. Namun Iblis menolaknya dan enggan. Akhirnya Allah Swt. berfirman sebagaimana tercantum dalam QS. Shad ayat 38:

مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ

“Apa yang membuatmu tidak mau bersujud pada makhluk yang Kuciptakan lewat Yadku sendiri?”

Iblis pun menjawab, sebagaimana tercantum dalam QS. al-A’raf ayat 12:

أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

“Aku lebih mulia darinya. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah.”

“Dan saya telah beribadah kepadaMu lebih dulu dengan masa yang sangat lama sebelum Engkau menciptakannya,” lanjut Iblis.

Kemudian Allah Swt. berfirman: “Telah Kuketahui bahwa kamu akan durhaka padaKu. Maka semua ibadah yang kamu lakukan takkan bermanfaat. Mulai sekarang keluarlah kamu dari rahmatKu.

لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ

“Sungguh akan Kupenuhi isi neraka jahannam darimu dan para pengikutmu.” (QS. Shad ayat 85)

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ

“Lalu Iblis pun berkata: “Ya Tuhan tunggulah saya sampai hari kebangkitan.” Maka Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu tergolong orang-orang yang ditangguhkan.” (QS. al-A’raf ayat 14-15, Shad ayat 79-80 dan al-Hijr ayat 36-37).

Akhirnya berubahlah rupa Iblis menjadi setan yang terkutuk. Nama asli Iblis adalah Azazil, merupakan pembesar para malaikat. Tiada suatu tempat di langit maupun di bumi kecuali di situ ia melakukan sujud beribadah kepada Allah. Akan tetapi karena kedurhakaannya keada Allah maka semua ibadahnya menjadi sia-sia. Dinamakan Iblis karena ia “ablasa”, telah putus, dari rahmat Allah.

Pertanyaan simpelnya adalah: “Kenapa Allah Swt. menghancurkan musuh-musuh para nabiNya tetapi membiarkan Iblis yang notabenenya memusuhi Nabi Adam As.?”

Jawabnya adalah: “Allah membiarkan Iblis karena untuk menggoda (menguji coba) para hambaNya. Nabi Saw. telah bersabda: “Jika Allah berkehendak agar tiada satu pun makhluk yang durhaka kepadaNya, maka Allah pun takkan menciptakan Iblis. Begitulah adanya Iblis merupakan siksaan bagi orang-orang kafir dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Sehinga Allah Swt. akan mencintakan mereka yang durhaka pada Iblis, dan juga karena Iblis sendiri telah meminta pada Allah agar ditunda sampai hari kebangkitan.”

8.      Ketika Adam As. Melepas Masa Lajangnya

فلما نزل آدم عن المنبر جلس بين الملائكة فألقى الله عليه النوم لان فيه راحة للبدن فلما نام رأى حواء فى منامه قبل أن تخلق فمال اليها حين نظرها ثم أخرجها من ضلعه الأيسر فخلقت منه حواء على هيئته وأحسن الله خلقها وأعطاها حسن ألف حورية فكانت أحسن النساء اللاتى هن بناتها الى يوم القيامة وكان لها سبعمائة ضفيرة من الشعر فكانت على طول آدم وألبسها الله من الجنة الحلى والحلل فكانت تشرق إشراقا أبهى من الشمس فانتبه آدم من منامه فوجدها بجانبه فأعجبته وألقى الشهوة فى أدم فهم بها فقيل له لا تفعل حتى تؤدى صداقها فقال وما صداقها قال قد نهيتك عن شجرة الحنطة فلا تأكل منها فهو صداقها وقيل ان الله تعالى قال أعطها صداقا قال وما صداقها قال الصلاة على نبي وحبيبى محمد فقال آدم يارب وما يكون محمد قال إنه من أولادك وهو آخر الأنبياء ولولاه ما خلقت خلقا

Tatkala Nabi Adam As. turun dari mimbar, beliau pun duduk di antara para malaikat. Lalu Allah Swt. menidurkannya, karena tidur sebagai istirahatnya badan. Dalam tidurnya Nabi Adam As. melihat Siti Hawa sebelum diciptakannya. Langsung jatuh hatilah Nabi Adam As. padanya. Maka diciptakanlah Siti Hawa oleh Allah Swt. dari tulang rusuk Adam As. bagian kiri.

Allah ciptakan Hawa sama bentuknya dengan Nabi Adam, hanya lebih dipercantik. Dan kecantikannya melebihi 1000 bidadari. Maka secantik-cantiknya wanita adalah Siti Hawa berikut keturunannya sampai dihari kiamat. Siti Hawa memiliki 700 ikatan pada rambutnya dengan tinggi bada sama dengan Nabi Adam As. (60 dzira’). Lalu Allah Swt. memberinya gelang dan perhiasan dari surga yang berkilau melebihi kilauan mentari.

Setelah itu Nabi Adam As. pun terbangun. Tiba-tiba Siti Hawa sudah berada di sampingnya. Terheran, kagum dan langsung jatuh cinta Adam As. padanya. Syahwat pun merasuki Nabi As. Lalu diwahyukan pada Nabi Adam As.: “Janganlah engkau lakukan sehingga engkau mendatangkan maharnya.”

Nabi Adam As. bertanya: “Apa mahar (mas kawin)nya?”

Allah Swt. berfirman: “Aku mencegah kalian dari pohon gandum, janganlah kalian makan pohon itu. Itulah yang menjadi maharnya.”

Riwayat lain mengatakan bahwa Allah Swt. berfirman: “Berikanlah dia maharnya.”

Nabi Adam As. kemudian bertanya: “Apa maharnya?”

Allah Swt. berfirman:

الصلاة على نبي وحبيبى محمد

“Bacaan shalawat kepada NabiKu dan KekasihKu Muhammad.”

Lalu Adam As. bertanya: “Siapakah Muhammad itu?”

Allah Swt. berfirman:

إنه من أولادك وهو آخر الأنبياء ولولاه ما خلقت خلقا

“Dia adalah anak cucumu nanti dan dia adalah penutup para nabi. Andai bukan karena dia niscaya Aku takkan ciptakan makhluk.”

9.      Meriahnya Perkawinan Adam As. dengan Siti Hawa

ثم ان الله تعالى مسح على ظهر آدم فأخرج منه ذريته كهيئة الذرما بين أبيض وأسود من ذكر وأنثى وأفاض عليهم من نوره فمن أصابه من ذلك النور كان مؤمنا ومن لم يصبه كان كافرا ومنهم طائفة لهم نور ساطع فقال يارب من هؤلاء قال الأنبياء من ذريتك يا أدم ثم زوج الله تعالى أدم بحواء وكان ذلك يوم الجمعة بعد الزوال ولهذا سن عقد التزويج فى يوم الجمعة. وقيل كان آدم أحسن من حواء ولكن كانت حواء ألطف وألين ثم أوحى الله تعالى الى رضوان خازن الجنان أن يزخرف القصور ويزين الولدان والحور وخلق لآدم فرسا من المسك الأذفر يسمى الميمون كالبرق الخاطف فلما أحضر بين يدى آدم ركبه وأحضر لحواء ناقة من نوق الجنة وعليها هودج من اللؤلؤ فركبت فيه على الناقة فأخذ جبرائيل عليه السلام بلجام الفرس ومشى ميكائيل عن يمينه واسرافيل عن يساره وطافوا به فى السموات كلها وهو يسلم على من يمر به من الملائكة فتقول ما أكرمك من خلق الله على الله تعالى هذا وحواء راكبة الناقة تطوف معه الى أن أتوا بها الى باب الجنة فوقفوا ببابها ساعة فأوحى الله تعالى الى آدم هذه جنتى ودار كرامتى ادخلا فيها (وكلا منها رغداً حيثُ شئتما ولا تقربا هذه الشجرة فتكونا من الظالمين) وأشهد عليهما الملائكة ثم أدخلا الى الجنة فطافت بهما الملائكة فى الجنان وأرتهما أماكن الأنبياء جميعهم

Tatkala Allah Swt. mengusap punggung Nabi Adam As. maka keluarlah benda seperti mutiara yang tepampang gambar anak cucunya, yang berwarna putih dan hitam, pria dan wanita. Kemudian Allah Swt. menuangkan cahayaNya. Dengan cahaya itu siapapun yang mengenainya maka ia adalah mukmin. Dan bagi yang tidak terkena cahaya itu maka tergolong orang kafir. Sebagian lagi ada golongan yang mendapatkan cahaya benderang, Nabi Adam As. pun bertanya: “Wahai Tuhan, siapakah mereka itu?”

Allah Swt. berfirman: “Mereka adalah para nabi dari anak cucumu, wahai Adam.”

Kemudian Allah Swt. menikahkan Adam As. dengan Siti Hawa pada hari Jum’at setelah tergelincirnya matahari. Karena itulah kita disunnahkan menikah pada hari Jum’at.

Dikatakan pula bahwa sosok Nabi Adam As. itu lebih bagus daripada Siti Hawa, namun Siti Hawa lebih lembut dan lunak hatinya. Lalu Allah Swt. mewahyukan kepada Malaikat Ridhwan, penjaga surge, untuk membuatkan perkemahan dan merias para pelayan surga dan para bidadari. Dan dibuatlah seekor kuda untuk Nabi Adam As. bagai kilat yang menyambar yang dibuat dari misik. Kuda itu dinamai kuda “Maimun”. Tatkala kuda itu diserahkan kepada Nabi Adam As., beliau pun langsung menaikinya.

Adapun bagi Siti Hawa diberikan seekor unta pilihan dari surga yang bagian atasnya dipasang tandu terbuat dari mutiara, ia pun lalu menaikinya.

Jibril As. yang memegang kendali kuda, Mikail As. berjalan turut mengiringnya di sebelah kanan dan Israfil As. di sebelah kirinya. Mereka berkeliling di langit dan mengucapkan salam pada para malaikat yang mereka jumpai. Maka para malaikat berkata: “Sungguh amat mulianya engkau (Adam As.) mengalahkan ciptaan Allah lainnya.”

Siti Hawa juga turut berkeliling menaiki onta. Akhirnya sampailah mereka di pintu surga dan mereka terdiam sejenak. Kemudian Allah Swt. mewahyukan pada Adam As.: “Ini adalah surgaKu dan istana kemuliaanKu. Masuklah kalian dan makanlah sesuka hati kalian. Dan janganlah kalian mendekati pohon ini, niscaya kalian tergolong orang-orang yang berbuat dzalim.”

Para malaikat yang menjadi saksi atas pernikahan mereka. Kemudian mereka menghantarnya masuk ke dalam surga dan berkeliling menemani Adam As. dan Siti Hawa. Di dalamnya mereka diperlihatkan persediaan tempat-tempat bersemayamnya semua nabi.

10.  Bulan Madu Nabi Adam As. dengan Siti Hawa

فلما وصلا الى جنة الفردوس نظرا سريرا من الجواهر وله سبعمائة قاعدة من الياقوت الأحمر وعليه فراش من السندس الأخضر فقالت الملائكة يا آدم انزل ههنا أنت وحواء فنزلا وجلسا على السرير ثم أتوهما بقطفتين من عنب فكان كل قطف مسيرة يوم وليلة فأكلا وشربا ورتعا فى رياض الجنة فكان آدم اذا أراد المجامعة مع حواء دخل قبة من اللؤلؤ والزبرجد وأسبلت عليهما ستور من السندس والاستبرق فكانت حواء اذا مشت فى القصور كان خلفها من الحور ما لايحصى قال ابن السنى ان أول شئ أكله آدم من فواكه الجنة النبق. وقال ابن عباس انما أكلا أولا العنب وآخر شئ أكلا منه الحنطة كما سيأتى الكلام عليه وكان يشرب من خمر وكان اذا شربه يجد سرورا زائدا فمن شرب من خمر الدنيا لم يشرب من خمر الجنة قال وزارع الحنطة يعتريه الكد والتعب دائما فى زرعها وفى حصادها الى أن تصير دقيقا لأنها أكلت أولا على العصيان ويروى أن المؤمنين أول ما يأكلون من الجنة العنب. وقال النيسابورى أول ما يأكلون من كبد الحوت الذى هو حامل الأرض حتى يعلم أهل الجنة بانقراض الدنيا

Tatkala Nabi Adam As. bersama Siti Hawa sampai di surga mereka melihat ranjang pengantin dari mutiara yang dilengkapi dengan 700 kursi dari mutiara merah dan di atasnya terdapat selimut dari sutra. Lalu malaikat berkata: “Wahai Adam dan Hawa, mendekatlah ke sini.”

Turunlah mereka berdua lalu duduk di atas pelaminan. Kemudian didatangkan kepada mereka 2 dompol anggur yang setiap dompolnya sepanjang kira-kira perjalanan 1 hari 1 malam. Mereka makan dan minum berpesta ria di pertamanan surga. Jika Nabi Adam As. ingin bersenggama bersama Hawa maka mereka masuk ke sebuah kubah yang terbuat dari mutiara dan batu zabarjad dan dipasanglah korden-korden sutra. Jika Siti Hawa berjalan maka di belakangnya diiringi para bidadari yang sangat banyak.

Ibnu Sunni mengatakan bahwa buah surga yang pertamakali dimakan Nabi Adam As. adalah buah bidara. Sedangkan Ibnu Abbas Ra. mengatakan bahwa buah yang pertamakali mereka makan adalah anggur. Dan yang terakhir mereka makan adalah buah jagung atau gandum, seperti penjelasan yang akan datang.

Di dalamnya mereka minum arak surga. Jika mereka meminumnya maka diliputi penuh kebahagiaan. Barangsiapa yang mencoba meminum arak dunia maka ia tidak bisa mencicipi minuman arak surga.

Wahb bin Munabbih berkata: “Petani jagung dan gandum akan senantiasa menghadapi kepayahan dan kerepotan sejak dari menanamnya, menuainya hingga menjadikannya tepung. Karena jagung dan gandum adalah makanan yang pertamakali dimakan atas kemaksiatan.

Riwayat lain diceritakan bahwa sesungguhnya yang pertamakali dimakan oleh orang-orang mukmin di surga adalah buah anggur. Sedangkan an-Naisaburi berkata bahwa yang pertamakali dimakan adalah hatinya ikan penyangga bumi, dengannya penduduk surga tahu masa berakhirnya dunia.

11.  Trik Iblis Mengelabuhi Nabi Adam As. dan Siti Hawa

وقال وكان آدم يطوف فى الجنة فاذا جاء الى جهة شجرة الحنطة نفر عنها للعهد الذى بينه وبين الله تعالى بعدم الأكل منها وكانت شجرة الحنطة أعظم شجر الجنة ولها سنابل وفيها الحب كل حبة قدر رأس البعير وكانت أحلى من العسل وأبيض من اللبن ولما علم إبليس بدخول آدم وحواء الى الجنة وعلم أن آدم منع من أكل شجرة الحنطة أتى الى باب الجنة وأقام عنده نحوا من ثلثمائة سنة وهى ساعة من ساعات الآخرة فكان ابليس ينظر الى من يأتى الى جهة باب الجنة قال فجاء طائر مليح الملبوس يقال له الطاوس وكان سيد طيور الجنة فلما رآه ابليس تقدم اليه وقال أيها الطائر المبارك من أين جئت فقال من بساتين آدم فقال ابليس ان لك عندى نصيحة وأريد أن تدخلنى معك فقال ولم لم تدخل بنفسك فقال انما أريد أن أدخل سرا فقال الطاوس لا سبيل الى ذلك ولكننى آتيك بمن يدخلك سرا فذهب الطاوس الى الحية ولم يكن فى الجنة أحسن منها خلقا فكان رأسها من الياقوت الأحمر وعيناها من الزبرجد الأخضر ولسانها من الكافور وقوائمها مثل قوائم البعير فقال لها الطاوس ان على باب الجنة ملكا من المكرمين ومعه نصيحة فأسرعت الحية اليه فقال هل لك أن تدخلينى الجنة سرا ولك منى نصيحة فقالت الحية وكيف الحيلة على رضوان فقال لها افتحى فاك ففتحته فدخل فيه ابليس وقال لها ضعينى عند شجرة الحنطة فوضعته عندها فأخرج إبليس مزمارا وزمر تزميرا مطربا فلما سمع آدم وحواء المزمار جاءا ليسمعا ذلك فلما وصلا الى شجرة الحنطة قال ابليس تقدم الى هذه الشجرة يآدم فقال إنى ممنوع فقال ابليس (وما نهاكما ربكما عن هذه الشجرة الا أن تكونا ملكين أو تكونا من الخالدين) فان من أكل من هذه الشجرة لا يشيب ولا يهرم ثم أقسم بالله أنها لا تضرهما وأنه لمن الناصحين لهما فظن آدم أنه لا يتجاسر أحد على أن يحلف بالله كاذبا وظن أنه من الناصحين فمن حرص حواء على الخلود فى الجنة تقدمت وأكلت فلما نظر آدم اليها حين أكلت ووجدها سالمة تقدم وأكل بعدها فلما وصلت الحبة الى جوفه طار التاج عن رأسه وطارت الحلل أيضا

Wahb bin Munabbih menjelaskan juga bahwa sewaktu Adam As. berjalan-jalan tanpa disengaja menemui pohon jagung dan gandum. Segeralah ia berlari menjauh karena terikat janji dengan Allah Swt. yang telah melarangnya memakan buah itu. Pohon gandum (jagung) di surga memiliki beberapa tangkai yang setiap tangkainya ada biji. Biji itu besarnya seperti kepala onta, rasanya lebih manis daripada madu dan lebih putih daripada susu.

Setelah Iblis tahu bahwa Adam As. dan Siti Hawa sudah berada dalam surga dan diketahuinya juga bahwa Adam As. dilarang memakan buah gandum, maka ia pun mulai beraksi mendekati pintu surga. Iblis berdiri di situ sampai 300 tahun waktu akhirat. Dia senantiasa waspada untuk melihat langsung sosok dua orang yang akan lewat ke pintu surga.

Dan datanglah raja burung surga, yakni burung merak, yang bentuknya amat indah. Ketika Iblis melihatnya maka burung merak itu dipanggil dan disuruh mendekat. Iblis bertanya: “Wahai burung yang bagus, dari manakah kamu?”

Dijawab: “Dari tempatnya Nabi Adam.”

Iblis kemudian berkata: “Saya membawa nasihat yang bagus dan saya ingin kamu kamu mau memasukkanku ke surga bersamamu.”

“Kenapa kamu tidak masuk sendiri?” Jawab burung merak.

Iblis menjawab: “Saya ingin masuk secara rahasia.”

Burung merak itu berkata: “Kalau demikian saya tak sanggup. Tapi saya akan membawa teman yang bisa memasukkanmu dengan rahasia.”

Kemudian burung merak mendatangi ular. Ular adalah makhluk surga yang paling indah. Kepalanya terbuat dari yaqut merah, kedua matanya dari zabarjad hijau, lidahnya dari kapur dan kedua kakinya seperti kaki onta. Merak berkata padanya: “Wahai ular, di pintu surga ada seorang malaikat dari Malaikat Mukarramin yang sedang membawa nasihat.”

Bergegaslah sang ular utnuk menemuinya. Lalu Iblis (yang dikira malaikat) berkata kepada ular itu: “Apakah kamu bisa membawaku masuk ke dalam surga secara rahasia? Karena aku membawa sebuah nasihat.”

“Bagaimana caranya mengelabuhi Malaikat Ridhwan?” Jawab ular.

Iblis berkata: “Bukalah mulutmu.”

Sang ular pun membuka mulutnya dan masuklah Iblis ke dalamnya seraya berkata: “Bawalah aku ke dekat pohon gandum.”

Akhirnya sang ular membawanya dan meletakkan Iblis di pohon gandum yang dipesan itu. Kemudian Iblis mengeluarkan seruling dan memainkannya dengan merdu. Tatkala Nabi Adam As. dan Siti Hawa mendengarnya mereka tertarik dengan keindahannya dan langsung saja mereka mendatanginya untuk turut mendengarkan.

Sesampainya mereka di pohon gandum, Iblis segera beraksi dan berkata: “Wahai Adam, mendekatlah ke pohon ini.”

Nabi Adam As. menjawab: “Sesungguhnya aku dilarang mendekati pohon itu.”

Iblis lalu berkata: “Tidaklah Tuhan melarangmu mendekati pohon ini melainkan agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau orang yang kekal (di dalam surga). Karena sungguh siapapun yang sampai memakan biji dari pohon ini niscaya dia takkan bisa tua dan pikun.”

Demi memperkuat bujuk rayunya sampai Iblis bersumpah dengan nama Allah bahwa memakan biji itu tidak akan membahayakan mereka berdua. Iblis juga mengaku bahwa ia sebagai (malaikat) pembawa nasihat bagi mereka berdua. Akhirnya Nabi Adam As. pun mempercayainya, karena pikirnya bahwa tiada yang berani mengucapkan sumpah dengan nama Allah atas kedustaan ditambah pengakuan Iblis sebagai malaikat pembawa nasihat.

Siti Hawa yang mendengarkannya terbesit keinginan untuk kekal di surga. Maka majulah ia duluan dan memakan biji itu. Ketika Nabi Adam As. melihat Siti Hawa telah memakan biji itu dan selamat maka ia pun turut maju dan memakan biji terlarang itu. Saat biji telah sampai di tenggorokan maka terbanglah mahkota yang ada di kepala Adam As. bersama perhiasan-perhiasan yang ada padanya.

12.  Dedaunan yang Berjasa Menutupi Nabi Adam As. dan Siti Hawa dari Telanjang

سؤال لأى شئ لما أكلت حواء من الشجرة لم تسقط الكسوة عنها فى الحال وآدم حين أكل سقطت عنه فى الحال الجواب لوسقطت فى الحال عن حواء لرجع آدم ولم يأكل وأيضا االدية على العاقلة ولان الأمر كان أولا لآدم وقال بعض العلماء ان آدم أكل وهو ناس قال الله تعالى (ولقد عهدنا الى آدم من قبل فنسى( فلما أكل آدم من الشجرة أوحى الله تعالى الى جبرائيل عليه السلام بأن يقبض على ناصية آدم وحواء ويخرجهما من الجنة فأخرجهما جبرائيل من الجنة ونودى عليهما بالمعصية. قال فكان آدم وحواء عريانين فطافا على أشجار الجنة ليستترا بأوراقها فكانت الأشجار تنفر عنهما ورحمته شجرة التين فغطته فتستر بورقها وقيل غطته شجرة العود فلذلك أكرمها الله بالرائحة الطيبة وأكرم شجرة التين بالثمر الحلو الذى ليس له نوى وقيل غطته شجرة الحناء فلذلك صار أثرها طيبا مفرحا ولذلك سميت الحناء قال كعب الأحبار لما صار آدم عريانا أوحى الله تعالى اليه أن اخرج الىّ لأنظرك فقال آدم يارب لا أستطيع ذلك من حيائى منك وخجلى

Pertanyaan: “Kenapa saat Siti Hawa makan biji gandum pakaiannya tidak terlepas seketika sedangkan Adam As. langsung terlepas saat memakannya?”

Jawab: “Jikalau saat itu pakaian Siti Hawa lepas niscaya Adam As. akan kembali dan tidak turut memakannya. Begitulah diyat (tebusan), berlaku pada yang berakal dan karena bagi Adam As. lah yang menjadi pemula dari perkara itu.”

Sebagian ulama berkata bahwa sesungguhnya ketika Nabi Adam As. memakannya dalam keadaan lupa, sebagaimana difirman Allah Swt. dalam QS. Thoha ayat 115:

وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ

“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu).”

Disaat Nabi Adam As. memakan biji gandum itu maka Allah Swt. memerintahkan Jibril As. untuk mencabut ubun-ubun Adam As. dan Siti Hawa dan mengeluarkannya dari surga serta mereka dipanggil dengan sebutan maksiat.

Wahb bin Munabbih berkata: “Saat Nabi Adam As. dan Siti Hawa dalam keadaan telanjang, mereka berputar pada pohon-pohon surga mengambil dedaunan untuk menutupi tubuhnya. Namun semua pohon itu justru menjauh dari mereka. Pohon tin pun tak kuasa dan merasa iba padanya, ditutupilah tubuh mereka dengan dedaunannya.”

Riwayat lain mengatakan bahwa daun yang juga digunakan untuk menutupi Adam As. dan Siti Hawa adalah daun pohon gaharu. Sehingga Allah Swt. memuliakan pohon gaharu dengan baunya yang harum. Sedangkan pohon tin dengannya Allah muliakan dengan buah yang manis tanpa biji.

Dikatakan juga bahwa yang menutupinya adalah daun pohon inai. Sehingga jadilah ia berbau harum dan wangi dan dinamakan hina’ (inai).

Ka’b al-Ahbar meriwayatkan bahwa ketika Nabi Adam As. dalam keadaan telanjang, Allah Swt. berfirman: “Enyahlah kamu dariKu, Aku akan menunggumu.”

Adam As. menjawab: “Wahai Tuhan, sungguh aku tidak sanggup karena malu padaMu.”

13.  Nasib Nabi Adam As. dan Siti Hawa Setelah Diturunkan ke Bumi

قال ثم ان جبرائيل أخذ بيد آدم وهو عريان مكشوف الرأس فهبط به الى الأرض عند غروب الشمس من يوم الجمعة فأهبط على جبل من جبال الهند يقال له الراهون وتقدمت صفة هذا الجبل فى ذكر الجبال وأما حواء فقد ذهب عنها حسنها وجمالها وابتليت بالحيض وانقطع عنها ذكر النسب فيقال أولاد آدم ولا يقال أولاد حواء لانها غرت آدم مع ابليس حيث ابتدأت بالأكل وأهبط حواء عند ساحل البحر المالح بجدة قال الله تعالى (اهبطو بعضكم لبعض عدو ولكم فى الأرض مستقر ومتاع الى حين) وأما ابليس اللعين فانه خرج عن طور الملائكة وصار شيطانا رجيما فلما أهبط من الجنة نزل بأرض العراق نحو البصرة قال ابن عباس رضى الله عنهما لما أهبط ابليس الى الأرض نكح نفسه بنفسه فباض أربع بيضات ففرق فى كل قطر من الأقطار بيضة فجميع من فى الارض من الشياطين من تلك البيضة وقال مجاهد انه نكح الحية التى دخل فى جوفها فى الجنة حين أهبطت الى الأرض فباضت الاربع بيضات وأما الطاوس فانه ذهبت عنه الجواهر وبعض الحسن وأهبط أيضا الى الأرض ونزل فى أرض بابل وقيل بأرض أنطاكية وأما الحية فمسخ شكلها وصار فيها السم وسببه ان ابليس اختبأ تحت أنيابها وأدخلته الى الجنة وخرس لسانها وصارت تمشى على بطنها زحفا ونزلت الى الأرض باصبهان قال ابن عباس كانت اقامة آدم وحواء فى الجنة مدة نصف يوم من أيام الآخرة وهو مقدار خمسمائة عام من أعوام الدنيا

Wahb bin Munabbih melanjutkan penjelasannya bahwa, kemudian digandenglah tangan Nabi Adam As. yang sedang telanjang bulat serta tanpa mahkota di kepalanya itu oleh Malaikat Jibril As. dan ia diturunkan ke bumi saat terbenamnya matahari di hari Jum’at. Nabi Adam As. diturunkan di salah satu gunung India, Gunung Rahun (pembahasan tentang gunung ini lihat pada bab yang menerangkan tentang gunung).

Adapun Siti Hawa kecantikannya menghilang dan dicoba dengan mengalami haidh serta putusnya nasab. Sehingga dikatakan anak cucu Adam (Bani Adam) bukan anak cucu Hawa karena dia telah membujuk Adam (suaminya) bersama Iblis, yakni dengan jalan ia lebih dulu memakan biji. Hawa diturunkan di pesisir Kota Jeddah. Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 36:

اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

“Turunlah kamu, sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”

Adapun Iblis dikeluarkan dari golongan malaikat dan menjadi setan yang terkutuk. Ia diturunkan dari surga dan diletakkan di sekitar Kota Basrah, Irak.

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Ketika Iblis diturunkan di bumi dia menikah dengan dirinya sendiri dan membuahkan 4 telur, lalu dipisah di setiap sudut bumi dikasih 1 telur. Sehingga semua setan yang ada di penjuru bumi ini adalah berasal dari telur-telur tersebut.”

Sedangkan Imam Mujahid mengatakan bahwa Iblis menikah dengan ular yang membawanya ke surga. Ketika diturunkan di bumi mereka membuahkan 4 telur.

Adapun burung merak hilanglah mutiara dari tubuhnya dan hilang sebagian dari keindahannya. Ia juga kemudian diturunkan ke bumi di Babilonia, pendapat lain mengatakan di Kota Antakiyah (Syam/Syria).

Adapun ular berubah bentuk tubuhnya dan mempunyai racun disebabkan Iblis pernah bersembunyi di antara siungnya dan memasukkannya ke dalam surga. Lisan ular menjadi bisu dan berjalan di atas perutnya. Ia diturunkan di daerah Bashibhan.

Ibnu Abbas Ra. mengatakan bahwa Nabi Adam As. dan Siti Hawa tinggal di surga hanya setengah hari dari hari akhirat, sekitar 500 tahunnya dunia.

14.  Permulaan Nabi Adam As. Mendiam di Bumi

فلما هبط آدم ألقى الله عليه النوم فنام فألقى الله النوم على جميع من فى الأرض من الحيوانات الوحش والطير وكل شئ فيه روح ولم يكن قبل ذلك يعرف النوم فسمى ذلك اليوم يوم السبت فلما طلع النهار ورأى آدم الشمس وهى تدور مع الفلك تعجب من ذلك فلما تعالت فى الفلك أحرقت جسد آدم لأنه كان عريانا مكشوف الرأس فأتاه جبريل فشكا اليه من ذلك فمسح على رأسه بيده فحط من ذلك الطول خمسة وثلاثين ذراعا قال قتادة كان آدم اذا عطش يشرب من السحاب ويروى أنه لما طلع الشعر على رأسه وطالت أظفاره أناه جبرائيل فحلق رأسه وقص أظافره ودفن ذلك فى الأرض فأنبت الله منه النخل ولهذا قيل أكرموا عماتكم النخل وقال ابن عباس مكث آدم فى الأرض ثلثمائة سنة لم يرفع رأسه الى السماء حياء من الله تعالى وأقام يبكى نحو مائتى سنة فنبت العشب من دموعه وصارت الطيور والوحوش تشرب من دموعه

Saat Nabi Adam As. diturunkan ke bumi Allah memberinya rasa kantuk sehingga ia pun tertidur. Begitu juga semua yang ada di bumi baik hewan, burung dan semua yang bernyawa tertidur yang mana sebelumnya mereka tidak pernah mengalami tidur. Maka dinamakanlah hari itu dengan hari Sabtu, artinya tidur atau istirahat.

Menjelang siang hari Nabi Adam As. melihat matahari yang sedang berputar di cakrawala, beliau merasa kagum. Disaat matahari semakin tinggi di cakrawala maka terbakarlah jasad Adam As. yang telanjang tanpa tutup kepala itu. Malaikat Jibril As. pun datang lalu Adam As. langsung mengadukan hal tersebut. Akhirnya Jibril As. mengusap kepala Nabi Adam As. dan berkuranglah tinggi badannya 35 dzira’.

Imam Qatadah mengatakan bahwa tatkala Nabi Adam As. merasa haus maka ia meminum awan. Diriwayatkan juga bahwa saat rambut dan kuku Nabi Adam As. memanjang datanglah Malaikat Jibril As. lalu memotongnya. Bekas potongan itu kemudian dikubur di dalam bumi. Maka Allah Swt. menumbuhkan darinya pohon kurma. Karena itulah dikatakan:

أكرموا عماتكم النخل

“Muliakanlah bibimu, yakni kurma.”

Ibnu Abbas As. kembali menjelaskan bahwa selama 300 tahun Nabi Adam As. mendiami bumi ia tidak pernah sekalipun mendongakkan kepalanya ke atas karena malu pada Allah Swt. Nabi Adam As. senantiasa terdiam sembari menangis hingga sekitar 100 tahun lamanya. Dari tetesan air matanya maka tumbuhlah rerumputan. Burung-burung dan hewan-hewan buas juga meminum tetesan air matanya itu.

15.  Nabi Adam As. dan Siti Hawa Mendapatkan Pelajaran dari Jibril As.

ثم ان آدم شكا الى جبرائيل العرى وحر الشمس فمضى جبرائيل الى حواء ومعه كبش من الجنة فقص من صوفه ودفعه الى حواء وعلمها كيف تغزل الصوف فلما علمها وغزلته علمها كيف تنسجه فنسجته عباءة فأخذها جبرائيل ومضى بها الى آدم فستر بها جسده ولم يقل له هذه العباءة من عند حواء ثم انه شكا من الجوع لأنه أقام أربعين سنة لم يأكل ولم يشرب فمضى جبرائيل وأتاه بثورين من الجنة أحدهما أسود والآخر أحمر وعلمه كيف يحرث فحرث ثم أتاه بكف من الحنطة وعلمه كيف يزرع فزرع نكتة بينما آدم يحرث فى الأرض اذ وقف أحد الثورين فضربه بعصا كانت بيده فأنطق الله تعالى ذلك الثور فقال لم ضربتنى فقال لأجل مخالفتك لى فقال له الثور لطف الله بك حيث لم يضر بك حين خالفته فبكى آدم وقال إلهى صار كل شئ يوبخنى حتى البهائم فأمر الله جبرائيل أن يمسح على لسان البهائم فأخرست وكانت البهائم تتكلم قبل هبوط آدم الى الأرض فلما زرع آدم نبت فى الحال وأسبل وأدرك القمح من يومه فعلمه جبرائيل كيف يحصد فحصد ودرس وذرى فى الهواء فقال آدم لجبرائيل آكل فقال اصبر ثم قطع من الجبل حجرين فطحن بهما فلما صار دقيقا قال آدم آكل فقال اصبر ثم مضى وأناه بشرارة نار من نار جهنم بعد أن غمسها فى الماء سبع مرات ولولا ذلك لأحرقت الأرض ومن عليها ثم ان جبرائيل علمه كيف يخبزفخبزثم قال لجبرائيل آكل فقال اصبر حتى تغرب الشمس فيتم لك الصوم فكان آدم أول من صام على وجه الأرض فلما غربت الشمس ووضع آدم الرغيف بين يديه ومد يده ليأخذ من الرغيف لقمة فر الرغيف من بين يديه وسقط من أعلى الجبل فتبعه آدم وأخذه فقال له جبرائيل لو صبرت لأتاك الرغيف من غير أن تقوم اليه ويروى أن آدم لما أكل من الرغيف ادخر منه الى الليلة القابلة فقال له جبرائيل لولا أنك فعلت ذلك لما كان أحد من أولادك يدخر فصار ذلك عادة لبنى آدم وقيل ان آدم لما أكل الخبز عطش فشرب عليه الماء ووجد فى نفسه تشكيا لم يعهده فلما أتاه جبرائيل شكا له ذلك ففتق جبرائيل عن دبره فبال وتغوط من وقته

Tatkala Nabi Adam As. mengadukan dirinya yang telanjang dan tersengat terik matahari maka Malaikat Jibril As. mendatangi Siti Hawa dengan membawa domba dari surga dan mengambil bulunya lalu diserahkan padanya. Malaikat Jibril As. mengajari Siti Hawa tata cara membuat benang dari bulu tersebut. Sesudah dipraktekkan lalu Malaikat Jibril As. mengajarinya menenun. Maka Siti Hawa menenunnya untuk dibuat selimut. Lalu Malaikat Jibril As. pamit dan membawa selimut itu untuk Nabi Adam As. yang dengannya tubuh Nabi Adam As. menjadi tertutupi. Malaikat Jibril belum mengatakan kalau selimut itu adalah buatannya Siti Hawa.

Lalu Nabi Adam As. mengadu kembali dengan rasa laparnya. Karena ia tinggal di bumi sudah 40 tahun namun tidak sekalipun makan dan minum. Akhirnya Jibril As. pergi dan datang lagi dengan membawa 2 ekor sapi warna hitam dan merah dari surga. Nabi Adam As. diajarkannya bertani. Lalu Malaikat Jibril As. datang lagi dengan membawakan secakup gandum dan diajarinya cara menanam.

Sewaktu Nabi Adam As. mengolah tanah, tiba-tiba salah satu sapi itu berhenti. Kemudian Adam As. memukulnya dengan tongkat yang ada di tangannya. Dengan izin Allah Swt. sapi itu berkata: “Kenapa kamu memukulku?”

Adam As. menjawab: “Karena kamu tidak patuh padaku.”

“Sungguh Allah Maha Pengasih padamu karena tidak memukulmu disaat kamu tidak mematuhiNya,” gertak sapi itu.

Mendengar gertakan tadi Nabi Adam As. langsung menangis dan berucap: “Ya Allah, kenapa semua mencelaku, sampai para hewan pun mencelaku?”

Lalu Allah Swt. memerintahkan Jibril As. untuk mengusap lidah para hewan. Maka jadilah hewan-hewan menjadi bisu, tidak bisa berbicara yang mana sebelumnya mereka dapat berbicara.

Sewaktu Nabi Adam As. bercocok-tanam seketika itu juga langsung tumbuh dan bertangkai, berbuahlah gandum saat itu juga. Lalu Jibril As. mengajarkannya cara menunai. Maka ditunailah gandum tersebut dengan cermat dan dibersihkan melalui angin. Nabi Adam As. bertanya: “Apakah sekarang boleh kumakan?”

Malaikat Jibril As. menjawab: “Tunggu dulu.”

Dibelahlah 2 batu gunung oleh Jibril As. lalu dibuatnya untuk menggiling gandum tersebut sehingga menjadi tepung. Nabi Adam As. kembali bertanya: “Apakah sekarang sudah bisa kumakan?”

Malaikat Jibril As. menjawab: “Sabar dulu.”

Pergilah Jibril As. lalu datang dengan membawa sebetik api dari neraka jahannam yang sudah ia celupkan ke dalam air sebanyak 7 kali. Jika tidak dicelupkan dulu, niscaya bumi seisinya akan hangus terbakar.

Kemudian Jibril As. mengajarinya tata cara membuat roti. Setelah jadi roti, Nabi Adam As. bertanya: “Apakah sudah bisa kumakan?”

Jibril As. kembali menjawab: “Tunggu dulu sampai matahari terbenam, maka sempurnalah untukmu berpuasa.”

Nabi Adam As. adalah manusia yang pertamakali melakukan puasa di muka bumi ini. Usai matahari terbenam lalu Nabi Adam As. meletakkan roti itu di hadapannya. Diulurkanlah tangannya untuk mengambil secuil roti itu. Akan tetapi roti tersebut lari dan terjatuh dari atas gunung. Dikejarlah roti itu oleh Nabi Adam As. dan diambilnya kembali. Lalu Jibril As. berkata padanya: “Jika kamu mau bersabar maka roti itu akan mendatangimu sendiri tanpa kamu kejar.”

Alkisah, sewaktu Nabi Adam As. makan roti ia lalu menyimpannya sampai malam berikutnya. Maka Malaikat Jibril As. berkata kepadanya: “Andaisaja kamu tidak melakukan itu niscaya tiada satu pun anak cucumu yang suka melakukan simpan-menyimpan.” Maka hal itu pun akhirnya menjadi kebiasaan anak cucu Adam As.

Ketika Nabi Adam As. makan roti lalu ia merasa haus kemudian ia minum air. Setelah itu perutnya merasa mual-melilit dan tak bisa ditahan. Saat Malaikat Jibril As. datang, langsung saja Nabi Adam As. mengadukan kejadian itu. Lalu Malaikat Jibril As. menusuk dubur Nabi As. dan seketika itu Nabi Adam As. bisa kencing dan berak.

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Saat Adam As. merasa lapar ia menjadi terlupakan dari Siti Hawa dan teringat saat sudah kenyang. Suatu hari ia bertanya kepada Jibril As.: “Wahai Jibril, apakah Hawa masih hidup atau sudah mati?” (Nabi Adam As. sudah sangat rindu karena telah lama berpisah dengan istri tercintanya).

Malaikat Jibril As. menjawab: “Ia (Hawa) masih hidup, bahkan keadaannya lebih baik daripada engkau. Karena sekarang dia ada di pantai menangkap ikan yang dibuatnya untuk makan.”

Lalu Nabi Adam As. berkata: “Wahai Jibril, sungguh aku mimpi bertemu Hawa pada malam ini.”

“Wahai Adam, berbahagialah engkau karena Allah tidak memperlihatkannya padamu kecuali dekat dengan pertemuan,” jawab Malaikat Jibril As.

16.  Pertaubatan Nabi Adam As. dan Tawassulnya dengan Nabi Muhammad Saw.

وقال ابن عباس رضى الله عنهما كان آدم اذا جاع نسى حواء واذا شبع تذكرها فقال يوما لجبرائيل هل حواء على قيد الحياة أم ماتت فقال بل فى قيد الحياة وأنها أصلح حالا منك لأنها على ساحل البحر تصطاد الأسماك وتأكل منها فقال آدم ياجبرائيل انى رأيتها فى منامى فى هذه الليلة فقال جبرائيل ياآدم أبشر فما أراك الله اياها الا لقرب الاجتماع قال ابن عباس رضى الله عنهما لما انقضت أيام المحنة عن آدم عليه السلام وتاب فتاب الله عليه وهو قوله تعالى (فتلقى آدم من ربه كلمات فتاب عليه أنه هو التواب الرحيم) قال بعض العلماء ألهمه الله أن يقول(ربنا ظلمنا أنفسنا وأن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين) وقيل أنن آدم قال يا رب بحق محمد الا ما غفرت لي خطيئتي فأوحى الله تعالى اليه وكيف عرفت محمد اولم أخلقه بعد فقال آدم لما خلقتني رفعت رأسي فرأيت مكتوبا على قوائم العرش لا إله إلا الله محمد رسول الله فعلمت أنك لم تقرن إسمك إلا باسم من هو أحب الخلق عليك فقال صدقت يا آدم وقد غفرت لك خطيئتك اذ سألتنى بحق محمد . قال الثعلبي ثم ان الله تعالى أوحى الى آدم بأن أرحل من أرض الهند الى مكة وطف حول مكان البيت واسألني المغفرة فأغفر لك خطيئتك . قيل ان الله تعالى انزل ياقوتة حمراء من بواقيت الجنة على قدر الكعبة وذلك مكان الحشفة البيضاء التى أمتدت منها الارض كما تقدم وجعل من داخلها قناديل من ذهب تضئ بالنور. ثم أرسل الله لآدم ملكا يقوده ويرشده الى طريق مكة وأنزل عليه عصا من شجر الآس. طولها عشرون ذراعا وهي من أشجار الجنة فكان آدم يمشي فتطوى له الارض فصار كل مكان وضع عليه قدمه يصير قرية فلما دخل آدم مكة أوحى الله تعالى اليه أن يطوف بذلك البيت فطاف به سبعا مكشوف الرأس عريان الجسد وذلك سنة الحج. فلما فعل ذلك آدم غفر الله له خطيئته وتاب عليه وصار الطواف يكفر الذنوب وروى عن رسول الله صلي الله عليه وسلم أنه قال ان ابليس اللعين قال يا رب ان شأن عبادك عجيب أحبوك وعصوك وأبغضوك وأطاعوني. فأوحى الله تعالى اليه وعزتي وجلالي لأجعلن حبهم لي كفارة لطاعتك وبغضهم لك كفارة لمعصيتي قال ولما تاب آدم أمره الله تعالى أن يخرج الى عرفات فلما خرج الى عرفات وقف بها. واذا بحواء أقبلت نحو آدم فاجتمعا على ذلك الجبل فمن يومئذ صار الوقوف على ذلك الجبل سنة الحاج، وأنما سمى عرفات لأن آدم وحواء تعارفا فيه. ثم أن آدم أقام في مكة مدة يسيره ثم أرتحل إلى أرض الهند هو وحواء وروى أن المدة التى كانت بين أدم وحواء متفرقين خمسمائة عام وروى أن أدم لما خرج من الجنة تستر بورق الجنة فلما صار في الارض يبس الورق وتناثر على الارض فجميع ما في الهند من الروائح الطيبة سببها ذلك.

Ibnu Abbas Ra.mengatakan bahwa saat masa ujian Nabi Adam As. habis lalu ia bertaubat, maka Allah Swt. pun menerima taubatnya. Difirmankan dalam QS. al-Baqarah ayat 37:

فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah pun menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Sebagian ulama berkata bahwa Allah Swt. mewahyukan kepada Nabi Adam As., lalu ia berdoa:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. al-A’raf ayat 23).

Diceritakan pula bahwa Nabi Adam As. berdoa dengan doa tawassul kepada Nabi Muhammad Saw.:

يا رب بحق محمد الا ما غفرت لي خطيئتي

“Ya Rabb, dengan hak Muhammad ampunilah kesalahanku.”

Lalu Allah Swt. berfirman padanya: “Bagaimana kamu tahu nama Muhammad padahal belum Kuciptakan?”

Dijawab oleh Nabi Adam As.: “Disaat Engkau menciptakanku. Aku mengangkat kepalaku dan aku melihat di pilar-pilar Arsy terpampang tulisan “La Ilaha Illallah Muhammadun Rasulullah”. Maka aku tahu bahwa Engkau takkan mengaitkan namaMu terkecuali dengan nama seorang makhluk yang paling Engkau cintai.”

Lalu Allah Swt. berfirman: “Kamu benar Adam. Maka Aku mengampunimu karena kamu berdoa padaKu dengan hak Muhammad.”

Imam ats-Tsa’labi berkata: “Kemudian Allah Swt. mewahyukan pada Nabi Adam As.: “Berjalanlah engkau dari Indiake Makkah. Lalu berthawaflah mengelilingi Kakbah. Lalu mintalah ampunan padaKu maka Aku akan mengampuni kesalahanmu.”

Diceritakan pula bahwa Allah Swt. telah menurunkan mutiara merah dari surga sebesar Kakbah. Dan itu adalah tempat batu putih yang menjadikan bumi memanjang yang di dalamnya dijadikan bejana dari emas bersinar. Lalu Allah Swt. mengutus malaikat untuk menemani Adam As. dan menjadi petunjuk jalan menuju Makkah. Diturunkanlah untuk Adam As. sebuah tongkat yang panjangnya 20 dzira’ dari pohon gaharu, pohon dari surga. Saat Adam As. berjalan maka bumi menjadi terlipat. Maka setiap tempat yang terinjak oleh telapak kaki Adam As., jadilah ia sebuah perkampungan.

Disaat Adam As. memasuki Makkah maka Allah mewahyukan kepadanya agar berthawaf di Baitullah. Lalu Adam As. pun thawaf sebanyak 7 kali dengan kepala terbuka dan telanjang badan, yang kemudian hal itu menjadi salah satu ritual dalam ibadah haji. Setelah Adam As. melakukan hal itu maka Allah Swt. mengampuni kesalahannya dan menerima taubatnya. Jadilah thawaf sebagai pelebur dosa.

Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Sesungguhnya Iblis berkata: “Ya Rabb, sungguh perilaku hamba-hambaMu sangat aneh. Ada yang cinta padaMu dan ada yang mendurhakaiMu, ada yang benci padaku dan adapula yang tunduk padaku.” Lalu Allah Swt. berfirman: “Demi kemuliaan dan keagunganKu, Aku jadikan cinta mereka padaKu sebagai pelebur dosanya tunduk padamu. Dan Aku jadikan benci mereka padamu sebagai pelebur kemaksiatan padaKu.”

Wahb bin Munabbih mengatakan bahwa tatkala Nabi Adam As. bertaubat, Allah Swt. memerintahkan padanya agar keluar menuju tanah Arafah. Sesampainya di bukit Arafah lalu Adam As. wukuf (berhenti) sejenak. Tiba-tiba Siti Hawa ada di hadapannya. Bertemulah mereka di bukit itu setelah sekian lamanya berpisah. Dari inilah wukuf di Arafah menjadi salah satu ritual ibadah haji.

Dinamakan Arafah karena Adam dan Hawa bertemu di sana. Lalu mereka tinggal sebentar di Makkah dan pindah ke India. Dikatakan bahwa perpisahan Nabi Adam As. dengan Siti Hawa As. adalah selama 500 tahun.

Diceritakan bahwa tatkala Nabi Adam As. keluar dari surga, ia menutupi tubuhnya dengan dedaunan surga. Sesampainya di bumi dedaunan tersebut mengering dan bau harumnya semerbak di permukaan bumi. Maka semerbak harumnya India disebabkan dedaunan tadi.

17.  Nabi Adam As. Menerima 21 Shuhuf (Kitab Suci)

قيل أن الله أنزل على أدم ثمانية أزواج من الانعام من الضأن اثنين ومن المعز أثنين وأمره أن يشرب من ألبانها ويكتسي من أصوافها وكان آدم وحواء يبكيان على ما فات من نعيم الجنة فخرج من دموعهما الحمص والفول ويروى أن آدم عليه السلام شكا الى الله تعالى فقال يا رب لا أعلم أوقات العبادة فأنزل الله اليه ديكا من الجنة على قدر الثور العظيم وهو أبيض اللون فكان اذا سمع الديك تسبيح الملائكة في السماء يسبح في الارض فيعلم آدم من ذلك أوقات العبادة ثم ان آدم غرس الأشجار وحفر الأبار وعمر الدار ثم أنزل الله على آدم إحدى وعشرين صحيفة. فيها تحريم الميتة والدم ولحم الخنزير وغير ذلك وأنزل عليه حروف الهجاء وهي تسعة وعشرون حرفا فتعلمها آدم لاجل أن يقراء الصحف ولا يقدر أحد أن يزيد فيها حرفا واحدا فان حكم الاله محكمة متقنة

Dikatakan bahwa Allah Swt. menurunkan untuk Adam As. 8 pasangan hewan ternak, 2 pasang kambing dan 2 pasang domba. Allah Swt. memerintahkan agar Adam As. meminum susunya dan menggunakan pakaian dari bulu-bulunya. Adam As. dan Siti Hawa pun menangis karena nikmat surga telah terputus pada mereka. Maka tumbuhlah kacang hijau dan kacang tanah dari tetesan air mata mereka.

Pernah Nabi Adam As. mengadu kepada Allah Swt.: “Ya Allah, aku belum tahu waktu-waktu untuk beribadah.”

Maka Allah Swt. menurunkan padanya ayam putih dari surga seukuran onta besar. Saat ayam itu mendengar tasbihnya para malaikat di langit maka ia pun turut bertasbih (berkokok) di bumi. Dengan itu Nabi Adam As. menjadi tahu waktunya untuk beribadah.

Kemudian Adam As. menebang pepohonan dan menggali sumur lalu dibangunlah rumah. Allah Swt. kemudian menurunkan padanya 21 shuhuf (lampiran) yang di dalamnya tertera keharaman bangkai, darah, daging babi dan lain sebagainya. Allah Swt. juga menurunkan huruf-huruf hijaiyah padanya yang berjumlah 29 huruf. Darinya Adam As. belajar untuk dapat membaca shuhuf itu. Maka tak ada satu pun orang yang mampu menambahkannya walau satu huruf karena sesungguhnya hukum Allah Swt. amatlah kuat dan kokoh.

18.  Kehamilan Siti Hawa dan Jumlah Anak-anaknya

قال الثعلبي لما حملت حواء من آدم تحرك الجنين في بطنها لوقته ففزعت حواء وكانت تقول من أين يخرج هذا المتحرك مني فلما ولدت وضعت اثنين ذكرا وانثى فسمي الذكر هابيل والانثى ليوثا فلما انقضى زمن الولادة وطهرت أراد أن يواقعها فأبت لما رأت من آلم الولادة فلا زال بها حتى واقعها وقيل كانت تمانعه مع محبتها لذلك ولكن تخاف من أمر الولادة كما ذكر الحكماء ان في الرجال شهوة واحدة وفي النساء تسعة ولكن غلب الحياء عليهن فلم يظهرن شيئا من ذلك توفيقا وفي الحديث يتمنعن وهن الراغبات. قال وحملت حواء ثانيا فجائت بذكر وأنثى في بطن واحدة فسمياهما قابيل واقليما ويقال ان مجموع ما ولدت حواء عشرون بطنا في كل بطن اثنان ذكر وانثى فكان لها من الاولاد أربعون ولدا ذكورا واناثا وقيل مائتا ولد ولم تلد في بطن واحد غير شيث وكان في جبهته نور المصطفى صلي الله عليه وسلم ويروى ان أولاد آدم لم يزالوا يتناسلون في مدة حياته حتى بلغ عددهم نحو من أربعين ألفا ذكورا واناثا وهو قوله تعالى) الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء(

Imam ats-Tsa’labi mengatakan bahwa tatkala Siti Hawa mengandung janinnya langsung dapat bergerak-gerak. Kagetlah Siti Hawa seraya bertanya-tanya: “Dari manakah yang bergerak ini bisa muncul dariku?”

Saat kelahirannya maka terlahirlah 2 anak kembar laki-laki dan perempuan, yang laki-laki diberi nama Habil sedangkan yang perempuan dinamai Layutsa.

Usai dari masa melahirkan dan telah suci maka Nabi Adam As. ingin melakukan hubungan badan lagi, tapi Siti Hawa menolaknya karena teringat betapa sakitnya saat melahirkan. Namun Nabi Adam As. tak patah arang untuk terus merayunya hingga Siti Hawa pun tak kuasa menolaknya.

Dikatakan bahwa wanita itu hanya pura-pura tidak mau padahal sebenarnya ia sangat menyukai senggama. Hal itu disebabkan karena rasa takutnya saat melahirkan. Sebagaimana para ahli hukum menjelaskan bahwa syahwat laki-laki itu 1 sedangkan perempuan itu 9 tapi tertutupi rasa malu sehingga mereka tidak memperlihatkannya. Hal itu tiada lain karena taufiqNya, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Saw.:

يتمنعن وهن الراغبات

“Mereka (para wanita) menolak tapi sebenarnya mereka sangat suka.”

Imam ats-Tsa’labi mengatakan bahwa tatkala Siti Hawa hamil yang kedua kalinya, lahirlah 2 anak kembar laki-laki dan perempuan yang diberinya nama Qabil dan Iqlima.

Dikatakan bahwa Siti Hawa mengalami hamil sebanyak 20 kali. Setiap kali hamil melahirkan 2 anak kembar laki-laki dan perempun. Maka jumlah seluruh anaknya adalah 40 dari laki-laki dan perempuan.

Pendapat lain mengatakan bahwa anak Siti Hawa semuanya berjumlah 200. Dan tidak pernah ia melahirkan 1 anak dalam 1 kandungan kecuali Nabi Syits As. yang di keningnya ada Nur Musthafa Saw.

Selanjutnya dikatakan bahwa anak cucu Adam terus bertambah semasa hidupnya hingga berjumlah kurang lebih 40.000 dari laki-laki dan perempuan. Allah Swt. berfirman dalam QS. an-Nisa’ ayat 1:

الَّذِي خَلَقَكُمْ مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَآءً

“…(Tuhanmu) yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya Allah Swt. menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah Swt. memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”

19.  Awal Mula Terjadinya Pertengkaran Pada Anak Cucu Adam As.

ويروى ان أدم لما تكاثر نسله صاروا يتشاجرون فانزل الله تعالى لآدم عصا من الجنة ليؤدب بها أولاده اذا عصوه ولهذا يقال ان العصا من الجنة قال الثعلبي لما كبر قابيل فوض اليه ادم أمر الزرع وفوض أمر الغنم الى هابيل فأوحى الله تعالى الى أدم بان يزوج اقليما بهابيل وان يزوج ليوثا بقابيل فأبى قابيل ان يتزوج بليوثا وقال لا اتزوج الا باقليما لانها ولدت معي في بطن واحد وهي أحب الى من أخت هابيل وكان يومئذ نكاح الاخت جائز لتكاثر النسل فعند ذلك قال لآدم يا بنى لا تعص الله فيما أمرنى به فقال لا أدع أخي أن يأخذ أقليما. فقال آدم أذهب أنت وأخوك فقربا الى الله تعالى قربانا وليكن من أطيب ما عندكما ثم يقف كل منكما وينظر من يتقبل قربانه فهو أحق باقليما فرضيا بذلك وخرجا وتوجها الى مكة فصعدا على جبل من جبالها وقرب هابيل قربانا من خيار غنمه وقرب قابيل قمحا لم يدرك في سنبله ثم وقف قابيل وهابيل ينتظران ما يكون من أمرهما فنزلت من السماء غمامة بيضاء فأشرقت على قربان قابيل ثم أعرضت عنه ومالت الى قربان أخيه هابيل فاحتملته وصعدت به الى السماء وهو قوله تعالى(فتقبل من أحدهما ولم يتقبل من الآخر) الآيتين  فقال قابيل لأخيه ان تأخذها قتلتك ولا أدع لك أختى الحسناء وما أنا بآخذ أختك القبيحة

Diceritakan bahwa tatkala anak cucu Adam berkembang biak menjadi banyak mereka saling bertengkar. Lalu Allah Swt. menurunkan tongkat dari surga pada Nabi Adam As. untuk mendidik mereka yang durhaka. Dari inilah dikatakan bahwa sesungguhnya tongkat itu asalanya dari surga.

Imam ats-Tsa’labi mengatakan bahwa tatkala Qabil tumbuh besar maka Nabi Adam As. memasrahkan padanya urusan tanam-menaman. Sedangkan untuk Habil dipasrahi urusan peternakan.

Kemudian Allah Swt. mewahyukan pada Nabi Adam As. agar Iqlima dinikahkan dengan Habil dan Layutsa dengan Qabil. Akan tetapi Qabil menolak menikah dengan Layutsa dan protes: “Saya tidak akan menikah kecuali dengan Iqlima, karena dia dilahirkan bersamaku dalam 1 kandungan dan dia lebih aku cinta daripada saudarinya Habil.”

Waktu itu nikah saudara masih diperbolehkan karena untuk memperbanyak keturunan. Mak Nabi Adam As. menasehatinya: “Wahai anakku, janganlah kamu durhaka pada Allah Yang telah memberikan perintah padaku pada masalah ini.”

Qabil menjawab: “Saya tidak akan membiarkan saudaraku mempersunting Iqlima.”

Lalu Nabi Adam As. berkata: “Pergilah kamu bersama saudaramu dan berkurbanlah untuk Allah dari sesuatu yang terbaik yang kalian miliki. Lalu letakkanlah kurban kalian dan tunggulah siapa yang kurbannya diterima Allah Swt. maka dialah yang lebih berhak atas Iqlima.”

Akhirnya mereka pun sepakat. Keluarlah mereka menuju Makkah dan naik di salah satu gunung. Habil mengurbankan kambing pilihan sedangkan Qabil memakai gandum tanpai tangkai. Kemudian mereka berdiri menunggu apa yang bakalan terjadi.

Turunlah dari langit awan putih dan bersinar pada kurbannya Qabil lalu beralih condong pada qurbannya Habil yang kemduain diambil dibawa naik ke langit. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Maidah ayat 27:

فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ

“…Maka diterima salah seorang dari mereka (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).”

Lalu Qabil berkata pada Habil: “Jika Iqlima diambil maka kau akan kubunuh dan takkan kubiarkan kamu mengambil saudariku yang cantik itu. Dan aku pun takkan mau menikahi saudarimu yang buruk rupa itu.”

20.  Penutup

Akhirnya sampai juga di penghujung tulisan, yang sebenarnya mencapai permulaannya saja belum. Ibarat lautan, tulisan ini hanyalah setetes darinya. Baca dan koreksilah.

Silakan halal diapakan saja oleh kalian, selama hal itu dianggap “manfaat”. Pada akhirnya “Gusti Allah Mboten Sare.”

Wallahu Al-Musta’an A’lam.

Download Kasyfu as-Sattar fi Dzikr Qishshati Adam As. Abu al-Basyar di sini: Kasyfus_Sattar
Kitabnya bisa dibaca di sini: Bada-i’uz_Zuhur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar