Seperti dilansir dalam fp Suara Al-Azhar, bahwa kisah ini diceritakan
oleh seorang muhibbin Syaikh Ali Jum’ah dan diterjemahkan oleh saudara Alfan
Humaydi. Saksi bersumpah: “Saya bersumpah, bahwa cerita ini nyata.”
Kejadiannya Jum’at lalu. Saya mempunyai seorang
sahabat yang shalat di Masjid Fadhil, Hay Mutamayyaza, Daerah 6 Oktober, Kairo.
Dia berada di shaf depan, sebab dia datang lebih awal.
Ringkas cerita, supaya tidak bertele-tele, saat
ia menoleh ke kiri, matanya melihat Syaikh Ali Jum’ah sedang sujud pada rakaat
kedua shalat sunnah. Ia memperhatikan: “Apakah Syaikh Ali Jum’ah ini pendek
sebagaimana yang saya lihat di TV ataukah berbadan tinggi?”, gumam sahabat
saya itu.
Setelah rampung menunaikan shalat Jum’at,
kawanku itu mendekati kursi tempat Syaikh Ali duduk (untuk berceramah). Di tengah
ceramahnya, Syaikh Ali Jum’ah berkata: “...Seorang murid hatinya
bertanya-tanya tentang fisik gurunya; apakah ia pendek, ataukah tinggi...”
Beliau tersenyum sambil menoleh ke arah
sahabatku itu, lalu berkata: “Begitu, kan?”
Demikianlah para ‘arifin, setiap waktu Allah
memancarkan cahaya mata hati padanya.
Keterangan
foto: Syaikh Ali Jum’ah (duduk di kursi) tengah dalam pengajiannya. Nampak
al-Habib Ali al-Jufriy duduk depan Syaikh Ali Jum’ah, di lantai, turut serta belajar
kepada beliau.
0 komentar:
Posting Komentar