Halaman

Selasa, 15 Oktober 2013

AL-HABIB MUNDZIR AL-MUSAWA MENJAWAB TUDUHAN KRISTEN TENTANG ISLAM





Dengan ini saya gembira dan sangat menyambut hangat artikel kiriman Anda. Maaf saya tak punya waktu untuk menulis artikel 19 halaman menjawab semua tuduhan Anda pada Nabiku Muhammad Rasulullah Saw. Saya akan jelaskan satu persatu kealpaan Anda, dan saya akan berbicara dengan logika:

1.      Anda mengatakan Nabi Muhammad Saw. adalah licik, pembunuh massal, sex maniac, kepala perampok.

Saya (Habib Mundzir) jawab:

Kejujuran beliau Saw. sudah dibuktikan di masa kehidupan beliau oleh ribuan manusia, orang yang hidup dan menyaksikan kelahirannya, pertumbuhannya jauh sebelum beliau Saw. menyampaikan wahyu, dan setelah beliau Saw. menyampaikan wahyu. Kejujurannya, kebenarannya, penyantunnya, kasih sayangnya, diakui oleh seluruh masyarakat di zamannya. Bahkan musuh-musuhnya, bahkan kaum Yahudi, bahkan kaum Nasrani, bahkan kaum Munafik sekalipun masih menyaksikan hal itu.

Saya ingin satu bukti ucapan seorang Nasrani di zaman beliau Saw. yang mengatakan Muhammad Saw. adalah pembohong, sex maniac, pembunuh massal? Tentunya ini hanyalah ucapan orang orang Badui. Munculkan satu bukti dari ucapan musuh-musuh beliau Saw. saat di zamannya yang dari kalangan berpendidikan? Apakah kaum Nasrani saat itu kesemuanya bungkam? Ke mana para pendeta dan kalian? Apa yang mereka kerjakan saat itu?

Mereka yang menyaksikan kehidupan Muhammad Saw. malah beriman kepadanya. Apakah mereka beriman kepada seorang pembunuh massal? Beriman pada seorang sex maniac? Beriman pada seorang pembohong?

Bila Anda membenarkan pernyataan ini maka seluruh pendeta Nasrani sudah jadi bodoh sejak sebelum kebangkitan Muhammad Saw. Umpatan umpatan-ini hanya muncul dari kalangan Badui dan kalangan orang bodoh di zaman itu dan orang bodoh di zaman sekarang.

Sejarah menjelaskan tak satupun dari pendeta Nasrani menentang dan memerangi Muhammad Saw. Bahkan Abisina Kaisar Najasyi yang beragama Kristen ketika datang utusan Muhammad Saw. kepadanya yaitu Jakfar bin Abi Thalib Ra., yang saat itu Kaisar Najasyi juga sedang bersama Amr bin Ash (sebelum keislamannya). Amr bin Ash berusaha mempengaruhi Kaisar Najasyi bahwa Muhammad ini pendusta, (tentunya Amr bin Ash saat itu masih dari kalangan Badui gurun yang berpegang dengan adat jahiliyah, membunuh anak wanita yang lahir dll), ia berkata kepada Kaisar Najasyi: “Coba tanya pada utusan Muhammad Saw. apa yang ia ucapkan atas Isa bin Maryam!”

Maka ketika dijawab oleh Jakfar bin Abi Thalib Ra. dengan lantunan surat Maryam, maka runtuhlah Kaisar Najasyi. Ia (Kaisar Najasyi) beriman pada Muhammad Saw. dan masuk Islam bersama para pendeta penasehatnya. Hingga tak lama kemudian ia wafat, maka Rasul Saw. melakukan shalat Ghaib untuknya (shalat Ghaib=shalat jenazah untuk orang yang wafat dari kejauhan). Dan ini adalah pertama kalinya shalat Ghaib dilakukan oleh Rasul Saw. dalam Islam (Shahih Bukhari).

Demikian pula kunjungan utusan Muhammad Saw. kepada Heraklius Kaisar Byzantium. Maka ketika Heraklius mendengar penjelasan mengenai agama Muhammad Saw. ia melemparkan beberapa pertanyaan untuk menguji kebenaran agama ini. Maka pada akhirnya ia berkata: “Sungguh Muhammad Saw. adalah Nabi. Kalau aku punya kesempatan maka aku akan berkunjung kepadanya. Akan kucuci kedua sandalnya dan ia (Muhammad Saw.) akan menguasai wilayahku ini.” (Shahih Bukhari).

Maka mendengar ucapan ini, maka hiruk pikuklah para hulubalang kerajaan dengan pro kontra. Maka Kaisar Hiraklius membatalkan niatnya untuk masuk Islam, namun ia sesekali tidak mencela Muhammad Saw.

Demikianlah Muhammad Saw. di hadapan para intelektual dan raja-raja Nasrani. Umpatan dan cacian hanya muncul dari Badui-badui gurun pasir yang picik pemikirannya. Semua orang yang berwawasan dan berjiwa mulia menerima Muhammad Saw. dan mengakuinya sebagai orang suci, walaupun tidak kesemuanya mereka beriman. Pastilah dua kekaisaran besar ini didukung ribuan pastur yang bodoh. Begitulah secara logika Anda, dan logika kami bahwa raja-raja Nasrani itu berbudi baik, bijaksana, dan tentunya mereka itu bermoral tinggi.

Datang kepada beliau Saw. seorang pendeta Yahudi, dan mengujinya seraya berkata: “Aku ingin bertanya padamu 3 pertanyaan, bila kau mampu menjawabnya maka aku masuk Islam, karena tak ada yang tahu jawaban ini kecuali nabi. Lalu ia bertanya dan Nabi Saw. menjawabnya dengan benar, seraya beriman dan masuk Islam.” (Shahih Bukhari).

Saat hari kelahiran sang Nabi Saw. di kota Makkah, maka keesokan harinya bertertiaklah seorang Yahudi di kota Madinah, seraya berkata: “Wahai orang-orang Yahudi, telah lahir nabi akhir zaman. Karena semalam telah terbit bintang yang menandakan kelahiran Nabi Muhamad Saw.!” (Mustadrak ‘ala Shahihain juz 3 halaman 554 dan Tahdzib at-Tahdzib juz 2 halaman 116).

Inilah kejadian-kejadian yang ditunjukkan Allah Swt. untuk membenarkan kebangkitan Nabiku Muhammad Saw. Demikian pula terbelahnya bulan yang disaksikan oleh banyak orang, terjadi di Makkah, bahkan setelah datang kafilah-kafilah dari luar Makkah merekapun melihat bahwa bulan di malam itu terbelah. Mereka melihatnya dari luar kota Makkah yang sangat jauh dari Makkah, dan sebagian besar saksi mata adalah orang kafir. (Sirah Ibn Hisyam).

Allah menunjukkan kebangkitan nabi-nabiNya dengan munculnya mukjizat. Demikian pada Musa As., demikian pada Isa As., demikian pada Ibrahim As., demikian pula pada Sayyidina Muhammad Saw. Bukan hanya cukup dengan otak dan logika, jelaslah kebangkitan Muhammad Saw. dengan mukjizat itu tidak bisa dipungkiri. Disaksikan oleh sahabatnya dan musuh-musuhnya, mereka yang beriman dan mereka yang kufur sama-sama menyaksikan kebenaran dari Allah Swt. Justru logika diciptakan untuk memahami bahwa kejadian-kejadian mukjizat para nabi itu mustahil terjadi dengan sihir terkuat sekalipun, kecuali oleh kekuatan Tuhan. Sihir mana dapat membelah lautan? Sihir mana dapat membelah bulan? Sihir mana dapat membuat ibu suci melahirkan tanpa ayah? Di sinilah logika dituntut untuk berperan.

Logika yang bertentangan dengan ayat Tuhan adalah logika dangkal. Logika mana dapat memecahkan rahasia sebutir sel mani dapat tumbuh menjadi manusia yang berfikir, berbicara, makan, minum, menjadi raja, penyiksa, dermawan, ahli bahasa, seniman, dlsb. Adakah logika dangkal dapat menerimanya? Justru logika dituntut berfikir dengan pikiran yang murni dan berakal sehat untuk mengakui kekuatan pencipta dengan itu semua.

Saya menantang Anda dengan kekuatan logika Anda. Bisakah Anda dan seluruh alam semesta menciptakan seekor lalat dari ketiadaan? Tidak ada kemampuan science dan keahlian dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Berarti logika dan kemampuan akal dan keahlian yang Anda miliki dan seluruh keahlian yang ada di alam semesta belum menjangkau penciptaan seekor lalat sekalipun.

Lalu akanlah logika seperti ini akan mengukur dan menerka Allah? Kecuali menyungkur sujud penuh pengakuan bahwa hanya Dialah Yang Maha Mampu membelah lautan yang memang milikNya. Dan hanya Dialah Yang Maha Mampu menciptakan manusia tanpa kehamilan (Adam dan Hawa).

Dan satu hal yang ingin saya tanyakan, apakah Anda hidup dengan keinginan Anda sendiri? Adakah Anda lahir dari perut ibu Anda karena Anda yang ingin lahir ke dunia? Anda lahir ke dunia tanpa keinginan untuk lahir, tapi Dia yang memilihkan untuk Anda lahir ke dunia, Dia yang menentukannya, Dia yang memiliki Anda.

Adakah Anda mampu menciptakan makanan dan minuman dari ketiadaan? Anda hanya hamba lemah yang tergantung kepadaNya setiap kejap untuk diberi oksigen, makan, minum, karena Anda tak mampu menciptakan oksigen, makanan, minuman. Semua itu Anda tak mampu membuatnya sendiri, hanya meminjam milikNya, meminjam bumi yang milikNya, makan dari makanan yang diciptakanNya, minum dari air yang diciptakanNya.

Anda diciptakanNya dari bekas kucuran air nafsu ayah dan ibumu, lalu masuk ke alam rahim dalam bimbingan TunggalNya, sebagaimana disabdakan oleh Nabiku Muhammad Saw.: “Penciptaan manusia itu 40 hari sebagai air mani, 40 hari sebagai gumpalan darah, 40 hari sebagai gumpalan daging, lalu barulah terbentuk tubuhnya.” (Shahih Bukhari hadits no. 3036, 3154 dan 6221). Dan ini diakui oleh ilmu kedokteran!

Tunjukkan padaku ilmu kedokteran mana yang dipelajari oleh Nabiku Muhammad Saw. 1400 tahun yang silam mengenai hal ini? Mengapa beliau Saw. mengetahui ini? Inilah logika akan berbicara bahwa ini benar-benar wahyu Ilahi! Inilah pembuktian secara logika bahwa Muhammad adalah Rasulullah Saw. Boleh tunjukkan padaku ilmu kedokteran yang mana yang membantah ini?

2.      Pembunuhan, Muhammad Nabi pembunuh.

Saya jawab:

Mengenai pembunuhan, saya yakin Anda mempercayai kebenaran, maka dalam menegakkan kebenaran dalam kehidupan ini mestilah ada yang dibela dan mestilah ada yang ditindak. Demikian logika berbicara. Dan bila Anda tidak setuju dengan pembunuhan yang dilakukan Nabiku Muhammad Saw., ketahuilah bahwa seluruh nabi-nabi adalah pembunuh. Musa As. memerangi ummatnya sendiri yang kufur (Samiri, Qarun, Fir’aun), Isa bin Maryam memerangi pembangkangnya, Daud As., Sulaiman As., dan semua para nabi, mestilah ada yang beriman kepadanya, dan ada yang mendustakannya.

Bila ada seorang manusia terkena penyakit menular, dan akan menularkan virus yang membahayakan banyak orang misalnya, apa yang dilakukan kalian di Negara Barat sana? Mereka membunuhnya! Kenapa? Membahayakan kesehatan ummat manusia, dan pembunuhan itu adalah bentuk logika yang sehat! Demikian pula para penyebar fitnah atas firman Tuhan, mesti dibunuh, karena mereka akan membuat orang lain menjadi kufur pada Tuhan. Dan kufur pada Tuhan jauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit menular, karena orang yang sakit menular walaupun menjijikkan bisa saja diampuni Tuhan. Namun orang yang kufur pada Allah Swt. berarti mereka musuh Allah Swt.

Dan ocehan Anda mengenai moral, itu runtuh dari otak Anda bila di sebelah Anda saat ini berdiri seorang manusia yang terjangkit virus berbahaya yang bila ia bernafas lagi maka ia akan menularkan milyaran virusnya pada Anda dan jutaan manusia. Niscaya Anda akan mengambil pisau dan menusukkannya tanpa ampun dan membunuhnya, karena Anda ingin selamat dan ingin menyelamatkan ummat manusia. Sampai di sini logika pembunuhan Anda akui bukan?

Namun Nabiku Muhammad Saw. tidak semudah itu membunuh. Beliau Saw. sangat baik dan tidak sembarang membunuh. Dilarang membunuh wanita dalam peperangan, dilarang membunuh anak-anak, dilarang memukul wajah, dilarang menyerang orang yang tak bersenjata, demikian indahnya ajaran Nabiku Muhammad Saw.! Dan demikian dangkalnya pemahaman Anda.

Mengenai peristiwa Ashma binti Marwan bukanlah perintah Rasul Saw., namun perbuatan Umair bin Adiy Ra. Karena wanita jahat itu terus memfitnah Nabi Saw. agar orang-orang membencinya, maka berkata Umair bin Adiy Ra. kepada dirinya: “Kalau Nabi Saw. selamat dari Perang Badr maka aku bersumpah untuk membunuh Ashma binti Marwan dari Bani Umayyah!”

Maka ia pun membunuhnya, lalu melaporkannya pada Rasul Saw. dan Rasul Saw. menenangkannya. Demikian kejadian pada tahun 2 Hijriyah. (Isti’ab juz 3 halaman 1218, Thabaqat Kubra juz 2 halaman 27, al-Ishabah juz 4 halaman 721, as-Sirah an-Nabawiyyah juz 6 halaman 49).

Wajar saja wanita ini dibunuh karena ia menentang agama Allah, tak beda dengan Fir’aun, Tsamud, dan semua penentang agama Allah lainnya. Tak dibedakan apakah ia wanita lemah atau ia raja wibawa, yang dibedakan adalah kadar bahaya fitnahnya pada agama Allah. Sebagaimana kalian di Barat bila melihat orang yang terjangkit virus berbahaya langsung membunuhnya, atau melihat orang pelaku bom bunuh diri, pasti langsung membunuhnya, walaupun ia ibu menyusui 70 anak sekalipun, dan kalau bom itu disembunyikan di perutnya niscaya manusia seperti kalian tidak sungkan-sungkan merobek perutnya hidup-hidup demi mengeluarkan bom itu. Bukankah demikian? Sampai di sini logika pembunuhan wanita Anda akui sebagai hal yang mesti bukan?

3.      Mengenai ucapan Imam Ghazali rahimahullah, tentang dusta.

Saya jawab:

Bukan bermakna dusta adalah boleh, namun menolong nyawa seseorang bila harus dengan dusta maka itu boleh. Dan Anda mengatakan bahwa Islam mengajarkan bohong. bila datang seorang pembunuh yang ingin membunuh anak dan istri Anda misalnya, kebetulan anak Anda ada di kamar. Anda tidak bersenjata dan tidak punya kesempatan berbuat apapun selain berbohong atau jujur, apakah anda menunjukkan kamarnya? Demi menyelamatkan nyawa anak dan istri anda Anda mengakui bahwa bohong itu wajib!

Dan bila ada orang ingin membunuh istri atau anak Anda, sedangkan Anda menyembunyikan mereka di suatu tempat untuk menghindari kejaran para pembunuh. Lalu orang-orang yang ingin membunuh keluarga Anda itu bertanya pada teman-teman Anda tentang di mana persembunyian istri dan anak Anda, apa yang Anda harapkan? Apakah Anda berharap mereka jujur? Anda akan mengemis pada teman Anda agar mereka berbohong! Anda akan memusuhi mereka bila mereka jujur bukan?  jadilah berbohong itu Anda wajibkan! Inilah qiyas imam kami yang mulia, Imam Ghazali rahimahullah.

4.      Mengenai Jizyah.

Saya jawab:

Jizyah adalah pembayaran pajak bagi orang yang non Muslim. Hal ini adalah suatu keadilan, karena Muslim pun membayar pajak, bahkan lebih banyak, berupa zakat tijarah, zakat fitrah, zakat harta, zakat pertanian, zakat peternakan, yang bila dijumlahkan jauh lebih besar daripada Jizyah. Hak Anda dilindungi, sebagaimana ketika seorang Muslim menampar seorang Yahudi karena ia mengatakan Musa lebih mulia dari Muhammad Saw., maka Nabiku Muhammad murka dan menegur keras Muslim itu! (Shahih Bukhari).

Kejadian lainnya ketika baju besi Ali bin Abi Thalib Ra. dicuri oleh seorang Yahudi, maka Ali Kw. mengadu kepada Umar bin Khattab Ra. sebagai Khalifah saat itu. Maka Umar Ra. tahu betul bahwa Ali Kw. tak mungkin berdusta, namun hukum syariah mesti ditegakkan. Maka Umar Ra. bertanya mana saksi kalian? Yahudi membawa dua orang saksi, dan Ali Kw. membawa kedua putranya Hasan dan Husein sebagai saksi. Maka Umar Ra. tertunduk malu seraya berkata: “Maaf wahai Ali, anak tidak bisa dijadikan saksi mata.”

Maka Ali Kw. berkata: “Apakah kau tolak kesaksian cucu Rasulullah Saw.?”

Maka Umar Ra. tertunduk seraya berkata: “Hukum syariah mengatakan bahwa baju besi ini milik Yahudi.”

Maka Ali Kw. menerima keputusan dan pergi. Maka menangislah sang Yahudi seraya berkata: “Belum pernah kutemukan hukum agama yang membela keadilan pada orang yang lain agamanya dengan mengalahkan kesaksian cucu Nabi mereka. Aku masuk Islam!” (Sirah Ali bin Abi Thalib Kw.).

Inilah adab (sopan santun) kami terhadap mereka yang non Muslim, dan sampai di sini semua logika akan menerima, dan hujatan busukmu runtuh!

5.      Logika.

Saya jawab:

Seorang anak yang tidak tahu bahwa bara api itu membahayakan, maka logika sang anak bahwa benda merah itu indah, maka ia ingin memakannya. Inilah logika manusia! Manusia tak tahu apa-apa sebelum membuktikannya. Nah… kasih sayang Allah Swt. adalah memberitahu kita sebelum kita membuktikannya, dan itulah Islam! Seperti kasih sayang ibu yang melarang anaknya mendekati bara api. Logika yang Anda pakai, adalah menelan bara api itu dulu untuk membuktikan bahwa larangan Tuhan itu benar! Sempit sekali logika Anda, sedangkal inikah logika orang kafir di Barat?

6.      Memukul istri.

Saya jawab:

Mengenai menyiksa istri diperbolehkan dalam Islam itu adalah kebodohan Anda dalam hukum syariah kami. Karena Allah Swt. berfirman dalam al-Quran: “Bila kalian risau atas istrimu yang terus berbuat jahat dan pengingkaran maka nasihatilah ia (bukan memukulnya). Bila ia masih terus melakukan kejahatannya maka jangan menyetubuhinya (jangan memukulnya). Dan bila ia masih juga dalam kejahatannya maka pukullah ia. Bila ia taat maka jangan sesekali kalian terus menyakitinya. Sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Dahsyat kekuatanNya.” (QS. an-Nisa ayat 35).

Jelaslah justru makna ayat ini adalah melindungi hak wanita. Maaf, Negara Barat adalah negara terbesar penyiksaan suami terhadap istrinya! Dalam Islam hak istri dilindungi, misalnya istri kita terus mencaci kita, atau terus memarahi dan memaki-maki mertuanya misalnya, maka tidak boleh dipukul sebelum dinasehati. Bila masih saja tak menurut maka jangan dipukul, tapi cukup dengan jangan disetubuhi! Alangkah lembutnya hukum Allah Swt. Apalah artinya teguran dengan tidak mengumpulinya? Bukankah ini sangat lembut? Lalu bila ia masih juga tidak taat dan terus berbuat kemungkaran, maka barulah boleh kau memukulnya.” (QS. an-Nisa ayat 35).

Rasul Saw. menjelaskan makna “Pukullah” adalah “Fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah ia dengan tanpa membahayakan seperti bengkak atau berbekas.” (Shahih Muslim hadits no. 1218 dan Shahih Ibn Hibban hadits no. 2809). Dan demikian pula diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurthubi, Tafsir Imam Ibn Katsir, Tafsir Imam ath-Thabariy, dan seluruh tafsir lainnya.

Betapa indahnya ajaran ini, bahkan dalam memukulpun Rasul Saw. melarang untuk memukul sampai berbekas, maka merupakan sekedar teguran belaka! Bahkan Allah mengancam pada ayat itu: “Janganlah kalian terus menyakitinya, sungguh Allah Maha Tinggi dan Maha Besar kekuatanNya”, maksudnya Maha Mampu menyiksa kalian dengan sebab perbuatan kalian bila jahat terhadap istri. Tunjukkan padaku ajaran undang-undang mana di muka bumi ini yang melindungi istri seindah ajaran Muhammad Saw.?

7.      Poligami halal bagi pria dan haram bagi wanita.

Saya jawab:

Sudah kita fahami bahwa jumlah wanita kini semakin banyak dari pria, maka muncullah hukum poligami dalam Islam, dari Allah Swt. tentunya. Hingga wanita-wanita akan terbimbing oleh kaum lelaki, dan kaum lelaki akan teredam nafsu amarahnya, nafsu merebut kekuasaan, nafsu mengalahkan lelaki lainnya, karena ia dibebani tanggung jawab sebagai suami untuk membimbing istri-istrinya. Bukankah tanggung jawab istri adalah mengikatnya untuk tidak menghamburkan uang dan waktunya sembarangan? Lalu bagaimana bila mempunyai dua rumah tangga? Tiga rumah tangga? Empat rumah tangga? Bukankah ini akan membuatnya semakin terikat dari berbuat kejahatan? Karena ia harus mendidik anak-anaknya, menyekolahkan mereka, membimbing istri-istrinya dalam tuntunan Islam, ia akan sibuk berkhidmat pada rumah tangganya dan tak punya waktu kumpul terbahak-bahak dengan teman-temannya di café-café seperti Bule kafir di Barat.

Lihat kesempurnaan ajaran Islam yang sangat sesuai dengan keadaan zaman. Pengingkaran terhadap poligami berarti mendukung banyaknya wanita yang tak bersuami, banyaknya wanita yang melacur, wanita penghibur dll. Karena wanita-wanita itu tak mendapatkan suami, suami yang membimbingnya pada kemuliaan. Hal ini muncul sebab pengingkaran manusia pada hukum Allah. Mereka bagaikan anak yang menelan bara api lalu menjerit menyalahkan ibunya! Ibunya tak bersalah karena telah melarangnya, demikian Allah Swt. menjadikan kasih sayang ibu sebagai cermin kita pada kasih sayang Yang Maha Menciptakan seluruh kasih sayang pada setiap jiwa ibunda.

Jumlah wanita lebih banyak dari pria, dan di waktu yang bersamaan dengan munculnya ajaran Muhammad Saw. yang memperbolehkan berpoligami. Sesuai bukan? Jelaslah bahwa ajaran Muhammad Saw. adalah ajaran yang paling sempurna mengatasi masalah bertambahnya jumlah wanita daripada pria di masa kini! Dan tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalah ini kecuali dengan ajaran Allah yang disampaikanNya pada Muhammad Saw.

Beri aku solusi dari logika orang kafir, bagaimana mengatasi jumlah wanita yang semakin banyak dari pria dengan melarang poligami? Apakah dibunuh? Kalian akan mengacaukan ekosistem dunia, kalian perusak dan pembuat kerusuhan. Dan di dalam Islam poligami dibolehkan, dan bukan diwajibkan. Ini menunjukkan bila mereka merasa mampu berpoligami maka boleh, bila mereka takut tidak adil maka cukup satu. (QS. an-Nisa ayat 3).

8.      Perbudakan

Saya jawab:

Perbudakan dalam Islam diharamkan kecuali adalah dari kalangan kafir yang membangkang dan memerangi Islam. Mereka yang memerangi Islam jika mereka kalah maka semua tawanan dibebaskan dari penjara dan dijadikan budak, diberi makan, diberi tempat tinggal, dinikahkan, diberi hak nikah dengan budak lainnya. Bila tuannya ingin menikahinya maka ia bebas. Budak dalam Islam bukanlah budak yang kalian kenal.

Dalam Islam perbudakan adalah mendidik orang-orang kafir agar mengenal shalat, puasa, zakat dll. Mereka tinggal serumah dengan Muslimin. Dan penyiksaan terhadap budak dihukumi dengan hukum yang keras dalam syariah Islam. Demikianlah cara Islam mendidik musuh-musuhnya agar mengenal ajaran Islam. Dibiarkan musuh-musuhnya tinggal dan makan di rumah mereka, seraya menyaksikan ibadah shalat dan hokum-hukum Islam. Dan mereka dapat bekerja selain membantu tuannya, mereka dapat mengumpulkan uang yang kemudian akan membeli kebebasannya atau langsung dibebaskan oleh tuannya, mereka boleh memeluk Islam atau boleh tetap dalam kekafirannya.

Adakah ajaran di muka bumi yang memperbolehkan musuhnya makan dan minum di rumahnya? Bagaimana ajaran Bule kafir terhadap musuh-musuhnya? Dipenjara, disiksa, itulah cara kalian terhadap musuh-musuh kalian. Dan lain dengan cara kami, musuh-musuh kami tinggal serumah dengan kami, makan bersama kami, belajar al-Quran dengan kami, dan bila ia ingin tetap dalam kekafirannya maka kami tak punya hak memaksanya masuk Islam walaupun ia tinggal di rumah kami! Betapa agungnya ajaran Muhammad Saw.!

9.      Halal memperawani wanita usia 9 tahun (Rasul Saw. menikahi Aisyah Ra.).

Saya jawab:

Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi Saw. Beliau Saw. berbeda dengan kita, sebagaimana kesaksian beliau Saw. tidak makan dan minum berhari-hari. Ketika para sahabat mengikutinya maka beliau Saw. melarangnya, dan berkata: “Sungguh aku tidak sama dengan kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah.” (Shahih bukhari).

Demikianlah mukjizat para nabi, demikian mukjizat Isa bin Maryam yang menghidupkan orang mati. Demikian pula mukjizat Musa As. yang merubah tongkatnya menjadi ular. Maka memperawani seorang wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dengan syahwat, namun berbeda dengan Rasulullah Saw. Allah Swt. menciptakan Aisyah untuk istri NabiNya, tentunya Dia Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban. Karena seluruh ucapan sang Nabi Saw. adalah perintah Allah Swt.: “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan wahyu yang diwahyukan oleh Allah Swt.” (QS. an-Najm ayat 3-4).

Aisyah Ra. adalah seorang wanita yang cerdas dan jenius. Nabi Saw. membutuhkan seorang wanita yang jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita. Maka Jibril As. mewahyukan agar beliau Saw. menikahi Aisyah Ra.

Dengan Logika yang sempurna, dan hati yang beriman kami mempercayai bahwa Maryam As. adalah wanita suci yang bukan pendosa apalagi pezina. Namun merupakan perintah Allah Swt., dengan hati suci dan iman, kami kaum Muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah Swt. Dengan kesucian dan iman, kami kaum Muslimin mempercayai bahwa Muhammad Saw. menikahi Aisyah dan istri-istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah Swt.

Tuduhan Anda dengan logika bahwa Muhammad Saw. bernafsu birahi dan sex maniac karena menikahi banyak wanita dan wanita di bawah umur, berarti Anda berlogika pula bahwa Maryam As. adalah pelacur biadab yang berkedok wanita suci. Dan Isa bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci. Demikianlah logika kotor berbicara, demikian logika busuk menilai, namun Anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika busuk.

10.  Surga Islam.

Saya jawab:

Saya punya cerita singkat, seorang raja besar yang kaya raya. Mendengar kabar bahwa ada sekelompok orang yang berbuat mulia di negeri seberang, mereka bekerja tanpa pamrih demi ketaatan pada rajanya, mereka jadikan siang dan malamnya merupakan bakti pada rajanya, mereka bersabar menghadapi segala kesulitan seraya tak perduli pada rintangan kemiskinan, bahkan saat mereka mendapat kekayaanpun mereka tetap tak lupa bakti pada rajanya.

Maka sang raja menulis surat: “Kepada rakyatku yang kumuliakan, sungguh kalian telah berbakti kepadaku. Niscaya bila masa bakti kalian selesai kelak, akan kujamu kalian dengan 100 macam masakan termahal, 1000 ayam kalkun akan kuhidangkan demi menyambut kalian, 100 pelayan akan melayani kalian, kubangunkan untuk kalian villa-villa mewah yang setiapnya berisi 100 kamar yang mewah.”

Nah, ketika kelompok itu datang, apakah mereka akan menelan 100 macam makanan? Atau 1000 kalkun akan dilahap? Atau akan merasakan 100 kamar dalam villanya masing-masing? Ada diantara mereka yang sudah senang dengan bisa berkumpul bersama keluarganya dan menggunakan beberapa kamar saja. Ada yang makan dua suap lalu meninggalkannya demi berkumpul dengan sang raja dan menteri-menteri mulia. Ada yang memilih duduk bersama ayah ibunya di tepi pantai, tanpa perduli dengan 100 pelayan. Hal ini mudah dan logis saja, masalahnya adalah ucapan sang raja yang sangat ingin memuliakan tamunya, dan mengirim surat kepada calon tamunya dengan pelbagai persiapan dan jamuan.

Nabi Muhammad Saw. menjelaskan bahwa orang yang beramal karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanyalah karena takut. Dan barangsiapa anyg beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena di otaknya hanya ingin untung. Dan barangsiapa yang beribadah karena ingin dekat dengan Allah, itulah orang-orang yang merdeka. Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah Swt., namun tentunya yang paling mulia adalah yang beribadah karena tak menginginkan apa-apa selain kedekatan padaNya Swt.

Banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Ra. Mereka merindukan Allah Swt., dan Allah merindukan mereka. Sebagaimana sabda Rasul Saw.: “Barangsiapa yang merindukan perjumpaan dengan Allah, maka Allah merindukan perjumpaan dengannya.” (Shahih Bukhari).

Namun Nabi kami Muhammad Saw. berdoa dengan ketiga-tiganya. Karena beliau Saw. tahu bahwa tidak semua ummatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi. Ada di ummatnya yang memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yang ibadahnya karena ingin surga, ada yang ibadahnya karena ingin dekat dengan Allah Swt. Maka beliau diajari oleh Allah Swt. untuk berdoa dengan ketiganya.

Anda ini hanya mencari-cari kesalahan saja agar orang Islam benci pada agamanya. Padahal dalam Injil kalian pun ada yang lebih jorok: Bible (Injil) perjanjian lama Yehezkiel 23:1-21, Surat 23: ayat 2:

1)      “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
2)      Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
3)      Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yarusalem.
4)      Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang.
5)      Berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
6)      Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
7)      Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
8)      Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
9)      Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
10)  Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
11)  Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
12)  Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
13)  Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna lingam.
14)  Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
15)  Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
16)  Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
17)  Oleh karena ia melakukan persundalan dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
18)  Ia melakukan lebih banyak lagi persundalan sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
19)  Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
20)  Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.” (Yehezkiel 23:1-21).

Baiknya Anda tidak usah mencela agama lain. Islam adalah agama Allah Swt. Dangkalnya pemahaman manusia tak mampu menjangkau seluruh kemuliaannya. Namun orang yang berakal akan bisa memilih mana kitab yang mengajarkan persundalan, mana kitab yang menjanjikan sambutan hangat Sang Maha Pencipta. Bagi kami Injil adalah kitab suci dan kami beriman padanya, namun tentunya bukan Injil yang sudah diubah-ubah dengan kabar persundalan (perzinahan) Tuhan dengan Maria.

Artikel Anda membangkitkan semangat kami dan menjadi cambuk bagi kami untuk semakin giat mengenalkan masyarakat Islam tentang kemuliaan Muhammad Rasulullah Saw. Anda turut membangkitkan kami agar lebih tak mengenal lelah untuk berdakwah.

Wassalamu ‘ala manittaba’al huda (Dan salam sejehatera bagi mereka yang mengikuti hidayah Allah).

(Ditulis oleh Shulthanul Qulub al-Maghfurlahu al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa pada hari Senin 24 September 2007).

Hadiah surat al-Fatihah untuk al-Habib Mundzir, al-Fatihah…

Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 16 Oktober 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar