Halaman

Rabu, 11 September 2013

WAHAI AHMAD DHANI, ENGKAU PANTAS JADI WALI


Tak usah kaget dan protes dengan judul di atas! Kalau memang tidak suka dengan judul di atas, ya mohon jangan dibaca. Gitu Aja Kok Repot!

Karena saya bukan “Wali”, jadi sah-sah saja dong saya anggap Ahmad Dhani adalah seorang “Wali”. Anda tidak setuju, ya terserah itu hak Anda. Kita sama-sama bukan wali kenapa musti ribut dan rebut dengan pelabelan pangkat “Wali?”

Bukankah para salaf shaleh mengajarkan kepada kita bahwa: “Jikalau engkau mau menjadi orang yang mulia di sisi Allah, maka anggaplah dirimu lebih hina daripada orang lain.” “Anggaplah semua manusia selain dirimu adalah wali.” Dan masih banyak lagi kalam nasihat mutiara yang tiada ternilai harganya dari para salaf shaleh.

Mari sejenak kita dengarkan percikan cahaya itu dari hati seorang manusia yang berhati ikhlas mengungkapkannya. Tiada ingin ia dianggap sebagai pengacara kondang, artis top, ulama pejuang Islam, ustadz gaul dst. Karena ini hanyalah suara hati “Wong Cilik”.

·         Qaala Syaikhiy M A Jalaluddin Sayuthi:

“Musibah yang menimpa keluarga Ahmad Dhani sangat tidak mustahil menimpa juga kepada kita. Selanjutnya kita khusyuk dan penuh kerendahan hati memohon kepada Allah agar terhindar dari musibah.

Ahmad Dhani pasti tidak mau tertimpa musibah seperti itu. Kenapa banyak orang begitu puas menyalah-nyalahkan bahkan sampai mengolok-olok dengan dibuatkan karikatur yang mengesankan bahwa Ahmad Dhani adalah pendosa besar yang takkan terampunkan. 

Keuntungan apa yang kita dapatkan dengan olok-olok itu? Andai keluarga kita yang tertimpa musibah seperti itu apakah kita bahagia diolok-olok seperti itu.

Kalau Ahmad Dhani salah dan ceroboh dalam memperhatikan anak-anaknya apakah kita sudah sedemikian suci sehingga layak untuk memperolok-olok orang? Apakah tidak cukup dengan mengambil pelajaran dari peristiwa itu lalu kita ikut empati dengan mendoakan supaya yang tertimpa musibah itu Allah anugerahi kesabaran dan kesadaran, juga balasan anugerah di dunia dan di akhirat.”

Qaala Murabbi Ruuhiy Begawan Semprul:

“Si Dul, menghilangkan nyawa dengan tanpa direncanakan terlebih dahulu. Lalu bagaimana dengan Pemerintah ini, yang membunuh rakyat secara perlahan-lahan dengan terencana rapi dan elegan.”

Seharusnya yang pantas dan patut kita lakukan sekarang adalah berdoa, seperti yang dilakukan oleh Ustadziy Zainur Rahman van Hamme:

اللهم سلمنا و المسلمين، وارحمنا و المسلمين، و بارك لنا و للمسلمين، واجعل مصائبنا و مصائبهم مكفرة لذنوبنا و لذنوبهم، بحق نبيك الأمين، سيدنا و مولانا محمدٍ المبعوث رحمة للعالمين، صلواتك و سلامك عليه و على آله و صحبه أجمعين ... الفاتحة...

# Apakah sikap dan perbuatan yang Anda lakukan sudah amat yakin teladan dari Rasulullah Saw.?

Sya’roni As-Samfuriy, Tegal 12 September 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar