Halaman

Sabtu, 07 September 2013

GURUKU ADALAH SANG PEWARIS TAHTA RASULULLAH

“Syaikh Usamah As-Sayyid Mahmud Al-Azhari Berkisah Tentang Gurunya, Al-Habib Abubakar Al-‘Adni”


Suatu kali Syaikh al-Azhar, Syaikh Usamah pernah menuturkan kisah gurunya, al-Habib Abubakar al-‘Adni:

“Salah seoarang guru saya dari Yaman yang bernama al-Habib Abubakar al-‘Adniy pernah menceritakan kisahnya sewaktu masih berusia 6-7 tahunan. Waktu itu beliau lebih suka bermain dengan teman sebayanya daripada menghafal al-Quran. Sementara ayahnya adalah seorang da’i dan sangat memperhatikan hafalan al-Quran anaknya.

Suatu saat beliau dipanggil oleh ayahnya ketika sedang asyik bermain: “Abubakar, kemarilah!”

Kemudian beliau mendekati ayahnya. 

“Nak, coba kamu dengarkan perkataan ayah dan jagalah perkataan ini baik-baik. Ayahmu ini adalah seorang yang hafal al-Quran, anak dari seorang penghafal al-Quran, anak dari penghafal al-Quran, anak dari seorang pengahafal al-Quran hingga sampai kepada Rasulullah Saw. Ayahmu ini adalah seorang yang faqih, anak dari seorang yang faqih anak dari seorang yang faqih hingga sampai kepada Rasulullah Saw. Ayahmu ini adalah seorang da’i anak dari seorang da’i anak dari seorang da’i hingga sampai ke Rasulullah Saw. Ayahmu ini adalah seorang yang menjaga kedekatan dengan Allah, anak dari seseorang yang menjaga kedekatan dengan Allah, dan anak dari seseorang yang menjaga kedekatan kepada Allah hingga sampai kepada Rasulullah Saw.”

Ayahnya melanjutkan: “Anakku, amanah ini sekarang sampai ke pundakmu. Janganlah sia-siakan kami pada dirimu.”

Setelah itu ayahnya mengatakan: “Nak, sekarang kamu boleh pergi dan pilihlah apakah kamu ingin bermain atau menghafal al-Quran.”

Al-Habib Abubakar menuturkan: “Semenjak saat itu ayah saya tidak pernah lagi mengulangi perkataan tersebut karena saya memahami bahwa ada cahaya yang tersambung dari Rasulullah Saw. kepada kami.”

Sya’roni As-Samfuriy, Bogor 08 September 2013

Link asal klik di sini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar