Halaman

Selasa, 27 Agustus 2013

HABIB ALI KWITANG DI ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG

HABIB ALI KWITANG DI ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG

Tulisan berikut adalah berita yang didapatkan dari sebuah majalah yang terbit dan diedarkan di zaman penjajahan Jepang sekitar tahun 1943 M. Ditulis berdasarkan ejaan majalah tersebut dan disertai gambar dan keterangannya.

PERAJAAN MAULOED

Pada hari Kamis sore pekan jang laloe di mesdjid Djame’ di Kwitang (Djakarta) dirajakan Mauloed Nabi Moehammad s.a.w dengan dihadiri oleh lebih dari 7.500 orang banjaknja. Diantara lain-lain oleh wakil-wakil dari Balatentara Dai Nipon bagian keagamaan, jaitoe toean toean A. Minami, Y. Minami, Noer Moehammad Tohih dan Hirojoeki Sasaki. Dari penbesar bangsa Indonesia tampak K. Boepati, Burgemeester H. Dachlan Abdullah dan lain lainnja.

Oleh Sajid Ali Alhabsji jang memegang pimpinan perajaan Mauloed itoe dioeraikan dengan pandjan lebar tentang asas asas dan dasar dasar agama Islam serta diambil tjontoh tjontoh dari pekerdjaan Nabi Muhammad s.a.w, soepaja didjalankan oleh oemat Islam dalam hidoepnja sehari hari. Ia berseroe, soepaja kaoem muslimin bekerdja bersama sama dan merapatkan persaudaraanja.


Sajid Ali Alhabsji sedang berpidato di depan orang banjak. Gambar boelat di sebelah kiri, Hadji Moehammad Abdoel Muniam Inada di depan mimbar jang menguraikan tjita tjita pemerintah Nippon jang bertali dengan agama Islam.

Pidato itoe kemudian disambung oleh Sajid Salim Djendan tentang riwajat Nabi Muhammad s.a.w 

Kemudian naik ke atas mimbar toean H. Moehammad Abdoel Muniam Inada dari Balatentara Nippon jang menerangkan maksoednja datang pada perajaan Mauloed ini, Oetjapan toean H. Inada itoe disalin ke dalam bahasa kita oleh djoeroebahasa bangsa Nippon.


Beriboe riboe orang oemat Islam berdesak desakan bereboet tempat akan menangkap nasihat dan keterangan jang dioejapkan oleh penganjoer Islam itoe.

Achirnja, perajaan Mauloed itoe diachiri dengan batjaan Alfatihah.

Dikutip dari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar