Halaman

Minggu, 28 Juli 2013

MENGAPA NEGARA LAIN TAK MENGHARGAI KITA?


MENGAPA NEGARA LAIN TAK MENGHARGAI KITA?



Maulana al-Habib Luthfi bin Yahya dalam salah satu taushiyahnya menunjukkan rasa nasionalisme yang besar dan berucap bahwa dalam hatinya selalu menjerit ketika melihat merah putih berkibar di angkasa. Itu mengingatkan beliau akan perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.

Habib Luthfi  merasa kecewa dengan sekumpulan orang yang selalu mengagungkan keturunannya dan mengatakan keturunan Arab yang paling agung atau keturunan China yang paling jaya. Padahal mereka semua lahir, hidup dan mati di tanah ini. Menurut Abah (panggilan akrab Habib Luthfi), mereka seharusnya bangga dengan Indonesia tanpa melihat keturunan atau agama.

Abah juga sangat menyesalkan orang-orang yang tidak menghargai apa yang tumbuh atau muncul dari negeri ini. “Sebagian orang yang masih berkata jambu bangkok padahal itu tumbuh di Indonesia, ayam bangkok dan durian montong bukan durian Indonesia. Kalau masih begitu, jangan salahkan bila orang lain tidak menghargai kita,” tambah Abah.

“Akan terasa indah bila semua umat beragama bisa bersatu dan tidak memaksakan kepentingan agama sendiri. Anda tidak bisa menggunakan piano dengan ditiup karena itu adalah cara menggunakan seruling. Anda tidak bisa memetik biola karena yang dipetik itu gitar dan bukan biola. Dan ketika mendengarkan orkestra, walaupun dinamikanya masing-masing tetapi akan indah dan merdu di telinga”, ungkap Habib Luthfi mengibaratkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar