MENGAPA NEGARA LAIN TAK MENGHARGAI
KITA?
Maulana al-Habib Luthfi bin Yahya dalam salah satu taushiyahnya
menunjukkan rasa nasionalisme yang besar dan berucap bahwa dalam hatinya selalu
menjerit ketika melihat merah putih berkibar di angkasa. Itu mengingatkan beliau
akan perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.
Habib Luthfi merasa kecewa dengan sekumpulan orang yang
selalu mengagungkan keturunannya dan mengatakan keturunan Arab yang paling
agung atau keturunan China yang paling jaya. Padahal mereka semua lahir, hidup
dan mati di tanah ini. Menurut Abah (panggilan akrab Habib Luthfi), mereka
seharusnya bangga dengan Indonesia tanpa melihat keturunan atau agama.
Abah juga sangat menyesalkan orang-orang yang tidak
menghargai apa yang tumbuh atau muncul dari negeri ini. “Sebagian orang yang masih berkata jambu bangkok padahal itu tumbuh di Indonesia,
ayam bangkok dan durian montong bukan durian Indonesia. Kalau masih begitu,
jangan salahkan bila orang lain tidak menghargai kita,” tambah Abah.
“Akan terasa
indah bila semua umat beragama bisa bersatu dan tidak memaksakan kepentingan
agama sendiri. Anda tidak bisa menggunakan piano dengan ditiup karena itu adalah
cara menggunakan seruling. Anda tidak bisa memetik biola karena yang dipetik
itu gitar dan bukan biola. Dan ketika mendengarkan orkestra, walaupun
dinamikanya masing-masing tetapi akan indah dan merdu di telinga”, ungkap Habib Luthfi mengibaratkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar