“Membaca shalawat
jangan malas-malas, bershalawat harus penuh dengan semangat,” begitu
pesan yang pernah disampaikan Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. Menurut
beliau, sedikitnya ada tujuh keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. yang
tidak sekadar kegiatan rutinitas:
1.
Nabi Muhammad Saw.
pada masa muda, sebelum masa kerasulan, telah mendapat gelar al-Amin oleh
pemuka kaum Quraisy pada peristiwa peletakan Hajar Aswad di Mekkah.
2.
Nabi Muhammad Saw.
merupakan satu-satunya nabi dan rasul yang kewilayahannya meliputi seluruh
dunia, sedangkan nabi atau rasul lain hanya wilayah tertentu saja.
3.
Nabi Muhammad Saw.
tidak pernah dipanggil hanya dengan namanya saja oleh Allah Swt. seperti nabi-nabi lain, melainkan beliau
Saw. dipanggil dengan gelar-gelarnya diantaranya Thaha, Ya Muzammil, Ya Mudatsir,
Yasin, dlsb.
4.
Nabi atau rasul
lain hidup sejaman, semisal Nabi Daud dengan Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim dengan
Nabi Ismail, sedangkan jaman Nabi Muhammad Saw. hanya beliau Saw. saja tidak
ada rasul lainnya yang hidup sejaman.
5.
Yatimnya Nabi Muhammad
Saw. mengisyaratkan bahwa tarbiyah (pendidikan) al-Quran langsung oleh
Allah Swt. bila washithah (tanpa perantara), bukan seperti yatim orang
pada umumnya.
6.
Allah Swt. Tuhan
pencipta alam semesta dan para malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
(QS. al-Ahzab ayat 56). Dikuatkan dalam riwayat Ibnu Majah: “Bershalawatlah
kamu kepadaku, karena shalawat itu menjadi zakat penghening jiwa dan pembersih
dosa bagimu.”
7.
Adanya al-Quran
(nuzulul Quran), peristiwa Isra’ dam Mi’raj, dlsb. berawal dari lahirnya Baginda
Nabi Muhammad Saw. sebagai kekasih Allah Swt.
Demikianlah jaminan
malaikat kepada orang yang membawa shalawat. Untuk itu, semua umat Nabi
Muhammad Saw. diharuskan memperbanyak membaca shalawat sebagai tanda bukti
kecintaan umat terhadap beliau Saw. Malukah kita sebagai umatnya yang hanya
manusia biasa tidak bershalawat kepada beliau Saw.?
Adapun inti
dari peringatan dan pembacaan Maulid Nabi Saw. adalah syukur kita terhadap
Allah Ta’ala karena Allah telah mengutus Nabi Muhammad Saw. dan kita termasuk
ke dalam umat beliau Saw. Peringatan dan pembacaan maulid Nabi Saw. juga merupakan
ungkapan rasa terimakasih kita kepada Nabi Saw. agar kita mencintai Rasul Saw.
Kita iman dan Islam karena kita mengenal Nabi Muhammad Saw. Sehingga, oleh
karena bersyukur itu diwajibkan, maka membaca maulid Nabi Saw. itu pun menjadi
wajib.
Adapun dalil
naqli dari Maulid Nabi Saw. ini sudah jelas terdapat dalam al-Quran. Di dalam al-Quran
banyak terdapat maulid Nabi Musa As., Nabi Isa As., dan nabi-nabi lainnya.
Bahkan di al-Quran Allah Ta’ala yang menciptakan seluruh makhluk termasuk
menciptakan Nabi Muhammad Saw. pun menyaksikan dan menyebutkan sifat-sifat Nabi
Muhammad Saw. Apakah hal tersebut bukan termasuk Maulid?
Walhasil, oleh
karena pembacaan dan peringatan Maulid Nabi Saw. merupakan wujud syukur dan
terimakasih kita kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw., maka perlu untuk
semakin gencar dan semangat dilestarikan. Karena apabila kepada Allah dan Rasul
Saw. saja tidak mau berterimakasih, apalagi kepada makhlukNya yang lain.
Selain itu,
pembacaan Maulid Nabi Saw. juga dilakukan dengan harapan turunnya berkah dan
syafaat dari Baginda Nabi Saw. Sehingga kita, keluarga, dan lingkungan kita
terhindar dari berbagai macam bala’ dan fitnah, dan tentu saja kita berharap
bisa meneladani akhlak Nabi Saw. melalui pembacaan Maulid Nabi Saw. (http://www.ibjmart.com/2016/12/pesan-habib-luthfi-bin-yahya-tentang.html).
0 komentar:
Posting Komentar