Serangkaian
kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71
Tahun 2016 oleh MATAN (Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah)
Kalimantan Timur dimeriahkan dengan berbagai rangkaian kegiatan. Pada kegiatan
tersebut terlihat ada yang berbeda dari kegiatan tahun sebelumnya, yaitu kader
muda bangsa, kader muda thariqah dari berbagai aliran thariqah berkumpul
menjadi satu dan disatukan dalam wadah MATAN memperingati Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia bersama-sama.
MATAN
Kalimantan Timur menyelenggarakan HUT RI ke-71 Tahun ini di beberapa lokasi dan
berpusat di Pondok Pesantren Asy-Syifa, Kota Balikpapan. Rangkaian kegiatan
dimulai sejak selasa 16 Agustus 2016, Tim Merah Putih yang terdiri dari
berbagai unsur diantaranya santri, gerakan mahasiswa pecinta alam IAIN, aksi lintas
pecinta alam UNU Kalimantan Timur dan warga melakukan kirab Bendera Merah Putih
dan napak tilas perjuangan pahlawan dan ulama. Tim Merah Putih napak tilas pertama
mendatangi makam Habib Hasyim bin Musyayakh bin Yahya atau yang dikenal sebagai
Pangeran Tunggang Parangan dilanjutkan mengirab ke Samarinda, Kutai Kartanegara
dan terakhir finish di Balikpapan.
Masih pada
tanggal yang sama, pada malam harinya, di masjid Pondok Pesantren Asy-Syifa Balikpapan
sudah berkumpul 500-an jamaah baik dari ulama thariqah, guru mursyid, warga
sekitar, dan santri untuk bersama-sama mendoakan para pahlawan yang telah gugur
dalam upaya merebut kemerdekaan. Doa dan tahlil dipimpin oleh Guru Syaifuddin
dari Samarinda yang juga badal mursyid thariqah Junaidiyah al-Baghdadi.
Selanjutnya penyerahan bendera suci Merah Putih yang telah dikirab pagi harinya
kepada Mudir Idarah Wustha JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah)
Kalimantan Timur al-Ustadz H. Susianto, MM didampingi KH. Abdurrahman sebagai
pimpinan Ponpes.
Setelah Tahlil
dan doa jamaah antusias mendengarkan testimoni kemerdekaan yang disampaikan dari
perwakilan JATMAN, pondok pesantren, dan aparat kepolisian. Susianto mengingatkan
kepada seluruh jamaah agar tetap berhubugan baik dengan sesama warga Indonesia
walaupun berbeda-beda agama, suku dan bahasa.
“Banyak anak-anak
kita sekarang sangat akrab dengan pitza, donat, hamburger, tapi siapa yang tahu
gegetas?” Tanya mudir JATMAN kepada jamaah. “Tidak tau kan, kita harus
kembali menghidupkan sumber daya alam kita, hasil bumi kita itu bentuk
kemerdekaan sesungguhnya,” imbuhnya.
Keesokan
harinya, pada 17 Agustus 2016 di halaman lapangan diadakan Upacara Bendera Proklamasi
Kemerdekaan RI ke-71. Yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah KH. Abdurrqhman.
Upacara berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Setelah upacara selesai
dilanjutkan dengan penyerahan Piagam Konsensus “Bela Negara” yang merupakan
amanat organisasi dan bentuk ta’dzim kepada guru-guru mursyid beliau Maulana
Habib Luthfi bin Yahya. Konsensus tersebut merupakan hasil dari Konferensi
Ulama Internasional di Pekalongan bulan Juli lalu, yang melibatkan lebih dari
59 ulama berpengaruh dari 40 negara, dan ribuan ulama kharismatik, pondok
pesantren, thariqoh di Indonesia.
Mandataris
MATAN Kaltim Abdullah Qohhar MT saat ditemui mengatakan, “Peringatan HUT RI ke-71
ini kami laksanakan sebagai bentuk ta’dzim dan taat pada guru, menghormati
perjuangan para pejuang Bangsa, dan bentuk syukur pada Allah Swt. atas berkah
yang diberikan kepada Bangsa Indonesia ini. Dengan momentum kemerdekaan ini
upaya kami mengajak generasi muda untuk menguri-uri sejarahnya, dan jangan
mengikuti aliran-aliran baru dan radikal atas nama agama apapun, karena itu
berbahaya.”
Rangkaian
kegiatan HUT RI ke-71 di Kaltim meliputi: 1) Mengirab bendera merah
putih dari Kutai Lama – Samarinda – Kukar – Balikpapan. 2) Napak Tilas
perjuangan pahlawan kemerdekaan. 3) Tahlil Kemerdekaan dalam upaya
berterimakasih dan syukur kepada Allah Swt. atas berkah bangsa Indonesia. 4)
Upacara Proklamasi Kemerdekaan bersama ulama, santri, TNI/Polri, mahasiswa dan
warga. 5) Penyerahan piagam konsensus Bela Negara hasil Konferensi Ulama
Internasioal di Pekalongan sebagai upaya MATAN/JATMAN mensosialisasikan ke
penjuru Kalimantan Timur. (*Aq/Ibj)
0 komentar:
Posting Komentar