Halaman

Senin, 22 Agustus 2016

MATAN dan JATMAN Kaltim Sosialisasikan “Bela Negara” di Hari Kemerdekaan



Serangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 Tahun 2016 oleh MATAN (Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) Kalimantan Timur dimeriahkan dengan berbagai rangkaian kegiatan. Pada kegiatan tersebut terlihat ada yang berbeda dari kegiatan tahun sebelumnya, yaitu kader muda bangsa, kader muda thariqah dari berbagai aliran thariqah berkumpul menjadi satu dan disatukan dalam wadah MATAN memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bersama-sama.

MATAN Kalimantan Timur menyelenggarakan HUT RI ke-71 Tahun ini di beberapa lokasi dan berpusat di Pondok Pesantren Asy-Syifa, Kota Balikpapan. Rangkaian kegiatan dimulai sejak selasa 16 Agustus 2016, Tim Merah Putih yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya santri, gerakan mahasiswa pecinta alam IAIN, aksi lintas pecinta alam UNU Kalimantan Timur dan warga melakukan kirab Bendera Merah Putih dan napak tilas perjuangan pahlawan dan ulama. Tim Merah Putih napak tilas pertama mendatangi makam Habib Hasyim bin Musyayakh bin Yahya atau yang dikenal sebagai Pangeran Tunggang Parangan dilanjutkan mengirab ke Samarinda, Kutai Kartanegara dan terakhir finish di Balikpapan.

Masih pada tanggal yang sama, pada malam harinya, di masjid Pondok Pesantren Asy-Syifa Balikpapan sudah berkumpul 500-an jamaah baik dari ulama thariqah, guru mursyid, warga sekitar, dan santri untuk bersama-sama mendoakan para pahlawan yang telah gugur dalam upaya merebut kemerdekaan. Doa dan tahlil dipimpin oleh Guru Syaifuddin dari Samarinda yang juga badal mursyid thariqah Junaidiyah al-Baghdadi. Selanjutnya penyerahan bendera suci Merah Putih yang telah dikirab pagi harinya kepada Mudir Idarah Wustha JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) Kalimantan Timur al-Ustadz H. Susianto, MM didampingi KH. Abdurrahman sebagai pimpinan Ponpes.

Setelah Tahlil dan doa jamaah antusias mendengarkan testimoni kemerdekaan yang disampaikan dari perwakilan JATMAN, pondok pesantren, dan aparat kepolisian. Susianto mengingatkan kepada seluruh jamaah agar tetap berhubugan baik dengan sesama warga Indonesia walaupun berbeda-beda agama, suku dan bahasa.


“Banyak anak-anak kita sekarang sangat akrab dengan pitza, donat, hamburger, tapi siapa yang tahu gegetas?” Tanya mudir JATMAN kepada jamaah. “Tidak tau kan, kita harus kembali menghidupkan sumber daya alam kita, hasil bumi kita itu bentuk kemerdekaan sesungguhnya,” imbuhnya.


Keesokan harinya, pada 17 Agustus 2016 di halaman lapangan diadakan Upacara Bendera Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71. Yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah KH. Abdurrqhman. Upacara berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan penyerahan Piagam Konsensus “Bela Negara” yang merupakan amanat organisasi dan bentuk ta’dzim kepada guru-guru mursyid beliau Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Konsensus tersebut merupakan hasil dari Konferensi Ulama Internasional di Pekalongan bulan Juli lalu, yang melibatkan lebih dari 59 ulama berpengaruh dari 40 negara, dan ribuan ulama kharismatik, pondok pesantren, thariqoh di Indonesia.


Mandataris MATAN Kaltim Abdullah Qohhar MT saat ditemui mengatakan, “Peringatan HUT RI ke-71 ini kami laksanakan sebagai bentuk ta’dzim dan taat pada guru, menghormati perjuangan para pejuang Bangsa, dan bentuk syukur pada Allah Swt. atas berkah yang diberikan kepada Bangsa Indonesia ini. Dengan momentum kemerdekaan ini upaya kami mengajak generasi muda untuk menguri-uri sejarahnya, dan jangan mengikuti aliran-aliran baru dan radikal atas nama agama apapun, karena itu berbahaya.”


Rangkaian kegiatan HUT RI ke-71 di Kaltim meliputi: 1) Mengirab bendera merah putih dari Kutai Lama – Samarinda – Kukar – Balikpapan. 2) Napak Tilas perjuangan pahlawan kemerdekaan. 3) Tahlil Kemerdekaan dalam upaya berterimakasih dan syukur kepada Allah Swt. atas berkah bangsa Indonesia. 4) Upacara Proklamasi Kemerdekaan bersama ulama, santri, TNI/Polri, mahasiswa dan warga. 5) Penyerahan piagam konsensus Bela Negara hasil Konferensi Ulama Internasioal di Pekalongan sebagai upaya MATAN/JATMAN mensosialisasikan ke penjuru Kalimantan Timur. (*Aq/Ibj)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar