Halaman

Senin, 03 Maret 2014

MANAQIB ABU IBRAHIM WOYLA; WALI DARI TANAH ACEH



ABU IBRAHIM WOYLA
“Wali dari Tanah Aceh”


Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara. Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Keramat atau dipanggilnya dengan sebutan “Tgk Beurahim Wayla”. Tokoh ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh dan dipercaya sering menunaikan shalat Jum’at di Makkah dan kembali pada hari itu juga.

Daftar Isi:

1.     Kelahiran Abu Ibrahim Woyla
2.     Masa Belajar Abu Ibrahim Woyla
3.     Keluarga Abu Ibrahim Woyla
4.     Ulama Pengembara
5.     Ulama Pendiam
6.     Dipercaya Sebagai Wali Allah
7.     Hidup Zuhud
8.     Karomah Abu Ibrahim Woyla
9.     Pertemuan Abu Ibrahim Woyla dan Gus Dur
10.            Abu Ibrahim Woyla dan Tsunami Aceh
11.            Kewafatan Abu Ibrahim Woyla
12.            Kuburan Abu Ibrahim Woyla Digandakan



1.      Kelahiran Abu Ibrahim Woyla

Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M.

Mukhlis, salah satu santri kepercayaan Abu Ibrahim Woyla, ditengarai mengetahui persis garis keturunan Abu Ibrahim Woyla. Awalnya garis ke atas keturunan Abu Ibrahim Woyla yang berasal dari Negeri Baghdad berjumlah tujuh orang datang ke Tanah Aceh, persisnya berlabuh di Aceh Barat. Kemudian, ketujuhnya berpisah ke beberapa daerah di Aceh dan di luar Aceh untuk menyebarkan agama Islam.

2.      Masa Belajar Abu Ibrahim Woyla

Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (pesantren tradisional/salafiyyah) selama hampir 25 tahun. Sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syaikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Blang Pidie Aceh Barat. Diantara murid Syaikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Syaikh Muda Waly al-Khalidy yang kemudian sebagai seorang ulama Thariqah Naqsyabandiyah tersohor di Aceh.

Menurut keterangan, Syaikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syaikh Mahmud sekitar 4 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale selama 2 tahun. Setelah itu Syaikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syaikh Jamil Jaho Padang Panjang. Dua tahun di Padang Syaikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah atas kiriman Syaikh Jamil Jaho. Setelah 2 tahun di Mekkah kemudian Syaikh Muda Waly kembali ke Blang Pidie dan melanjutkan mendirikan pesantren tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan.

Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syaikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan pesantren, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syaikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu Thariqah Naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syaikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilyatin (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu Abu Adnan Bakongan.

Setelah lebih kurang 2 tahun memperdalam ilmu thariqah pada Syaikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya. Tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui ke mana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara.

3.      Keluarga Abu Ibrahim Woyla

Abu Ibrahim Woyla memiliki dua orang isteri. Isteri pertama bernama Rukiah dan dikaruniai 3 orang anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan, bernama Salmiah, Hayatun Nufus dan Zulkifli. Sementara isteri keduanya dinikahi di Peulantee, Aceh Barat, dua tahun sebelum beliau meninggal, dan tidak dikaruniai anak.

Menurut cerita, tatkala isteri pertamanya hamil 6 bulan (hamil yang pertama), kondisi Abu Ibrahim Woyla saat itu seperti tidak stabil. Sehingga beliau mengatakan pada isterinya: “Saya mau belah perut kamu untuk melihat anak kita.”

Hal itu membuat keluarganya tak habis pikir terhadap apa yang diucapkan Abu Ibrahim Woyla pada isterinya itu. Karena perkataan seperti itu dianggap perkataan yang sudah di luar akal sehat. Para keluarga dengan cemas mengatakan tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Abu Ibrahim Woyla yang meminta untuk membelah perut isterinya yang sedang mengandung 6 bulan. Meskipun begitu, perkataan yang pernah diucapkan itu tak pernah dilakukannya.

Pada tahun 1954 sebenarnya tahun yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami-isteri tersebut. Karena pada tahun itu lahirlah anak pertama dari pasangan Abu Ibrahim Woyla dan Ummi Rukiah. Akan tetapi kehadiran seorang anak pertama itu bagi Abu Ibrahim Woyla bukanlah sesuatu yang istimewa. Abu Ibrahim Woyla saat itu hanya pulang sebentar menjenguk anaknya yang baru lahir, kemudian beliau pergi kembali mengembara entah ke mana.

Ketika anak pertamanya yang diberi nama Salmiah sudah besar, menurut cerita Teungku Nasruddin, barulah kondisi Abu Ibrahim Woyla kembali normal hidup bersama keluarganya. Dan saat itu Abu Ibrahim Woyla sempat membuka lahan perkebunan di Suwak Trieng untuk menjadi harta yang ditinggalkan untuk keluarganya di kemudian hari.

Pada saat itu kehidupan Abu Ibrahim Woyla bersama keluarganya sudah sangat harmonis hingga lahir anak kedua, Hayatun Nufus dan anaknya yang ketiga Zulkifli. Semua keluarganya sangat bersyukur karena Abu Ibrahim Woyla telah tinggal bersama keluarganya.

Namun apa mau dikata, tak lama setelah lahir anaknya yang ketiga Abu Ibrahim Woyla kembali meninggalkan keluarganya dan entah ke mana. Sehingga Ummi Rukiah tidak tahan lagi dengan ketidakpedulian Abu Ibrahim Woyla terhadap nafkah keluarganya, isterinya minta untuk pulang ke Blang Pidie daerah asalnya.

Alasan isterinya untuk pulang ke Blang Pidie memang tepat, karena menurutnya Abu Ibrahim Woyla tidak lagi peduli kepada keluarga, beliau hanya asyik berzikir sendiri dan pergi ke mana beliau suka. Akan tetapi, keinginan Ummi Rukiah untuk kembali ke Blang Pidie tidak terwujud karena Allah mempersatukan kembali Abu Ibrahim Woyla dan isterinya sampai akhir hayatnya.

4.      Ulama Pengembara

Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama 3 kali; selama 2 bulan, 2 tahun dan 4 tahun, yang tidak diketahui ke mana perginya. Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh.

Pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak terurus, pakaiannya sudah compang-camping dan kukunya panjang seadanya. Mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya. Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.

5.      Ulama Pendiam

Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agak pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla.

Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.

6.      Dipercaya Sebagai Wali Allah

Bila kita dengar kisah dan cerita tentang Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya tak ubah seperti kita membaca kisah para sufi dan ahli tasawuf. Banyak sekali tindakan yang dikerjakan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya yang terkadang tidak dapat diterima secara rasional, karena kejadian yang diperankannya termasuk di luar jangkauan akal pikiran manusia. Untuk mengenal perilaku Abu Ibrahim Woyla haruslah menggunakan pikiran alam lain sehingga menemukan jawaban apa yang dilakukan Abu Ibrahim Woyla itu benar adanya.

Itulah keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosok Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat waliyullah (wali Allah). Hal itu diakui Teungku Nasruddin, memang banyak sekali laporan masyarakat yang diterima keluarga menceritakan seputar keajaiban kehidupan Abu Ibrahim Woyla.

Hal ini terbukti semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla selalu mendatangi tempat-tempat dimana umat selalu dalam kesusahan, kegelisahan dan musibah beliau selalu ada di tengah-tengah masyarakat itu. Namun orang sulit memahami maksud dan tujuan Abu Ibrahim Woyla untuk apa beliau mendatangi tempat-tempat seperti itu, karena kedatangannya tidak membawa pesan atau amanah apapun bagi masyarakat yang didatanginya. Abu Ibrahim Woyla hanya datang berdoa di tempat-tempat yang ia datangi, tutur Teungku Nasruddin.

Dalam hal ini Teungku Muhammad Kurdi Syam, seorang warga Kayee Unoe, Calang yang sangat mengenal Abu Ibrahim Woyla, menceritakan bahwa ketika Abu Ibrahim Woyla sedang berjalan kaki terkadang beliau masuk ke sebuah rumah tertentu milik masyarakat yang dilewatinya. Ia mengelilingi rumah tersebut sampai beberapa kali kemudian berhenti pas di halaman rumah itu dan menghadapkan dirinya ke arah rumah tersebut dengan berdzikir “La Ilaha Illallah” tak berhenti keluar dari mulutnya. Setelah itu Abu Ibrahim Woyla pergi meninggalkan rumah itu. Tidak ada yang tahu makna yang terkandung di balik semua itu, apakah agar penghuni rumah itu terhindar dari bahaya yang akan menimpa mereka atau mendoakan penghuni rumah itu agar dirahmati Allah? Wallahu A’lam.

7.      Hidup Zuhud

Menurut Teungku Nasruddin, dilihat dari kehidupannya, Abu Ibrahim Woyla sepertinya tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi. Ia mencontohkan, kalau misalnya Abu Ibrahim Woyla memiliki uang, uang tersebut bisa habis dalam sekejap mata dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Biasanya Abu Ibrahim Woyla membagikan uang itu kepada anak-anak dalam jumlah yang tidak diperhitungkan (sama seperti amalan Rasulullah Saw.). Begitulah kehidupan Abu Ibrahim Woyla dalam kehidupan sehari-hari.

Keajaiban lain yang membuat masyarakat tak habis pikir dan bertanya-tanya adalah soal kecepatan beliau melakukan perjalanan kaki yang ternyata lebih cepat dari kendaraan bermesin. Memang kebiasaan Abu Ibrahim Woyla kalau pergi ke mana-mana selalu berjalan kaki tanpa menggunakan sendal.

Bagi orang yang belum mengenalnya bisa beranggapan bahwa Abu Ibrahim Woyla sosok yang tidak normal. Karena disamping penampilannya yang tidak rapi, mulutnya terus komat-kamit mengucapkan dzikir sambil jalan.

Kisah lain diceritakan oleh Affan Ramli. Setiap kali Abu Ibrahim Woyla melewati kampungnya, ia bersama kawan-kawan selalu menghampiri Abu Woyla untuk mengambil uang yang telah penuh di saku celananya. Beliau membiarkan mereka mengambil uang itu berapapun, boleh diambil semuanya.

Saat itu, mereka kira Abu Woyla membiarkan uang di sakunya diambil karena beliau mendapatkannya dari sedekah masyarakat, bukan dari bekerja. Masyarakat yang ingin mendapatkan sedikit keberkatan dari keramat Abu Woyla berusaha menyedekahkan uang semampu mereka. “Pemberi sedekah memasukkan uang ke saku Abu sama seperti kami mengambilnya, sama-sama tanpa anjuran dan tanpa larangan dari pemilik saku, yakni Abu Woyla,” kenang Affan Ramli.

8.      Karomah Abu Ibrahim Woyla

Teungku Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 atau 2 jam dengan kendaraan bermotor). Anehnya, Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya. Kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.

Karenanya tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla sering berada seperti di pasar. Misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka. Mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu, karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat.

Seperti yang diceritakan Tgk Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno Aceh Jaya lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe. Saat itu Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang. Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air. Setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul. Tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla.

Karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya. Kontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu Woyla yang membuang lemang begitu saja. Karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut. Namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.

Dalam kejadian lain, Teungku Nasruddin menceritakan bahwa suatu ketika (sebelum Teungku Nasruddin menjadi menantu Abu Ibrahim Woyla), tiba-tiba di waktu pagi-pagi Abu Ibrahim Woyla datang ke almamaternya ke Pesantren Syaikh Mahmud. Kaki Abu Ibrahim Woyla kelihatan sedikit pincang sebelah kalau berjalan. Kedatangan Abu Ibrahim Woyla disambut Teungku Nasruddin dan teman-teman sepengajian lainnya.

Lalu Abu Woyla meminta sedikit nasi untuk sarapan pagi. “Nasinya ada, tapi tidak ada lauk pauk apa-apa Abu,” kata Teungku Nasruddin.

“Nggak apa-apa, saya makan pakai telur saja. Coba lihat dulu di dapur mungkin masih ada satu telur tersisa,” jawab Abu Ibrahim Woyla.

Lalu Teungku Nasruddin menuju ke dapur. Ternyata di tempat yang biasa ia simpan telur terdapat satu butir telur, padahal seingatnya tidak ada sisa telur lagi karena sudah habis dimakan. Lantas sambil menyuguhkan Nasi kepada Abu Ibrahim Woyla, Teungku Nasruddin bertanya: “Kenapa dengan kaki Abu?”

Abu Ibrahim Woyla menjawab: “Saya baru pulang dari bukit Qaf (Mekkah), di sana banyak sekali tokonya tapi tidak ada penjualnya. Namun kalau kita ingin membeli sesuatu kita harus membayar di mesin, kalau tidak kita bayar kita akan ditangkap polisi. Setelah saya belanja di toko-toko itu lalu saya naik kereta api dan sangat cepat larinya. Karena saya takut duduk dalam kereta api itu, maka saya lompat dan terjatuh hingga membuat kaki saya sedikit terkilir. Makanya saya agak pincang, tapi sebentar lagi juga sembuh.”

Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga dekat Abu Ibrahim Woyla sendiri. Suatu hari Abu mengunjungi salah seorang saudaranya untuk meminta sedikit nasi dengan lauk sambel udang belimbing. Lalu tuan rumah itu mengatakan pada isterinya untuk menyiapkan nasi dengan sambel udang belimbing untuk Abu Ibrahim Woyla. Tapi isterinya memberi tahu bahwa pohon belimbingnya tidak lagi berbuah: “Baru kemarin sore saya lihat pohon belimbingnya lagi tidak ada buahnya,” kata sang isteri pada suuaminya.

Tapi suaminya terus mendesak isterinya: “Coba kamu lihat dulu, kadang ada barang dua tiga buah sudah cukup untuk makan Abu.”

Lalu isterinya pergi ke pohon belakang rumah. Ternyata belimbing itu memang didapatkan tak lebih dari tiga buah di pohon yang kemarin sore dilihatnya.

Demikian pula ketika hendak melangsungkan pernikahan anak pertama Abu Ibrahim Woyla, yaitu Salmiah. Masyarakat di kampung melihat sepertinya Abu Ibrahim Woyla tidak peduli terhadap acara pernikahan anaknya. Padahal acara pernikahan itu akan berlangsung beberapa hari lagi, tapi Abu Ibrahim Woyla tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi acara pernikahan anaknya itu. Bahkan uang pun tidak beliau kasih pada keluarga untuk kebutuhan acara tersebut.

Namun ajaibnya pada hari pernikahan berlangsung, ternyata acara pernikahan anaknya berlangsung lebih besar dari pesta-pesta pernikahan orang lain yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya.

Dan masih banyak cerita aneh lainnya yang tersebar dalam masyarakat Aceh. Masyarakat awam cenderung pragmatis, sehingga memahami keunggulan Abu Woyla lebih banyak dari sisi keramatnya. Padahal sebenarnya keramat (karamah) itu hanyalah bonus dari Allah bagi setiap orang yang gemar riyadhah spiritual dan berhasil melakukan perjalanan ruhiyah menuju Ilahi.

9.      Pertemuan Abu Ibrahim Woyla dan Gus Dur

Kisah ini diceritakan langsung oleh salah satu santri Gus Dur, Ustadz Nuruddin Hidayat, yang menyaksikan pertemuan Gus Dur dengan Abu Ibrahim Woyla.

Sebagai tokoh yang dihormati dan dikagumi banyak orang, rumah Gus Dur tak pernah sepi dari kunjungan para tamu, baik dari warga NU, pejabat, politisi, wartawan dan sebagainya. Gus Dur menerima tamu-tamunya biasanya dengan pakaian non formal. Karena kondisi fisiknya yang sudah lemah, biasanya para tamu diajak mengobrol sambil tiduran.

“Saya pun merasa terheran-heran ketika ada tamu, Gus Dur minta untuk digantikan pakaiannya dengan kain sarung dan peci, seperti ketika mau shalat Idul Fitri. Seumur-umur saya belum pernah melihat Gus Dur seperti itu,” tutur Ustadz Nuruddun Hidayat.

Rombongan tamu tersebut sampai ditahan agar tidak masuk rumah dahulu, sampai Gus Dur dipinjami salah satu sarung milik santrinya agar bisa cepat berganti pakaian.

Tamu, yang diketahuinya ternyata dari Aceh tersebut berpakaian sederhana, dekil, dan memakai celana seperti yang biasa dipakai oleh bakul dawet (penjual dawet). Tamu tersebut diantar oleh aktifitis Aceh.

Perilaku Gus Dur dan tamunya juga aneh. Setelah keduanya bersalaman, Gus Dur pun duduk di karpet, demikian pula tamunya, tetapi tak ada obrolan di antara keduanya. Gus Dur tidur, tamunya juga tidur, suasana menjadi sunyi yang berlangsung sekitar 15 menit. Setelah sang tamu bangun, ia langsung pamit pulang, tak ada pembicaraan.

Karena merasa penasaran, segera setelah tamu pergi, Santri Nuruddin Hidayat bertanya kepada Gus Dur: “Pak, tumben Bapak pakai sarung, ngak biasanya menerima tamu seperti ini.”

Jawab Gus Dur: “Itu Wali.”

Nuruddin pun kaget dan bertanya: “Apa ada wali lain seperti beliau Pak?”

“Di sini tidak ada, adanya di Sudan yang seperti beliau,” jawab Gus Dur.

Ada orang yang menyebutnya sebagai “dewa tidur”, yang menghabiskan hari-harinya dengan tidur. Abu Ibrahim Woyla juga bisa mengetahui perilaku seseorang dan seringkali orang yang menemui beliau dibacakan kesalahannya untuk diperbaiki. Posisi tidur Abu yang dianggap aneh (melengkung/meukewien), ucapannya sedih melihat manusia banyak seperti hewan serta mengatakan dunia ini sudah semakin sempit.

Gus Dur bertemu kembali dengan Abu Ibrahim Woyla pada tanggal 09 Muharram, di tahun 2005, tepatnya di pemakaman masal korban Tsunami Aceh. Beliaulah yang langsung menjemput Gus Dur di Bandara Iskandar Muda. Kemudian keduanya pergi bersama ke pemakaman masal.

Berada di sebelah kanan Gus Dur dengan pakian safari putih dan sarung, beliaulah Abuya Ibrahim Woyla. Beliau meminta kepada Gus Dur untuk mendoakan para korban. Setelah itu Abuya Ibrahim Woyla pamit dan menolak bertemu SBY keesokan harinya yang bertepatan pada Hari Raya Idul Adha.

10.  Abu Ibrahim Woyla dan Tsunami Aceh

Sebelum terjadinya tsunami, Abu Ibrahim yang pernah mengatakan: “Air laut bakal naik sampai setinggi pohon kelapa.” Terbukti setelahnya terjadi bencana tsunami.

Tepatnya 15 hari sebelum bencana besar gempa bumi dan gelombang Tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004, Abu Ibrahim Woyla telah mengabarkan kepada muridnya yang bernama Mukhlis perihal akan datangnya bencana besar itu.

Namun, hanya kepada dua muridnya yang kerap mengikutinya ia beritahukan dan ia melarang memberitahukannya kepada orang lain. Hanya saja Mukhlis diperintahkan untuk segera mengajak keluarganya menjauhi bibir pantai.

Mukhlis, pria yang sudah berkepala tiga yang kini sering bermukim di Dayah Bustanul Huda atau Dayah Pulo Ie, Desa Dayah Baro, Calang, menceritakan kembali keseharian Abu sebelum Tsunami meluluhlantakkan Aceh. Abu tidak seperti hari-hari sebelumnya, ia sudah jarang makan dan terlihat gusar. Pernah suatu waktu Mukhlis dipanggil oleh Abu untuk memberitahukan perihal bencana besar. Saat itu, Mukhlis masih menuntut ilmu di Dayah Peulanteu, Aceh Barat. “Rayeuk that buet uke nyoe, siberangkaso yang buka rahasia Allah maka kafee lah jih kafee (besar sekali kerja ke depan, dan siapa saja yang membuka rahasia Allah maka dia kafir),” begitu kata Mukhlis menirukan ucapan Abu Ibrahim kepadanya.

Mukhlis juga mendengar hal yang sama dari Abu Utsman yang masih ada hubungan dekat dengan Abu Ibrahim Woyla. Bahkan kepada orangtuanya sendiri Mukhlis tidak memberitahukan apa yang sudah ia ketahui. “Di lapangan Blang Bintang kapai akan jipoe uroe malam, di laot Ulee Lheuh (tidak disebut Ulee Lheue) akan na kapai laot ubee lapangan bola, dalam kapai nyan ureung puteh-puteh” (di Bandara Blang Bintang pesawat akan terbang siang malam, di laut Ulee Lhee akan ada kapal laut sebesar lapangan bola, di dalamnya orang putih-putih-red), ucap Mukhlis lagi mengutip perkataan Abu Utsman.

Kata Mukhlis, sejak kata-kata tersebut diucapkan oleh Abu Ibrahim, keseharian Abu seperti berubah. Bahkan jika sedang tidur malam hari, sering Abu tiba-tiba terbangun dan langsung duduk berdzikir. Melihat ini, perasaan Mukhlis pun semakin cemas, dalam hatinya ia merasa kalau peristiwa besar sudah semakin dekat. “Lon kalon dari sikap Abu, lon na firasat sang ata yang geupeugah le Abu ka to that (Saya lihat sikap Abu, saya punya firasat bahwa apa yang dikatakan Abu sudah sangat dekat),” jelas Mukhlis.

Entah apa yang terpikirkan oleh Abu, 4 hari sebelum gempa bumi dan Tsunami di Aceh, Abu Ibrahim mengajak Mukhlis ke Banda Aceh. Dengan mobil pinjaman, Mukhlis menyupiri Abu hingga ke Banda Aceh. Di Banda Aceh, mereka menginap di salah satu rumah di kawasan Blower. “Na geulakee le po rumoh beu geuteem eh Abu meusimalam bak rumoh gob nyan (ada permintaan dari yang punya rumah agar Abu Ibrahim berkenan bermalam semalam saja di rumahnya),” kata Mukhlis.

Mukhlis menambahkan, saat di sana, sewaktu makan pun Abu tidak makan lagi, Abu mengepal nasinya menjadi tiga bagian. Setelah Abu makan sedikit satu bagian dari kepalan nasinya, kemudian seluruhnya Abu berikan kepadanya untuk dimakan.

Pada esoknya, Kamis pagi 23 Desember  2006, Abu berkata kepada Mukhlis jika ia ingin jalan-jalan keliling Kota Banda Aceh. Tanpa membantah, dengan mobil pinjamannya Mukhlis pun membawa Abu jalan-jalan.

Setelah sarapan alakadarnya di warung samping Simbun Sibreh (deretan Satnarkoba Polda Aceh), lalu Abu meminta Mukhlis untuk membawanya ke kawasan Peulanggahan. Tiba di depan mesjid Tgk Di Anjong, Abu minta mobil dihentikan di luar pagar masjid. “Abu geu ngeing u arah makam Tgk Di Anjong, sang-sang Abu teungoh geupeugah haba, kadang Abu teukhem keudroe” (Abu menatap ke arah makam Tgk Di Anjong, seolah-olah Abu berbicara, sesekali Abu tersenyum sendiri), jelas Mukhlis.

Usai singgah di makam Tgk Di Anjong, Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Abu melanjutkan perjalanan ke arah Gampong Jawa. Saat dalam perjalanan, ada seorang wanita paruh baya yang mengenal Abu. Spontan wanita tersebut memanggil Abu dan meminta Abu untuk singgah di rumahnya. Rombongan Abu Woyla kemudian memenuhi permitaan dan singgah di rumah wanita tersebut.

Wanita pemilik rumah itu, kata Mukhlis, menginginkan anaknya untuk minum air yang dicelupkan dengan musabah Abu Ibrahim. “Sampai di rumah wanita tersebut, kami disajikan kopi, tetapi airnya sangat panas hingga kami tidak sempat minum. Tapi Abu langsung meminumnya walau airnya masih panas. Setelah itu Abu menyelupkan musabahnya ke dalam air yang akan diberikan kepada anak wanita tersebut,” kata Mukhlis.

Tak beberapa lama di rumah wanita itu, Abu dan Mukhlis kemudian melanjutkan perjalanan  dari  Gampong Jawa dan kembali ke arah Peunayong, seterusnya sampai di depan RSUZA, Jalan T Nyak Arief. Di tempat itu Abu Ibrahim kemudian meminta kepada Mukhlis untuk mengarahkan kenderaan mereka ke Masjid Raya Baiturrahman.

Dalam sekejap saja, mobil yang dikendarai Mukhlis sudah berada di depan Mesjid Raya Baiturrahman. Di sana mobil dihentikan sesuai permintaan Abu. Dari dalam mobil, dengan kaca terbuka Abu menatap ke arah mesjid sembari melambaikan tangannya dengan gerakan arah telapak tangannya ke bawah. “Berkali-kali Abu melakukan itu,” ujar Mukhlis.

“Di akhir Abu menggerakkan tangannya tiga kali menghadap masjid raya, seperti tanda memotong sesuatu,” tiru Mukhlis dengan gerakan tangannya dari arah kiri ke kanan.

Usai perjalanan singkat tersebut, Abu langsung kembali ke tempat ia menginap dan mengatakan kepada Mukhlis, jika Abu malam nanti akan berangkat ke Padang, Sumatra Barat. Sebelum berangkat, Mukhlis memohon izin kepada Abu bahwa ia tidak bisa menemani Abu ke Padang karena ia baru berkeluarga. “Menyoe meunan Do’a bak lon” (kalau begitu doa dari saya), ujar Mukhlis mengulang perkataan Abu kepadanya kala itu.

Dua hari setelahnya, Tsunami meluluhlantakkan Aceh begitu dahsyatnya. Namun kata Mukhlis, gelombang Tsunami yang datang pada 26 Desember 2004 lalu itu, sepertinya berhenti di seputaran kawasan Abu Ibrahim Woyla jalan-jalan di Banda Aceh sebelum Tsunami itu terjadi.

Setelah itu, Mukhlis pun tidak lagi mengetahui kegiatan Abu hingga gempa bumi dan Tsunami melanda Aceh. Baru pada hari keempat setelah kejadian yang menewaskan ratusan ribu umat manusia itu, Mukhlis bertemu kembali dengan Abu di salah satu rumah di kawasan Geuceu Komplek, Banda Aceh.

Setelah bertemu di sana, pada sore hari Abu mengajak Mukhlis jalan-jalan ke Lhoknga. Kembali Mukhlis meminjam sebuah mobil milik kerabatnya yang juga mengenal Abu Ibrahim Woyla. Setibanya di kawasan Peukan Bada, Mukhlis melihat tumpukan sampah Tsunami yang belum dibersihkan dan masih ada mayat-mayat bergeletakan di sekitar mereka.

Melihat kondisi medan yang tidak mungkin dilewati, Mukhlis mengadu kepada Abu jika tidak mungkin mobil melewati jalan, karena masih banyak puing Tsunami dan benda tajam lain yang menghambat laju kenderaan mereka. “Hana peu-peu, tajak laju” (tidak masalah, jalan saja), begitu kata Abu ujar Mukhlis saat ia mengadu.

Mendengar kata Abu, Mukhlis pun terus mengendarai kendaraannya melewati puing Tsunami yang logikanya tidak mungkin dilewati oleh kendaraan. Mereka terus berjalan hingga ke jembatan yang terputus di kawasan Lhoknga, Aceh Besar.

Setiba di sana, mereka berjumpa dengan seorang wanita yang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla. Wanita itu menceritakan, dalam musibah itu suaminya menjadi korban dan sampai hari keempat setelah Tsunami ia belum bertemu dan mengetahui nasib suaminya itu. Lantas wanita itu meminta Mukhlis untuk menanyakan kepada Abu Ibrahim, bagaimana perihal nasib suaminya yang diseret arus Tsunami.

Melalui Mukhlis, Abu menjawab singkat pertanyaan wanita tersebut: “Suaminya sedang jalan-jalan jauh.”

Di tempat itu, Abu Ibrahim bersama Mukhlis berada hingga langit mulai merah dan matahari akan tenggelam.

Kini, Mukhlis dengan beberapa rekannya hanya mengurusi dan membangun Dayah Bustanul Huda Gampong Dayah Baro di Kabupaten Aceh Jaya. Penuturan lelaki ramah dan berilmu agama ini, Dayah tempat dirinya dan santri lain memperdalam ilmu Islam sekarang ini, dibagun pada tahun 2006 silam. Dan pesan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya adalah: “Amanah Abu, bek meulake bak gop keu peudong dayah, peulaku ubee sangguop” (Amanah Abu, jangan meminta-minta untuk mendirikan dayah, kerjakan sesuai kesanggupan), tegas Mukhlis menirukan ucapan Abu.

11.  Kewafatan Abu Ibrahim Woyla

Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla.

 Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air mineral gelas dan 3 ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu para tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Aceh Barat dan Aceh Selatan.

Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.

Peneliti LKAS Banda Aceh pernah berziarah ke makan beliau pada bulan April 2010. Melihat makam yang dijaga oleh anak tertuanya, banyak sekali diziarahi oleh masyarakat. Namun pihak keluarga sangat hati-hati dan berpesan pada penziarah agar makan Abu Ibrahim Woyla tidak dijadikan tempat pemujaan.

Begitulah sebagian dari perjalanan riwayat hidup seorang ulama wali Allah, Abu Ibrahim Woyla, yang sulit dicari penggantinya di Aceh sekarang ini.

12.  Kuburan Abu Ibrahim Woyla Digandakan

Berdasarkan informasi dari tribunnews, pihak keluarga almarhum Abu Ibrahim Woyla memprotes terhadap penggandaan kuburan di tiga lokasi di Kecamatan Bubon, Aceh Barat, oleh seorang ulama di wilayah itu. Padahal, jasad almarhum sudah dikebumikan di Desa Pasi Aceh, Kecamatan Woyla. Karena itu, pihak keluarga meminta Majelis Permusyaratan Ulama (MPU) segera menyelesaikan masalah tersebut, sebelum pihak keluarga turun tangan.

Mohd Miswar didampingi Tgk Zul Zamzami dari keluarga almarhum Ibrahim Woyla kepada Serambi,  mengatakan, penggandaan kuburan Abu Ibrahim Woyla hingga menjadi tiga lokasi oleh seorang ulama sangat meresahkan pihak keluarga besar almarhum Abu Ibrahim Wolya. Sebab, kuburan Abu Ibrahim adalah di Desa Pasie Aceh, Kecamatan Woyla. Sedangkan dua kuburan lain yang menurut keluarga Abu Ibrahim adalah kuburan palsu, yakni di Desa Peulante dan Desa Blang Sibeutong Kecamatan Bubon.

“Pihak keluarga sudah melihat langsung kedua keburan tersebut. Ini benar-benar bisa menyesatkan umat, karena itu kami mengharapkan agar MPU segera menyelesaikan masalah tersebut, sebelum pihak keluarga Abu Ibrahim turun tangan,” tegas Miswar yang juga mantan anggota DPRK Aceh Barat tersebut.

Ditegaskan Miswar, almarhum Abu Ibrahim dikebumikan di Desa Pasi Aceh Kecamatan Woyla yang merupakan desa tempat kelahirannya dan tidak dikebumikan di dearah lain. Menurut Miswar, jika masalah itu tidak segera diselesaikan oleh pihak MPU, dikhawatirkan bisa menyesatkan masyarakat. Sebab, ujar Miswar, dalam agama Islam tidak boleh kuburan seseorang ada tiga buah, karena jasad manusia pun cuma satu.

Ketua MPU Aceh Barat, Teungku Abdurrani yang dikonfirmasi Serambi Jum’at mengakui telah mendapatkan laporan mengenai penggandaan kuburan tersebut. “Informasi itu memang sudah kami terima, dan yang kita sayangkan justru yang melakukan penggandaan kuburan itu seorang ulama di wilayah itu,” ujar Abdurrani.

Teungku Abdurrani juga menyebutkan, dalam syariat tidak boleh digandakan kuburan. Karena itu, Ketua MPU Aceh Barat itu berjanji segera bermusyawarah dengan ulama tersebut guna menyelesaikan masalah penggandaan kuburan itu.

Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 04 Maret 2014

Silakan download Manaqib Lengkap Abu Ibrahim Woyla di sini: Manaqib Abu Ibrahim Woyla

14 komentar:

  1. saya sangat percaya dengan keramahnya Abu, banyak sekali saya lihat foto beliau di Arab Saudi, padahal kita tau beliau tidak pernah ke haji seperti layaknya orang normal

    BalasHapus
  2. saya sangat percaya dengan keramahnya Abu, banyak sekali saya lihat foto beliau di Arab Saudi, padahal kita tau beliau tidak pernah ke haji seperti layaknya orang normal

    BalasHapus
  3. Alhamdulillaah... terima kasih, saya terima manakib ini, semoga amal Pustaka Muhibbin min ushulihim wa furuihim diterima Gusti Allah.

    BalasHapus
  4. Saya Widya Okta, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.

    Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

    BalasHapus
  5. Subhanallah, sungguh kemuliaan yg luar biasa tlh dianugerahkan Allah SWT terhadap Abu Ibrahim bin Tgk Sulaiman bin Tgk Husin...
    Dam Taman Syurga yg indah tlh menjadi tempatnya..
    Kadang kita sedih, tak pernah bertemu sekalipun dgn beliau..
    Namun kita masih sempat berusaha & berdoa agar kelak dapat bersama Rasulullah Muhammad SAW & beliau di yaumil Qiyamah..Aamiin...

    BalasHapus
  6. Saya sangat bersyukur kepada Ibu Iskandar Lestari karena telah memberi saya pinjaman sebesar Rp700.000.000,00 saya telah berhutang selama bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan belajar tentang ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM di salah satu blog saya menghubungi Mrs Iskandar Lestari konsultan kredit via email:(iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun 2017 dan harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu Iskandar via email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)atau melalui dia BBM INVITE:{D8980E0B} facebook (www.facebook.com/iskandar.lesteri.7)
    Website: (iskandarlestari.wordpress.com)

    BalasHapus
  7. "Alhamdulillah"

      Saya, Okta Mira adalah blogger terkenal yang memiliki gairah untuk blogging dan juga untuk terus berinvestasi dalam bisnis online karena jumlah uang yang sangat besar yang terlibat di dalamnya pada saat saya merasa sangat nyaman dengan pendapatan konstan yang saya dapatkan setiap minggu tapi pada waktu saya mengalami kekurangan karena beberapa transaksi tertentu jadi saya merasa bangkrut sehingga saya memutuskan untuk mencari pinjaman karena saya sangat yakin bahwa seiring berjalannya waktu saya akan kembali lagi ke standar keuangan saya sebelumnya, jadi saya melewati berbagai kreditur Iklan yang saya lihat di blog saya tapi yang terlintas dalam pikiran saya adalah ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM walaupun saya takut sebenarnya karena berita yang saya dengar dari orang-orang tentang pemberi pinjaman online tapi saya harus mengambil keputusan sendiri tanpa mendengarkan orang lain jadi saya menghubungi ibu melalui email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) maka saya dibawa melalui proses yang sah dan saya harus mengumpulkan keberanian untuk menyelesaikan prosesnya dan akhirnya pencairan pinjaman saya disetujui dalam waktu kurang. Itu tiga hari kerja dan pinjaman saya dicairkan dengan sukses
      Saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang harus saya hubungi sebagian besar teman saya yang adalah debitur dan juga yang mengalami kesulitan keuangan untuk menjadi ibu yang kontroversial dan semua mereka lakukan sekarang, saya senang memberi tahu Anda semua bahwa mereka semua merayakan seperti saya jadi jika Anda Mau kontak langsung dengan Ibu Iskandar silahkan hubungi dia melalui alamat lengkap di bawah ini
    Email:(iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
    Website:(iskandarlestari.wordpress.com)
    Whatsapp:{+33753893351}
    Facebook::(www.facebook.com/iskandar.lesteri.7)
    BBM INVITES:{D8980E0B}{4424A)
        Ibu Iskandar selalu online 24 jam sehari dan tentu saja 7 hari seminggu jadi tolong jangan takut dia dan anggota staf sangat ramah, jujur, jujur ​​dan berkomitmen untuk mengurangi layanan mereka kepada pelanggan mereka jika Anda ingin menghubungi saya untuk pertanyaan apapun mengenai pinjaman silahkan hubungi saya melalui email: (oktamira2030@gmail.com)

    BalasHapus
  8. Halo semuanya, saya Rika Nadia, saat ini tinggal di Indonesia dan saya warga negara, saya tinggal di JL. Baru II Gg. Jaman Keb. Lama Utara RT.004 RW.002 No. 26. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberikan saran konkrit kepada semua warga negara Indonesia yang mencari pinjaman online untuk berhati-hati karena internet penuh dengan penipuan, terkadang saya benar-benar membutuhkan pinjaman , karena keuangan saya buruk. statusnya tidak begitu baik dan saya sangat ingin mendapatkan pinjaman, jadi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, dari Nigeria, Singapura, dan Ghana. Saya hampir mati, sampai seorang teman saya menelepon EWITA YUDA (ewitayuda1@gmail.com) memberi tahu saya tentang pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Mrs ESTHER PATRICK. Manajer cabang Perusahaan pinjaman, Dia adalah pemberi pinjaman global; yang saya hubungi dan dia meminjamkan saya pinjaman sebesar Rp600.000.000 dalam waktu kurang dari 12 jam dengan bunga 2% dan itu mengubah kehidupan seluruh keluarga saya.

    Saya menerima pinjaman saya di rekening bank saya setelah Nyonya. LADY ESTHER telah mengalihkan pinjaman kepada saya, ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa Rp600.000.000 yang saya lamar telah dikreditkan ke rekening bank saya. dan saya punya bukti dengan saya, karena saya masih terkejut, emailnya adalah (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)

    Jadi untuk pekerjaan yang baik LADY ESTHER telah melakukannya dalam kehidupan saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk menceritakan dan membagikan kesaksian saya tentang LADY ESTHER, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) silakan hubungi LADY ESTHER Dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini tetapi saya sangat senang sekarang dan saya memutuskan untuk memberi tahu orang lain tentangnya, Dia menawarkan semua jenis pinjaman kepada individu dan perusahaan dan juga saya ingin Tuhan memberkati dia lebih banyak,

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: (rikanadia6@gmail.com). Sekarang, saya adalah pemilik bangga seorang wanita bisnis yang baik dan besar di kota saya, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa terus memberkati LADY ESTHER untuk pekerjaan baiknya dalam kehidupan dan keluarga saya.
    Tolong lakukan dengan baik untuk menanyakan detail lebih lanjut tentang Ibu dan saya akan menginstruksikan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) Terima kasih semua

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Negara: Indonesia
    Nama: Queen Jamillah
    Alamat: Nusa Lembongan
    Teleph☎:+62 856-9328-4991
    WhatsApp:+62 856-9328-4991
    e_mail: queenjamillah09@gmail.com
      Sudah dua tahun sekarang saya memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam jumlah 700 juta dari Iskandar Lestari Loan Company dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya bisa membuktikan kepada Anda semua bahwa Bunda Iskandar bukan pemberi pinjaman yang curang. telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran bulanan pinjaman yang saya pinjam sebelum saya memohon kepada ibu bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi lebih lanjut dari bisnis saya sehingga saya mengajukan jumlah 2,7miliar setelah melalui proses hukum transaksi saya disetujui oleh pihak berwenang dan dalam waktu tiga hari proses hukum untuk menyalurkan pinjaman saya ke rekening Bank Rakyat Indonesia saya tercapai dengan mudah. ​​Saya tidak memiliki tantangan dengan Bank Indonesia karena Ibu Iskandar dan tim Manajemen dari ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah sehingga tidak ada masalah sama sekali untuk bantuan keuangan, hubungi ISKANDAR LENDERS hari ini
    e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

    Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    BalasHapus
  10. Selamat siang semuanya !!! Nama saya Tn. Rashid Husaen dan saya dari Jawa Barat, Indonesia dan saya berbicara sebagai salah satu orang paling bahagia di dunia saat ini dan saya mengatakan pada diri sendiri bahwa pemberi pinjaman menyelamatkan keluarga saya dari situasi buruk kami, saya akan ceritakan namanya kepada dunia dan saya sangat senang mengatakan bahwa keluarga saya kembali selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp300.000.000,00 untuk memulai hidup saya karena saya adalah satu ayah tunggal dengan 5 anak dan dunia sepertinya mengandalkan saya ketika Saya mencoba mendapatkan pinjaman Dari bank dan bank online menolak saya meminjamkan, mereka mengatakan bahwa penghasilan saya rendah dan saya tidak memiliki jaminan untuk pinjaman jadi saya online dan keadaan menjadi lebih sulit karena mereka merobek uang saya dari saya dengan janji manis untuk membantu saya
    Sampai saya melihat posting ibu Nyonya Maria dari sebuah blog dan saya memohon padanya, dia memberi saya semua syarat dan ketentuan dan saya setuju dan dia mengejutkan saya dengan pinjaman yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, dan pada awalnya saya berpikir ini tidak mungkin terjadi karena pengalaman masa lalu saya dan janji-janji palsu tetapi saya terkejut, saya menerima pinjaman saya sebesar Rp300.000.000,00 dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Nyonya Maria Alexander wanita kata-katanya, melalui email : (Mariaalexander818@gmail.com) karena mereka adalah pemberi pinjaman yang paling memahami dan baik. siapa pun yang ingin pinjaman atau cara mendapatkan pinjaman asli, harus menghubungi Via


    email: (mariaalexander818@gmail.com)
    whatsapp: (+1 651-243-8090)
    Viber; (+1 651-243-8090)

    Anda dapat menghubungi saya Ny. Rashid untuk informasi lebih lanjut (rashidhusaen18@gmail.com)

    Allah Maha Besar
    Terima kasih semuanya

    BalasHapus
  11. Ini luar biasa saat saya mengira semua telah selesai dengan saya Ibu Iskandar datang untuk menyelamatkan saya. Saya sangat berhutang sejauh orang-orang yang saya pinjam uang dari geng melawan saya dan kemudian membuat saya ditangkap sebagai akibat dari hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan maka masa rahmat diberikan kepada saya saat saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan mencari uang untuk membayar semua hutang yang saya terima sehingga saya diberitahu bahwa ada beberapa kreditur sah online sehingga saya harus mencari Karena melalui blog saya berualang kali tertipu tapi ketika saya menemukan Ibu Iskandar CEO ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM, Tuhan mengarahkAan saya ke iklannya melalui blog karena daya tarik saya terhadapnya adalah benar-benar mukjizat mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak menderita karena itulah dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya menerapkannya dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam dua hari saya dikreditkan dengana jumlah pasti yang saya berikaan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Kredit Tanpa Agunan (KTA) sama seperti saya berbicara dengan Anda sekarang saya telah dapat menghapus semua hutang saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak memerlukan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan apa pun keputusan saya tidak punya urusan dengan Polisi lagi saya sekarang adalah wanita merdeka. Anda ingin mengalami kemandirian finansial seperti saya silahkan hubungi Ibu melalui BBM-nya: {D8980E0B} atau melalui email perusahaan: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia kesulitan ini Anda memerlukan seseorang untuk membantu Anda mengatasi gejolak keuangan dalam hidup Anda dengan satu atau lain cara, jadi saya memberi Anda mandat untuk mencoba dan menghubungi Ibu Iskandar di alamat di atas sehingga bisa mengatasi kemerosotan keuangan dalam hidup Anda. Anda bisa menghubungi saya melalui email berikut: (anggaannisa1979@gmail.com)) selalu bersikap positif dengan Ibu Iskandar dia akan melihat Anda melalui semua tantangan finansial Anda dan kemudian memberi Anda sebuah tampilan baru finansial.

    Detail Kontak Penuh:

    Perusahaan: ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM (ISKANDAR LENDERS)
    Email: {iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

    Alamat Facebook: {www.facebook.com/iskandar.lesteri.7}
    Website: {iskandarlestari.wordpress.com}

    TESTIMONI OLEH
    Penerima Manfaat: Angga Annisa
    Email: {anggaannisa1979@gmail.com}
    Twitter: [@AnggaAnnisa1]

    BalasHapus
  12. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
    Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)

    Terima kasih semua.

    BalasHapus