Habib Umar bin
Hafidz dalam acara yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Yaman
cabang Hadhramaut, pada Jumat 27 Desember 2013, di Auditorium Fakultas Syariah
dan Hukum, Universtitas Al-Ahgaff, Tarim Yaman ketika dimintai pendapat oleh
seorang audien terkait hukum ucapan selamat natal (tahniah) kepada umat Kristiani,
beliau berpendapat bahwa:
“Selagi ucapan Selamat
Natal tersebut diucapkan tanpa disertai pengakuan (iqrar) terhadap hal-hal yang
bertentangan dengan pokok akidah Islam – seperti klaim Isa anak Tuhan – serta
keikutsertaan dalam kemaksiatan, maka tidak ada masalah. Hal tersebut karena
memuliakan para utusan Allah, termasuk Nabi Isa, adalah diantara hal yang
aksiomatis dalam Islam (min dharuriyyati hadza ad-din).”
Sya’roni As-Samfuriy, Banten 29 Desember 2013
Panutan kita mulai kena ghazwul fikri nih ...
BalasHapusKeilmuan dan kezuhudan beliau tak diragukan lagi,tafaqquh fiddin .
Hapustentunya beliau berpendapat seperti tu sesuai da landasannya.
Beliau lebih luas ilmunya dibandingkan ana dan antum, tentu pemikirannya sdh sangat mendalam...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN
BalasHapusRahmattan lil allamiin
BalasHapusRahmattan lil allamiin