Halaman

Minggu, 29 Desember 2013

SEKALI LAGI TENTANG HUKUM UCAPAN SELAMAT NATAL, HABIB UMAR BIN HAFIDZ





Habib Umar bin Hafidz dalam acara yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Yaman cabang Hadhramaut, pada Jumat 27 Desember 2013, di Auditorium Fakultas Syariah dan Hukum, Universtitas Al-Ahgaff, Tarim Yaman ketika dimintai pendapat oleh seorang audien terkait hukum ucapan selamat natal (tahniah) kepada umat Kristiani, beliau berpendapat bahwa:

“Selagi ucapan Selamat Natal tersebut diucapkan tanpa disertai pengakuan (iqrar) terhadap hal-hal yang bertentangan dengan pokok akidah Islam – seperti klaim Isa anak Tuhan – serta keikutsertaan dalam kemaksiatan, maka tidak ada masalah. Hal tersebut karena memuliakan para utusan Allah, termasuk Nabi Isa, adalah diantara hal yang aksiomatis dalam Islam (min dharuriyyati hadza ad-din).

Sya’roni As-Samfuriy, Banten 29 Desember 2013

6 komentar:

  1. Panutan kita mulai kena ghazwul fikri nih ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keilmuan dan kezuhudan beliau tak diragukan lagi,tafaqquh fiddin .
      tentunya beliau berpendapat seperti tu sesuai da landasannya.

      Hapus
    2. Beliau lebih luas ilmunya dibandingkan ana dan antum, tentu pemikirannya sdh sangat mendalam...

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN

    BalasHapus
  4. Rahmattan lil allamiin
    Rahmattan lil allamiin

    BalasHapus