Halaman

Rabu, 31 Juli 2013

PANCARAN SENYUM RASULULLAH SAW.


PANCARAN SENYUM RASULULLAH SAW.



Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits Ra., pernah menuturkan tentang Rasulullah Saw.: “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Saw.” (HR. at-Tirmidzi).

1.      Senyum adalah Sedekah

Suatu ketika, seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?”

Rasulullah Saw. bersabda: “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Dzar Ra.). 

2.      Senyum adalah Ibadah

Rasulullah Saw. bersabda: “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR. At-Trimidzi, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).

Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim).

Diantara anak-cucu Rasulullah Saw. yang senantiasa menampakkan keceriaan dalam senyuman adalah ulama Ahlul Bait kenamaan dari Hadramaut Yaman, yakni al-Musnid ad-Da’i Ilallah al-Habib Umar bin Hafidz. Berikut ini sedikit liputan dari Romo Kyai Muhajir Madad Salim ( https://www.facebook.com/muhajir.madadsalim ) langsung dari Rubath Darul Musthafa.

Beliau mengatakan:Al-Habib Umar bin Hafidz selalu tidak mau kalah, setiap kali bermushafahah (bersalaman), beliau akan selalu melebarkan senyumnya. Karena yang paling basyasyah di saat mushafahah ialah yang paling banyak pahalanya. Ah, yang penting pernah nyium tangan suci beliau dah untung kite. Aamiin.”

Keterangan foto: Kyai Muhajir Madad Salim saat mencium tangan yang mulia al-Habib Umar bin Hafidz BSA.

Klik link asal di sini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar